Chapter 10

"Mawar, ada yang nyariin kamu tuh!" Genta memberitahu Mawar yang sedang duduk di area dapur.

"Siapa?" tanya Mawar penasaran, karena baru sekarang ada yang mencari dirinya.

"Gak kenal aku. Cowok, ganteng dan sepertinya orang kaya!"

Jleb,....

Mawar sudah bisa menebak siapa yang mencarinya.

"Eh, kok malah diam. Siapa dia?" tanya Genta penasaran.

"Itu mas Wira, orang yang pernah nabrak aku dulu!" jawab Mawar membuat Genta terkejut.

"Wuah, di tabrak malah ketiban durian runtuh nih ceritanya," goda Genta.

"Dia duren!" seru Mawar membuat Genta terkejut.

"Wah, hot nih. Cepat sana keluar!" Genta mendorong Mawar keluar.

"Apa sih Genta?" Mawar kesal.

Genta terus mendorong Mawar keluar, untuk saja cafe malam ini sepi karena hujan sejak sore.

"Mas, ada apa nyariin Mawar?" tanya Mawar malu-malu karena Genta dan tiga orang teman lainnya mengintip.

"Gak kenapa-kenapa, cuma pengen ketemu sama kamu aja!" jawab Wira.

"Cieeee........!"

Bisa-bisanya semua teman Mawar menggoda dirinya hingga membuat Mawar merona malu.

Untung saja malam ini tidak ada Tia, jika tidak Wira pasti akan kena semprot.

"Duduk mas, biar di temani Mawar!" Genta yang rese membawakan dua minuman untuk Wira dan Mawar.

"Genta....!" Mawar menggetarkan giginya.

Mawar menahan malu setengah mati sedangkan Wira senang di goda oleh Genta.

"Mas ganteng pacarnya Mawar ya?" tanya Genta penasaran.

Wajah Mawar seperti di lempar ampas kopi saking malunya.

"Pergi gak....!" Mawar menendang kaki Genta.

Genta terkekeh kemudian kembali ke belakang.

"Maafin Genta ya mas. Dia memang seperti itu, tapi dia baik kok," ucap Mawar merasa tidak enak hati.

"Teman mu itu lucu," kata Wira.

"Tapi sayang, akhir minggu ini dia akan pulang kampung dan tidak akan kembali ke sini lagi," ucap Mawar sedih.

"Loh kenapa?" tanya Wira sekedar ingin tahu.

"Masalah keluarga sih katanya," jawab Mawar, "mas Wira ketemu sama aku terus gak ada yang marah apa? aku takut jika nanti di labrak pacarnya loh!"

Wira tertawa kecil kemudian menyeruput minumannya.

"Aku jomblo berkelas!" seru Wira.

"Maksudnya?" tanya Mawar ambigu.

"Istri ku meninggal empat tahun yang lalu saat melahirkan anak kami. Mereka meninggal, sejak saat itu aku tidak pernah dekat dengan perempuan mana pun." Wira memberitahu Mawar sedikit tentang masa lalunya.

"Maaf mas, aku gak tahu!" ucap Mawar kembali merasa tidak enak hati dengan cerita sedih Wira.

"Ngomong-ngomong, pulang jam berapa?"

"Jam sembilan mas, masih satu jam lagi. Kenapa memangnya?" Mawar bertanya balik.

"Aku akan menunggu mu!" jawab Wira membuat Mawar langsung merona malu, "heh, kenapa?"

"Gak kenapa-kenapa mas."

Ingin rasanya Mawar menenggelamkan diri dalam kolam ikan di halaman depan. apa lagi semua temannya selalu menggoda dirinya di depan Wira.

Hujan juga sedikit deras, membuat pengunjung cafe sangat sepi bahkan tidak ada yang datang.

Sebentar Mawar membantu teman-temannya berkemas karena mereka akan segera pulang. Wira terus memperhatikan gerak gerik gadis yang sudah membuatnya tertarik.

"Baru jam sembilan, hujan-hujan gini enaknya makan bakso. Kamu suka makan bakso kan?"

"Suka mas,...!" jawab Mawar kemudian mereka berdua langsung pergi mencari warung bakso.

Sesederhana ini kah kebahagiaan? hati Wira yang sempat dingin dan mati untuk dua hari ini setelah bertemu dengan Mawar mulai kembali mencair. Duri Mawar telah menusuk dinding hati Wira, gadis ini telah memikatnya.

Selesai makan bakso, Wira langsung mengantar Mawar pulang.

"Besok hari minggu, kita pergi jalan-jalan ya...!" ajak Wira membuat Mawar bingung.

"Tapi besok aku kerja mas!"

"Gampang, nanti aku yang sama Tia," kata Wira yang selalu menggampangkan sesuatu.

"Nanti gaji ku di potong mas. Kita kan berbeda, mas mah enak udah kaya dari lahir."

"Udah gampang, Tia tidak akan berani memotong gaji mu. Ayo lah Mawar,....!" Wira membujuk gadis yang duduk di sampingnya ini.

"Mas Wira yakin kalau gaji ku gak akan di potong?"

"Yakin, berani memotong gaji mu akan ku robohkan mata pencariannya!" gurau Wira.

Terus di bujuk oleh Wira, mau tidak mau Mawar menerima ajakan pria itu. Mawar keluar dari mobil Wira, berlari kecil menuju kontrakannya karena masih gerimis.

"Masih polos banget. Ya ampun, imutnya bunga Mawar ku itu," ucap Wira terkekeh lucu kemudian melajukan mobilnya.

Setibanya di rumah, entah kenapa hati Wira terasa berbunga-bunga. Wira mengambil figura Dania lalu menatapnya.

"Dania, menurut mu apa dia pantas menjadi pendamping ku setelah diri mu?" Wira mengajak gambar almarhum istrinya bicara, "jika kau setuju, katakan dalam mimpi ku ok!"

Wira mencium foto tersebut kemudian meletakkannya kembali ke atas nakas.

Malam telah berganti pagi, Wira bangun dengan wajah segar dan senyum lebar. Langsung pergi mandi dan memilih pakaian yang yang cocok. Bau parfum juga menyerbak ke seluruh ruangan kamar.

Wira mengambil foto Dania lagi. "Terimakasih Dania!" ucap Wira kembali mencium foto istrinya lalu meletakkannya kembali.

Dengan bersenandung kecil, Wira menuruni anak tangga. Asti merasa heran dengan sikap anaknya pagi ini.

"Wira, kamu mau kemana? wangi banget!"

"Mau pergi lah mah. Mah, apa Wira masih ganteng?" tanya Wira dengan memainkan kedua matanya.

"Perempuan mana yang sudah berhasil meluluhkan hati mu ini hah?" Asti menunjuk dada anaknya.

"Mah, seandainya jodoh Wira bukan dari status sama seperti kita, apa mamah akan merestui kami?" kali ini pertanyaan Wira terdengar serius.

"Sejak kapan mamah membedakan status hah? yang penting dia bisa membuat mu bahagia dan menerima kamu apa adanya. Mamah sudah sangat bersyukur," jawab Asti membuat Wira lega.

"Namanya Mawar, dia yatim piatu dan adiknya baru meninggal beberapa waktu yang lalu. kami berselisih umur tujuh tahun, tapi Wira sangat menyukai Mawar," tanpa rasa canggung Wira berkata jujur pada mamahnya.

"Apa dia sudah tahu tentang status mu sekarang?" tanya Asti tiba-tiba khawatir jika Mawar akan menolak anaknya.

"Sudah tahu mah!" jawab Wira membuat Asti langsung bernafas lega, "sekarang Wira sedang berusaha mendekati Mawar. Doakan yang terbaik untuk Wira ya mah!"

"Ya ampun Wira, mamah pikir kamu dan Mawar sudah menjalin hubungan. Ternyata masih proses pendekatan!"

"Hehe,....ya udah. Wira pergi dulu!"

"Gak sarapan?"

"Gak, udah kenyang," jawab Wira sambil berjalan keluar.

"Ya, kenyang makan cinta!" seru Asti tertawa sendiri.

Kacamata hitam yang bertengger di atas hidung mancung Wira membuat lelaki ini bertambah tampan berkali lipat.

Sedikit macet karena hari ini adalah akhir pekan. Ingin rasanya Wira memberi sayap pada mobilnya agar bisa cepat menjemput bunga Mawarnya.

"Sial...!" umpat Wira, "perasaan aku sudah sangat pagi, eh masih kena macet juga!" Wira terus menggerutu.

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

efek kekamaan ngejomlo sekali nya ada yang nyentuh hati nya Langsung engga sabaran

2025-02-28

0

novi 99

novi 99

kelakuan duda karatan ya begini /Facepalm/

2025-03-23

0

Ninik Srikatmini

Ninik Srikatmini

hmmm si duren mo pdkt..

2025-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 (TAMAT)
103 Bonchap 103
104 Bonchap 104
105 Bonchap 105
106 Bonchap 106
107 Bonchap 107
108 Bonchap 108
109 Bhoncap 109
110 Bonchap 110
111 Bonchap 111
112 Bonchap 112
113 Bonchap 113
114 Bonchap 114
115 Bonchap 115
116 Bonchap 116
117 Bonchap 117
118 Bonchap 118
119 Bonchap 119
120 SELESAI 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 (TAMAT)
103
Bonchap 103
104
Bonchap 104
105
Bonchap 105
106
Bonchap 106
107
Bonchap 107
108
Bonchap 108
109
Bhoncap 109
110
Bonchap 110
111
Bonchap 111
112
Bonchap 112
113
Bonchap 113
114
Bonchap 114
115
Bonchap 115
116
Bonchap 116
117
Bonchap 117
118
Bonchap 118
119
Bonchap 119
120
SELESAI 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!