Chapter 18

"Lihat Mawar, bibirnya pucat seperti itu. Kamu mau istri mu sakit?" omel Asti ketika hendak makan malam.

"Mah, apa masa kecil mas Wira kurang bahagia?" tanya Mawar.

"Kamu tanya sendiri sama suami mu. Wira itu kalau ngerjain orang, kalau belum nangis ya belum berhenti. Mamah aja ampe pusing di buatnya!"

"Suka sekali mengada-ada!" seru Wira tidak terima dengan ucapan mamahnya.

"Selesai makan langsung pakai minyak angin. Nanti kamu masuk angin," ujar Asti mengingatkan Mawar.

"Kalau anginnya masuk, ya tinggal di pompa keluar deh!" celetuk Wira benar-benar membuat tekanan darah Asti naik turun.

Selesai makan malam, Mawar tidak langsung kembali ke kamar. Gadis ini membantu mamah mertuanya untuk membereskan meja makan. Meskipun ada pembantu, namun Asti lebih senang melakukan sendiri dan sekarang di temani oleh Mawar.

Setelah selesai, barulah Mawar menyusul suaminya ke kamar. Mawar langsung tercengang melihat Wira yang sudah berdiri di depan lemari pakaian Mawar.

"Mas, ngapain?" tanya Mawar heran.

"Em, malam ini bagusnya kamu pakai warna apa ya...?"

Mata Mawar melebar, gila betul suaminya ini yang ternyata serius dengan ucapannya.

"Aku mau tidur!" seru Mawar langsung naik atas tempat tidur.

"Nasi belum sampai usus kau sudah mau tidur. Sini, duduk dulu kita nonton televisi...!"

Mawar menurut saja, gadis ini berpindah duduk ke sofa.

"Nanti ganti pakaian mu!" titah Wira menyodorkan selebar lingerie berwarna hitam.

Mawar menarik nafas dalam, mengambilnya tanpa protes lagi.

"Mas, kenapa di pindah chanelnya?" Mawar kesal.

"Menonton film hantu tidak bagus untuk mimpi kita. Lebih baik menonton film percintaan!" jawab Wira dengan santainya.

"Terserah kau saja mas. Baru sekarang aku mau menikmati bagaimana rasanya menonton televisi tapi kau malah mengganggu ku!" ucap Mawar dengan ekspresi acuh.

Wira langsung menoleh ke arah Mawar.

"Sayang ku, apa kau marah?" tanya Wira.

"Tidak, aku tidak marah!" jawab Mawar dengan wajah dinginnya.

"Sepertinya kau marah. Iya kan...?"

Mawar dongkol, gadis ini beranjak dari duduknya lalu berpindah ke tempat tidur.

"Alamat gak dapat jatah kalau dia marah!" batin Wira langsung menyusul istri sambil menenteng lingerie.

"Jangan ganggu aku. Aku mau tidur!" acuh Mawar yang merajuk hanya karena Wira memindah chanel televisi.

"Em, sebelum tidur ada baiknya kamu berganti dengan pakaian ini...!" ujar Wira dengan senyum lebarnya.

Sudah habis kesabaran Mawar, gadis ini langsung mencubit perut suaminya dan mencabut bulu kaki Wira.

"Impas....!" seru Mawar yang merasa puas melihat suaminya kesakitan karena bulu kakinya di cabut.

"Impas jika kau segera berganti...!" ucap Wira lalu melemparkan lingerie tersebut.

Mawar mendengus kesal, gadis ini langsung pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian.

Mawar tercengir sendiri ketika melihat pantulan dirinya di cermin.

"Astaga, jadi apa aku ini. Aku jijik melihat diri ku sendiri...!" ucap Mawar yang rasanya ingin menangis.

Mawar membuka pintu, mengintip sebentar sebelum keluar.

"Cepat keluar!" titah Wira membuat Mawar terkejut. Bukan terkejut mendengar suara suaminya, namun Mawar terkejut ketika melihat Wira yang sudah tidak mengenakan pakaian. Wira hanya mengenakan celana kacamatanya untuk sekedar menutup pedangnya.

"Mas,....!" Mawar malu sendiri melihat tingkah berdua. Banyak duda, tapi apakah sikap mereka akan sama seperti Wira ini.

Wira yang sudah tidak sabar langsung menghampiri istrinya, merangkul pinggang gadis itu.

"Kau sangat cantik malam ini. Sungguh menggoda ku!" bisik Wira.

Apa kabar dengan jantung Mawar, bukan main berdebarnya.

"Lihat diri mu, sexy!" ucap Wira lembut, "aku akui, aku selalu bernafsu ketika melihat mu. Aku juga tidak tahu apa alasannya, tapi aku benar-benar bernafsu melihat mu."

"Mas....!" lirih Mawar yang sudah merona malu.

Tangan kekar yang masih merangkul pinggang Mawar itu langsung menuntun Mawar menuju tempat tidur.

Kedua bibir mereka saling bertaut indah. Wira terus memangsa istrinya setiap malam.

"Kau semakin panas malam ini sayang. Aku suka...!" bisik Wira yang sudah berada di ubun-ubun.

Jari jemarinya mulai nakal, meremas dua bukit kenyal penuh kelembutan. Suka menyesap di sana, Wira paham betul di mana titik kelemahan istrinya.

"Mas.....!" Mawar menjambak rambut suaminya.

Gadis ini mulai liar, bagaimana tidak liar? Wira terus membuatnya hanyut dalam kenikmatan setiap hari. Tiga hari pernikahan, Wira terus melepaskan gejolak hasrat yang sudah dia tahan selama empat tahun.

"Merintihlah sayang, aku suka mendengarnya," bisik Wira lalu menjilat telinga istrinya.

Tubuh Mawar menegang, gadis ini tidak bisa menolak. Pedang tumpul namun keras itu telah masuk ke dalam rumahnya, Wira terus menggerakkan tubuhnya naik turun dengan penuh kelembutan agar mereka sama-sama bisa menikmati indahnya malam ini.

"Kenapa diam saja hah? apa kau menikmati permainan ku?" tanya Wira membuat wajah Mawar merona malu.

Mawar tidak menjawab, tenggorokan cekat. Gadis ini hanya bisa menikmati permainan suaminya yang luar biasa.

"Kita bermain lembut sayang. Aku ingin anak kita kelak memiliki sifat lembut!" ucap Wira tidak masuk di akal.

Ketika Mawar sudah mencakar punggung suaminya, Wira mulai mempercepat gerakannya. Keduanya melakukan puncak bersama-sama. Sungguh, dinding-dinding kamar ini menjadi saksi bisu mendengar erangan kenikmatan dari pasangan suami istri ini.

"Mau kemana?" tanya Wira pada istrinya.

"Bebersih. Aku mau tidur...!" jawab Mawar.

"Nanti saja, biarkan benih hangat ku bekerja. Aku ingin mereka cepat menjadi kecebong kecil...!"

"Jadi anak mas, bukan jadi kecebong!" protes Mawar.

"Dari kebanyakan gambar yang beredar, semua berbentuk kecebong. Apa aku salah?"

Sudahlah, Mawar tidak ingin berdebat lagi. Gadi ini menurut saja, Mawar hanya membalut tubuh polosnya dengan selimut.

Lima menit berlalu, Mawar yang berada di dalam pelukan suaminya merasa ada yang aneh.

"Keras lagi kah mas....?" tanya gadis ini dengan polosnya.

"Dia keras sendiri. Jadi, mau bagaimana lagi?"

Wira terkekeh geli.

"Aku mau ke kamar mandi ah...!" Mawar ingin kabur, namun dengan cepat Wira menindih tubuhnya lagi.

"Sekarang kau yang harus menggoyang ku!" bisik Wira membuat Mawar tidak mengerti.

"Maksudnya?" tanya Mawar tidak mengerti.

Tidak menjawab, dengan kekuatannya Wira membalikkan tubuhnya membuat posisi Mawar yang berada di atas tubuh suaminya sekarang.

"Membuat suami puas dan bahagia itu pahalanya besar. Jadi, sekarang puaskan aku lagi...!" kata Wira langsung mengarahkan istri dengan sabar.

Benar-benar di uji kesabaran Mawar ini. Gadis penurut ini dengan pintarnya mengikuti apa pun yang di arahkan sang suami.

Wira yang sekarang berada di bawah sangat menikmati goyangan istrinya. Seakan tidak ada lelahnya, jika melihat Mawar menganggur, Wira langsung tancap gas. Maklum, pengantin baru.

"Mumpung belum punya anak sayang, mari kita nikmati ranjang ini," ucap Wira yang otaknya sudah somplak.

Terpopuler

Comments

Ninik Srikatmini

Ninik Srikatmini

/Drool/

2025-04-08

0

Merah

Merah

/Facepalm/

2025-04-02

0

Sofie Ilyas Ilyas

Sofie Ilyas Ilyas

Astaga wira

2022-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 (TAMAT)
103 Bonchap 103
104 Bonchap 104
105 Bonchap 105
106 Bonchap 106
107 Bonchap 107
108 Bonchap 108
109 Bhoncap 109
110 Bonchap 110
111 Bonchap 111
112 Bonchap 112
113 Bonchap 113
114 Bonchap 114
115 Bonchap 115
116 Bonchap 116
117 Bonchap 117
118 Bonchap 118
119 Bonchap 119
120 SELESAI 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 (TAMAT)
103
Bonchap 103
104
Bonchap 104
105
Bonchap 105
106
Bonchap 106
107
Bonchap 107
108
Bonchap 108
109
Bhoncap 109
110
Bonchap 110
111
Bonchap 111
112
Bonchap 112
113
Bonchap 113
114
Bonchap 114
115
Bonchap 115
116
Bonchap 116
117
Bonchap 117
118
Bonchap 118
119
Bonchap 119
120
SELESAI 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!