MAHKOTAKU DIRENGGUT OLEH SAHABATKU
Hai teman-teman ini adalah karya novel pertama author. Maaf jika ada kata-kata yang masih belum sempurna dan banyak kekurangannya.
Mohon untuk dimaklumi, karena author masih pemula🙏 Tolong bijak dalam membaca karena akan ada adegan 18+😁
Happy reading🥰
****
Seorang perempuan cantik tengah menangis di pelukan seorang pemuda yang terbaring di sampingnya dengan hanya balutan bed cover yang menutupi tubuh polos mereka. Ya, perempuan cantik itu adalah Lisa Evania Wijaya, atau biasa di panggil dengan nama Lisa dan pemuda itu adalah Riyaldi Darien Eadric, yang biasa di panggil dengan nama Aldi atau yang lebih akrab di panggil dengan nama Al.
“Hiks, Lepasin gue Al.” Lisa yang sedari tadi terus berusaha memberontak dari pelukan Aldi.
“Uuusstt, kamu diem aja deh sayang. Emangnya kamu nggak capek hem?” ucap Aldi begitu lembut.
“Brengs*k! Gue benci sama lo Al, hiks!” teriak Lisa di depan wajah Aldi sambil menangis dan memukul dada Aldi.
*FLASHBACK ON*
Lisa dan Aldi mendapat tugas berkelompok dalam salah satu mata kuliah nya. Mereka berkuliah di salah satu kampus terkenal di Kota Jakarta. Di kampusnya Lisa dan Aldi mengambil Fakultas yang sama, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen.
Siapa yang tidak kenal dengan Aldi? Lelaki keturunan Indonesia-Jerman ini, memiliki perawakan tinggi sekitar 183cm, berkulit putih, berhidung mancung, berahang tegas, memiliki kornea mata berwarna cokelat. Dan Aldi merupakan lelaki terpopuler atau the most wanted di kampusnya.
Ia banyak dikagumi oleh kaum hawa. Karena ketampanan, kepintaran dan kekayaan yang ia miliki. Namun di balik kesempurnaan yang ia miliki, Aldi mempunyai kebiasaan buruk, yakni ia selalu pergi ke klub malam jika dirinya sedang memiliki masalah.
Aldi ke klub malam itu hanya untuk minum-minum saja. Yah, walaupun dia laki-laki normal dan otaknya yang agak sedikit mesum, namun ia masih mempunyai otak untuk tidak sampai bermain-main dengan perempuan bayaran disana. Yah bisa di bilang kalo Aldi itu masih perjaka ting-ting.
Dan siapa mahasiswa yang tak kenal dengan Lisa? Perempuan yang memiliki paras wajah yang cantik, dengan tinggi badan sekitar 165cm, memiliki rambut panjang yang lurus, berhidung agak mancung, memiliki bulu mata yang lentik, memiliki kulit putih susu dan ia juga memiliki sifat periang, ceria dan sedikit manja. Ia manja hanya dengan orang terdekatnya saja.
Di kampusnya Lisa memiliki banyak penggemar, terutama kaum adam. Lisa juga dikenal sebagai perempuan yang ramah dan baik hati.
Sehingga banyak sekali laki-laki yang ingin mendekatinya, namun itu hanya angan-angan bagi mereka, karena tidak ada yang berani untuk mendekatinya. Karena Lisa memiliki seorang pengawal atau bodyguard yang selalu menjaga dan melindunginya di kampus yang tak lain adalah Aldi, sahabatnya.
Aldi dipercayakan oleh kedua orang tua Lisa untuk menjaga dan melindungi Lisa. Akan tetapi sifat Lisa berubah menjadi pendiam semenjak sang kekasih tidak pernah menghubunginya lagi. Dan itu sangat berbanding terbalik dengan sifat Lisa yang dulu.
Aldi sendiri sudah lama mengagumi sahabat masa kecilnya itu yang tak lain adalah Lisa. Ia mengagumi Lisa sejak mereka berumur 14 tahun. Ketika itu adalah pertemuan Aldi dan Lisa untuk pertama kalinya, semenjak Lisa pindah ke Kota Bandung.
Pada saat bertemu kembali dengan Lisa, Aldi langsung mengagumi sosok Lisa. Entah itu hanya mengagumi Lisa sebagai seorang sahabat atau mengagumi Lisa seperti seorang lelaki mengagumi seorang perempuan yang disukainya. Aldi pun bingung akan hal itu. Dan umur mereka berdua kini sudah menginjak 22 tahun.
Namun selalu tolakan yang Aldi terima dari Lisa, ketika mengungkapkan perasaanya kepada Lisa, karena Lisa menganggap Aldi itu sudah seperti saudaranya sendiri.
"Gue suka sama lo Lis," ucap Aldi menatap Lisa dengan tatapan yang dalam seraya menggenggam kedua tangan Lisa.
"Sorry Al, gue nggak bisa," tolak Lisa melepaskan tangan Aldi dan ingin meninggalkan Aldi, namun dengan cepat Aldi menahan tangannya.
"Kenapa Lis? Gue kurang apa di mata lo? Sampai-sampai lo nolak gue terus," lirih Aldi. Lisa menghela nafas panjangnya.
"Lo itu udah gue anggap kayak saudara gue sendiri Al dan lo tau kan kalo gue itu masih pacaran sama Kiki. Sekali lagi maafin gue Al, gue nggak bisa nerima lo." Lisa melepaskan tangan Aldi, lalu pergi meninggalkan Aldi sendirian.
Yah, alasan Lisa menolak Aldi juga karena ia sendiri telah memiliki seorang kekasih yang tengah melanjutkan pendidikannya di Inggris. Kekasihnya itu bernama Rifqi Hadi Kusuma, biasa di panggil dengan nama Kiki.
Kiki dan Lisa sudah menjalin hubungan sejak mereka kelas 3 SMA sampai sekarang, dan Kiki masih bisa dibilang sahabat Aldi dari SMA sampai sekarang.
Karena tolakan yang selalu Lisa berikan kepada Aldi, hal itu membuat Aldi frustasi dan berambisi untuk memiliki Lisa bagaimana pun caranya. Yah, walaupun itu dengan cara yang licik sekalipun.
Sepulang kuliah, Aldi mengajak Lisa untuk mengerjakan tugas itu dirumahnya dan juga dengan alasan Tante Anne atau mommy dari Aldi ingin bertemu dengannya.
Lisa dan Aldi memang sudah bersahabat sejak mereka kecil dan bisa di bilang sejak mereka masih dalam kandungan ibu mereka. Karena orang tua Lisa dan Aldi berteman baik, dan juga kebetulan rumah orang tua mereka pun dulu itu bersebelahan atau bertetanggaan.
Ketika Lisa berumur 10 tahun, orang tua Lisa memutuskan untuk pindah dari Jakarta ke Bandung karena sang Papa akan membuat sebuah perusahaan barunya di Bandung. Dan ketika Lisa umur 15 tahun, kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah kembali ke Kota Jakarta.
“Masuk dulu yuk Lis.” Aldi mengajak Lisa masuk ke dalam kamarnya.
“Lah kok jadi ke kamar lo sih? Tante Anne mana Al?” tanya Lisa heran karena Aldi malah mengajak Lisa untuk masuk ke dalam kamarnya bukannya di ruang tamu atau di ruang keluarganya.
“Em, mommy masih arisan kalo hari sabtu gini. Bentar lagi juga pulang kok, kita belajar di kamar gue aja. Soalnya entar kalo udah ada Claudia pasti tuh anak ganggu mulu,” elak Aldi membawa nama adiknya sebagai alasan agar Lisa percaya dengannya.
“Oh gitu Al, ya sudah yuk biar cepet selesai tugasnya,” ucap Lisa tanpa rasa curiga sama sekali dengan Aldi.
”Lo duluan aja masuk ke kamar gue. Gue ke bawah dulu, mau buatin minuman buat lo.” Aldi kembali menuruni anak tangga. Lisa menghela nafas, lalu masuk ke dalam kamar Aldi.
“Berantakan banget sih kamar dia, udah macam kapal pecah aja ini kamar. Huh, dasar cowok pemalas.” Lisa mendengus kesal saat melihat suasana kamar Aldi yang sangat berantakan, seperti kapal yang baru saja menabrak batu karang yang sangat besar.
“Gue bantu beresin dulu aja deh kamarnya,” gumam Lisa, lalu mulai merapikan kamar Aldi.
Sementara itu di dapur, Aldi tengah mengaduk minuman untuk Lisa. Tapi anehnya, dia memasukkan cairan berwarna putih dari botol kecil itu ke dalam minuman milik Lisa.
“Sorry Lis, mungkin cuma cara ini yang bisa buat lo jadi milik gue seutuhnya,” gumam Aldi lirih.
Setelah itu ia berjalan menuju kamarnya dengan membawa dua gelas minuman untuknya dan Lisa.
“Wow, kamar gue kok jadi rapi gini sih?” tanya Aldi heran melihat suasana kamarnya yang terlihat rapi dari biasanya.
“Iya-iyalah, orang gue yang rapihkan. Asal lo tau? Tadi kamar lo udah kayak kapal pecah tau nggak sih! Baju sampai pakaian dalam kotor lo berserakan dimana-mana. Sumpah, jorok banget sih lo jadi orang!” ucap Lisa kesal sambil mengelap keringat yang berada di dahinya.
“Hehe maklumlah, namanya juga kamar anak cowok Lis. Eh iya, nih minum dulu, lo pasti haus kan?” ucap Aldi cengengesan seraya menyodorkan minuman itu untuk Lisa.
“Thanks ya Al.” Lisa langsung meminum minuman yang diberikan oleh Aldi hingga tandas. Aldi yang melihat itu langsung tersenyum evil dan ia pun juga meminum minuman yang dibuatnya tadi.
“Kena lo! Maafin gue Lis, hanya dengan cara ini gue bisa miliki lo seutuhnya,” batin Aldi.
“No problem, gue ke kamar mandi dulu ya. Gue udah kebelet banget nih,” ucap Aldi seraya menaruh bekas gelas minumannya di meja samping tempat tidurnya. Lisa pun hanya mengangguk.
'Gotcha! Sorry Lis, hanya dengan cara ini gue bisa miliki lo,' batin Aldi. Ia pun juga segera menghabiskan jus jeruk yang dibuatnya tadi.
"No problem. Oh ya gue ke kamar mandi dulu ya. Gue mau ganti baju sebentar," ujar Aldi seraya menaruh bekas gelas minumannya di afas meja. Lisa pun hanya mengangguk.
Beberapa saat kemudian, Lisa merasa tubuhnya kepanasan dan kepalanya tiba-tiba saja terasa sakit.
"Kok gerah banget ya? Terus kenapa kepala gue jadi pusing gini," gumamnya. Bahkan inti sensitifnya berdenyut, entah apa yang membuatnya seperti itu.
"Umhh gerah banget sih." Tanpa berpikir panjang Lisa langsung membuka baju blouse nya dan hanya menyisakan tank top hitam mini mungkin orang akan mengira itu adalah seperti bra. Kini bagian atas Lisa memperlihatkan perut dan dadanya yang sedikit menyembul keluar.
Pintu kamar Aldi terbuka. Mata laki-laki itu terbelalak ketika melihat gadis yang berada di ruang tengah apartemennya.
"Lisa!" Aldi sangat terkejut melihat Lisa yang hanya mengenakan tank top yang sangat seksi menurutnya. Junior Aldi langsung menegang melihat penampilan Lisa, padahal jika ia pergi keluar negeri dan melihat perempuan berpenampilan seperti itu bahkan lebih sexi lagi, ia tidak sama sekali tidak tertarik dan malah menghiraukannya.
Ia sampai susah menelan salivanya, apalagi melihat dada putih nan mulus milik Lisa malu-malu menyembul dari dalam tank topnya itu.
'Damn she's so hot!'
Aldi menghampiri Lisa yang sedang mengipasi tubuhnya dengan salah satu majalah di atas meja.
"What's wrong with you, Lis?" tanya Aldi basa-basi, lalu duduk di samping Lisa.
"AC di kamar lo mati ya, Al? Kok panas banget sih?" tanya Lisa.
"Nope, AC-nya menyala kok. Malah gue nyalain suhunya di angka 20 derajat."
"Ngghh, tapi gue masih kepanasan Aldi," ujar Lisa sedikit mendesah sambil menatap Aldi dengan mata sayunya.
Libido Aldi semakin meningkat mendengar desahan dan tatapan mata sayu dari Lisa, pikirannya pun sudah dipenuhi dengan gairah dan nafsu.
Sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi, Aldi berangsur mendekati Lisa. Tanpa basi-basi, tangan kiri Aldi meraih tengkuk Lisa dan langsung meraup bibir Lisa dengan kasar dan rakus, sambil tangan kanannya menyibakkan rambut Lisa yang memperlihatkan leher jenjang Lisa yang putih mulus.
"Euummpptt a-pa yang lo lakukan Al? Lepas eemmhh …" Lisa mencoba untuk memberontak dengan cara memukul dan mendorong dada Aldi. Namun nihil, pelukan Aldi sangat erat, membuat dirinya tidak bisa bergerak sama sekali.
Lisa pun hanya bisa pasrah memejamkan matanya sambil mendesah dan mengerang saat Aldi menciumi dan mengigit lehernya. Lalu Aldi membaringkan tubuh Lisa di sofa.
"Lo nikmati aja baby, suara lo jangan ditahan. Desah kan terus nama gue," bisik sensual Aldi di telinga Lisa seraya menjilati dan menggigitnya. Seketika tubuh Lisa langsung bergetar, seperti disengat aliran listrik.
"Akhhh Al!" pekik Lisa. Tangan Aldi semakin tak terkendali, kini ia membuka sisa pakaian yang melekat di tubuh Lisa dan bergantian membuka pakaiannya sendiri. Kini mereka berdua sudah polos seperti bayi yang baru lahir.
Permainan Aldi semakin liar dan menjadi-jadi, membuat Lisa hanya bisa pasrah menikmati dan mengikuti alur yang dilakukan oleh Aldi kepadanya. Dan apa yang di inginkan oleh Aldi pun terjadi.
Bersambung. .
Jangan lupa untuk di like, komen, beri hadiah dan di vote ya teman-teman. Dan jangan lupa untuk di favorit kan juga, agar author nya lebih semangat lagi dalam membuat novelnya. Terimakasih banyak🙏
Mampir yuk ke novelku yang lain, dijamin seru🤗
Ig : @mutiakim09
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Safa Almira
y
2024-11-11
0
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut
2023-02-23
1
Cipu🌸
wiw bener-bener dh otaknya, smg aja aldi bertanggung jawab
2022-10-14
1