The Victim 2 ( revisi )

Di tempat yang terjauh, tepatnya di ujung barat Sumatera. Seorang gadis yang berusia 17 tahun terjaga dari tidurnya setelah ia tak sadarkan diri selama tiga hari pasca kecelakaan besar yang terjadi padanya.

Gadis itu berusaha memanggil-manggil ibunya.

"Mama .. Mama .. Mama,"

Akan tetapi tak ada sedikitpun suara yang keluar dari kerongkongannya. Ia mencoba sekali lagi untuk memanggil Mamanya. Akan tetapi semua sia-sia belaka. Suara yang ia inginkan tak juga keluar dari kerongkongannya malah membuat sakit tenggorokannya.

Akhirnya Ia mencoba cara lain untuk memanggil kembali Mamanya. Kali ini dengan cara mengetukkan jemarinya di sisi batasan brankar yang di tidurinya agar menimbulkan bunyi.

Cukup lama gadis tersebut melakukannya, dan bahkan ia berusaha untuk mengetuk lebih keras lagi. Sehingga Inka, mamanya mengalihkan pandangannya dari seorang wanita yang mengaku dari ibunya pelaku yang menyebabkan sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi.

Wanita itu datang padanya hanya untuk mengetahui keadaan korban sekaligus datang untuk memohon maaf atas tindakan putranya yang telah menyebabkan beberapa orang menjadi korban, termasuk gadis yang saat ini masih terbaring lemah di rumah sakit yang sama dengan putranya itu.

Inka melihat apa yang dilakukan putrinya itu, dan segera masuk ke dalam ruangan tersebut, lalu memanggil putrinya.

" Jasmine,"

"Sayang," panggil Inka dengan tangisnya seraya menggenggam tangan sang putri.

Saat Dokter dan perawat datang untuk memeriksa keadaan sang putri. Tiba-tiba Inka melihat bibir putrinya bergerak-gerak.

Ia mendekati putrinya yang bernama Jasmine tersebut dan bertanya.

"Ya, Nak. Ada apa?"

"Mama, aku haus," ucap Jasmin tanpa bisa mengeluarkan suaranya.

"Kenapa sayang?"tanya Inka sambil mendekatkan telinganya ke bibir putrinya.

"Aku haus, Ma?" jawab Jasmin yang mencoba berusaha lebih keras untuk mengeluarkan suaranya.

Tetapi tetap saja suara itu tidak muncul dari tenggorokannya. dan malah semakin membuat tenggorokannya terasa lebih nyeri dari sebelumnya yang ia rasakan.

Mungkin naluri seorang ibu itu lebih tajam. Jadinya Inka berfikir pastilah putrinya itu sedang kehausan dikarenakan sudah tiga hari bibirnya Jasmine tak tersentuh dengan air.

Inka pun berinisiatif mengambil segelas air putih yang tersedia di atas nakas dan menyuapi air sesendok demi sesendok pada putri satu-satunya yang ia miliki itu setelah meminta pendapat dokter yang merawat anaknya saat itu.

Setelah dirasa cukup, Inka meminta putrinya itu untuk beristirahat kembali. Lalu segera setelah Jasmine tertidur, ia pun mengikuti titah sang Dokter agar datang ke ruangannya untuk di beri penjelasan mengenai kondisi sebenarnya dari putrinya itu.

Sementara di ruangan yang lain, seorang dokter menjelaskan kondisi putra mereka yang sebenarnya pada sepasang suami istri setelah berdialog cukup lama dengan saran dan pertimbangan.

Akhirnya mereka memutuskan untuk memindahkan perawatan putra mereka satu-satunya ke rumah sakit yang memiliki fasilitas cukup lengkap di ibu kota yang mereka tinggali. karena sang putra berada di sini hanya kebetulan untuk menghabiskan masa liburannya disini bersama teman masa kecilnya, Nadira. yang menjadi mahasiswi di propinsi ini.

Akan tetapi naas baginya harus mengalami kecelakaan beruntun sehingga menyebabkan beberapa korban berupa materil dan juga tiga orang korban jiwa termasuk putranya yamg hingga saat ini belum lagi sadar dari komanya. Sedangkan Nadira, anak dari sahabat mereka itu tidak selamat dalam kecelakaan tersebut.

Tentu saja hal ini merupakan pukulan telak bagi pasangan suami istri yang bernama Arfan dan Mona. Selain mereka menanggung kesedihan karena kondisi putra mereka. Mereka juga harus menanggung rasa merasa bersalah karena kematian putri dari sahabat mereka dikarenakan kecelakaan tersebut.

Mona pun menangis sejadi-jadinya mengingat beratnya beban perasaan yang akan di tanggungnya.

"Ma, sabar Ma," ucap Arfan seraya merangkul bahu istri cantiknya itu.

"Anak kita, Pa. Nadira. lalu putrinya ibu itu, belum lagi korban yang lainnya, Papa," ucap Mona dalam isaknya.

"Mama ga sanggup, Pa, Bagaimana kalau korban yang lainnya mengalami nasib yang sama dengan Nadira atau seperti putra kita," Mona berucap dalam kekhawatirannya.

"Ma, istighfar Ma," tegur Arfan.

"Jangan berfikiran yang macam-macam apa lagi berkata yang aneh-aneh. Ucapan kita itu doa Ma. Mama berdoa saja semoga yang lainnya tak separah anak kita," ujar Arfan menyarankan agar istrinya itu menyadari akan kata-katanya barusan.

***

Jika Pasangan suami istri tersebut sedang mengalami kesulitan dikarenakan ulah putra mereka yang sebenarnya tiada di sengaja itu.

Maka seorang wanita yang sedang duduk menyendiri di sebuah taman rumah sakit

tanpa memperdulikan orang orang yang berlalu lalang di taman tersebut.

Wanita yang bernama Naminka tersebut hanya berfokus pada kata kata dokter mengenai kondisi yang terjadi pada putrinya sekarang ini. Jika sebelumnya ia telah mencurigai sesuatu yang buruk menimpa pada putrinya itu, maka hal Hal yang ditakutkannya pun benar benar terjadi.

Akhirnya ia pun tak sanggup membendung tangisnya yang sedari tadi di tahannya saat dokter memberitahukan mengenai keadaan putrinya yang di vonis cacat untuk sementara waktu karena beratnya kerusakan pita suara yang di alami putrinya itu.

Ia menangkup wajahnya dengan kedua tangannya bermaksud menyembunyikan isak tangisnya, walaupun itu tak bisa menyembunyikan jika wanita berstatus single parent itu sedang menangis lantaran kedua yang sedang bahunya bergetar hebat.

Tak lama kemudian seorang wanita yang usianya terpaut di atas lima tahun lebih tua dari Inka meraih bahunya setelah duduk bersisian dengannya, agar bersandar padanya.

"Sabar, Sis. Sabar," ucapnya dengan tenggorokannya yang tercekat.

Wanita itu mencoba memberi ketenangan pada Inka dengan menepuk-nepuk pelan punggungnya.

"Maafkan saya sis, maafkan saya dan anak saya. Saya janji akan memberikan perawatan terbaik buat putri sis. Walaupun saya tau itu semua tidak bisa menggantikan apa yang telah hilang. Maafkan saya," ucapnya memohon dalam tangisnya.

Sebelumnya Mona dan suami menanyakan kondisi putri inka melalui dokter yang merawat putra mereka juga. Mereka berdua benar benar syok sekaligus sedih atas yang terjadi pada putrinya Inka tersebut.

karena itulah Mona segera menemui Inka kembali dan mendapati Inka yang sedang menangis sendirian dalam kondisi rapuh seperti ini. Sama halnya dengan Mona. Ia pun juga teringat akan kondisi Justin, putranya yang hingga kini belum juga menunjukkan tanda tanda akan sadar dari komanya di hari pertama kecelakaan terjadi.

Di tambah lagi beban psikis tanggung jawab yang harus ia hadapi terhadap keluarga korban lainnya. Termasuk Jasmine dan Nadira.

Kedua wanita cantik itu menangis bersama di taman rumah sakit tanpa memperdulikan orang-orang yang lewat dan memperhatikan mereka berdua.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

mohon dukungannya untuk Novel ini berupa

like

vote

komen

rate

fav

terimakasih

Terpopuler

Comments

kim myujin 💜

kim myujin 💜

nyimak dulu deh thor

2023-05-22

8

Riris Hutapea

Riris Hutapea

awal cerita nya cukup menarik untuk di baca 👍👍 masih nyimak Thor 👍👍

2022-05-18

2

نور✨

نور✨

Assalamualaikum kka.... aku baru baca nih masih nyimak 😊.... tetap semangat 💪

2022-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 the victim
2 The Victim 2 ( revisi )
3 Kisah di akhir pagi ( Revisi )
4 Cerita terakhir di pagi hari ( Revisi )
5 Janji
6 Identitas baru ( Revisi )
7 Awal baru (Revisi )
8 Teman pertama ( Revisi )
9 Kemilau ( Revisi )
10 Kemilau 2 ( Revisi )
11 Hujan (Revisi)
12 Kisah hujan 2 ( Revisi )
13 In her birthday
14 Filosofi mie
15 Kontrak kerja yang menyakitkan
16 Happy birthday to me, Dea
17 Siswi Pkl yang cantik
18 Temen Deket yang bikin rindu
19 Insiden
20 Duo Dra and Tin-tin (Revisi)
21 Jatuh cinta?
22 Cafe dan Halte
23 Dea dan keinginannya (Revisi)
24 Dea dan keinginan hatinya 2
25 Gelang berinisial "J"
26 My little girl
27 Seribu Rencana
28 Karena ku cinta kau (Revisi)
29 Bocil dan buket bunga
30 Imajinasi dan mimpi
31 The first momen
32 Bergelut dengan hati
33 Sisi lain Midea (Revisi)
34 Antara Saran dan kata hati
35 Sisi lain Midea 2 (Revisi)
36 Happy sweet seventeen (revisi)
37 Mencoba memiliki
38 Menunggu
39 Menunggu 2
40 Trap of Midea
41 Alan VS Midea
42 My mom is my life
43 Calon Jodoh
44 Cinta wajib di ungkapkan
45 Me vs Mom
46 Pedofil
47 Welcome Homey
48 welcome honey 2
49 usg
50 I leave
51 Sendu
52 Dejavu
53 Sendu 2
54 The trouble maker
55 Pengumuman
56 Galau
57 Nafkahi aku atau,,,
58 Dilema
59 Galau 2
60 introducing next novel
61 Ketahuan
62 Interogasi
63 Permohonan Dea
64 Permohonan Dea 2
65 Kembali Berjuang
66 Intermezzo
67 Mereka dan rahasia cintanya
68 Rahasia hati
69 Sakit
70 Sakit 2
71 Doorprize
72 Honeymoon
73 Honeymoon 2
74 In View
75 perubahan judul
76 Jodoh untuk Andra
77 Baru pulang, di cercai pertanyaan
78 Jodoh untuk Andra 2
79 Judul skripsi yang bikin keki
80 Karena rasa akhirnya berantakan
81 Kala mereka bercerita
82 Tokcer
83 Tokcer 2
84 Video call
85 Melamar
86 Melamar 2
87 Ancaman
88 Ancaman 2
89 Ngidam
90 Rencana
91 Saling mendukung
92 Perlakuan yang berbeda
93 Sebuah Akun
94 Bunga Liar
95 Tentang Nama
96 Tentang Nama 2
97 introducing and sinopsis of the next Novel
98 Menjalankan misi jahat
99 Terjebak
100 Sang Dewi
101 Terjebak
102 Terpana
103 Pesona
Episodes

Updated 103 Episodes

1
the victim
2
The Victim 2 ( revisi )
3
Kisah di akhir pagi ( Revisi )
4
Cerita terakhir di pagi hari ( Revisi )
5
Janji
6
Identitas baru ( Revisi )
7
Awal baru (Revisi )
8
Teman pertama ( Revisi )
9
Kemilau ( Revisi )
10
Kemilau 2 ( Revisi )
11
Hujan (Revisi)
12
Kisah hujan 2 ( Revisi )
13
In her birthday
14
Filosofi mie
15
Kontrak kerja yang menyakitkan
16
Happy birthday to me, Dea
17
Siswi Pkl yang cantik
18
Temen Deket yang bikin rindu
19
Insiden
20
Duo Dra and Tin-tin (Revisi)
21
Jatuh cinta?
22
Cafe dan Halte
23
Dea dan keinginannya (Revisi)
24
Dea dan keinginan hatinya 2
25
Gelang berinisial "J"
26
My little girl
27
Seribu Rencana
28
Karena ku cinta kau (Revisi)
29
Bocil dan buket bunga
30
Imajinasi dan mimpi
31
The first momen
32
Bergelut dengan hati
33
Sisi lain Midea (Revisi)
34
Antara Saran dan kata hati
35
Sisi lain Midea 2 (Revisi)
36
Happy sweet seventeen (revisi)
37
Mencoba memiliki
38
Menunggu
39
Menunggu 2
40
Trap of Midea
41
Alan VS Midea
42
My mom is my life
43
Calon Jodoh
44
Cinta wajib di ungkapkan
45
Me vs Mom
46
Pedofil
47
Welcome Homey
48
welcome honey 2
49
usg
50
I leave
51
Sendu
52
Dejavu
53
Sendu 2
54
The trouble maker
55
Pengumuman
56
Galau
57
Nafkahi aku atau,,,
58
Dilema
59
Galau 2
60
introducing next novel
61
Ketahuan
62
Interogasi
63
Permohonan Dea
64
Permohonan Dea 2
65
Kembali Berjuang
66
Intermezzo
67
Mereka dan rahasia cintanya
68
Rahasia hati
69
Sakit
70
Sakit 2
71
Doorprize
72
Honeymoon
73
Honeymoon 2
74
In View
75
perubahan judul
76
Jodoh untuk Andra
77
Baru pulang, di cercai pertanyaan
78
Jodoh untuk Andra 2
79
Judul skripsi yang bikin keki
80
Karena rasa akhirnya berantakan
81
Kala mereka bercerita
82
Tokcer
83
Tokcer 2
84
Video call
85
Melamar
86
Melamar 2
87
Ancaman
88
Ancaman 2
89
Ngidam
90
Rencana
91
Saling mendukung
92
Perlakuan yang berbeda
93
Sebuah Akun
94
Bunga Liar
95
Tentang Nama
96
Tentang Nama 2
97
introducing and sinopsis of the next Novel
98
Menjalankan misi jahat
99
Terjebak
100
Sang Dewi
101
Terjebak
102
Terpana
103
Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!