Bab 17

Terimakasih banyak atas semua dukungannya teman-teman 🙏🤗

Happy reading 🥰

***

“Aku mau itu.” Lisa menunjuk pedagang baso cuanki yang berada di seberang jalan itu. Aldi hanya bisa menghela nafasnya.

Setelah membeli mangga, Aldi langsung mengantar istrinya itu ke penjual baso cuanki itu. Inilah Lisa jika sudah mengidam, tidak hanya satu, tapi yang menurut pandangannya menarik pasti Lisa menginginkannya.

Aldi tidak akan melarang istrinya itu meminta apa saja asal Lisa tidak minta yang aneh-aneh dan kurang baik untuk kesehatannya dan calon buah hati mereka.

“Pak, beli baso cuanki nya 2 ya,” ucap Aldi pada pedagang baso cuanki itu.

“Oke siap aden.” balas penjual baso cuanki ramah.

“Saya yang pedes banget ya pak,” ucap Lisa semangat. Aldi langsung menatap istrinya itu dengan tatapan horor.

“Jangan mulai deh, kamu aku getok lama-lama kalo sulit dibilangin gini,” kesal Aldi. Lisa menatapnya juga kesal.

“Masa makan pedes aja nggak boleh? Aku kan pengen Aldi. Sini pak biar saya aja yang masukin sambalnya sendiri.” Lisa mengambil plastik dari tangan Bapak penjual baso cuanki itu lalu memasukkan beberapa sendok sambel kedalam plastik baso cuanki miliknya.

“Lisa!” pekik Aldi.

“Sekali aja Al,” ucap Lisa memelas. Aldi hanya diam, ia bimbang jika sudah melihat wajah melas istrinya itu.

“Jangan banyak-banyak tapi ya?”

“Cuma 5 sendok aja kok.” ucap Lisa dan itu membuat mata Aldi membulat.

“Lisa jangan gila deh kamu!” pekik Aldi.

“Aaaa Aldi …” Lisa langsung memeluk tubuh Aldi

“Eh kenapa?” tanya Aldi sedikit kaget saat tiba-tiba Lisa memeluknya.

“Satu kali aja, please,” ucap Lisa memelas dalam pelukannya. Aldi menghela nafas panjang.

“Jangan ya sayang, kasian anak kita nanti,” ucap Aldi lembut.

“Tapikan baby-nya yang minta,” ucap Lisa memelas sambil mendongak menatap wajah Aldi dengan puppy eyes-nya.

“Terserah ah, kamu mah bandel. Capek aku bilangin kamu!” bentak Aldi.

“Hiks jahat!” Lisa memukul dada Aldi, lalu berbalik menyebrangi jalan yang cukup ramai.

“Lisa hati-hati! Ya Tuhan, anak ini bener-bener.” Aldi mengusap wajahnya frustrasi saat Lisa menyebrangi jalan raya yang ramai itu sendirian.

“Pak tolong cepat ya bungkus baso cuanki nya.”

“Siap. Ini sudah selesai kok Den.” ucap penjual baso cuanki itu. Aldi segera membayarnya.

“Kembaliannya ambil aja pak, makasih.” Aldi mengeluarkan uang pecahan seratus ribuan dari dompetnya dan langsung membayar baso cuanki yang ia beli dan segera pergi menyusul istrinya itu

***

“Hiks Aldi jahat, dia tega bentak-bentak aku,” ucap Lisa terisak di jok belakang mobil.

“Sayang,” panggil Aldi yang baru memasuki mobilnya.

Lisa terus menangis menutupi wajahnya.

“Aku minta maaf, aku nggak bermaksud bentak kamu tadi.” Aldi menoleh ke arah Lisa yang berada di belakang.

“Nggak mau! Hiks kamu jahat.”

“Iya aku salah udah bentak kamu tadi, aku minta maaf sayang.” ucap Aldi lembut

“Nggak! Aku nggak suka dibentak, apalagi di depan umum! Hiks hiks,” ucap Lisa semakin terisak.

“Sayang, aku gitu demi kebaikan kamu dan baby kita. Aku ngelarang kamu beli mangga yang besar-besar karena aku nggak mau kamu sakit perut nantinya.

Aku ngelarang kamu makan pedes karena dari awal aku udah bilang ibu hamil itu nggak boleh makan makanan yang terlalu pedes. Kamu nggak kasian apa, dia pasti kepanasan di dalem perut kamu sayang,” tutur Aldi dengan suara yang lembut. Lisa hanya diam. Aldi langsung menghela nafasnya.

“Oke kalo itu mau kamu, aku akan turuti sekali ini aja,” ucap Aldi pasrah. Lisa menghapus air matanya.

“Mana?” tanya Lisa dengan suara serak. Aldi menatap kantong plastik berisi 2 bungkus baso cuanki. Dengan ragu Aldi memberinya kepada istrinya itu.

“Mana?” Lisa ingin merebutnya. Namun, tangan Aldi masih memegang erat kantong plastik itu.

“Aldi …” Lisa menatap Aldi dengan tajam, membuat Aldi melepas kantong plastik berisi baso cuanki itu. Lalu Lisa mendekap kantong plastik itu dengan bersandar di kursi belakang.

“Duduk di depan dong sayang,” titah Aldi dan Lisa menurut, lalu ia keluar untuk pindah ke depan

***

Sesampainya di “D.E BIGGEST COMPANY” ( perusahaan milik Daddy Aldi ). Aldi dan Lisa turun dari mobil.vAldi pun memberikan kunci mobilnya ke security untuk memarkirkan mobilnya.

Lalu mereka jalan beriringan untuk masuk ke dalam perusahaan. Banyak karyawan yang menyapa mereka berdua, Lisa dan Aldi merespon balik mereka dengan senyuman ramah. Karena Aldi dikenal sebagai bos yang ramah di perusahaannya.

Dan sesampainya di ruangan Aldi. Lisa langsung duduk di sofa diikuti Aldi untuk makan baso cuanki bersama.

TOK!

TOK!

TOK!

“Ya masuk,” sahut Aldi dari dalam ruangannya.

CEKLEK!

“Permisi Pak, ini mangkuk pesanan Anda,” ucap seorang OB yang datang dengan membawa nampan berisi mangkuk dan meletakkannya di atas meja.

“Makasih ya,” ucap Aldi dan Lisa berbarengan.

“Sama-sama pak bu, mari.” pamit OB itu lalu keluar dari ruangan Aldi.

“Punya aku yang mana?” tanya Lisa ke Aldi sambil memandang 2 bungkus plastik berisi baso cuanki.

“Yang... eeemm... bening kayaknya,” balas Aldi sedikit ragu.

“Masa sih? Punya aku yang pake sambal Aldi. Yang oranye ini kali ya,” ucap Lisa mengambil plastik cuanki yang kuahnya berwarna sedikit oranye.

“Ya Tuhan, Semoga aja anak aku nggak kenapa-napa di dalam perutnya.” batin Aldi resah saat Lisa menuangkan cuanki itu ke dalam mangkuk.

“Aldi ayo. Katanya mau makan bareng. Udah aku tuangi nih.”

“Eemm sayang, Kita tukeran aja gimana?” ucap Aldi menawar. Lisa menggeleng cepat.

“Aku mau yang ini,” kekeh Lisa.

“Tapi jangan dimakan kuahnya ya,” pinta Aldi. Lisa mengangguk membuat Aldi bernafas lega.

“Uuuhh untung deh. Gue liat kuahnya aja horor banget.” batin Aldi.

“Aldi pedes!” pekik Lisa saat makan setengah dari baso cuanki miliknya.

“Nih kamu minum dulu.” Aldi yang juga tengah makan baso cuanki nya langsung menyodorkan istrinya itu air minum. Lisa langsung meminumnya.

“Aaaaa pedes Aldi …” Lisa langsung memeluk Aldi dan bersembunyi di dadanya.

“Nah kan salah sendiri ngeyel tadi minta yang pedas,” omel Aldi.

“Habisin,” pinta Lisa. Mata Aldi langsung membulat mendengar ucapan dari istrinya itu.

“Habisin ini? Nggak deh makasih, hehe.” Aldi menolak, ia ngeri melihat baso cuanki milik istrinya itu.

“Ih Aldi, habisin. Mubasir tau. Masih setengah juga.” Lisa langsung melepas pelukannya.

“Tapikan aku udah ini.” Aldi menunjuk mangkok baso cuanki miliknya.

“Nggak mau tau pokoknya. Ini bukan keinginan aku loh Al, tapi keinginan baby kita.” Lisa melipat kedua tangan di depan dadanya. Dengan susah Aldi menelan saliva-nya.

“Harus ya?” tanya Aldi.

“Iya harus! Kalo kamu nggak mau, bisa-bisa anak kita ileran nanti.” balas Lisa.

“Ampun dah, bini gue ngidamnya aneh-aneh mulu dah perasaan. Sering menyiksanya daripada bikin senengnya.” batin Aldi

Lalu Aldi meraih mangkok yang berisi baso cuanki milik istrinya itu, ia memotong baso di dalam mangkok Lisa tadi.

“Bismillah, semoga gue nggak kenapa-kenapa makan ini.” batin Aldi berdoa.

Lalu ia menyuap potongan baso cuanki itu ke dalam mulutnya, seketika matanya membulat sempurna.

"Gila! Ini mah racun. Bukan pedes lagi.” batin Aldi. Wajahnya langsung berubah menjadi merah.

“Jangan di muntah kan.” Lisa langsung membekap mulut Aldi saat ia ingin memuntahkannya. Istri nggak ada akhlak emang.

“Eeemmphh …” Aldi mencoba melepas bekapan tangan Lisa dari mulutnya.

“Telen dulu baso nya.” ucap Lisa. Dengan terpaksa Aldi mengunyah dan menelan baso nya cepat.

“Haahh sumpah ini pedes banget Lisa.” Aldi langsung mengambil sebotol air dingin di kulkas yang terdapat di ruangannya lalu meneguknya sampai habis.

“Habisin Aldi,” rengek Lisa.

“Nggak! Kamu bunuh aku? iya?!” kesal Aldi.

“Hiks habisin!” ucap Lisa sedikit teriak dan menangis. Aldi kembali duduk di samping Lisa, lalu memegang kedua pipi istrinya itu agar menghadapnya.

“Hei, kamu ini kenapa? Hem?” tanya Aldi lembut. Lisa menggeleng dengan terisak.

“Aku kenal kamu udah dari kecil. Kamu selalu uring-uringan kalo kondisi fisik kamu dalam keadaan nggak baik,” ucap Aldi sambil menelisik wajah istrinya itu.

“Hiks, perut aku sakit Al,” ucap Lisa terisak.

“Kamu nggak apa-apa kan sayang? Atau kita ke rumah sakit aja?” ucap Aldi cemas.

“Aku nggak apa-apa kok Al, cuma bayinya nendang-nendang perut aku terus hiks, hiks,” ucap Lisa semakin terisak. Aldi menghela nafasnya.

“Panas ya perutnya?” tanya Aldi. Lisa mengangguk.

“Aku kan udah bilang jangan makan pedes. Kamu nya bandel banget. Wajar kalo baby-nya nendang-nendang, dia pasti kepanasan di dalam perut kamu.” Aldi mengusap perut istinya dengan lembut.

“Hiks, sakit! Baby-nya nakal.”

“Bukan baby-nya, tapi Bundanya yang nakal. Udah sini aku usap-usap perut kamu biar baby-nya diem. Lain kali dengerin apa yang aku bilang. Paham?” ucap Aldi sambil memeluk Lisa seraya mengusap lembut perut istrinya itu. Lisa hanya mengangguk.

Lisa tertidur saat Aldi menenangkannya. Memang kondisi Lisa yang sebenarnya masih kurang sehat membuatnya cepat lelah seperti saat ini. Aldi menidurkan istrinya di sofa lalu mulai bekerja di mejanya.

TOK!

TOK!

TOK!

“Ya masuk.”

CEKLEK!

“Permisi pak. Saya hanya ingin memberitahukan, jika kita ada meeting jam 12 nanti dengan PT. Bintang Abadi,” ucap Nara selaku sekretaris dan merangkap juga sebagai asisten pribadinya Aldi.

“Jam 12?” ulang Aldi.

“Iya pak.” Aldi melihat jam tangannya lalu melirik istrinya yang tertidur pulas di sofa sana.

“Ya sudah siapkan semuanya,” titah Aldi. Nara mengangguk lalu keluar ruangan Aldi

***

Jam setengah 4 sore Aldi baru saja menyelesaikan meeting-nya. Dengan langkah yang cepat ia menuju ke ruangannya, karena Aldi mengunci ruangannya dari luar, sementara Lisa ada di dalamnya.

CEKLEK!

Aldi melihat istrinya lagi bersandar di sofa sambil menyalahkan TV.

“Sayang.” Aldi duduk di samping Lisa. Lisa hanya diam memandang layar LED di depannya.

“Lisa sayang, kamu denger aku kan?” ucap Aldi yang merasa dihiraukan oleh istrinya itu.

“Apa sih!” ucap Lisa kesal.

“Marah ya?”

“Tau! Pikir aja sendiri sana!” ketus Lisa.

“Iya maaf sayang, aku tadi ada meeting,” ucap Aldi menyesal.

“Nggak usah dikunci juga kali,” ucap Lisa sinis.

“Kamu tadi tidur. Kalo nggak aku kunci terus istri aku yang cantik ini diculik gimana?” Aldi merangkul pundak Lisa dan mendekapnya.

“Ih lepas!” Lisa mencoba memberontak. Namun, Aldi masih bisa menahan.

“Kita belanja perlengkapan bayi gimana hem?” ajak Aldi membuat Lisa diam dan menatapnya.

“Gimana sayang? Mau nggak?” ajak Aldi lagi.

“Mau. Ayo berangkat,” ucap Lisa girang lalu berdiri menarik Aldi.

"Eh, jam 4 aja deh," ucap Aldi dan itu membuat Lisa memanyunkan bibirnya.

“Ih kenapa nggak sekarang aja sih,” ucap Lisa cemberut.

“Aku masih ada pekerjaan sayang, nanti ya.” bujuk Aldi.

“Iya udah deh, aku tunggu.” pasrah Lisa.

Bersambung..

Jangan lupa untuk di like, komen, beri hadiah dan di vote ya teman-teman. Dan jangan lupa untuk di favorit kan juga, agar author nya lebih semangat lagi dalam membuat novelnya. Terimakasih banyak🙏🤗

Ig : @mutiakim09

Terpopuler

Comments

Nana

Nana

bumil moodnya ngeselin jg ya. sabar Aldi

2022-07-01

0

SoVay

SoVay

ayoooo..lahir dedek dlm oerut..bikin papa pusing 🤣

2022-02-06

0

Emaknya Piyak🐣

Emaknya Piyak🐣

bumil ini keras kepala sekali😃

2022-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Visual Pemain
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 PROMOSI NOVEL BARU
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 127
130 Bab 128
131 Bab 129
132 Bab 130
133 Bab 131
134 Bab 132
135 Bab 133
136 Bab 134
137 Bab 135
138 Bab 136
139 Bab 137
140 Bab 138
141 Bab 139
142 Bab 140
143 Bab 141
144 Bab 142
145 Bab 143
146 Bab 144
147 Bab 145
148 Bab 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Visual Pemain
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
PROMOSI NOVEL BARU
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 127
130
Bab 128
131
Bab 129
132
Bab 130
133
Bab 131
134
Bab 132
135
Bab 133
136
Bab 134
137
Bab 135
138
Bab 136
139
Bab 137
140
Bab 138
141
Bab 139
142
Bab 140
143
Bab 141
144
Bab 142
145
Bab 143
146
Bab 144
147
Bab 145
148
Bab 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!