Teman pertama ( Revisi )

Di hari kedua Orientasi ...

Sama seperti kejadian kemarin. Hal yang paling dirisaukan oleh Jasmin adalah ketika sesi baris-berbaris, dan ia dituntut harus menyelesaikan bagiannya. Tetapi untuk hari ini, Ia telah mencoba mengeluarkan suaranya kembali, bahkan untuk ke tiga kalinya. tetapi, tetap saja kejadiannya sama seperti kemarin.

Dengan perasaan cemas dan bingung, gadis itu melihat ke kiri dan ke kanan dengan pengharapan ada yang membantu dirinya seperti kemarin. Tapi sepertinya percuma.

Jasmine menunduk dalam keputusasaannya dan memejamkan matanya. Ia semakin gugup. Kini detak jantungnya kembali berpacu dengan cepat, seiring keringatnya yang kembali bercucuran di dahinya, ditambah dengan sinar mentari yang mulai meninggi, membuat kesabaran para senior menipis serta menjadi gaduh karena dirinya.

"Mana suaranya!" teriak salah satu seniornya lantang.

Jasmine hanya bisa terdiam pasrah. Lalu di saat keriuhan terjadi, tiba-tiba ada suara laki-laki yang berasal tepat di hadapannya.

"kamu sakit ya?".

Jasmine membuka matanya perlahan. Saat ini yang tampak di matanya adalah sepasang sneakers model terbaru. Secara perlahan ia pun mendongakkan kepalanya, hingga terlihatlah di matanya seorang lelaki tampan berwajah khas batak bermata sipit tengah memandangnya.

Jasmine ragu untuk memberi jawaban, gadis itu hanya mampu menundukkan kembali wajahnya. Akan tetapi senior itu langsung menarik lengan jasmine dan membawanya keluar dari barisan.

Jasmine mendongakkan kepalanya melirik ke kiri dan ke kanan, ia sempat melihat beberapa wajah kesal para seniornya.

"Mey, ini ya satu lagi, " ucap senior lelaki tersebut seraya menyerahkan Jasmine pada temannya.

Lalu senior lelaki itu pun pergi meninggalkan Jasmine di sebuah ruangan yang disebut klinik. Lalu senior cewek yang di panggil Mey itupun menghampiri Jasmine dan meminta gadis itu untuk rebahan di atas brankar agar bisa di periksa nantinya.

Seorang dokter wanita datang menghampiri Jasmine dan segera mengecek kondisi Jasmine secara signifikan. Ia tersenyum dan berkata.

"Ga ada yang serius kok. Mungkin kamu nya udah capek kali ya? Ya udah, kamu istirahat aja dulu di ruang sebelah ya," ucap dokter kampus tersebut ramah.

Di ruangan ini, Jasmine di tempatkan bersama dengan para mahasiswi lain yang Jasmine tau mereka sudah tumbang duluan sebelum ia ditarik oleh seniornya ke ruangan ini. Jasmine duduk di atas lantai keramik yang telah di alasi matras.

Baru saja beberapa menit ia mendudukkan bokongnya di sini. Sebuah suara yang tak asing menyapa dirinya dari arah kiri.

"Hai, Jasmine,".

Jasmine menoleh ke arah kirinya. Ternyata Seorang gadis cantik yang kemarin menolong dirinya ada disini juga.

"Ternyata dia disini. Pantesan tadi aku ga melihatnya ada di barisan. Bahkan nyaris tidak ada yang membantuku sama sekali," gumamnya di hati.

Jasmine melebarkan senyumnya, dengan wajah yang penuh tanya ke gadis tersebut.

"Aku Margaretha. Panggil aja Retha," pinta Retha sambil menyodorkan tangannya.

Jasmine pun menerima uluran tangan lembut tersebut dengan senang hati.

"Aku tau nama kamu Jasmine," ucapnya seraya tersenyum.

"Saat kamu dipanggil oleh kakak kamu kemarin, " lanjutnya menjelaskan pada gadis manis yang ada dihadapannya.

Jasmine manggut-manggut kecil sembari tersenyum kecil.

"kamu seorang difabel, kan?" tanya Retha memastikan kembali.

Karena sebenarnya Retha tahu jika Gadis di hadapannya ini adalah seorang Tuna Wicara.

Satu hari sebelumnya ...

Retha yang baru saja diantar oleh mamanya memasuki gerbang kampus. Ia melihat seorang perempuan cantik, bahkan masih terlihat muda. Perempuan berhijab itu sedang berbicara pada seorang gadis yang memakai atribut sama seperti dirinya.

Yang menarik bagi Retha ialah gadis manis itu. Ia memperhatikan jika sedari tadi gadis manis itu menggerakkan bibirnya tanpa terdengar suara yang muncul dari bibir gadis tersebut. Lalu gadis itu berpamitan pada kakaknya untuk memasuki kampus.

"Jasmine".

Retha melihat dan mendengar si kakak memanggil nama gadis itu.

Gadis yang berusia sama seperti dirinya membalikkan badannya ke belakang. Sedangkan si kakak menunjukkan kresek yang di tinggalkan si adik.

Si adik tersenyum memukul jidatnya sendiri dan berlari kecil menghampiri kakaknya untuk mengambil kresek yang ketinggalan tadi.

Gadis itu kembali memasuki kampus yang sama dengan Retha setelah berpamitan.

Sementara Retha kembali berjalan melewati si kakak seraya mengangguk hormat padanya saat perempuan cantik tersebut melihat Retha dan tersenyum pada dirinya.

"Itu mama ku," tulis Jasmine di ponselnya dan menunjukkan pada Retha.

"Wow, muda banget. Sumpah deh ku pikir itu kakak kamu," jawab Retha antusias.

Jasmine menanggapinya dengan senyuman.

"Oiya, save nomorku ya," sambung Retha sambil menyebutkan nomor ponselnya.

Jasmine menyimpan nomor Retha dan melakukan panggilan sejenak ke nomor tersebut.

Jasmine tersenyum senang dikarenakan ia telah memiliki teman pertamanya di kota ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

mohon dukung Novel ini dengan memberikan

like, vote, komen, rate, fav dan poin.

terimakasih

Terpopuler

Comments

Kalijaa

Kalijaa

sama sama kecelakaan, tetapi setelahnya nasibnya berbeda.

2022-02-21

17

lihat semua
Episodes
1 the victim
2 The Victim 2 ( revisi )
3 Kisah di akhir pagi ( Revisi )
4 Cerita terakhir di pagi hari ( Revisi )
5 Janji
6 Identitas baru ( Revisi )
7 Awal baru (Revisi )
8 Teman pertama ( Revisi )
9 Kemilau ( Revisi )
10 Kemilau 2 ( Revisi )
11 Hujan (Revisi)
12 Kisah hujan 2 ( Revisi )
13 In her birthday
14 Filosofi mie
15 Kontrak kerja yang menyakitkan
16 Happy birthday to me, Dea
17 Siswi Pkl yang cantik
18 Temen Deket yang bikin rindu
19 Insiden
20 Duo Dra and Tin-tin (Revisi)
21 Jatuh cinta?
22 Cafe dan Halte
23 Dea dan keinginannya (Revisi)
24 Dea dan keinginan hatinya 2
25 Gelang berinisial "J"
26 My little girl
27 Seribu Rencana
28 Karena ku cinta kau (Revisi)
29 Bocil dan buket bunga
30 Imajinasi dan mimpi
31 The first momen
32 Bergelut dengan hati
33 Sisi lain Midea (Revisi)
34 Antara Saran dan kata hati
35 Sisi lain Midea 2 (Revisi)
36 Happy sweet seventeen (revisi)
37 Mencoba memiliki
38 Menunggu
39 Menunggu 2
40 Trap of Midea
41 Alan VS Midea
42 My mom is my life
43 Calon Jodoh
44 Cinta wajib di ungkapkan
45 Me vs Mom
46 Pedofil
47 Welcome Homey
48 welcome honey 2
49 usg
50 I leave
51 Sendu
52 Dejavu
53 Sendu 2
54 The trouble maker
55 Pengumuman
56 Galau
57 Nafkahi aku atau,,,
58 Dilema
59 Galau 2
60 introducing next novel
61 Ketahuan
62 Interogasi
63 Permohonan Dea
64 Permohonan Dea 2
65 Kembali Berjuang
66 Intermezzo
67 Mereka dan rahasia cintanya
68 Rahasia hati
69 Sakit
70 Sakit 2
71 Doorprize
72 Honeymoon
73 Honeymoon 2
74 In View
75 perubahan judul
76 Jodoh untuk Andra
77 Baru pulang, di cercai pertanyaan
78 Jodoh untuk Andra 2
79 Judul skripsi yang bikin keki
80 Karena rasa akhirnya berantakan
81 Kala mereka bercerita
82 Tokcer
83 Tokcer 2
84 Video call
85 Melamar
86 Melamar 2
87 Ancaman
88 Ancaman 2
89 Ngidam
90 Rencana
91 Saling mendukung
92 Perlakuan yang berbeda
93 Sebuah Akun
94 Bunga Liar
95 Tentang Nama
96 Tentang Nama 2
97 introducing and sinopsis of the next Novel
98 Menjalankan misi jahat
99 Terjebak
100 Sang Dewi
101 Terjebak
102 Terpana
103 Pesona
Episodes

Updated 103 Episodes

1
the victim
2
The Victim 2 ( revisi )
3
Kisah di akhir pagi ( Revisi )
4
Cerita terakhir di pagi hari ( Revisi )
5
Janji
6
Identitas baru ( Revisi )
7
Awal baru (Revisi )
8
Teman pertama ( Revisi )
9
Kemilau ( Revisi )
10
Kemilau 2 ( Revisi )
11
Hujan (Revisi)
12
Kisah hujan 2 ( Revisi )
13
In her birthday
14
Filosofi mie
15
Kontrak kerja yang menyakitkan
16
Happy birthday to me, Dea
17
Siswi Pkl yang cantik
18
Temen Deket yang bikin rindu
19
Insiden
20
Duo Dra and Tin-tin (Revisi)
21
Jatuh cinta?
22
Cafe dan Halte
23
Dea dan keinginannya (Revisi)
24
Dea dan keinginan hatinya 2
25
Gelang berinisial "J"
26
My little girl
27
Seribu Rencana
28
Karena ku cinta kau (Revisi)
29
Bocil dan buket bunga
30
Imajinasi dan mimpi
31
The first momen
32
Bergelut dengan hati
33
Sisi lain Midea (Revisi)
34
Antara Saran dan kata hati
35
Sisi lain Midea 2 (Revisi)
36
Happy sweet seventeen (revisi)
37
Mencoba memiliki
38
Menunggu
39
Menunggu 2
40
Trap of Midea
41
Alan VS Midea
42
My mom is my life
43
Calon Jodoh
44
Cinta wajib di ungkapkan
45
Me vs Mom
46
Pedofil
47
Welcome Homey
48
welcome honey 2
49
usg
50
I leave
51
Sendu
52
Dejavu
53
Sendu 2
54
The trouble maker
55
Pengumuman
56
Galau
57
Nafkahi aku atau,,,
58
Dilema
59
Galau 2
60
introducing next novel
61
Ketahuan
62
Interogasi
63
Permohonan Dea
64
Permohonan Dea 2
65
Kembali Berjuang
66
Intermezzo
67
Mereka dan rahasia cintanya
68
Rahasia hati
69
Sakit
70
Sakit 2
71
Doorprize
72
Honeymoon
73
Honeymoon 2
74
In View
75
perubahan judul
76
Jodoh untuk Andra
77
Baru pulang, di cercai pertanyaan
78
Jodoh untuk Andra 2
79
Judul skripsi yang bikin keki
80
Karena rasa akhirnya berantakan
81
Kala mereka bercerita
82
Tokcer
83
Tokcer 2
84
Video call
85
Melamar
86
Melamar 2
87
Ancaman
88
Ancaman 2
89
Ngidam
90
Rencana
91
Saling mendukung
92
Perlakuan yang berbeda
93
Sebuah Akun
94
Bunga Liar
95
Tentang Nama
96
Tentang Nama 2
97
introducing and sinopsis of the next Novel
98
Menjalankan misi jahat
99
Terjebak
100
Sang Dewi
101
Terjebak
102
Terpana
103
Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!