di sepanjang jalan di atas kendaraan umum itu, Bu Lastri selalu teringat dengan pembicaraannya dengan pak Mul, dan Bu Irma.
'' benar juga omongan pak Mul dan Bu Irma, mungkin ini yang terbaik untuk Mecca, tak mungkin selamanya saya selalu ada di sampingnya ,apalagi asma saya sering kambuh dan kondisi badan yang selalu turun, mudah mudahan Mecca bisa memahami semua ini,
kalau dia sudah bersuami mau kuliah di manapun saya juga tidak cemas lagi ''
setelah turun dari angkot, Bu Lastri mempercepat langkahnya menuju kediaman sederhana itu ,
ternyata anak gadis nya itu sudah pulang duluan sedari tadi, dan sedang asik menonton si botak kembar yang menjadi flem kesukaan nya itu.
'' sayang, kamu sudah pulang??? '' ucap Bu Lastri
'' ibu,,, '' langsung mata indah itu mencari pemilik suara yang sedari tadi di tunggu-tunggu nya,
'' caa sini sebentar, ada yang harus ibu bicarakan '' sambil menepuk tempat duduk yang tepat di samping nya itu.
'' iya bu'' bergegas gadis cantik itu duduk di samping ibu nya.
'' nak, apakah kamu mau mengikuti keinginan ibu ''
'' mau Bu, apasih yang gk buat ibu ku ini '' dengan senyum khas miliknya itu
'' apapun itu, kamu mau mengabulkan keinginan ibu sayang ''
'' iya ibu , memang ibu mau Mecca ngapain ???
'' ibu mau kamu menikah dengan anak tuan Andi dan melanjutkan kuliah kamu nak'' dengan wajah memohon
'' apa,,,, ibu mau Mecca menikah, kenapa harus terburu-buru seperti ini Bu, apa ibu bosan mengurus Mecca '' air mata anak gadis itu langsung tumpah seketika
'' sayang,,,, coba kamu dengarkan ibu dulu,. mungkin ini memang buru buru, tapi rencana ini sudah jauh-jauh hari di direncakan tuan Andi, untuk menjadikan kamu menantu nya, sayang, ibu tidak akan selamanya ada untuk mu, jadi ibu pikir kalau tawaran tuan Andi adalah yang terbaik untuk mu '' dengan mencoba memberi pemahaman kepada anak gadis nya itu .
'' jadi ibu pergi ke rumah om Mul tadi karena mau membahas ini''???
'' iya,,, ibu juga baru tau dari pak Mul tentang rencana tuan andi''
''ibu yakin,, kalau Mecca menikah dengan anak tuan Andi itu, Mecca tidak akan di tinggalkannya, tapi kenapa ayah malah meninggalkan kita Bu ???
'' itu karena kecelakaan aja sayang,ayah juga tidak mungkin mau secepat itu meninggalkan kita nak'' dengan suara lirih
'' menurut ibu apakah dia mau sama keluarga kita yang tidak punya apa-apa, dan Mecca yang tidak mengerti dengan pernikahan ini ???
'' sayang kalau keluarga tuan Andi yang memutuskan, berati mereka sudah bisa menerima keluarga kita ini , kamu hanya menjalani aja dan kamu harus patuh sama suami kamu kelak, kasih sayang itu akan tumbuh dengan sendirinya, itulah yang ibu rasakan dengan ayah mu, dulu kami saling mencintai setelah kami menikah dan memiliki kamu nak,,,,''
'' kalau menurut ibu itu yang terbaik buat Mecca, Mecca akan menuruti keinginan ibu ''
memang gadis ini adalah anak yang patuh, dan tidak akan mengatakan tidak kepada siapapun, walau dalam hatinya sendiri saja belum yakin dan mengerti kehidupan macam apa yang akan dia jalani nanti nya.
'' terimakasih ya nak, ibu hanya mencoba memberikan yang terbaik untukmu'' sambil mencium pucuk kepala gadis itu
dikediaman tuan andi
terdengar suara lintingan sendok dan garpu di meja makan rumah mewah tuan Andi, mereka sekeluarga lagi asik menikmati makan yang sudah di sediakan asisten,
terdengar suara tuan Andi yang memecah keheningan di rumah mewah itu.
'' setelah makan siang ini, kalian semua tidak boleh ada yang beranjak dari meja ini '' ucap tuan Andi
'' baik pah '' jawab Melisa dengan mengakhiri makan nya itu.
setelah semuanya selesai makan malam, anak-anaknya dan istri nya tidak ada yang beranjak dari sana , sambil berpandangan Mela dan melisa seakan menyelidiki apa yang akan di bahas oleh papa mereka ini.
'' ya pa kami udah siap mendengarkan omongan papa '' kata mela gadis bungsunya itu.
nyonya Gita , arnav, Melisa dan mella, mereka sudah siap untuk mendengar pembicaraan tuan andi'
'' sebelumnya papa mau menanyakan, apakah kamu sudah memikirkan permintaan papa kemaren, ??? melemparkan pertanyaan kepada anak nya yang pertama (arnav)
'' pa... aku gk ngerti pertanyaaan apa yang mau papa tanyakan sama kakak????
jawab Mella
'' itu lho Mel, tentang tawaran papa untuk menikahkan Kakak sama anak kampung itu ''
jawab melisa
'' masa sih pa,,, yang benar aja, apa papa tidak bisa mencari kakak ipar yang lebih berkelas dari dia, apalagi usia jauh di bawah Mela pah,,,,
'' diam kalian papa tidak butuh masukan dari kalian '' dengan wajah tidak senang, kepada kedua putrinya, merekapun terdiam membisu.
suara bariton arnav, memecah suasana menegangkan di keluarganya itu
'' baik lah pah terserah papa aja, tapi dengan satu syarat, aku mau menikahi wanita itu, tapi kalau dia yang menyerah dengan pernikahan ini, aku akan melepaskannya atau kalau dia yang menolak dengan perjodohan ini papa tidak boleh memaksakan ke keinginan papa kepadanya, jawab arnav panjang lebar
'' tenang aja kak, pasti dia menolak karena kakak tak pantas bagi nya itupun kalau dia tau diri ....''
jawab Mella
tuan Andi langsung melihat penuh kemarahan kepada anak bungsunya itu, membuat anak itu bungkam seketika.
''baiklah, papa juga udah dapat informasi dari pak Mul kalau anak gadis itu Mau menikah dengan mu ''
'' ya iyalah mana mungkin dia menyia-nyiakan kesempatan ini '' jawab melisa
nyonya Gita hanya diam seribu bahasa, yang dia pikirkan nya sekarang bagaimana caranya membantu anak kesayangan nya itu, biar terlepas dari pernikahan paksa ini secepatnya,
'' papa melakukan ini juga atas permintaan pak Anto '' ulasnya lagi
'' kok mama gk pernah tau dengan perjanjian itu yah, yang mama tau hanya soal pendidikan anaknya aja Tuh, inikan bisa bisanya papa aja, karena keinginan papa yang dulu nya tidak tercapai untuk menikahi janda itu''
jawab nyonya Gita dengan ketus
'' ma.... papa harap mama tidak tuli atau amnesia atas perkataanya waktu itu, kalau pak Anto mau kenyamanan atas putrinya itu, dan terakhir kali dia meninggalkan papa dia juga menitipkan putri nya sama papa!
'' o,,, sudah la pa, aku mohon jangan papa sampai bicara kasar sama mama, bukankah aku telah menyetujui permintaan papa ''
bela an anak laki laki kesayangan nyonya Gita itu terhadap wanita yang telah melahirkannya.
'' baiklah, papa akan segera memberitahu kabar baik ini sama pak Mul, agar mereka segera bersiap siap untuk kedatangan kita seminggu lagi, untuk melakukan pernikahan ini '' katanya dengan tersenyum puas.
dikediaman Bu Lastri
pagi itu seperti biasa Mecca berangkat bekerja dengan semangat, dan selalu terburu-buru karena kalau dia terlambat sedikit saja, dia akan habis dia di marahi oleh senior nya itu,
hampir setiap hari Mecca mencucurkan air matanya, karena tuduhan yang tidak dilakukanya di tempat dia bekerja.
'' pagi ... ''
senyum manis seperti mentari pagi tersungging di bibir si cantik itu, sembari memberi salam kepada anak bosnya yang ganteng itu....
'' pagi caaa, Oya kamu udah sarapan belum caaa???'' tanya aldo
'' belum kak, aku tidak terbiasa sarapan pagi paling aku minum teh anget aja kalau pagi'' jawabnya lagi.
'' jangan di biasakan seperti itu Caaa,,,, kamu harus sarapan dulu ,,,, ni aku bawain nasi uduk ''
''ih kak jangan repot repot ''
'' biasa aja, tadi sambil lewat aku membelikannya untukmu juga buatku, ayo kita sarapan dulu '' kata pria ramah itu
tampa di sadari ada mata yang sedari tadi memperhatikan dengan pandangan penuh kebencian, siapa lagi kalau gk seniornya bernama rita.
*bersambung*
hei ,,,para pencinta novel bagi teman-teman yang udah terjebak di novel ini, tolong kasih semangat author dong, atau kalian komentari biar author tau kalau sudah ada yang melewati jalan yang author bikin, lagian kalau gk ada orang lewat kan gak semangat untuk melanjutkannya, Oya tentang tulisan yang banyak salah mohon maaf ya karena author baru pemula makasih ya udah mampir selamat membaca semoga menghibur tangganya,
terdengar suara tuan Andi yang memecah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Maritje Tahapary
lanjut trus, ceritanya bagus.aku suka.semangat Thor.berkarya trus 👍
2022-03-26
1
Ida Bandi
aman Thor smangattt tenang saya suka ceritanya
2022-02-27
4
Nico Nico Nee~
bagus jg kok..)anjut
2022-02-24
1