Bab 11

**********

“Kamu dimana sih sayang,” lirih Aldi terus menatapi jalan. Berharap ia menemukan istrinya itu.

“Emangnya tadi Lisa pamit kemana sih Al?” tanya Fandi yang berada di samping Aldi.

“Kata mommy dia mau ketemuan sama cewek lo. Tapi Nana bilang, dia nggak ngajak Lisa ketemuan sama sekali.” jawab Aldi.

“Iya iyalah, Orang Nana tadi lagi jalan sama gue.” jelas Fandi.

“Terus dia kemana coba? Gue yakin ada yang nggak beres sama Lisa,” ucap Aldi terus melajukan mobilnya searah dengan keinginan hatinya.

Tiba-tiba saja ponsel Aldi berdering, Ia lalu menepi dan menghentikan mobilnya dan langsung mengangkat telpon dari kakak iparnya yang juga sedang mencari Lisa, yaitu Rama .

“Halo iya kak, gimana?” tanya Aldi

“ .... “

“Dimana kak?” tanya Aldi lagi

“ ....”

“Serius kak? Gue ada di daerah sini sekarang,” ucap Aldi girang.

“ .... “

“Oke kak, biar gue aktifkan GPS gue.”

“ .... “

“Oke, thanks kak. gue tunggu.”

Tut Tut Tut

Aldi mematikan telponnya

“Ada apa Al?” tanya Fandi menatap Aldi serius

“Kak Rama bilang Lisa ada daerah sini,” jawab Aldi seraya melacak keberadaan Lisa melalui ponselnya. Dan untung saja Lisa selalu mengaktifkan data dan GPS ponselnya ketika ia keluar rumah.

**********

Disisi lain...

Lisa disekap di sebuah rumah kosong di daerah yang cukup sepi penghuni. Orang yang menculik Lisa tadi mengikat tubuh Lisa di atas kursi.

“Hiks, tolong ...” teriak Lisa mencoba mencari pertolongan

“Tolongin aku siapapun diluar sana!” teriak Lisa lagi.

“Berisik tau nggak sih lo!” sentak seorang gadis yang datang bersama ketiga bodyguard-nya. Terlihat samar-samar karena ruangan itu sangat gelap.

“Lo siapa? Hiks, gue mohon lepasin gue,” ucap Lisa terisak. Lalu orang itu menyalakan lampu kecil hingga terlihatlah wajah mereka

“Jessica!” pekik Lisa.

“Halo Nyonya Eadric yang terhormat. Gimana honeymoon nya kemarin?” ucap Jessica sok lembut lalu ia berjalan mendekati Lisa.

“Lepasin gue! Kenapa lo culik gue hah!” teriak Lisa

PLAKKK

“Itu karena lo udah merebut Aldi dari gue! Dan satu lagi, jangan pernah lo berani bentak-bentak gue dengan mulut murah*an lo ini!” Jessica mencengkram kuat pipi Lisa seusai dia menampar pipi Lisa

“Gue udah bilang, gue nggak pernah rebut Aldi dari lo, Jess!” bantah Lisa.

“Oke, gue terima ucapan lo. Tapi gue nggak terima karena gara-gara lo, gue di DO dari kampus dan gue nggak bisa lulus kuliah tahun ini!” ucap Jessica kesal. Lisa pun tersentak mendengar ucapan Jessica.

“Gue nggak pernah laporin lo ke Rektor soal kejadian itu,” ucap Lisa protes.

“Iya! Emang bukan lo, tapi temen lo bego!” ucap Jessica yang semakin kesal.

“Nana?” gumam Lisa.

“Bukan, tapi Fandi,” ucap Jessica geram.

“Fandi,” lirih Lisa.

“Iya! Dia temen lo juga kan. Ckckck emang ya lo, nggak tau diri banget jadi orang,” ucap Jessica sinis dan ia semakin mencengkram kuat kedua pipi Lisa.

“Sakit Jess. Lepasin gue.” Lisa merintih kesakitan.

“Gue nggak akan lepasin lo gitu aja! Ngerti lo!” sentak Jessica.

“Sshh, mau lo apaan sih Jess?” tanya Lisa dengan menahan sakit di pipinya.

“Mau gue ya?” Jessica mendekatkan wajahnya ke telinga Lisa.

“Lo ceraikan Aldi, baru lo gue lepasin.” bisik-nya membuat mata Lisa langsung membulat sempurna.

DEG!

Menceraikan Aldi? Bagaimana bisa? Jujur. Perasaan Lisa ke Aldi sekarang sudah mulai tumbuh. Bagaimana bisa Lisa menceraikannya. Terlebih lagi Lisa tengah mengandung buah hatinya bersama Aldi.

“Gue nggak akan pernah ceraikan Aldi,” ucap Lisa begitu lantang. Jessica pun langsung tersenyum sinis.

“Berarti lo lebih seneng gue siksa disini ya?” ucap Jessica.

CUIH!

“Brengsek lo Jessica!” teriak Lisa seusai meludahi wajah Jessica. Jessica langsung menatap Lisa dengan tajam.

PLAKKK

PLAKKK

“Aawww ssstttt ...” Kedua pipi Lisa langsung memanas saat Jessica menampar pipinya secara bergantian. Sudut bibir Lisa pun sampai mengeluarkan darah segar.

“Berani lo meludahi gue hah?! Berani lo!” sentak Jessica emosi. Ia menjambak kuat rambut Lisa.

“Arrgghh, lepasin gue!!” teriak Lisa. Jessica melepas dengan kasar tangannya dari menjambak rambut Lisa.

“Lo mau gue lepasin? Hem?” ucap Jessica sambil ia mengeluarkan pisau dari dalam tasnya.

“Ma-mau apa lo?” tanya Lisa gugup.

“Lo mau lepas kan? Nih gue lepasin,” ucap Jessica santai sambil memotong tali yang mengikat tubuh Lisa. Lisa pun langsung berdiri.

“Hey kalian! Silahkan bersenang-senang dengan perempuan ini.” titah Jessica pada ketiga anak buahnya.

“Hahaha, dengan senang hati bos,” ucap salah satu dari mereka lalu mendekati Lisa diikuti dengan yang lain. Jessica langsung tersenyum licik.

“Kalian mau apa? Pergi!” ucap Lisa ketakutan dan ia melangkah mundur saat ketiga anak buah Jessica mendekatinya.

“Tenang sayang, malam ini kita akan pesta disini oke, hahaha,” ucap salah satu dari ketiga anak buah Jessica itu dengan diselingi tawa kedua temannya.

“Jangan... Gue mohon.” Lisa mulai menangis saat tubuhnya mentok ke tembok.

“Jangan takut, kita akan bermain lembut kok sayang,” ucap salah satu anak buah Jessica itu lagi.

"Jangan …" Lisa terduduk di lantai karena kakinya gemetaran.

“Jangan, aku mohon hiks.” isak Lisa dengan tubuh yang sudah sangat gemetaran. Lalu ketiga orang itu pun ikut berjongkok mengerubungi Lisa.

“Gue dulu,” ucap salah satunya seraya memegang dagu Lisa, Dan....

BRAKKK

“Hentikan!” teriak seseorang dari ambang pintu. Membuat semua terkejut dan menoleh.

“Aldi!” pekik Jessica

“Lo!” Aldi menunjuk Jessica. Namun tatapannya beralih menatap tiga orang yang mengerubungi istrinya itu.

“Hiks, Al tolong …” isak Lisa terdengar oleh Aldi. Rahang Aldi langsung mengeras, matanya juga memanas menahan emosi. Lalu ia berlari mendekati ketiga orang yang mengerubungi istrinya itu.

“BRENGS*K!”

BUGH!

BUGH!

BUGH!

Aldi memukul ketiga anak buah Jessica yang berbadan besar itu

“Berdiri lo semua!” teriak Aldi murka. Mereka berdiri dan ingin mengeroyok Aldi.

BUGH!

BUGH!

Tiba-tiba Fandi datang dan memukul kedua orang itu.

“Aarrghhh!” teriak orang yang satunya saat Fandi melintir tangannya. Jangan salah, Aldi dan Fandi adalah Bad boy kelas atas yang bisa apapun. Termasuk dalam hal bela diri.

BRUKKK

Fandi mendorong tubuh orang itu hingga tersungkur.

BUGH!

“Berdiri lo semua!” Fandi menendang tubuh mereka yang sudah kehabisan tenaga.

“Lo bertiga ikutin gue!” sentak Fandi menendang mereka lagi. Lalu mereka mengikuti Fandi keluar dari rumah kosong itu. Aldi langsung menghampiri Lisa dan memeluknya sangat erat.

“Kamu nggak apa-apa kan?” tanya Aldi lirih.

“Hiks a-aku takut Al ...” isak Lisa sesenggukan. Aldi membantu Lisa untuk berdiri. Aldi merasakan tubuh istrinya itu bergetar hebat.

“Kamu diapain sama mereka?” tanya Aldi sambil menatap tajam Jessica.

“A-aku hampir diperkosa sama mereka hiks hiks,” jawab Lisa dengan bibir yang bergetar dan Aldi pun langsung kembali memeluk erat istrinya yang ketakutan itu, ia menyembunyikan wajah Lisa di dadanya. Lalu Aldi mencium kepala Lisa dengan memejamkan matanya.

“Jangan takut lagi, ada aku disini.” ucap Aldi lembut.

Disana, Jessica melihat Lisa dan Aldi dengan penuh kebencian. Ia mencengkram kuat pisau yang ia bawa. Tanpa Lisa dan Aldi sadari Jessica mendekati mereka berdua yang membelakanginya.

“Lo harus mati Lisa.” gumam Jessica yang sudah gelap mata dan ia terus mendekat ke arah Lisa dan Aldi. Saat Aldi membuka mata, matanya langsung membulat melihat Jessica mendekati ia dan Lisa dengan sebuah pisau di tangannya

JLEBBB

BRUKKK

Aldi tersungkur ke lantai dengan pisau menancap di perutnya. Memang Aldi mendorong tubuh Lisa ke samping sehingga ia yang tertusuk oleh pisau yang dibawa oleh Jessica itu.

“Aldi!” pekik Lisa dengan air mata mengalir begitu deras. Lalu Lisa bersimpuh di lantai dan mengangkat kepala Aldi ke atas pahanya.

“Ssttt.. Tolong lep-pasin pisau..nya,” ucap Aldi sedikit susah. Lisa menangis dan menggeleng.

“Kenapa kamu selamatkan aku hah?! Kenapa Al?” tangis Lisa semakin keras.

“Sa-kit Lisa. Lepas-sin pisaunya.” Aldi berucap semakin pelan. Dengan ragu Lisa memegang pisau itu, Lisa memejamkan matanya dan...

SREETT

“Aaaaargghh.” Aldi merintih kesakitan, sesaat kemudian ia langsung tidak sadarkan diri.

“Al... Hiks bangun Aldi!” ucap Lisa sesenggukan sambil menepuk pipi Aldi.

“Aldi bangun. Kamu nggak boleh tinggalin aku hiks, hiks.” ucap Lisa semakin terisak.

Fandi dan Rama yang sedari tadi mematung disana langsung berlari menghampiri Lisa dan Aldi.

“Dek.” Rama berjongkok di depan adik dan adik iparnya itu.

“Hiks. Kak tolongin Aldi hiks.” Lisa menatap kakak pertamanya ini. Rama dengan cepat mengangkat Aldi keluar dari rumah kosong itu.

Dan Lisa langsung ikut keluar mengikuti Rama.

Fandi menatap tajam Jessica yang masih mematung disana.

BUGH!

“Aww ssshh.” Jessica langsung tersungkur saat Fandi memukul pipinya. Ya itulah si Fandi. Pria ini adalah cowok yang bisa dibilang kasar. Ia tidak memandang laki-laki atau perempuan. Fandi pun nggak akan segan-segan untuk memukul siapapun jika itu menyangkut teman, sahabat, keluarga, dan terlebih perempuan yang ia cintai.

“Lo dendam sama gue atau Lisa hah?!” tanya Fandi sambil mencengkram pipi Jessica.

“Gue dendam sama lo berdua! Puas lo!” sentak Jessica tanpa ada rasa takut sedikitpun.

“Lo mau mati ditangan gue hah?! Lo udah nusuk sahabat gue! Dan lo harus rasain apa yang Aldi rasain sekarang,” ucap Fandi marah ia mencekik leher Jessica cukup kencang. Beginilah jika Fandi sudah emosi, ia akan seperti orang yang sedang kerasukan.

“Lep-pasin …” Jessica berusaha menyingkirkan tangan Fandi dari lehernya.

“Lo itu nggak pantes hidup tau nggak! Lo itu bukan manusia Jess, lo itu iblis. Gue nggak habis pikir sama jalan pikiran lo. Bisa-bisanya lo bertindak seperti ini,” ucap Fandi menggebu dan terus mencekik leher Jessica membuat Jessica hampir kehabisan nafas.

“Berhenti!” Tiba-tiba polisi yang dibawa Rama tadi datang. Fandi langsung melepas tangannya dari leher Jessica.

"Ck, sial!" umpat Fandi.

“Uhuk! Uhuk!” Jessica langsung terbatuk-batuk.

“Saudara Fandi, anda tidak bisa main hakim sendiri.” ucap salah satu polisi.

“Tolong bawa dia ke penjara Pak! Jangan lepasin dia, kalo perlu penjara dia seumur hidupnya,” ucap Fandi sambil menatap tajam Jessica.

“Baik, akan kami proses. Kalo begitu kami permisi,” ucap polisi itu lalu membawa Jessica. Fandi pun segera keluar dari rumah kosong itu dan langsung menuju ke rumah sakit, tempat Aldi dibawa.

Bersambung..

Jangan lupa untuk di like, komen, beri hadiah dan di vote ya teman-teman. Dan jangan lupa untuk di favorit kan juga, agar author nya lebih semangat lagi dalam membuat novelnya. Terimakasih banyak🙏🤗

Ig : @mutiakim09

Terpopuler

Comments

Camut gemoy

Camut gemoy

pengen nyantet onlen tuh si jesika👹

2022-08-01

1

Nana

Nana

selamat membusuk di penjara Jess.. Jesss...

2022-07-01

1

Watilaras

Watilaras

👍👍👍👍👍👍

2022-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Visual Pemain
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 PROMOSI NOVEL BARU
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 127
130 Bab 128
131 Bab 129
132 Bab 130
133 Bab 131
134 Bab 132
135 Bab 133
136 Bab 134
137 Bab 135
138 Bab 136
139 Bab 137
140 Bab 138
141 Bab 139
142 Bab 140
143 Bab 141
144 Bab 142
145 Bab 143
146 Bab 144
147 Bab 145
148 Bab 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Visual Pemain
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
PROMOSI NOVEL BARU
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 127
130
Bab 128
131
Bab 129
132
Bab 130
133
Bab 131
134
Bab 132
135
Bab 133
136
Bab 134
137
Bab 135
138
Bab 136
139
Bab 137
140
Bab 138
141
Bab 139
142
Bab 140
143
Bab 141
144
Bab 142
145
Bab 143
146
Bab 144
147
Bab 145
148
Bab 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!