***
BUGH!
Kiki tersungkur saat tiba-tiba ada yang memukul wajahnya
“Aldi,” lirih Lisa.
Orang yang tadi memukul Kiki itu adalah Aldi, ia memang mengikuti Lisa. Namun Aldi tidak mendengar perdebatan antara Lisa dan Kiki. Ia baru saja sampai dan melihat adegan yang membuatnya semakin sakit hati dan bercampur emosi.
“LO!” Aldi menunjuk Kiki dengan wajah yang menahan amarah.
BUGH!
BUGH!
“Dia itu istri gue! Ngapain lo nyium dia hah?!” sentak Aldi setelah memukul wajah Kiki berkali-kali.
“Kenapa?! Ingat dia masih pacar gue!” Kiki berdiri dan menyentak balik Aldi.
“Itu dulu. Sekarang dia milik gue! Bukan milik lo lagi!” ucap Aldi emosi.
BUGH!
Kini giliran Kiki yang memukul Aldi.
“Itu karena lo udah rebut dia dari gue brengs*k! Lo itu sahabat gue Al, kenapa lo malah nusuk gue dari belakang hah?!” sentak Kiki. Aldi langsung tersenyum sinis.
“Itu karena cinta gue lebih tulus dibanding lo!” ucap Aldi menusuk.
“Brengs*k lo!” geram Kiki dan ingin memukul Aldi, Namun...
BUGH!
Aldi menahan tangan Kiki dan malah memukul balik Kiki.
“Aldi udah hiks.” Lisa langsung memeluk Aldi dengan erat. Terdengar jantung Aldi yang berdetak lebih cepat.
“Udah Al, ayo pulang,” lirih Lisa seraya mengajak Aldi pergi.
“Awas lo Ki, urusan kita belum selesai!” teriak Aldi.
“Aldi udah, please.” Lisa mencoba menenangkan suaminya yang sedang emosi itu. Aldi pun langsung melepas kasar pelukan Lisa.
“Aku tunggu kamu di mobil!” ucap Aldi datar dan sedikit tegas, lalu meninggalkan Lisa dan Kiki. Lisa tertunduk dengan air mata yang masih mengalir.
“Hiks,” isak Lisa lalu berjalan menyusul Aldi dan membiarkan Kiki sendiri disana.
***
Selama perjalanan hingga sampai dirumah Aldi hanya diam. Terlihat dari wajahnya yang merah menahan amarah. Aldi memasuki rumah tanpa memperdulikan Lisa.
“Aldi, sampai kapan kamu diemin aku seperti ini?” ucap Lisa saat sudah berada didalam rumah. Dan itu membuat langkah Aldi terhenti.
“Hati aku sakit kamu kayak gini Al. Aku kangen kamu yang dulu,” lirih Lisa membuat Aldi berbalik.
“Lebih sakit siapa aku sama kamu hah?! Aku yang selama ini tersakiti Lisa. Aku selalu sabar menghadapi perasaan kamu selama ini, tapi kenapa kamu nggak bisa hargain perasaanku sedikit pun!” Lisa menunduk mendengar bentakan dari Aldi.
“Aku berniat mau nyusul kamu karena aku takut terjadi apa-apa sama kamu. Tapi aku salah, kamu malah asyik berduaan sama Kiki. Hati aku semakin sakit saat melihat kamu berciuman sama Kiki Lisa!” Aldi meluapkan semua emosinya. Lisa terisak dan menggeleng.
“Hiks, Enggak Aldi. Kamu salah paham,” isak Lisa.
“Salah paham kamu bilang? Aku liat dengan mata aku sendiri Lisa!” bentak Aldi.
“Hiks, Aldi dengerin aku dulu ...”
“Aku pikir selama ini kamu bener-bener udah move on dari Kiki dan nerima aku sepenuhnya. Tapi semuanya salah, kamu masih mengharapkan dia.” lirih Aldi tersenyum kecut.
"Enggak Aldi... Aku ..."
“Aku capek Lisa terus menahan rasa sakit ini. Kamu nggak pernah mikirin perasaan aku,” lirih Aldi. Lisa yang mendengar hal itu langsung menatapnya.
“Apa kamu mikirin perasaan aku waktu kamu tidurin aku dulu? Enggak kan Al,” lirih Lisa
“Oh, jadi kamu dan Kiki ingin balas dendam sama aku? Oke, kamu berhasil hancurin hati aku. Aku akan mundur kali ini dan segera mengurus perceraian kita.”
DEG!
Claudia yang mendengar pertengkaran kakak dan kakak iparnya itu langsung mematung, terlebih saat Aldi mengucapkan kata "PERCERAIAN"
“Ka-kamu jangan bercanda Aldi,” ucap Lisa yang sudah merasa sangat sesak di dadanya akibat menangis dan juga karena ucapan Aldi.
“Aku nggak bercanda. Ini kan yang selama ini kamu mau? Aku akan segera urus semuanya dan ...” ucap Aldi seraya memejamkan mata agar air matanya tidak terjatuh.
“Semoga kamu bahagia dengan Kiki nantinya,” ucap Aldi pergi meninggalkan Lisa yang semakin kencang menangis.
“Enggak Aldi, dengerin aku dulu. Aldi! hiks, hiks Aldi kamu salah paham Al hiks.” teriak Lisa namun Aldi menghiraukannya.
Tiba-tiba kepala Lisa terasa pusing dan berat. Lisa berjalan untuk berpegangan pada tembok. Perlahan tubuh Lisa merosot ke bawah.
“Kak Lisa!” pekik Claudia lalu menghampiri kakak iparnya itu.
“Aldi …” lirih Lisa dan langsung tidak sadarkan diri. Claudia segera berdiri dan berlari mengejar Aldi.
“Kak Aldi berhenti kak! Kak Aldi! hiks,” teriak Claudia yang saat juga menangis karena panik. Namun, Aldi tetap melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
***
Om Revan baru saja selesai memeriksa keadaannya Lisa. Claudia tadi meminta tolong Pak Maman untuk mengangkat Lisa ke kamar.
Pak Maman adalah sopir pribadi keluarga Eadric. Sedangkan Om Revan adalah dokter pribadi keluarga Eadric sekaligus adik kandung dari Tante Anne, Mommy Aldi dan Claudia.
“Aldi mana?” tanya Om Revan yang tidak melihat keponakannya itu, padahal istrinya lagi terbaring sakit.
“Eeemm.. Kak Aldi. Kak Aldi masih nemuin kliennya di kantor Om,” jawab Claudia mengelak dan sedikit gugup.
“Apa dia sesibuk itu sampai mengabaikan istrinya?” tanya Om Revan lagi.
“Maksud Om apa?” tanya Claudia bingung.
“Lisa kekurangan asupan gizi sehingga membuat kondisinya drop lagi. Apa dia jarang makan Claudia?”
“Claudia kurang tau Om,” ucap Claudia menggeleng pelan. Om Revan menghela nafas kasar
“Bilang sama kakak kamu itu. Jangan terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai-sampai keadaan istrinya sendiri tidak tau.
Dan suruh juga dia memantau keadaan istrinya. Jika terus seperti ini kasian bayi di dalam kandungan Lisa. Kondisi Lisa bisa saja drop saat melahirkan nanti,” jelas Om Revan.
“Iya Om. Claudia akan sampaikan ke kak Aldi.”
“Ya sudah kalo gitu Om mau balik ke Rumah Sakit, ada pasien yang harus Om tangani disana.
Dan jangan lupa sama kata-kata Om yang tadi itu, kamu kasi tau ke kakak mu yang sok sibuk itu.” Claudia hanya mengiyakan perintah dari Om-nya itu.
“Kamu hati-hati dirumah dan jaga juga kakak ipar mu. Kalo ada apa-apa jangan sungkan untuk hubungi Om,” ucap Om Revan.
“Baik Om, makasih ya Om,” ucap Claudia sambil mencium tangan Om Revan. Om Revan tersenyum dan mengangguk, lalu ia keluar dari kamar Aldi dan Lisa.
***
“Euggghhh.”
“Kak Lisa,” ucap Claudia yang melihat Lisa mulai sadar.
“Claudia,” lirih Lisa.
“Iya kak, ini Claudia,” ucap Claudia lembut.
Lisa teringat kejadian beberapa jam yang lalu, tiba-tiba saja membuat Lisa kembali menangis.
"Kakak kenapa? Kok nangis?" tanya Claudia bingung.
“Aldi mana Clau?” tanya Lisa lirih. Claudia diam, ia bingung mau menjawab apa.
“Aldi mana Claudia? Hiks.”
“Claudia juga nggak tau kak. Kak Aldi belum pulang,” ucap Claudia lirih
“Hiks, aku nggak mau cerai sama dia. Aku sayang sama dia Clau hiks, hiks,” ucap Lisa yang semakin terisak.
Claudia yang mendengar ikut meneteskan air matanya. Namun, Claudia segera menghapusnya.
“Kak Aldi pasti cuma bercanda kok kak. Kak Aldi itu sayang dan cinta banget sama kakak. Percaya sama Claudia, kak Aldi adalah tipe orang yang sulit melepas orang yang dia cinta.” ucap Claudia untuk meyakinkan kakak iparnya itu. Lisa menghapus air matanya.
“Claudia nggak bohong kan?” tanya Lisa. Claudia menggeleng membuat Lisa tersenyum.
“Aku akan benci kak Aldi, kalo kak Aldi beneran ceraikan kak Lisa. Aku udah anggap kak Lisa seperti kakak kandung aku sendiri,” batin Claudia.
Bersambung..
Nyesek hati author pas ngetik part ini😢
Oh ya, jangan lupa untuk membaca karya pertama Chat Story author yang berjudul "TARUHAN BERUJUNG CINTA". Yang suka cerita singkat dan ringan, bisa mampir kesini dan semoga suka sama alur ceritanya🤗
Jangan lupa untuk di like, komen, beri hadiah dan di vote ya teman-teman. Dan jangan lupa untuk di favorit kan juga, agar author nya lebih semangat lagi dalam membuat novelnya. Terimakasih banyak🙏🤗
Ig : @mutiakim09
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Nana
Aldi kok emosi. biasanya sabar bang Al
2022-07-01
0
Hendra Yenni
Makanya Lisa.. jangan mau dicium sm Kiki.. bikin Aldi cemburu aja
2022-06-20
0
Gisha Putri🌛
Jangan sampai cerai.·´¯`(>▂<)´¯`·.
2022-03-11
1