Chapter 07

"Mas, kita mau kemana?" tanya Mawar bingung.

"Kemana aja asal jangan di cafe durjana itu...!" jawab Wira dengan santainya.

"Mas, Mawar harus kembali. Jika Mawar di pecat bagaimana?" khawatir gadis ini jika kehilangan pekerjaan.

"Bedebah berdua itu tidak akan berani memecat mu!" sahut Wira lagi.

Aneh saja Wira ini, dirinya malah mengajak Mawar pergi ke cafe lain untuk mengobrol. Mawar masih heran pada pria yang pernah menabraknya dulu.

"Beberapa waktu lalu, aku ada pergi ke kontrakan mu tapi kau tidak ada di sana. Mawar, apa benar Andini meninggal?" tanya Wira penasaran, seketika wajah Mawar langsung berubah sedih.

Mawar tersenyum tipis lalu mengangguk. "Iya mas, setelah itu aku di usir dari kontrakan!"

"Kenapa?"

"Karena aku menolak untuk jadi istri keempat pemilik kontrakan!" jawab Mawar membuat minuman yang baru saja di minum Wira langsung tersembur keluar.

"Sudah gila, bagus jika kau menolak!"

"Udah ah, jangan di bahas. Aku geli jika mengingatnya!" kata Mawar yang benar-benar geli.

"Waktu itu aku tiba-tiba ada pekerjaan di luar kota selama beberapa minggu. Jadi, aku tidak bisa menemui mu. Tapi Tuhan sedang baik hari ini, aku bisa ketemu dengan mu lagi,"

Mawar mengerutkan dahinya heran, laki-laki sekelas Wira kenapa mau bertemu dengan dirinya.

"Mas, gak salah mau ketemu sama aku?" tanya Mawar heran.

"Tidak, kenapa memangnya?"

"Apa mas Wira gak malu ketemu Mawar?"

"Tidak juga, apa salahnya?" Wira bertanya balik.

"Aku harus kembali bekerja mas, nanti bu Tia marah. Jika aku kehilangan pekerjaan itu akan menyulitkan ku," Mawar khawatir pada dirinya sendiri.

"Sudah ku bilang jika mereka tidak akan berani memecat mu!" sekali lagi Wira menegaskan, "ngomong-ngomong, sekarang kau tinggal di mana?" tanya Wira penasaran.

"Gak jauh dari cafe sih mas, sekitar sepuluh menit kalau jalan kaki,"

"Kamu terlihat kurus sekarang, apa karena kepergian adik mu?"

Seketika Mawar kembali merasa bersedih.

"Jangan mengingatkan ku pada Andini mas. Dia sudah tenang di sana, Andini sudah tidak merasakan sakit lagi," ucap Mawar dengan sorot mata sedih.

"Maafkan aku!" ucap Wira merasa tidak enak hati, "boleh aku meminta nomor ponsel mu?"

Mawar tersenyum lalu berkata, "maaf mas, aku gak punya ponsel."

Wira terkejut, di zaman seperti ini masih ada seorang gadis muda yang tidak memiliki ponsel.

"Jika aku ingin menghubungi mu bagaimana?" Wira memandang lekat wajah cantik tanpa polesan make up itu.

"Aku tidak tahu," jawab Mawar.

Mawar dan Wira saling diam, keduanya bingung sendiri ingin mengobrol apa lagi. Berselisih usia tujuh tahun membuat Wira menjadi kikuk di depan Mawar.

"Ayo ikut aku!" ajak Wira membuat Mawar langsung mendongakkan wajahnya.

"Mau kemana lagi mas?" tanya Mawar bingung.

"Ikut aja!" seru Wira.

Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam. Mawar tidak enak hati untuk bertanya, membuat suasana di dalam mobil sangat canggung.

"Mas, anterin Mawar balik ke cafe aja. Mawar harus kerja!" pinta Mawar yang sebenarnya sangat canggung.

"Sebentar!" kata Wira lalu mengeluarkan ponselnya. Untuk beberapa waktu Wira mengetik pesan sambil mengemudi, "sudah, hari ini kau bebas. Gaji mu tidak akan di potong. Jika mereka berdua berani memohon gaji mu, akan ku gantung mereka berdua!"

"Apanya yang sudah mas?" tanya Mawar tidak mengerti.

"Aku sudah meminta izin mengajak mu pergi hari ini."

"Lalu, kenapa kita berhenti di sini?" tanya Mawar semakin bingung dengan sikap Wira.

"Turun dan pilih ponsel yang kau suka!" titah Wira pada Mawar.

"Tapi mas....?" Mawar semakin bingung, ingin menolak namun Wira terus memaksa.

Wira keluar dari mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Mawar. Tanpa izin dari Mawar, Wira langsung menarik tangan gadis itu keluar dari dalam mobil.

"Mas.....!"

"Shuttttt.......!" Wira meletakan jari telunjuknya ke bibir.

Wira mengajak Mawar masuk kedalam counter ponsel lalu memilih satu ponsel baru untuk gadis itu beserta kartunya.

"Ambilah!" kata Wira menyodorkan ponsel tersebut pada Mawar.

"Tapi mas....!"

"Ambil atau aku akan mencium mu di sini...!" ancam Wira berbisik di telinga Mawar.

Dengan cepat Mawar langsung mengambil ponsel tersebut.

"Hehe,....aku hanya bercanda!" seru Wira.

"Mas Wira....!" Mawar kesal sendiri dengan sikap Wira.

Mereka kembali ke mobil, Mawar belum berani mengotak atik ponsel tersebut karena gadis ini tahu jika harganya lumayan mahal.

"Di ponsel itu sudah ada nomor ku. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu," ujar Wira memberitahu.

"Mas, ini sangat mahal. Aku merasa tidak enak hati menerimanya," kata Mawar berniat mengembalikan ponsel tersebut pada Wira.

"Kau merasa tidak enak hati pada ku, kenapa tidak kau letakan saja hati mu pada hati ku!" goda Wira dengan senyum lebarnya.

"Eh,.....!" Mawar malu sendiri mendengarnya.

"Jangan di anggap serius, aku hanya bercanda saja. Jika kau menganggapnya serius, aku juga gak kenapa-kenapa!"

Mawar mengulum senyumnya, sebenarnya gadis ini ingin tertawa namun sebisa mungkin di tahannya.

"Aku lapar, tadi kita hanya minum saja. Sekarang temani aku makan!" kata Wira lalu melajukan mobilnya.

"Ini, bagaimana aku akan membayar harga ponsel ini mas?" Mawar masih bingung memikirkan tentang ponsel.

"Bayar saja dengan hati mu nanti...!" gurau Wira.

Mobil Wira berhenti di depan restoran yang lumayan mewah. Mawar memandang ke sekelilingnya.

"Mas, kok makan di tempat seperti ini?"

"Lah, memangnya kenapa?" tanya Wira heran.

"Aku malu, kita cari tempat lain saja yang lebih murah."

Wira tertawa, lalu berkata. "Sudahlah, ayo masuk. Aku sudah lapar!"

Mau tidak mau Mawar ikut masuk bersama Wira. Mawar langsung tertunduk malu, semua pengunjung di restoran ini terlihat seperti orang-orang berada semua.

"Kamu mau makan apa?" tanya Wira.

"Apa aja mas, yang paling murah!" jawab Mawar membuat Wira tersenyum.

Wira kemudian memesan dua makanan dan minuman yang sama. Suka sekali pria ini melirik dan menggoda Mawar yang nampak malu-malu.

"Wira,....!" sapa Farah yang entah kenapa wanita itu ada di sana.

"Heh, ngapain kau di sini?" tanya Wira tidak suka.

"Dan kau ngapain di sini, siapa dia?" Farah malah bertanya balik.

"Jika bos mu bertanya, jawab dengan sopan!" tegur Wira langsung membuat Farah kikuk.

"Aku ada meeting dengan klien di tempat ini," jawab Farah.

"Oh, ya sudah. Sana kerja!" usir Wira yang sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan dari Farah.

"Eh,...iya...!" sahut Farah terus menoleh ke arah Mawar yang saat itu hanya duduk terdiam.

"Mawar, kok bengong?" tegur Wira membuat langkah Farah mendadak pelan.

"Mawar, sepertinya nama ini pernah di sebut Wira!" batin Farah semakin penasaran dengan Mawar.

Terpopuler

Comments

Merah

Merah

aduh kode keras... lamaran ga tuh ayo buruan kaweeeeennn/Curse//Curse//Curse/

2025-04-02

1

Merah

Merah

duh ulet bulu pigi aja dah

2025-04-02

1

Marina Tarigan

Marina Tarigan

si ulat bulu ketiak maiuselidiki Mawar yg tdk tahu apa2

2025-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 (TAMAT)
103 Bonchap 103
104 Bonchap 104
105 Bonchap 105
106 Bonchap 106
107 Bonchap 107
108 Bonchap 108
109 Bhoncap 109
110 Bonchap 110
111 Bonchap 111
112 Bonchap 112
113 Bonchap 113
114 Bonchap 114
115 Bonchap 115
116 Bonchap 116
117 Bonchap 117
118 Bonchap 118
119 Bonchap 119
120 SELESAI 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 (TAMAT)
103
Bonchap 103
104
Bonchap 104
105
Bonchap 105
106
Bonchap 106
107
Bonchap 107
108
Bonchap 108
109
Bhoncap 109
110
Bonchap 110
111
Bonchap 111
112
Bonchap 112
113
Bonchap 113
114
Bonchap 114
115
Bonchap 115
116
Bonchap 116
117
Bonchap 117
118
Bonchap 118
119
Bonchap 119
120
SELESAI 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!