Chapter 20

"Mas, semua yang menginap di sini terlihat seperti orang kaya semua ya!"

"Biasa aja ah. Terkadang ada orang yang berpura-pura kaya biar gak kalah saing!"

"Lalu bagaimana dengan mas?"

Wira meletakan kedua sendoknya, pria ini menatap wajah sang istri.

"Kapan-kapan mas ajak kamu pergi ke perusahaan. Biar kamu tahu kalau suami mu ini kaya beneran!"

"Hilih, gitu aja sombong!" seru Mawar.

"Tapi, kamu harus bangga memiliki suami ganteng, kaya, dan idaman para wanita ini."

Ting.... suara dentingan sendok menghantam piring langsung menghentikan ucapan Wira.

"Bercanda sayang, jangan di ambil hati,"

"Awas saja, jangan mentang-mentang genteng dan kaya mas Wira ingin menduakan aku!"

"Hih, kok genteng?"

"Dah ah, mau makan!"

Selesai makan malam, Wira mengajak istrinya pergi jalan-jalan keluar sebentar. Mawar sangat senang, meskipun hanya di ajak keliling jalanan saja.

"Kamu gak minat apa beli tas atau barang lainnya? kalau iya, kita beli sekarang!"

"Gak ah mas, cari uang susah. Jadi, aku gak mau mubazir."

"Uang mas kan banyak, gak akan habis deh!"

"Jangan sombong mas, kalau uang mu di ambil sang maha kuasa bagaimana?"

"Dia ini, mendoakan yang jelek!" protes Wira.

"Bukan mendoakan, hanya mengingatkan!"

"Cepat pikiran, kamu ingin beli apa? mas gak bisa nih kalau pergi gak beli sesuatu!"

Mawar menggaruk kepalanya tak gatal, gadis ini bingung sendiri ingin membeli apa. Jadi Wira seperti enak sekali, mau apa aja tinggal beli.

"Sayang, apa ini?" Wira bingung sendiri ketika istrinya membeli dua kelomang🐚 berwarna biru dan merah.

"Satu buat mas, satu buat aku. Kita pelihara mereka!" ujar Mawar yang seperti anak kecil.

Seumur-umur, Wira baru menemukan jenis mainan seperti ini.

"Cuma lima ribu, gak mahal kok mas!"

"Maksud mas itu barang sayang, bukan benda seperti ini...."

"Terserah aku dong mas mau beli apa. Mas bilangkan yang penting beli...!"

"Memang bocah prikkk....!" ucap Wira pelan.

Beda lagi jika Wira mengajak perempuan lain, mereka pasti akan tetap meminta belikan barang-barang mahal.

Mereka kembali ke hotel, setibanya di hotel Mawar malah sibuk bermain sendiri. Hati Wira geli sendiri melihat kelakuan istrinya yang meniup hewan berbentuk keong itu.

"Kenapa seperti itu?" tanya Wira yang tidak mengerti.

"Biar orangnya keluar mas,...!" jawab Mawar membuat Wira tidak percaya.

"Ah, masa sih?"

"Nah, coba aja!"

Wira yang penasaran langsung meniup-niupnya, lelaki ini kaget ketika melihat pemilik rumah keluar.

"Eh iya, kok bisa?"

"Ya bisa dong mas, ini sama seperti pedang mu. Di sentuh sedikit langsung bangun!"

"Heeeem....sudah pandai ya sekarang!"

"Mas Wira yang ngajarin...!" seru Mawar.

"Mancing nih....?"

"Gak ih, kenapa sih kalau aku yang bercanda di anggap serius?"

"Memang harus di seriusin!" seru Wira langsung menggendong Mawar naik ke atas tempat tidur.

"Mas mau apa eh?"

"Main pedang-pedangan!" jawab Wira dengan santainya.

Bukan main, belum ada dua puluh empat jam menginap di hotel, Wira sudah membabat habis istrinya sebanyak dua kali.

Entah apa yang di rasakan Wira, Mawar sangat menggoda dirinya sehingga membuat Wira ingin melakukannya lagi dan lagi.

Aaaaah.....

Sekali lagi, Wira berhasil membuat sang istri merasakan kenikmatan yang tiada duanya. Lelaki ini seakan tidak ada lelahnya, sejak hari pertama menikah terus menggempur Mawar.

"Ayo sayang, kamu bisa sekali lagi....!" bisik Wira semakin mempercepat gerakannya.

"Mas.....!"

Mawar mencengkram punggung suaminya, itu artinya sedikit lagi dirinya akan merasakan kembali sesuatu yang keluar.

Aaaaah....aaah......

Aaaaah.....aaah.....

Tubuh Mawar dan Wira saling menggelinjang, menggeliat penuh kenikmatan. Cairan hangat keduanya saling menyatu membentuk sebuah cinta. Sungguh Wira sangat kecanduan tubuh istrinya.

Wira tersenyum mengusap wajah istrinya. "Suami mu jago, karena mas bisa membuat kamu melayang!" ucap Wira dengan bangga.

"Tidak ada lelahnya!" seru Mawar.

"Tapi kamu nagih kan?" goda Wira.

"Mas Wira....!"

"Apa sayang ku, mau lagi kah?"

Mawar mendengus kesal, bergegas dirinya pergi ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan diri.

Wira puas, benar-benar puas.

"Menikah dengan bocil enak juga ya. Masih sempit dan polos!" ucap Wira, "ah, bocil apaan sudah di atas dua puluh!" timpalnya.

"Bicara sama siapa mas?" tegur Mawar heran.

"Eh, gak ada. Sama nyamuk!"

"Emangnya di hotel semewah ini masih ada nyamuknya?"

"Entahlah, mas juga gak tahu!"

Malam semakin larut, Mawar dan Wira beristirahat. Seperti malam sebelumnya, Mawar merasa hangat tidur dalam pelukan suaminya. Pacaran setelah menikah, sungguh di rasakan keduanya. Ada rona bahagia yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata.

Malam telah berganti pagi, selesai mandi dan sarapan Mawar dan Wira mulai sibuk dengan acara resepsi mereka. Mamah Asti juga terlihat sibuk mengatur saudaranya yang baru tiba di hotel.

Mawar syok ketika memasuki ruangan dengan dekorasi yang sangat mewah ini, baru sekarang Mawar melihat tempat yang akan membuatnya menjadi ratu dalam semalam ini.

"Kenapa?" tanya Wira heran menoleh ke arah istrinya.

"Mas, apa semua ini tidak berlebihan?"

"Tidak, kenapa memangnya?"

"Aku merasa tidak pantas berada berdiri di tempat ini."

"Semuanya mamah yang mengurus. Jangan merasa pantas atau tidak pantas. Mas hanya ingin melihat mu bahagia, masalah pernikahan mas tidak pernah main-main!"

"Terimakasih mas...!" Mawar memeluk suaminya, tubuh pendek gadis ini hanya setinggi bahu Wira.

Berbeda lagi dengan Mawar dan Wira yang sedang memantau orang-orang yang masih mempersiapkan acara. Di luar sana tepatnya di loby hotel, Asti sedang beradu debat dengan Yunita yang tiba-tiba melabrak ke sana.

"Anak mu itu memang tidak tahu diri, menggantung anak ku dan malah menikah dengan perempuan lain. Dasar bajingan!" Yunita mengeluarkan kata-kata kasarnya.

"Wah, jaga mulut mu ya. Anak ku dan anak mu tidak ada hubungan apa-apa. Anak mu saja yang kegatalan mengejar anak ku!"

"Halah, kau saja tidak bisa mendidik anak lelaki mu. Bisa-bisanya menyakiti anak ku yang sudah menunggunya sekian tahun."

"Maaf bu, jika ingin membuat keributan sebaiknya di tempat lain saja!" tegur salah seorang petugas keamanan.

"Usir saja perempuan ini pak. Dia akan mengacau pesta anak ku!" titah Asti benar-benar kesal.

"Mah, ada apa?" tanya Wira yang bergegas pergi ke loby setelah di beritahu salah seorang saudaranya.

"Nih, mamah Farah ngamuk gak jelas!" jawab Asti kesal.

"Sebaiknya tante pergi. Jangan membuat onar di sini...!" ujar Wira.

"Dasar bajingan, kau sudah menyakiti anak ku!"

"Aku tidak pernah menyakiti anak tante. Farah hanya mantan karyawan ku, tidak lebih!"

Ketika Wira mengatakan Farah adalah mantan karyawannya, wajah Yunita langsung mendadak malu. Orang-orang yang sengaja menonton keributan mereka langsung menggunjing Yunita. Yunita mendengus kesal, dengan wajah malu dirinya pergi dari hotel.

Terpopuler

Comments

Dyah Oktina

Dyah Oktina

pikirin

2025-01-13

0

Dyah Oktina

Dyah Oktina

Maha Kuasa

2025-01-13

0

Nopi Sari

Nopi Sari

Farah udh gila 😂😂

2022-06-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 (TAMAT)
103 Bonchap 103
104 Bonchap 104
105 Bonchap 105
106 Bonchap 106
107 Bonchap 107
108 Bonchap 108
109 Bhoncap 109
110 Bonchap 110
111 Bonchap 111
112 Bonchap 112
113 Bonchap 113
114 Bonchap 114
115 Bonchap 115
116 Bonchap 116
117 Bonchap 117
118 Bonchap 118
119 Bonchap 119
120 SELESAI 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 (TAMAT)
103
Bonchap 103
104
Bonchap 104
105
Bonchap 105
106
Bonchap 106
107
Bonchap 107
108
Bonchap 108
109
Bhoncap 109
110
Bonchap 110
111
Bonchap 111
112
Bonchap 112
113
Bonchap 113
114
Bonchap 114
115
Bonchap 115
116
Bonchap 116
117
Bonchap 117
118
Bonchap 118
119
Bonchap 119
120
SELESAI 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!