Bab 13

“Aldi!” ucap Lisa sedikit terkejut. Dengan perlahan Aldi membuka matanya.

“Lis-sa …” Aldi yang berusaha berucap. Lisa langsung memeluk Aldi dengan erat dan kembali menangis.

“Jahat! Kamu udah tidur seminggu dan baru bangun sekarang! Hiks, aku khawatir nungguin kamu disini Al,” tangis Lisa yang bersembunyi di dada Aldi.

Tangan Aldi bergerak perlahan melepas selang oksigennya.

“Ka-mu nggak apa-apa kan?” tanya Aldi parau dan lemah. Lisa langsung menatap suaminya itu.

“Yang terluka itu kamu Aldi, bukan aku! Hiks,” ucap Lisa kesal sambil terisak. Aldi tersenyum kecil lalu mengusap air mata yang mengalir deras di wajah Lisa yang cukup dekat dengannya.

“Maaf ya udah buat kamu khawatir,” lirih Aldi. Lisa hanya menggeleng lalu memeluk Aldi kembali.

“Aldi... Hiks... Hiks…” isak Lisa

“Udah jangan nangis lagi, aku paling nggak bisa liat kamu nangis,” ucap Aldi pelan.

“Aku tuh khawatir sama kondisi kamu! Kamu ngerti nggak sih,” ucap Lisa kesal.

“Kok bisa?” tanya Aldi.

“Karena aku sayang sama kamu Aldi,” ucap Lisa lantang dengan air mata yang masih mengalir.

Aldi terdiam menatap Lisa.

“Ka-kamu bilang apa barusan ?” tanya Aldi lagi. Lisa mengusap air matanya.

“AKU SAYANG SAMA KAMU . AKU CINTA SAMA KAMU . DAN AKU NGGAK MAU KEHILANGAN KAMU RIYALDI DARIEN EADRIC.” ucap Lisa sedikit memperjelas membuat Aldi tak percaya.

“Kamu ...”

“Aku serius dengan ucapanku ini Aldi,” ucap Lisa seolah mengerti apa yang ingin Aldi ucapkan. Aldi tersenyum kecil mendengarnya.

“Dan aku masih punya kabar bahagia buat kamu,” ucap Lisa mengusap pelan wajah Aldi yang masih sedikit pucat. Posisi Lisa saat ini memang tengah duduk dipinggir ranjang rawat Aldi dengan sedikit membungkuk.

“Apa?” tanya Aldi.

“Kamu pengen nggak punya anak dari aku?” tanya Lisa dan Aldi terdiam mendengar pertanyaan dari bibir istrinya itu. Ia ragu untuk menjawab, karena ia takut jika Lisa belum siap mempunyai anak.

“Jawab jujur Aldi.” Lisa pun sedikit mendesaknya

“Pengen banget Lis, Tapi ...” ucap Aldi lirih dan menggantung.

“Tapi kenapa?” tanya Lisa

“Aku takut kamu belum siap,” ucap Aldi lirih.

“Kenapa kamu berpikiran kalo aku belum siap. Padahal nyatanya aku lagi hamil anak kamu saat ini,” ucap Lisa menatap matanya Aldi dalam. Terasa jelas jantung Lisa berdebar setiap didekat Aldi.

“Kamu hamil?” ulang Aldi. Lisa tersenyum dan mengangguk.

“Memang awalnya aku belum siap. Tapi aku yakin bahwa kamu bisa jadi suami dan Ayah yang baik buat aku dan anak-anak kita nanti.” Aldi tersenyum mendengar ucapan dari istrinya itu, lalu ia memeluk Lisa dengan penuh rasa bahagia.

“Alhamdulillah Ya Allah, ini adalah kebahagiaan berlipat buat aku. Terimakasih sayang, aku janji akan menjadi suami dan ayah yang baik untuk kamu dan anak kita nanti,” ucap Aldi meneteskan air mata kebahagiaan dari matanya. Lisa pun tersenyum dalam pelukannya.

“Tolong jangan tidur lama lagi ya. Aku takut kamu pergi,” lirih Lisa dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

“Aku seneng kalo pun aku pergi karena menyelamatkan istri dan calon anakku,” ucap Aldi tulus. Lisa langsung melepas pelukan Aldi dan kembali menangis.

“Enggak! Aku nggak mau! Kamu harus tetep sama aku, hiks,” ucap Lisa dan kembali menangis.

“Aku masih sama kamu sayang. Sudah jangan nangis lagi,” ucap Aldi sambil menghapus air mata Lisa dan mengusap pipi Lisa dengan lembut.

“Aww sshh.” Lisa sedikit meringis saat Aldi menyentuh sudut bibirnya.

“Bibir kamu kenapa memar gitu?” tanya Aldi yang baru sadar kalo wajah istrinya itu sedikit lebam.

“Bekas ditampar Jessica,” lirih Lisa.

“Nggak mungkin bisa sampai seperti ini,” ucap Aldi tak percaya.

“Dia nampar aku berkali-kali Al,”

Tangan Aldi yang berada di wajah Lisa perlahan mengepal. Lisa langsung menggenggam tangan suaminya itu dan menggeleng

“Selama ini aku aja nggak pernah kasar sama kamu, apalagi mukul kayak gini,” ucap Aldi lirih sambil mengelus lembut pipi istrinya itu.

“Biarkan Polisi yang menindak lanjuti semuanya. Makasih kamu selalu jagain aku selama ini. Tapi maaf, gara-gara aku kamu jadi terluka gini,” ucap Lisa lirih. Aldi kembali memeluk Lisa.

“Apapun akan aku lakukan demi kamu. Bahkan bertukar nyawa pun aku mau.” ucap Aldi tulus.

“Aku sayang kamu Al …”

“Aku bahkan lebih menyayangi kamu Lisa,” ucap Aldi sambil mencium puncak kepala Lisa. Lisa tersenyum di dalam pelukan Aldi, tiba-tiba saja mata Lisa terpejam dan terasa berat di tubuh Aldi.

“Lisa.” panggil Aldi karena merasa aneh dengan istrinya itu

“Lisa kamu kenapa? Sayang …” tidak ada respon dari Lisa, Aldi pun mencoba mengangkat kepala Lisa.

“Ya Tuhan. Lisa!” pekik Aldi saat melihat wajah Lisa yang pucat. Aldi mencoba bangun untuk menekan tombol diatasnya agar Dokter datang

“Kak Lisa ini makanan... kak Aldi!” pekik Claudia menggantungkan ucapannya, ketika melihat sang kakak sudah terbangun dari komanya.

“Clau, tolong panggilkan Dokter. Lisa pingsan.” ucap Aldi cemas. Claudia mengangguk cepat dan segera keluar untuk mencari Dokter.

Tak butuh waktu lama Claudia datang dengan seorang Dokter dan 2 orang Suster.

“Anda sudah sadar Tuan?” tanya Dokter itu seraya tersenyum. Aldi mengangguk.

“Tolongin istri saya dulu Dok,” ucap Aldi lirih.

“Baik Tuan.” Dokter dan kedua suster itu lalu mengangkat Lisa menuju sofa. Dan Dokter mulai memeriksa keadaan Lisa. Terlihat wajah Aldi yang sangat khawatir dengan keadaan istrinya itu.

“Dia belum makan Clau?” tanya Aldi pada adiknya.

“Belum kak. Selama seminggu ini dia cuma mau makan sehari sekali. Dan kak Lisa belum pulang sama sekali ke rumah sampai saat ini.” ucapan Claudia berhasil membuat Aldi tersentak.

“Dia tidur disini ?” tanya Aldi. Claudia mengangguk pelan.

“Dia nggak mau pulang kalo kakak belum sadar.” ucap Claudia. Aldi menghela nafas kasar. Selalu saja keras kepala. pikirnya

“Telpon siapapun orang rumah buat bawa Lisa pulang!” titah Aldi dengan wajah yang menahan emosi

“Siapa kak?” tanya Claudia menunduk sedikit takut melihat wajah kakaknya berubah seperti itu.

“Telpon kak Rama aja,” jawab Aldi.

“I-iya kak.” Claudia keluar sebentar untuk menghubungi Rama

“Bagaimana Dokter keadaan istri saya?” tanya Aldi saat Dokter selesai memeriksa istrinya. Dokter itu menghela nafasnya.

“Apa istri anda sedang hamil Tuan?” tanya Dokter itu.?

“Iya Dok.” jawab Aldi

“Istri anda terlalu kelelahan dan banyak pikiran sehingga membuatnya drop. Apalagi perutnya belum terisi asupan makanan sama sekali.

Usahakan istri anda jangan sampai stress karena nanti bisa membahayakan janin yang ia kandung, dan usahakan istri anda untuk istirahat yang cukup dan makan yang teratur.” nasehat Dokter itu.

“Baik Dok, terimakasih.” Aldi mengangguk mengerti.

“Sama-sama Tuan, kalo begitu sekarang saya akan periksa anda dulu,” ucap Dokter itu, Aldi pun kembali mengangguk.

Dokter sedang memeriksa Aldi. Sementara itu Aldi menatap Lisa yang sedang terbaring di atas sofa.

“Kamu terlalu keras kepala sampai-sampai nggak pedulikan kesehatan kamu sendiri Lis,” batin Aldi.

“Keadaan anda mulai membaik. Selang oksigennya sudah boleh dilepas. Tapi jangan terlalu banyak gerak ya, perut anda belum sembuh total,” ucap Dokter setelah selesai memeriksa keadaan Aldi.

“Iya baik, terimakasih Dok,” ucap Aldi. Dokter itu tersenyum dan mengangguk.

“Lalu istri anda Tuan?” Dokter itu menatap Aldi seolah bertanya.

“Kakak saya sedang dalam perjalanan kesini untuk menjemputnya,” ucap Aldi.

“Baiklah, saya permisi,” pamit Dokter itu.

“Sekali lagi, terimakasih banyak Dok,” ucap Aldi. Dokter itu tersenyum dan mengangguk lalu langsung keluar dari ruang rawat Aldi.

***

Lisa membuka matanya perlahan. Mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang tak asing baginya.

“Ini kan kamar aku,” ucap Lisa lirih.

CEKLEK!

Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu kamar Lisa, orang itu tak lain adalah Rama. Kakak pertama dari Lisa.

“Dek, kamu udah bangun?” tanya Rama yang terkejut melihat Lisa sudah sadar dan ia masuk ke kamar Lisa sambil membawa makanan.

“Kok aku disini? Aldi mana kak?” Lisa malah balik bertanya ke kakaknya itu.

“Kamu habis pingsan. Aldi nyuruh kakak buat bawa pulang kamu kesini. Aldi ada sama keluarganya kok di rumah sakit,” jelas Rama. Memang saat ini Lisa berada di kediaman orang tuanya.

“Kok aku disini? Aku mau sama Aldi kak,” rengek Lisa

“Ini udah malem dek, kamu makan dulu ya, terus langsung istirahat. Besok pagi kita ke rumah sakitnya,” ucap Rama sambil mengusap kepala Lisa. Lisa menggeleng.

“Aku mau sama Aldi Kak, sekarang!” kekeh Lisa.

“Kamu ini nurut dikit kenapa sih? Kamu tuh kecapekan, nggak kasian apa sama janin kamu?” ucap Rama kesal dengan adiknya yang keras kepala itu.

“Hiks, aku mau tidur sama Aldi, nggak mau tidur sendiri,” ucap Lisa sambil menangis

"Tapi kamu ..."

“Anterin aku kesana, aku mau sama Aldi kak,” lirih Lisa. Rama menghela nafas berat.

“Ya sudah, tapi kamu makan dulu ya.” Lisa hanya menggeleng pelan. Entahlah, akhir-akhir ini nafsu makan Lisa memang berkurang.

“Hey! Kamu saat ini bukan menghidupi diri kamu sendiri. Tapi ada janin kamu, calon anak kamu Lisa,” kesal Rama. Lisa menunduk dengan isakan kecilnya.

“Please makan dek. Dari tadi pagi kamu nggak makan. Kalo Aldi tau kamu pasti dimarahin. Kamu mau di marahin sama Aldi hem?” ucap Rama lembut.

“Nggak mau Kak,” ucap Lisa menggeleng.

“Makanya kamu makan dulu ya, kasihan anak yang di dalam perut kamu.” ucap Rama lembut.

“Iya kak.” lirih Lisa. Rama pun langsung tersenyum.

Bersambung..

Jangan lupa untuk di like, komen, beri hadiah dan di vote ya teman-teman. Dan jangan lupa untuk di favorit kan juga, agar author nya lebih semangat lagi dalam membuat novelnya. Terimakasih banyak🙏🤗

Ig : @mutiakim09

Terpopuler

Comments

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

akirnya terjawablah sudah👏👏👏

2023-03-04

0

Nana

Nana

akhirnya cinta Aldi terbalas

2022-07-01

1

SoVay

SoVay

syukurlah...cibta datang krna biasa

2022-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Visual Pemain
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 PROMOSI NOVEL BARU
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 Bab 120
123 Bab 121
124 Bab 122
125 Bab 123
126 Bab 124
127 Bab 125
128 Bab 126
129 Bab 127
130 Bab 128
131 Bab 129
132 Bab 130
133 Bab 131
134 Bab 132
135 Bab 133
136 Bab 134
137 Bab 135
138 Bab 136
139 Bab 137
140 Bab 138
141 Bab 139
142 Bab 140
143 Bab 141
144 Bab 142
145 Bab 143
146 Bab 144
147 Bab 145
148 Bab 146
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Visual Pemain
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
PROMOSI NOVEL BARU
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
Bab 120
123
Bab 121
124
Bab 122
125
Bab 123
126
Bab 124
127
Bab 125
128
Bab 126
129
Bab 127
130
Bab 128
131
Bab 129
132
Bab 130
133
Bab 131
134
Bab 132
135
Bab 133
136
Bab 134
137
Bab 135
138
Bab 136
139
Bab 137
140
Bab 138
141
Bab 139
142
Bab 140
143
Bab 141
144
Bab 142
145
Bab 143
146
Bab 144
147
Bab 145
148
Bab 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!