Bab 15

*************

“Nggh…” Lisa menggeliat saat terusik dengan kilauan cahaya yang memasuki jendela ruang rawat Aldi.

Perlahan Lisa membuka matanya, dan menatap suaminya yang masih tertidur pulas.

“Masih tidur.” gumam Lisa lirih.

Bibir Lisa langsung tersenyum saat melihat wajah tampan suaminya dari dekat seperti ini

“Kiki itu masa laluku, Kamu adalah masa depanku. Maaf Ki, jika posisi kamu tergeser di hati aku.” batin Lisa seraya membelai lembut wajah suaminya.

FIUUHH~

Lisa meniup wajah Aldi pelan sehingga membuat suaminya itu terusik

“Eemmhh.” Aldi sedikit menggeliat karena ulah istrinya itu. Lisa yang melihat itu langsung terkekeh.

FIUHH~

Lagi-lagi Lisa meniup wajah Aldi, sehingga membuat Aldi pun membuka matanya. Lisa langsung tersenyum tatkala ia menatap muka bantal dari suaminya itu.

“Aku ngantuk sayang,” lirih Aldi yang masih mengantuk.

“Udah pagi. Aku mau turun ya, tapi lepasin dulu tangan kamu,” ucap Lisa lembut

Aldi malah semakin mengeratkan pelukannya.

“Disini aja, kamu mau kemana sih? Masih sakit juga,” ucap Aldi parau.

“Aku mau cuci muka,” ucap Lisa.

“Nanti aja sayang, kita tidur lagi ya?”

“Ih Aldi! Kita ini lagi di rumah sakit bukan dirumah.” kesal Lisa seraya mengerucutkan bibirnya.

“Bibirnya minta dicium ya neng?” goda Aldi.

“Ih enggak ya!” Lisa mencoba untuk bangun, Namun Aldi malah menariknya.

“Aaargh sshh …” teriak Aldi saat tangan Lisa tak sengaja mengenai perutnya.

“Astaga maafin aku Al,” lirih Lisa merasa bersalah. Aldi hanya tersenyum sesekali meringis.

“Ssshh... Nggak apa-apa sayang. Bukan salah kamu kok,” ucap Aldi sambil menahan sakit. Saat ini posisi Lisa sudah duduk di sampingnya Aldi.

“Tapi kena tangan aku Al,” ucap Lisa yang matanya kini sudah mulai berkaca-kaca.

“Udah nggak apa-apa sayang, ini cuma sakit dikit kok,” ucap Aldi mencoba tetap tersenyum agar istrinya itu tidak khawatir.

“Sini aku mau lihat,” ucap Lisa ingin membuka baju pasien Aldi.

“Eemm... Nggak usah sayang, aku nggak apa-apa kok,” tolak Aldi.

“Aku mau liat,” ucap Lisa memaksa.

“Lisa nggak usah.” Aldi terus berusaha mencegah, namun Lisa tetap memaksa.

“Aww sshh …” Aldi kembali meringis saat Lisa berhasil membuka baju bagian perutnya.

“Tuh kan berdarah, hiks,” ucap Lisa mulai menangis saat melihat darah yang menembus perban Aldi.

“Ussssttt jangan nangis, aku beneran nggak apa-apa kok sayang,” ucap Aldi terdengar sedikit berat.

“Bohong! Hiks Fandi,” isak Lisa, lalu memanggil Fandi yang masih tertidur pulas itu.

“Jangan bangunin Fandi sayang. Kasihan dia tidurnya jam 2 pagi tadi.” Aldi mencegah Lisa memanggil Fandi.

“Nggak mau! Hiks Fandi bangun.” Lisa menghampiri Fandi yang tengah tertidur di sofa.

“Eugghh, ada apa sih Lis?” ucap Fandi menggeliat karena terusik.

“Tolongin Aldi, hiks.” Fandi pun langsung bangun mendengar tangisan Lisa yang menyebut nama Aldi

“Kenapa?” tanya Fandi lalu menatap Aldi. Keningnya mengernyit menatap sahabatnya itu.

“Perutnya Aldi berdarah hiks,” ucap Lisa polos. Lalu Fandi menatap perut Aldi yang masih terbuka.

“Terus kenapa nggak dipanggil Dokter?” tanya Fandi.

“Nggak mau, takut. Entar kalo dimarahin gimana?” ucap Lisa tertunduk.

Fandi menepuk jidatnya. Oh Tuhan, mengapa Lisa jadi polos seperti ini? Apa ini karena efek kehamilannya ya? pikirnya

Fandi pun segera keluar untuk memanggil Dokter.

“Aldi …” panggil Lisa lirih

“Iya kenapa sayang? Udah jangan nangis, aku nggak apa-apa kok,” ucap Aldi parau.

“Hiks, maafin aku,” isak Lisa tertunduk. Aldi menghela nafasnya.

“Sini deh,” ucap Aldi. Lisa pun menurut dan menghampiri Aldi.

“Aku nggak apa-apa sayang, ssshh.. Ini cuma sedikit perih aja kok,” ucap Aldi seraya memegang kedua tangan istrinya itu.

Perkataan dari Aldi itu malah membuat Lisa semakin menangis.

Bumil mah bawaannya sensitif mulu, yang sabar ya pak suami hadapi bumil.

Tak lama kemudian Fandi datang dengan seorang Dokter dan Suster yang membawa beberapa peralatan rumah sakit.

“Dokter maaf.” Lisa menunduk saat dokter datang, takut dimarahi Dokter katanya.

“Apa yang anda lakukan Nyonya?” tanya Dokter itu bingung.

“Hiks saya nggak sengaja, maaf… tadi saya hiks ...”

“Nggak apa-apa kok Dok, tadi perut saya ke tekan sama tangannya gara-gara saya tarik,” potong Aldi menjelaskan, ia tak tega melihat tangisan istrinya itu semakin menjadi. Dokter itu pun langsung tersenyum.

“Biar saya periksa dulu ya,” ucap Dokter itu. Aldi pun mengangguk, sementara Lisa terus menunduk menangis sesenggukan.

“Lukanya tidak apa-apa. Hanya keluar sedikit darah dan tinggal ganti perban saja,” jelas Dokter itu.

Setelah selesai mengganti perban Aldi, Dokter dan Suster itu pun keluar meninggalkan mereka bertiga.

“Udah ah, jangan nangis. Nanti cantiknya luntur loh,” goda Aldi pada Lisa.

“Pulang,” lirih Lisa.

“Pulang? Diantar sama Fandi mau?” tanya Aldi. Lisa langsung menggeleng.

“Terus?” tanya Aldi lagi sambil menautkan alisnya.

“Mau pulang sama kamu.” ucap Lisa sambil menatap Aldi.

“Hah? Aku?” ucap Aldi terkejut. Lisa pun langsung menganggukkan kepalanya dengan cepat.

“Aku belum boleh pulang sayang,” jelas Aldi mencoba memberi pengertian pada istrinya itu.

“Tapi aku mau pulangnya sama kamu Al,” ucap Lisa sedikit parau, akibat menangis tadi. Aldi menatap wajah istrinya yang sedikit pucat itu.

“Kamu pulang duluan ya. Istirahat dirumah. Nanti aku nyusul kok,” ucap Aldi lembut. Namun Lisa tetap menggeleng.

“Aku mau istirahat sama kamu dirumah. Di kamar kita,” ucap Lisa lirih dengan mata yang kembali berkaca-kaca. Aldi langsung terdiam, bingung harus menjawab apa.

CEKLEK!

“Assalamualaikum,” ucap Tante Anne yang baru datang bersama Tante Nila.

“Waalaikumussalam,” jawab mereka bertiga.

“Loh sayang, kok wajah kamu tambah pucat sih? Kamu nggak istirahat lagi ya disini?” ucap Tante Anne sambil memegang pipi Lisa.

“Udah kok Mom,” jawab Lisa lirih.

“Terus, wajah kamu kok makin pucat nak?” tanya Tante Nila. Lisa hanya diam tanpa menanggapi ucapan dari mamanya itu.

“Eemm Mom, kalo aku pulang hari ini boleh nggak?” tanya Aldi membuat semua tersentak, kecuali Lisa yang tertunduk lesu.

“Kamu itu belum sembuh total Al, udah minta pulang aja!” ucap Tante Anne kesal.

“Mom …” ucap Aldi sambil menunjuk Lisa dengan wajahnya dan menggeleng. Tante Anne menatap putranya itu bingung.

“Lisa minta pulang sama Aldi Tante. Dia nggak mau kalo pulang tanpa Aldi. Mungkin karena bawaan baby-nya yang nggak mau jauh sama Papanya, Tan.” Fandi langsung menyahut dan menjelaskan ke Tante Anne. Tante Anne pun langsung menatap menantunya itu.

“Bener itu sayang?” tanya Tante Anne. Lisa mengangguk pelan.

“Tapi kalo nggak boleh juga nggak papa kok Mom. Lisa disini aja sampai Aldi sembuh,” ucap Lisa lirih.

“Sebentar ya sayang,” ucap Tante Anne lalu keluar ruang rawat Aldi.

“Kamu duduk disana aja ya nak,” ucap Tante Nila pada Lisa

“Nggak mau Ma,” tolak Lisa.

“Kenapa nak?”

“Mau sama Aldi aja.” lalu Lisa berjalan dan duduk di samping Aldi.

“Ampun dah, bumil manjanya kebangetan,” ucap Fandi sambil menepuk jidatnya

Lisa langsung memanyunkan bibirnya mendengar ucapan Fandi itu.

“Kenapa? Nggak boleh ya?” tanya Lisa polos.

“Ya boleh aja sih. Tapi masalahnya Aldi ngizinin nggak?” goda Fandi. Lisa langsung menatap ke arah Aldi.

“Nggak boleh ya Al?” tanya Lisa polos.

“Emangnya aku ngizinin tadi?” ucap Aldi yang juga mencoba untuk menggoda istrinya itu. Lisa yang mendengar perkataan suaminya itu langsung memanyunkan bibirnya kembali

“Ya udah sih kalo nggak di izinin.” Lisa turun dari ranjang rawat Aldi lalu duduk melipat kedua lututnya dengan tangannya dengan wajah cemberut.

“Eh bumil, kok malah jongkok sih dibawah situ,” celetuk Fandi.

“Katanya nggak boleh duduk disitu,” ucap Lisa ketus.

“Kamu polos banget sih sekarang sayang. Sini duduk deket aku,” ucap Aldi sambil menepuk samping tempat ia berbaring.

“Katanya tadi nggak boleh,” ucap Lisa ketus. Tante Nila terkekeh melihat tingkah polos anak perempuannya yang kini sedang hamil itu.

“Nanti anak kita kedinginan loh sayang,” canda Aldi.

“Masa? Beneran Ma?” tanya Lisa polos ke Mamanya. Tante Nila langsung mengangguk seraya terkekeh. Dengan segera Lisa berdiri dan duduk di samping Aldi lagi.

“Uh, gemes deh sama istriku yang polos dan manja ini.” ucap Aldi sambil mencubit gemas kedua pipi istrinya itu.

“Ih sakit ...” rengek Lisa membuat Aldi terkekeh.

CEKLEK!

Tante Anne kembali ke ruang rawat Aldi, membuat semua menoleh kearahnya.

“Mommy,” ucap Aldi. Tante Anne tersenyum.

“Kamu boleh pulang Al, tapi dengan perawatan intensif. Tidak boleh terlalu banyak gerak sampai kamu benar-benar sembuh,” jelas Tante Anne.

“Serius Mom?” tanya Aldi antusias karena sebenarnya ia juga sudah sangat bosan berada rumah sakit. Tante Anne hanya mengangguk dan tersenyum.

“Yeee, Aldi pulang. Makasih Mommy,” ucap Lisa senang dan berhamburan memeluk mertuanya itu.

“Iya sama-sama sayang,” balas Tante Anne lembut sambil membalas pelukan dari menantunya itu.

Aldi, Fandi dan Tante Nila tersenyum melihat tingkah Lisa yang lucu dan polos akhir-akhir ini.

Bersambung..

Jangan lupa untuk di like, komen, beri hadiah dan di vote ya teman-teman. Dan jangan lupa untuk di favorit kan juga, agar author nya lebih semangat lagi dalam membuat novelnya. Terimakasih banyak🙏🤗

Ig : @mutiakim09

Terpopuler

Comments

Nana

Nana

bumil manja banget ih

2022-07-01

1

Ratna Wuri Natalia

Ratna Wuri Natalia

sudah lengkap dlm kehidupan rt mereka dg adanya mahlekat yg hadir mengisi kebahagiaan dlm hidupnya

2022-05-29

1

SoVay

SoVay

aku penasaran vsualnya niiihh

2022-02-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Visual Pemain
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 PROMOSI NOVEL BARU
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 127
130 Bab 128
131 Bab 129
132 Bab 130
133 Bab 131
134 Bab 132
135 Bab 133
136 Bab 134
137 Bab 135
138 Bab 136
139 Bab 137
140 Bab 138
141 Bab 139
142 Bab 140
143 Bab 141
144 Bab 142
145 Bab 143
146 Bab 144
147 Bab 145
148 Bab 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Visual Pemain
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
PROMOSI NOVEL BARU
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 127
130
Bab 128
131
Bab 129
132
Bab 130
133
Bab 131
134
Bab 132
135
Bab 133
136
Bab 134
137
Bab 135
138
Bab 136
139
Bab 137
140
Bab 138
141
Bab 139
142
Bab 140
143
Bab 141
144
Bab 142
145
Bab 143
146
Bab 144
147
Bab 145
148
Bab 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!