Chapter 16

"Kenapa kamu gak mau keluar? mamah pasti sudah menunggu kita di meja makan!"

"Mas aja yang sarapan, aku di kamar aja!"

"Loh, kamu sakit?" mendadak Wira khawatir.

"Lihat ni,....!" Mawar menunjuk lehernya yang bercap merah, "aku malu jika di lihat orang lain. Lagian, mas Wira ngapain bikin ginian?"

Wira tertawa bangga melihat hasil mahakaryanya tadi malam.

"Biarkan saja orang lain melihat. Itu artinya sekarang kamu sudah menjadi milik mas!"

"Mas Wira,....ya udah. Aku gak mau keluar!" rajuk Mawar, gadis ini kemudian mencari pakaian yang bisa menutup lehernya setelah itu turun sarapan bersama suaminya.

Asti tersenyum sendiri ketika melihat Wira dan Mawar yang berjalan ke arah meja makan. Asti bisa melihat dengan jelas jika wajah anak lelakinya ini nampak segar dan bersemangat.

"Ehemm.....!" Asti menggoda Wira.

"Kalau mau, ya nikah!" seru Wira membuat mamahnya langsung mengerutkan dahi.

"Memangnya kamu mau punya papah lagi?" goda Asti.

"Wah, kalau mas Wira punya papah lagi, otomatis mas Wira akan punya adik dong!" timpal Mawar begitu polosnya membuat Asti langsung tertawa begitu juga dengan bibi yang sedang menghidangkan makanan.

"Gak usah kalau begitu!" ucap Wira kesal, "mah, kalau Wira gak ada di rumah jangan mengotori pikiran Mawar. Dia ini kelewat polosnya!"

"Lah, kok mamah? aneh kamu ini...!"

"Mas Wira ini aneh mah. Senangnya mengganggu orang giliran di ganggu gak terima," ujar Mawar mengadu.

"Memang seperti itu. Jadi, kamu harus kuat mental ya...!"

Selesai sarapan, Asti langsung pergi karena pagi ini sampai sore dirinya ada janji bersama teman-temannya. Masalah resepsi pernikahan sudah di atur oleh Wira.

"Heh, kamu mau kemana?" tanya Wira ketika melihat Mawar mengambil tas kecilnya.

"Aku ingin berangkat kerja mas!" jawab Mawar.

"Kau pikir aku tidak kuat menafkahi mu ya? kamu gak boleh kerja!" tegas Wira.

"Terus, Mawar duduk diam di rumah gitu?"

"Aku tidak pernah mengizinkan istri ku bekerja. Jadi, pegang ini untuk kebutuhan mu!"

Wira mengeluarkan satu kartu tanpa batas untuk istrinya.

Mawar tidak bodoh amat, gadis ini paham benda apa yang di berikan suaminya padanya.

"Aku gak bisa menerimanya. Menurut mu itu terlalu besar!" tolak Mawar.

"Ambil atau ku mangsa kau pagi ini...!" ancam Wira.

"Mas Wira ini sukanya memaksa. Heran deh!" Mawar mendengus kesal.

"Kalau gak maksa, bukan Wira namanya!" sahut Wira menggoda istrinya.

Tiba-tiba saja Wira menarik Mawar hingga membuat gadis ini jatuh di atas pangkuan suaminya. Wira merangkul pinggang Mawar, menatap dua netra berbulu mata lentik itu.

Mawar gugup di buatnya, jantungnya kembali berdebar kencang. Kembali berhasrat, Wira langsung mencium bibir istrinya. Tangan nakalnya juga melepas satu persatu kancing kemeja kotak-kotak milik Mawar.

"Mas....!" Mawar menghentikan tangan suaminya ketika Wira meremas dua bukit kenyalnya.

"Kau tahu mas ini sudah menduda selama empat tahu kan? jadi, wajar jika mas seperti ini," bisik Wira malah mengarahkan tangan istrinya untuk memegang pedangnya yang sudah mengeras.

Geli sendiri, Mawar geli sendiri menyentuh benda keras ini. Namanya juga sudah berpengalaman, jadi Wira mengajari Mawar caranya bermain dalam kenikmatan. Lelaki ini sudah melepas pengait bra milik istrinya, kembali menyesap benda kecil di atas bukit kenyal.

Aaaa....

Mawar melenguh, tanpa sadar gadis ini meremas pedang milik Wira hingga membuat Wira langsung melucuti celana dirinya dan istrinya.

Lagi-lagi, di pagi buta yang seharusnya Wira pergi bekerja malah di habiskan dengan ranjang bergetar. Bukan hanya sekali, namun berkali-kali hingga membuat Mawar tumbang kelelahan. Hasrat Wira sungguh besar, lelaki ini telah menuntaskannya.

Seprai dan selimut bahkan pakaian mereka berserakan di mana-mana. Melihat Mawar yang terlelap pulas, Wira membereskan semuanya.

Wira tertawa geli ketika memungut bra dan celana kacamata milik istrinya yang imut-imut ini.

"Astaga, bisa gila aku lama-lama!" ucap Wira sambil terkekeh geli.

Pukul dua siang Mawar baru bangun itu pun hanya karena perutnya yang lapar. Mawar tidak melihat suaminya di kamar, buru-buru berpakaian dan langsung keluar untuk mencari Wira.

"Mawar, cari siapa nak?" tegur Asti sungguh membuat Mawar terkejut.

"Aaa,....! mamah...!!" Mawar menghela nafas, "cari mas Wira!" jawab gadis ini.

Asti melirik ke arah leher dan dada Mawar yang sedikit terbuka, matanya langsung melebar dan bibirnya tersenyum.

"Wuah,...ganas juga anak ku itu," ucap Asti membuat Mawar langsung menutupi lehernya dengan wajah merah karena malu.

"Duh, mah. Ini bukan.....!"

"Udah, biasa aja!" potong Asti, "biasanya Wira ada di belakang memberi makan ikan-ikannya di kolam!" ujar Asti memberitahu menantunya.

"Terimakasih mah!" ucap Mawar langsung pergi menyusul suaminya di taman belakang.

Mawar mendengus kesal ketika melihat Wira yang sedang asyik memberi makan ikan-ikannya.

"Mas Wira,.....!" panggil Mawar dengan wajah cemberut.

"Eh bunga ku, udah bangun sayang?"

"Aku malu banget tadi...!"

"Kenapa Mawar ku?"

"Ini, semua gara-gara ini. Mamah tadi melihatnya!" kata Mawar yang benar-benar kesal.

"Lah, kenapa? biarin aja kali. Kita kan suami istri, apa salahnya?"

Shitt,....

Mawar semakin kesal pada suaminya ini.

"Mamah bilang mas Wira ganas. Itu terdengar menggelikan di telinga ku.Aku malu......!" ucap Mawar lalu menutup wajahnya.

Wira tertawa terbahak-bahak melihat sikap istrinya. Asti yang mengintip sejak tadi ikut menahan tawanya. Baru sekarang Asti mendengar tawa anaknya yang sebahagia ini.

"Aku gak mau lagi...!" seru Mawar.

"Gak mau apanya?" tanya Wira meletakan makanan ikannya.

"Benar kata mamah, mas Wira sangat ganas. Dari malam, subuh sampai ke pagi. Capek tahu,....!"

"Nanti sebentar lagi juga iya. Kamu belum pernahkan merasakan kamar mandi bergoyang?"

"Pribahasa apa lagi ini mas....?"

Tidak, Asti tidak mau mengintip lagi. Anak lelakinya ini benar-benar sudah gila, mengajari istrinya yang tidak-tidak.

Wira mendekati istrinya, lalu memberitahu Mawar.

"Kamar mandi bergoyang itu sangat menyenangkan. Di bawah guyuran air shower, kita bisa mendapatkan sensasi yang sangat luar biasa. Paham gak maksud mas?"

"Pasti ujung-ujungnya gitu kan? asah pedang lagi....!!"

Wira tertawa, sungguh senang menggoda istrinya ini. Mawar yang kesal langsung menginjak kaki suaminya hingga membuat Wira kesakitan.

"Mawar ku, mau kemana?" tanya Wira sambil mengusap kakinya yang sakit.

"Lapar, mau makan. Tenaga ku sisa lima belas persen!" jawab Mawar sambil berjalan masuk kedalam rumah.

Di ruangan makan, sejenak Mawar tertegun menatap makanan yang enak di depannya. Ada rasa haru yang tidak bisa di jelaskan oleh Mawar.

"Katanya lapar, kok makanannya di lihatin doang?" tegur Wira.

"Gak kok, ini baru mau makan!" ujar Mawar lalu mengambil piring.

Wira menemani istrinya makan, suka sekali pria ini melihat sang istri ketika makan yang selalu menghabiskan makanannya.

Sekarang, Dania hanya kenangan tetap Mawar adalah masa depan.

Terpopuler

Comments

Merah

Merah

wira lihat istri mu yg lugu niruin/Curse/

2025-04-02

0

Dyah Oktina

Dyah Oktina

menurutku...

2025-01-13

0

Yuu Neera

Yuu Neera

duda lebay 😂😂

2022-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 (TAMAT)
103 Bonchap 103
104 Bonchap 104
105 Bonchap 105
106 Bonchap 106
107 Bonchap 107
108 Bonchap 108
109 Bhoncap 109
110 Bonchap 110
111 Bonchap 111
112 Bonchap 112
113 Bonchap 113
114 Bonchap 114
115 Bonchap 115
116 Bonchap 116
117 Bonchap 117
118 Bonchap 118
119 Bonchap 119
120 SELESAI 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 (TAMAT)
103
Bonchap 103
104
Bonchap 104
105
Bonchap 105
106
Bonchap 106
107
Bonchap 107
108
Bonchap 108
109
Bhoncap 109
110
Bonchap 110
111
Bonchap 111
112
Bonchap 112
113
Bonchap 113
114
Bonchap 114
115
Bonchap 115
116
Bonchap 116
117
Bonchap 117
118
Bonchap 118
119
Bonchap 119
120
SELESAI 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!