Chapter 08

Di kantor, Farah sudah menimbang diri untuk bertanya perihal perempuan yang bernama Mawar kemarin. Semalam Farah tidak bisa tidur memikirkannya.

Farah memutuskan untuk masuk kedalam ruangan Wira. Wira hanya melirik lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

"Wir, apa aku boleh bertanya sesuatu pada mu?" Farah berdiri di pinggir meja kerja Wira.

"Cepat katakan!"

"Em, perempuan yang kemarin itu sebenarnya siapa ya?" tanya Farah membuat jari Wira yang sibuk dengan komputernya langsung berhenti.

Wira menatap wajah Farah, bersandar lalu melipat kedua tangannya di dada.

"Di kantor ini, apa aku memberi mu izin untuk ikut campur kehidupan pribadi ku?"

"Bukan begitu maksud ku Wir,....!" Farah mengelak.

"Bahkan kau sendiri tidak ada sopan santun mu pada seorang atasan. Kau hanya menyebut nama seolah kita adalah teman!"

Farah langsung menelan ludahnya kasar. Sekian lama memanggil nama pria itu baru sekarang Wira menegurnya.

"Tapi kita kenal sudah lama," Farah masih mencari pembenaran.

"Lalu, jika kenal sudah lama apa kau akan bersikap seperti ini? kau hanya seorang karyawan di kantor ini, seharusnya kau bisa menghargai ku!" Wira menegur Farah dengan tegas.

"Kita tidak harus melebar kemana-mana, cukup kau jawab saja pertanyaan ku," Farah masih bersikekeh pada pertanyaan.

Wajah Wira langsung masam, pria ini beranjak dari duduknya.

"Kau pilih keluar atau ku pecat?" ancam Wira yang sudah kesal.

"Tapi Wira ....?"

"Aku bos mu!" sentak Wira, "keluar dari ruangan ku!" usir pria itu dengan sorot mata tajam.

Farah tidak keluar juga, pada akhirnya Wira yang keluar dari ruangannya.

Semangat kerja Wira sudah hilang, lelaki ini melajukan mobilnya menuju cafe milik Tia. Masih pukul sebelas siang, Wira bermaksud ingin mengajak Mawar makan siang.

"Tumben kali kau datang ke sini...!" tegur Tia.

"Aku mencari Mawar, apa dia ada?" tanya Wira celingukan.

"Wuah,...roman-romannya ada yang sedang jatuh cinta nih!"

"Jangan mengejek ku, panggilkan saja Mawar ku!"

"Mawar masuk sore, kau kurang beruntung sekarang!" kata Tia namun Wira tidak percaya.

"Panggilkan Mawar jika tidak akan ku obrak abrik cafe mu!" ancam Wira.

"Gila....!" umpat Tia, "sudah ku bilang Mawar masuk sore. Lagian, jangan mengganggu Mawar jika jam kerja. Aku yang akan rugi nanti,"

"Sebutkan saja kerugiannya, nanti aku akan menggantinya. Uang ku banyak!" ucap Wira dengan sombongnya.

"Awas saja kau bohong!" seru Tia, "kenapa kau tidak menelponnya?"

"Eh iya, aku lupa!" ujar Wira langsung keluar begitu saja dari cafe.

"Dasar aneh, otaknya perlu di refresh si Wira mah!" ucap Tia geram.

Wira kembali ke mobilnya, pria langsung menghubungi Mawar. Lelaki ini lupa jika kemarin sudah membelikan Mawar ponsel.

"Hah, Mas Wira ku....?" Mawar bingung ketika melihat nama panggilan masuk di ponselnya. Jujur saja, sejak kemarin Mawar belum mengotak atik ponselnya karena lupa.

Cukup lama Mawar memperhatikan ponsel tersebut, setelah itu barulah Mawar mengangkatnya.

Wira yang tidak tahu di mana kontrakan Mawar sekarang meminta gadis itu mengirim alamat sekarang. Bahkan Wira meminta Mawar untuk bersiap-siap karena dirinya akan mengajak Mawar makan siang.

Berhubung kontrakan Mawar berada di dalam gang. Mawar harus berjalan keluar dan menunggu Wira di ujung gang. Tak berapa lama menunggu, Mawar melihat mobil Wira.

"Cepat masuk!" titah pria itu dari dalam mobil.

Mawar tersenyum tipis kemudian masuk kedalam mobil Wira.

"Mas Wira gak kerja?" tanya Mawar sekedar basa basi.

"Malas, di kantor ada hama!" jawab Wira membuat Mawar bingung, "aku tadi pergi ke cafe, kata si Tia kau masuk sore."

"Iya mas, aku masuk sore. Memangnya ada perlu apa ya mas?" tanya Mawar penasaran.

"Gak ada apa-apa, temani aku makan siang aja!" jawab Wira semakin membuat Mawar bingung.

"Duh, Mawar jadi gak enak deh!" ucap Mawar sambil memandang ke luar kaca mobil.

"Apanya gak enak? kamu takut sama mas?"

"Eh, bukan begitu mas!" sanggah Mawar, "emangnya mas preman apa?"

"Ya siapa tahu aja kamu takut jalan sama duda seperti mas ini."

"Berteman apa salahnya?" gumam Mawar membuat Wira langsung menghentikan laju mobilnya, "ada apa mas?" tanya gadis itu kaget.

"Eh, gak ada apa-apa!" jawab Wira malah bingung sendiri.

"Makan siangnya jangan di tempat mahal ya mas," ujar Mawar merasa tidak enak hati.

"Lah, kenapa memangnya?"

"Ya Mawar gak enak aja. Dari kemarin makannya di tempat mahal terus!" protes Mawar.

"Udah, b aja lagi...!" seru Wira.

Wira mencari tempat makan yang tidak begitu mewah. Lelaki ini juga tidak ingin pergi restoran kemarin karena takut jika akan bertemu dengan Farah yang suka banyak tanya.

Wira dan Mawar memesan makanan, menunggu sebentar kemudian langsung menyantapnya. Mawar masih suka terlihat malu-malu, membuat Wira semakin tertarik pada gadis itu.

"Em, mas. Aku mau tanya sesuatu boleh?" izin Mawar.

"Tanya apa?"

"Itu mas, nama di kontak panggilan itu mas Wira yang bikin?" tanya Mawar langsung membuat wajah Wira memerah malu.

"Anu,...em,...gak ada. Itu sepertinya karyawan yang jualan ponsel deh yang iseng!" bohong Wira. Mawar percaya begitu saja.

"Oh,....begitu ya...!"

"Kenapa memangnya? kamu gak suka?" tanya Wira gugup.

"Suka kok mas,..!" jawab Mawar.

"Em, Mawar. Namanya jangan di ganti ya, biar gitu aja!" ucap Wira malu-malu.

"Iya mas!" jawab Mawar yang menurut saja.

Selesai makan siang, Wira langsung mengantar Mawar pulang karena dirinya harus kembali bekerja.

Wira kembali ke kantor dengan wajah dingin. Pria ini sama sekali tidak berniat menyapa apa lagi menatap Farah yang bisa di tebak Wira ingin kembali bicara.

Wira masuk ke dalam ruangannya, pria ini bahkan mencuci pintunya karena tak mau di ganggu oleh Farah.

Sepulang dari kantor, Wira pergi sebentar karena ada urusan. Pukul tujuh malam barulah Wira pulang ke rumah.

"Wira,...mamah ingin bicara nak!" kata Asti yang sudah menunggu Wira sejak sore.

"Wira mandi dulu ya mah. Gerah nih...!"

Asti hanya mengiyakan, wanita ini lalu menunggu anaknya di meja makan.

Tak berapa lama, Wira turun dengan wajah segar. Pria ini langsung menyusul mamahnya di meja makan.

"Mamah ingin bicara apa mah?" tanya Wira penasaran.

"Kamu kenapa sih, kok kasar amat sama Farah? salah dia apa coba?"

Wira langsung tersenyum masam pada mamahnya.

"Farah mengadu sama mamah?"

"Ya bukannya begitu, tapi kamu harusnya bersikap baik pada Farah. Bahkan, katanya kamu juga mengancam ingin memecat dia!"

"Mah, Farah itu sangat tidak sopan. Dia adalah contoh yang tidak baik untuk karyawan lainnya. Lagian, Farah suka ikut campur dalam urusan pribadi ku. Wira tidak suka!"

"Farah perempuan baik, lagian dia dan Almarhum Dania itu berteman. Apa salahnya kamu membuka hati padanya?"

"Mamah belum tahu siapa Farah. Jadi, jangan mengambil kesimpulan dari satu pandangan saja!"

Terpopuler

Comments

Merah

Merah

oonnya langsung on

2025-04-02

0

Merah

Merah

telpon dong.

2025-04-02

0

Wance Purba

Wance Purba

Betullll......

2025-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 (TAMAT)
103 Bonchap 103
104 Bonchap 104
105 Bonchap 105
106 Bonchap 106
107 Bonchap 107
108 Bonchap 108
109 Bhoncap 109
110 Bonchap 110
111 Bonchap 111
112 Bonchap 112
113 Bonchap 113
114 Bonchap 114
115 Bonchap 115
116 Bonchap 116
117 Bonchap 117
118 Bonchap 118
119 Bonchap 119
120 SELESAI 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 (TAMAT)
103
Bonchap 103
104
Bonchap 104
105
Bonchap 105
106
Bonchap 106
107
Bonchap 107
108
Bonchap 108
109
Bhoncap 109
110
Bonchap 110
111
Bonchap 111
112
Bonchap 112
113
Bonchap 113
114
Bonchap 114
115
Bonchap 115
116
Bonchap 116
117
Bonchap 117
118
Bonchap 118
119
Bonchap 119
120
SELESAI 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!