Chapter 12

Wira berguling-guling di atas tempat tidurnya seperti orang tidak waras. Lelaki ini sedang kasmaran, bisa-bisanya Wira jatuh cinta secepat ini pada Mawar setelah sekian lama menduda.

klek,....

Wira langsung mengubah posisinya menjadi duduk ketika sang mamah masuk kedalam kamar. Asti bisa menangkap ada hal berbeda pada anaknya.

"Pulang-pulang di dalam kamar aja, mana senyum-senyum sendiri lagi. Kesambet?"

"Apa sih mah?"

"Ini wajah sedang jatuh cinta, mamah tahu itu. Wira, boleh mamah memberi mu masukan?"

"Tentu saja boleh, masukan dalam hal apa ya mah?"

Asti menarik nafas dalam, menatap wajah anaknya lalu mengambil foto Dania.

"Sudah saatnya kau mengemasi barang-barang Dania. Bukan untuk melupakannya, hanya menyimpan sebagai kenangan."

"Tidak mah, Wira tidak mau. Nanti Dania akan merasa sedih jika Wira menyimpan semua barang-barangnya," tolak Wira tidak terima.

"Nak, mamah sangat senang karena sekarang kau sudah mau membuka hati untuk perempuan lain. Tapi, setiap perempuan pasti akan cemburu jika melihat pasangannya masih menyimpan semua barang-barang perempuan lain di kamar ini meskipun sudah meninggal. Wira, ini akan menjadi benalu dalam rumah tangga mu kelak."

Wira terdiam, memandang foto pernikahan yang masih terpajang di kamarnya. Bahkan, lemari pakaian milik Dania saja masih tersusun sangat rapi. Sisa make up dan segalanya juga masih utuh berada di kamar Wira.

"Itu sama saja kau melukai hati wanita lain hanya karena masa lalu mu. Pikirkan ini baik-baik, mamah tidak akan pernah setuju kau menikah jika kau sendiri tidak bisa keluar dari masa lalu mu. Mamah tidak ingin melihat perempuan lain kecewa hanya karena cemburu pada perempuan yang sudah meninggal."

Wira masih setia dengan diamnya, bagaimana bisa dirinya menyingkirkan barang-barang milik Dania yang selama ini menjadi obat rindu.

"Biarkan Dania menjadi sepenggal cerita dari kehidupan mu Wira. Masa depan mu masih panjang, kau pantas bahagia meskipun bukan bersamanya."

Asti keluar dari kamar Wira, membiarkan anaknya berpikir untuk kehidupan yang akan di jalani Wira kedepannya.

Rona hati yang berbunga-bunga tadi sekejap terganti dengan rasa sedih. Wira mengusap foto Dania, cintanya terlalu dalam untuk wanita itu.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang Dania? apa aku harus mengikuti apa kata mamah? kenapa kau membuat ku tenggelam dalam kepergian mu?"

Huft,....

Pikiran Wira mulai kalut, lelaki tiba-tiba saja meletakan foto Dania dengan posisi tertutup. Pikirannya mulai larut dalam keheningan malam, Wira terlelap dengan sejuta pertimbangan.

Tetesan embun membasahi dedaunan. Wira bangun dengan wajah segar dan secerah matahari di pagi ini.

Dengan langkah lebar penuh semangat, Wira menghampiri sang mamah di meja makan.

"Mah, boleh Wira meminta tolong?"

"Makan dulu, baru minta tolong!"

Wira mengambil sepotong roti, menguyahnya dengan cepat lalu meneguk teh hangatnya.

"Buru-buru aja, kenapa?" tanya Asti sambil menikmati sepotong rotinya.

"Mah, Wira minta tolong untuk membereskan kamar Wira. Simpan aja semua barang-barang Dania di gudang," kata Wira langsung membuat Asti tersenyum.

"Apa kamu sudah yakin?" tanya Asti memastikan.

"Wira sudah berpikir sepanjang malam. Jika masih ada barang Dania yang masih layak, kasih aja sama orang yang membutuhkan."

"Mamah yakin jika perempuan yang telah membuat jatuh cinta itu adalah perempuan baik. Nyatanya, dia bisa meluluhkan hati mu. Kenalin sama mamah dong!"

"Nanti aja, Mawar pasti malu dan belum siap,"

"Ya udah, terserah kamu aja!"

Wira berpamitan, lelaki ini bergegas pergi ke kantor karena ada meeting. Di akui Wira jika tidak ada Farah dirinya sangat kesusahan mengurus semua pekerjaan. Jadi, hari ini Wira akan membuka lowongan pekerjaan untuk menggantikan posisi Farah.Namun, Wira hanya membuka lowongan untuk laki-laki saja.

"Pilih saja yang terbaik. Selesai meeting aku sendiri yang akan menyeleksinya," ucap Wira pada ketua HRD.

Sementara itu, Mawar terlihat bekerja seperti biasanya. Gadis ini sebenarnya gugup ketika Tia dan Bayu memperhatikannya sejak tadi. Mawar yakin ini pasti karena ulah Wira yang meminta izin kemarin.

"Mawar, sini deh!" Tia memanggil Mawar.

Dengan perasaan berdebar, gadis ini menghampiri Tia dan Bayu yang sengaja duduk di meja depan. Ini masih pagi, belum ada pengunjung yang datang.

"Kamu ada hubungan sama Wira?" tanya Tia tanpa basa basi.

"Nggak bu, gak ada. Cuma teman aja kok!" jawab Mawar semakin gugup.

"Udah jujur aja. Gak ada yang bakal marahin kamu kok," kata Bayu.

"Wira itu menduda selama empat tahun loh. Kok bisa dia dekat sama kamu?" Tia semakin penasaran dengan jalan ceritanya.

"Wira itu gak pernah dekat sama cewek lain setelah istrinya meninggal. Kamu hebat loh!" timpal Bayu langsung memuji Mawar.

"Aduh pak, bu,...Mawar sama mas Wira cuma teman aja kok,"

"Nah tu kan, panggilan aja udah mas! iih...manisnya!"

Semakin malu lah Mawar, bingung ingin ngomong apa lagi.

"Ini namanya tabrakan membawa berkah!" ucap Bayu.

"Berkah apa ya pak?" tanya Mawar dengan polosnya.

"Berkah jodoh!" seru Tia lalu pasangan suami istri itu tertawa.

Mawar menggaruk tengkuk lehernya tak gatal, gadis ini hanya bisa ikut tertawa garing.

Mawar kembali ke belakang, menyelesaikan pekerjaannya. Di depan tadi di Introgasi Tia dan Bayu, sekarang malah gantian Genta.

Semakin siang semakin ramai, satu persatu pengunjung berdatangan. Mawar dan beberapa temannya mulai sibuk melayani.

"Di mana calon istri ku?" tanya Wira tanpa izin membuka pintu ruangan Tia.

"Si brengsek ini. Mengejutkan ku saja!" umpat Tia kesal, "siapa calon istri mu hah?"

"Bunga Mawar ku. Di mana dia? apa kau memberinya pekerjaan yang sangat banyak?"

"Benar-benar sialan duda yang satu ini. Aku yang menggaji Mawar, suka-suka aku dong!"

Tanpa di suruh lagi Wira langsung duduk di sofa tamu.

"Lagian, aku dan Bayu sudah menanyai Mawar tadi. Katanya kalian hanya teman, kau ini yang bermimpi ketinggian!" cibir Tia membuat Wira tidak terima.

"Kalian pasti sudah membuatnya takut sehingga dia tidak mengakui ku. Awas saja dia....!" Wira yang kesal langsung keluar dari ruangan Tia, mencari Mawar yang ternyata berada di lantai dua.

Mawar malu sendiri ketika Wira tiba-tiba datang langsung menarik tangannya dan mengajak gadis itu masuk kedalam ruangan Tia.

Tia duduk bersandar, melipat kedua tanganya dengan santai.

"Kenapa kau tidak mengakui ku sebagai pacar mu hah?" tanya Wira marah.

Panik lah Mawar, apa yang harus dia katakan sekarang.

"Tapi kan kita memang tidak pacaran mas!"

Tia tertawa.

"Diam kau!" bentak Wira pada Tia, "kemarin kan kita sudah resmi untuk menjalin hubungan. Apa kau lupa?"

"Ku pikir mas Wira hanya bercanda!" jawab Mawar membuat Wira benar-benar kesal.

"Si duda yang memaksa, orang gak mau kok di paksa!" cibir Tia.

"Diam kau!" sekali lagi Wira membentak Tia.

Terpopuler

Comments

Merah

Merah

abis ke cucuk Duri mah

2025-04-02

0

Nawalia Mohdlekat

Nawalia Mohdlekat

asyik banget temannya 🤣🤣🤣

2025-03-13

1

Nanda Lelo

Nanda Lelo

cinta emang membuat yg berwibawa jadi agak heemmm tau lah 🤣🤣

2022-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 (TAMAT)
103 Bonchap 103
104 Bonchap 104
105 Bonchap 105
106 Bonchap 106
107 Bonchap 107
108 Bonchap 108
109 Bhoncap 109
110 Bonchap 110
111 Bonchap 111
112 Bonchap 112
113 Bonchap 113
114 Bonchap 114
115 Bonchap 115
116 Bonchap 116
117 Bonchap 117
118 Bonchap 118
119 Bonchap 119
120 SELESAI 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 (TAMAT)
103
Bonchap 103
104
Bonchap 104
105
Bonchap 105
106
Bonchap 106
107
Bonchap 107
108
Bonchap 108
109
Bhoncap 109
110
Bonchap 110
111
Bonchap 111
112
Bonchap 112
113
Bonchap 113
114
Bonchap 114
115
Bonchap 115
116
Bonchap 116
117
Bonchap 117
118
Bonchap 118
119
Bonchap 119
120
SELESAI 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!