**********
“Kamu dimana sih sayang,” lirih Aldi terus menatapi jalan. Berharap ia menemukan istrinya itu.
“Emangnya tadi Lisa pamit kemana sih Al?” tanya Fandi yang berada di samping Aldi.
“Kata mommy dia mau ketemuan sama cewek lo. Tapi Nana bilang, dia nggak ngajak Lisa ketemuan sama sekali.” jawab Aldi.
“Iya iyalah, Orang Nana tadi lagi jalan sama gue.” jelas Fandi.
“Terus dia kemana coba? Gue yakin ada yang nggak beres sama Lisa,” ucap Aldi terus melajukan mobilnya searah dengan keinginan hatinya.
Tiba-tiba saja ponsel Aldi berdering, Ia lalu menepi dan menghentikan mobilnya dan langsung mengangkat telpon dari kakak iparnya yang juga sedang mencari Lisa, yaitu Rama .
“Halo iya kak, gimana?” tanya Aldi
“ .... “
“Dimana kak?” tanya Aldi lagi
“ ....”
“Serius kak? Gue ada di daerah sini sekarang,” ucap Aldi girang.
“ .... “
“Oke kak, biar gue aktifkan GPS gue.”
“ .... “
“Oke, thanks kak. gue tunggu.”
Tut Tut Tut
Aldi mematikan telponnya
“Ada apa Al?” tanya Fandi menatap Aldi serius
“Kak Rama bilang Lisa ada daerah sini,” jawab Aldi seraya melacak keberadaan Lisa melalui ponselnya. Dan untung saja Lisa selalu mengaktifkan data dan GPS ponselnya ketika ia keluar rumah.
**********
Disisi lain...
Lisa disekap di sebuah rumah kosong di daerah yang cukup sepi penghuni. Orang yang menculik Lisa tadi mengikat tubuh Lisa di atas kursi.
“Hiks, tolong ...” teriak Lisa mencoba mencari pertolongan
“Tolongin aku siapapun diluar sana!” teriak Lisa lagi.
“Berisik tau nggak sih lo!” sentak seorang gadis yang datang bersama ketiga bodyguard-nya. Terlihat samar-samar karena ruangan itu sangat gelap.
“Lo siapa? Hiks, gue mohon lepasin gue,” ucap Lisa terisak. Lalu orang itu menyalakan lampu kecil hingga terlihatlah wajah mereka
“Jessica!” pekik Lisa.
“Halo Nyonya Eadric yang terhormat. Gimana honeymoon nya kemarin?” ucap Jessica sok lembut lalu ia berjalan mendekati Lisa.
“Lepasin gue! Kenapa lo culik gue hah!” teriak Lisa
PLAKKK
“Itu karena lo udah merebut Aldi dari gue! Dan satu lagi, jangan pernah lo berani bentak-bentak gue dengan mulut murah*an lo ini!” Jessica mencengkram kuat pipi Lisa seusai dia menampar pipi Lisa
“Gue udah bilang, gue nggak pernah rebut Aldi dari lo, Jess!” bantah Lisa.
“Oke, gue terima ucapan lo. Tapi gue nggak terima karena gara-gara lo, gue di DO dari kampus dan gue nggak bisa lulus kuliah tahun ini!” ucap Jessica kesal. Lisa pun tersentak mendengar ucapan Jessica.
“Gue nggak pernah laporin lo ke Rektor soal kejadian itu,” ucap Lisa protes.
“Iya! Emang bukan lo, tapi temen lo bego!” ucap Jessica yang semakin kesal.
“Nana?” gumam Lisa.
“Bukan, tapi Fandi,” ucap Jessica geram.
“Fandi,” lirih Lisa.
“Iya! Dia temen lo juga kan. Ckckck emang ya lo, nggak tau diri banget jadi orang,” ucap Jessica sinis dan ia semakin mencengkram kuat kedua pipi Lisa.
“Sakit Jess. Lepasin gue.” Lisa merintih kesakitan.
“Gue nggak akan lepasin lo gitu aja! Ngerti lo!” sentak Jessica.
“Sshh, mau lo apaan sih Jess?” tanya Lisa dengan menahan sakit di pipinya.
“Mau gue ya?” Jessica mendekatkan wajahnya ke telinga Lisa.
“Lo ceraikan Aldi, baru lo gue lepasin.” bisik-nya membuat mata Lisa langsung membulat sempurna.
DEG!
Menceraikan Aldi? Bagaimana bisa? Jujur. Perasaan Lisa ke Aldi sekarang sudah mulai tumbuh. Bagaimana bisa Lisa menceraikannya. Terlebih lagi Lisa tengah mengandung buah hatinya bersama Aldi.
“Gue nggak akan pernah ceraikan Aldi,” ucap Lisa begitu lantang. Jessica pun langsung tersenyum sinis.
“Berarti lo lebih seneng gue siksa disini ya?” ucap Jessica.
CUIH!
“Brengsek lo Jessica!” teriak Lisa seusai meludahi wajah Jessica. Jessica langsung menatap Lisa dengan tajam.
PLAKKK
PLAKKK
“Aawww ssstttt ...” Kedua pipi Lisa langsung memanas saat Jessica menampar pipinya secara bergantian. Sudut bibir Lisa pun sampai mengeluarkan darah segar.
“Berani lo meludahi gue hah?! Berani lo!” sentak Jessica emosi. Ia menjambak kuat rambut Lisa.
“Arrgghh, lepasin gue!!” teriak Lisa. Jessica melepas dengan kasar tangannya dari menjambak rambut Lisa.
“Lo mau gue lepasin? Hem?” ucap Jessica sambil ia mengeluarkan pisau dari dalam tasnya.
“Ma-mau apa lo?” tanya Lisa gugup.
“Lo mau lepas kan? Nih gue lepasin,” ucap Jessica santai sambil memotong tali yang mengikat tubuh Lisa. Lisa pun langsung berdiri.
“Hey kalian! Silahkan bersenang-senang dengan perempuan ini.” titah Jessica pada ketiga anak buahnya.
“Hahaha, dengan senang hati bos,” ucap salah satu dari mereka lalu mendekati Lisa diikuti dengan yang lain. Jessica langsung tersenyum licik.
“Kalian mau apa? Pergi!” ucap Lisa ketakutan dan ia melangkah mundur saat ketiga anak buah Jessica mendekatinya.
“Tenang sayang, malam ini kita akan pesta disini oke, hahaha,” ucap salah satu dari ketiga anak buah Jessica itu dengan diselingi tawa kedua temannya.
“Jangan... Gue mohon.” Lisa mulai menangis saat tubuhnya mentok ke tembok.
“Jangan takut, kita akan bermain lembut kok sayang,” ucap salah satu anak buah Jessica itu lagi.
"Jangan …" Lisa terduduk di lantai karena kakinya gemetaran.
“Jangan, aku mohon hiks.” isak Lisa dengan tubuh yang sudah sangat gemetaran. Lalu ketiga orang itu pun ikut berjongkok mengerubungi Lisa.
“Gue dulu,” ucap salah satunya seraya memegang dagu Lisa, Dan....
BRAKKK
“Hentikan!” teriak seseorang dari ambang pintu. Membuat semua terkejut dan menoleh.
“Aldi!” pekik Jessica
“Lo!” Aldi menunjuk Jessica. Namun tatapannya beralih menatap tiga orang yang mengerubungi istrinya itu.
“Hiks, Al tolong …” isak Lisa terdengar oleh Aldi. Rahang Aldi langsung mengeras, matanya juga memanas menahan emosi. Lalu ia berlari mendekati ketiga orang yang mengerubungi istrinya itu.
“BRENGS*K!”
BUGH!
BUGH!
BUGH!
Aldi memukul ketiga anak buah Jessica yang berbadan besar itu
“Berdiri lo semua!” teriak Aldi murka. Mereka berdiri dan ingin mengeroyok Aldi.
BUGH!
BUGH!
Tiba-tiba Fandi datang dan memukul kedua orang itu.
“Aarrghhh!” teriak orang yang satunya saat Fandi melintir tangannya. Jangan salah, Aldi dan Fandi adalah Bad boy kelas atas yang bisa apapun. Termasuk dalam hal bela diri.
BRUKKK
Fandi mendorong tubuh orang itu hingga tersungkur.
BUGH!
“Berdiri lo semua!” Fandi menendang tubuh mereka yang sudah kehabisan tenaga.
“Lo bertiga ikutin gue!” sentak Fandi menendang mereka lagi. Lalu mereka mengikuti Fandi keluar dari rumah kosong itu. Aldi langsung menghampiri Lisa dan memeluknya sangat erat.
“Kamu nggak apa-apa kan?” tanya Aldi lirih.
“Hiks a-aku takut Al ...” isak Lisa sesenggukan. Aldi membantu Lisa untuk berdiri. Aldi merasakan tubuh istrinya itu bergetar hebat.
“Kamu diapain sama mereka?” tanya Aldi sambil menatap tajam Jessica.
“A-aku hampir diperkosa sama mereka hiks hiks,” jawab Lisa dengan bibir yang bergetar dan Aldi pun langsung kembali memeluk erat istrinya yang ketakutan itu, ia menyembunyikan wajah Lisa di dadanya. Lalu Aldi mencium kepala Lisa dengan memejamkan matanya.
“Jangan takut lagi, ada aku disini.” ucap Aldi lembut.
Disana, Jessica melihat Lisa dan Aldi dengan penuh kebencian. Ia mencengkram kuat pisau yang ia bawa. Tanpa Lisa dan Aldi sadari Jessica mendekati mereka berdua yang membelakanginya.
“Lo harus mati Lisa.” gumam Jessica yang sudah gelap mata dan ia terus mendekat ke arah Lisa dan Aldi. Saat Aldi membuka mata, matanya langsung membulat melihat Jessica mendekati ia dan Lisa dengan sebuah pisau di tangannya
JLEBBB
BRUKKK
Aldi tersungkur ke lantai dengan pisau menancap di perutnya. Memang Aldi mendorong tubuh Lisa ke samping sehingga ia yang tertusuk oleh pisau yang dibawa oleh Jessica itu.
“Aldi!” pekik Lisa dengan air mata mengalir begitu deras. Lalu Lisa bersimpuh di lantai dan mengangkat kepala Aldi ke atas pahanya.
“Ssttt.. Tolong lep-pasin pisau..nya,” ucap Aldi sedikit susah. Lisa menangis dan menggeleng.
“Kenapa kamu selamatkan aku hah?! Kenapa Al?” tangis Lisa semakin keras.
“Sa-kit Lisa. Lepas-sin pisaunya.” Aldi berucap semakin pelan. Dengan ragu Lisa memegang pisau itu, Lisa memejamkan matanya dan...
SREETT
“Aaaaargghh.” Aldi merintih kesakitan, sesaat kemudian ia langsung tidak sadarkan diri.
“Al... Hiks bangun Aldi!” ucap Lisa sesenggukan sambil menepuk pipi Aldi.
“Aldi bangun. Kamu nggak boleh tinggalin aku hiks, hiks.” ucap Lisa semakin terisak.
Fandi dan Rama yang sedari tadi mematung disana langsung berlari menghampiri Lisa dan Aldi.
“Dek.” Rama berjongkok di depan adik dan adik iparnya itu.
“Hiks. Kak tolongin Aldi hiks.” Lisa menatap kakak pertamanya ini. Rama dengan cepat mengangkat Aldi keluar dari rumah kosong itu.
Dan Lisa langsung ikut keluar mengikuti Rama.
Fandi menatap tajam Jessica yang masih mematung disana.
BUGH!
“Aww ssshh.” Jessica langsung tersungkur saat Fandi memukul pipinya. Ya itulah si Fandi. Pria ini adalah cowok yang bisa dibilang kasar. Ia tidak memandang laki-laki atau perempuan. Fandi pun nggak akan segan-segan untuk memukul siapapun jika itu menyangkut teman, sahabat, keluarga, dan terlebih perempuan yang ia cintai.
“Lo dendam sama gue atau Lisa hah?!” tanya Fandi sambil mencengkram pipi Jessica.
“Gue dendam sama lo berdua! Puas lo!” sentak Jessica tanpa ada rasa takut sedikitpun.
“Lo mau mati ditangan gue hah?! Lo udah nusuk sahabat gue! Dan lo harus rasain apa yang Aldi rasain sekarang,” ucap Fandi marah ia mencekik leher Jessica cukup kencang. Beginilah jika Fandi sudah emosi, ia akan seperti orang yang sedang kerasukan.
“Lep-pasin …” Jessica berusaha menyingkirkan tangan Fandi dari lehernya.
“Lo itu nggak pantes hidup tau nggak! Lo itu bukan manusia Jess, lo itu iblis. Gue nggak habis pikir sama jalan pikiran lo. Bisa-bisanya lo bertindak seperti ini,” ucap Fandi menggebu dan terus mencekik leher Jessica membuat Jessica hampir kehabisan nafas.
“Berhenti!” Tiba-tiba polisi yang dibawa Rama tadi datang. Fandi langsung melepas tangannya dari leher Jessica.
"Ck, sial!" umpat Fandi.
“Uhuk! Uhuk!” Jessica langsung terbatuk-batuk.
“Saudara Fandi, anda tidak bisa main hakim sendiri.” ucap salah satu polisi.
“Tolong bawa dia ke penjara Pak! Jangan lepasin dia, kalo perlu penjara dia seumur hidupnya,” ucap Fandi sambil menatap tajam Jessica.
“Baik, akan kami proses. Kalo begitu kami permisi,” ucap polisi itu lalu membawa Jessica. Fandi pun segera keluar dari rumah kosong itu dan langsung menuju ke rumah sakit, tempat Aldi dibawa.
Bersambung..
Jangan lupa untuk di like, komen, beri hadiah dan di vote ya teman-teman. Dan jangan lupa untuk di favorit kan juga, agar author nya lebih semangat lagi dalam membuat novelnya. Terimakasih banyak🙏🤗
Ig : @mutiakim09
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Camut gemoy
pengen nyantet onlen tuh si jesika👹
2022-08-01
1
Nana
selamat membusuk di penjara Jess.. Jesss...
2022-07-01
1
Watilaras
👍👍👍👍👍👍
2022-03-26
0