Chapter 11

"Kita mau kemana mas?" tanya Mawar penasaran, baru lah hari ini Mawar keluar jalan-jalan setelah bertahun-tahun sibuk merawat adiknya dulu.

"Menurut mu, tempat yang ada gelombang dan angin sepoi-sepoi itu di mana?"

"Ya di pantai," jawab Mawar dengan polosnya.

"Kamu tahu sendiri jika kota kita terkenal dengan pantainya. Jadi, aku akan mengajak mu ke sana."

"Terimakasih mas!" ucap Mawar membuat Wira bingung.

"Untuk?"

"Hari ini untuk yang pertama kali aku pergi jalan-jalan. Biasanya hari-hari ku hanya di habiskan dengan mengurus Andini dan bekerja."

"Aku juga sudah lama tidak pergi seperti ini. Sejak istri ku meninggal, aku hanya menghabiskan waktu dengan bekerja."

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, sepanjang perjalan Wira dan Mawar bisa melihat hamparan pesisir pantai yang sangat indah. Mata gadis itu lekat memandang keluar jendela.

Setibanya di pantai, sudah banyak orang-orang yang menikmati indahnya pantai. Sangat padat, Wira tidak ingin Mawar lepas dari pandangannya.

"Eh, mas....!" Mawar kaget ketika Wira menyentuh tanganya.

"Maaf, aku hanya takut jika kamu hilang nanti," ucap Wira membuat Mawar kikuk.

"Aku bukan anak kecil mas!" protes Mawar.

"Sekali lagi protes, akan ku hanyutkan kau ke laut lepas sana!" ancam Wira lalu mengajak Mawar mencari tempat makan karena Wira sangat lapar.

Setelah berputar-putar mencari tempat makan yang cocok, Wira menjatuhkan pilihan pada penjual makanan khusus seafood yang berada di paling ujung sedikit jauh dari keramaian.

Terlihat sekali jika Mawar sudah ngos-ngosan apa karena tidak bisa menyeimbangi langkah lebar Wira.

Sedikit berkeringat, Mawar mengambil ikat rambutnya lalu menguncinya sembarang. Wira langsung menelan ludah kasar ketika melihat leher putih mulus milik Mawar.

"Mas kok bengong?" tanya Mawar mengejutkan Wira.

"Ah gak kok. Anu,...itu,...kenapa menguncir rambut mu?"

Mawar mengerutkan dahinya heran.

"Aku berkeringat, angin juga lumayan kencang. Jadi, apa salahnya jika aku menguncir rambut ku?"

Sekali lagi, Wira menelan ludahnya bingung ingin menjawab apa.

"Em, eh,...kamu mau makan apa? pasti kamu lapar juga kan?" Wira mengalihkan pembicaraan mereka.

"Apa aja deh mas yang murah. Sepertinya di sini sangat mahal!" bisik Mawar karena malu.

"Selalu seperti itu, kenapa sih?" Wira sebal sama Mawar.

"Ya gak kenapa-kenapa, Mawar gak enak aja sama mas!"

Wira hanya bergeleng kepala. Pria ini kemudian memesan satu porsi udang bakar, kepiting asam manis dan cumi bakar juga dua gelas es jeruk.

Tak berapa lama, makanan yang di pesan mereka sudah terhidang di pondok kecil yang berada tepat di pinggir pantai.

"Astaga, ini baru nikmatnya hidup!" ucap Wira yang benar-benar menikmati hari ini.

Mawar hanya mengulum senyumnya melihat tingkah Wira yang seperti anak kecil. Umurnya sudah hampir kepala tiga, tapi ternyata tingkahnya seperti ini.

"Eh,...mau ngapain?" tanya Wira ketika melihat Mawar mengambil udang.

"Mau makan, gak boleh ya mas?"

"Biar mas aja yang kipasin kulitnya. Nanti tangan kamu luka!" ujar Wira langsung menarik piring yang berisi udang bakar tersebut.

"Mas, ini hanya kulit udang. Bukan kulit buaya!"

"Gak usah banyak cingcong Mawar ku, nih makan sekarang!" kata Wira sambil meletakan udang yang sudah di kuliti ke dalam piring Mawar.

Malu-malu, Mawar tidak berani protes lagi. Wira sangat baik, bahkan pria ini juga mengupaskan kepiting untuk Mawar.

Selesai makan, Mawar dan Wira masih duduk di pondok tersebut. Mamandang lautan lepas, sungguh keduanya tiba-tiba merasakan sebuah kerinduan kepada yang telah tiada.

"Jika kau di beri kesempatan untuk kembali ke masa lalu, apa yang akan kau lakukan?" tanya Wira pada Mawar.

"Hanya ingin menikmati waktu bersama keluarga!" jawab Mawar singkat, "lalu bagaimana dengan mas?"

"Aku akan mempercepat waktu itu agar anak dan istri ku tidak meninggal. Dania pecah ketuban di rumah, di saat tidak ada siapa pun termasuk aku karena saat itu aku sedang berada di luar kota. Semuanya salah ku!" ucap Wira menyesal.

"Mas, kematian itu takdir. Kenapa harus menyalahkan diri?"

"Aku hanya menganggap diriku tidak becus sebagai seorang suami."

"Tuhan memberi kita bahagia itu artinya kita harus bersiap untuk terluka begitu juga sebaliknya. Jodoh itu ada dua, kalau tidak di ambil Tuhan ya di ambil orang. Gitu aja sih mas, jadi gak usah menyalahkan diri," tutur Mawar malah membuat Wira tertawa.

"Mending di ambil Tuhan deh dari pada di ambil orang!" sahut Wira.

"Kenapa? beri aku satu alasan!" pinta Mawar.

"Di ambil Tuhan kita bisa mengikhlaskannya dengan seiring berjalannya waktu. Nah, kalau di ambil orang, sudahlah sakit hati, gak ikhlas lagi bahkan sampai kita tua pun pasti akan selalu ingat sakitnya!"

"Masuk akal juga!" seru Mawar.

"Mawar, ngomong-ngomong kamu udah punya pacar kah?" tanya Wira yang sudah penasaran.

"Kalau sudah kenapa dan kalau belum kenapa?"

"Kalau belum punya ya syukur, kalau udah punya ya aku mau jadi orang ketiga!" jawab Wira lagi-lagi tertawa untuk menghilanhkan kecanggungan di antara mereka.

"Ada-ada aja deh!" seru Mawar ikut tertawa.

"Eh, mas serius loh!"

"terus, aku harus apa?"

"Gak harus apa-apa, Mawar mau ya jadi pacar mas?"

Jleb,...

Mawar langsung menoleh dan menatap mata elang Wira.

"Bercanda lagi kah?" tanya Mawar.

"Tidak, mas serius!"

"Mas, kita baru kenal. Lagian, kita tidak sederajat," ujar Mawar yang sadar diri.

"Mas gak pernah memandang derajat seseorang. Jika itu baik dan membuat mas nyaman, kenapa tidak?"

Mawar tertawa garing, menurutnya Wira ini suka bercanda.

"Mas cari perempuan lain aja deh. Yang cantik dan setara mas masih banyak di luar sana," ujar Mawar membuat Wira langsung turun dari atas pondok.

Wira membiarkan air laut silih berganti membasuh kakinya. Pria ini kemudian menarik Mawar dan menggenggam kedua tangannya. Mati elang itu mengunci netra mata indah milik Mawar.

"Mas,....!" Mawar mencoba membuang pandangannya namun Wira kembali menguncinya.

"Kamu menolak, apa karena mas ini seorang duda bahkan umur kita pun terpaut tujuh tahun?"

"Bukan seperti itu mas,...!"

"Lalu apa? apa karena kita baru kenal?"

"Bukan itu juga mas!"

"Jadi apa? derajat lagi? kan mas udah bilang kalau mas gak mempermasalahkan itu semua. Mawar, mas sudah menduda selama empat tahun. Mas juga gak pernah dekat sama perempuan mana pun, baru sama kamu doang!" Wira mencoba meyakinkan Mawar.

"Mas, Mawar gak pernah pacaran!" ucap Mawar jujur.

"Kalau nikah bagaimana?"

"Mas, apa sih?" Mawar semakin gugup.

"Ya kalau kamu gak mau pacaran ya kita nikah aja!" ucap Wira dengan entengnya.

"Aduh, mas Wira ini suka bercanda deh!"

"Mas serius, kamu mau pacaran dulu atau langsung nikah?" tanya Wira sekali lagi.

"Mas....!"

"Jawab sekarang kalau gak mas lempar ke laut nih!" ancam Wira.

"Ya udah, lempar aja!" seru Mawar menantang.

"Mawar,....!"

Tidak peduli dengan jawaban Mawar, Wira langsung menggendong Mawar lalu memeluknya. Wira berlari mengejar ombak, membuat Mawar ketakutan sehingga membuat Mawar memeluk Wira semakin erat. Senang sekali Wira, sekali dayung dia mendapatkan dua keuntungan.

Terpopuler

Comments

Ninik Srikatmini

Ninik Srikatmini

wasyyiik dah nembak.. moga ditrm mawar & smoga mereka hdp bahagia

2025-04-08

0

Merah

Merah

aku merinding disko/Scream//Scream//Scream//Scream//Scream//Scream//Scream/

2025-04-02

0

Merah

Merah

dobel sad

2025-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 (TAMAT)
103 Bonchap 103
104 Bonchap 104
105 Bonchap 105
106 Bonchap 106
107 Bonchap 107
108 Bonchap 108
109 Bhoncap 109
110 Bonchap 110
111 Bonchap 111
112 Bonchap 112
113 Bonchap 113
114 Bonchap 114
115 Bonchap 115
116 Bonchap 116
117 Bonchap 117
118 Bonchap 118
119 Bonchap 119
120 SELESAI 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 (TAMAT)
103
Bonchap 103
104
Bonchap 104
105
Bonchap 105
106
Bonchap 106
107
Bonchap 107
108
Bonchap 108
109
Bhoncap 109
110
Bonchap 110
111
Bonchap 111
112
Bonchap 112
113
Bonchap 113
114
Bonchap 114
115
Bonchap 115
116
Bonchap 116
117
Bonchap 117
118
Bonchap 118
119
Bonchap 119
120
SELESAI 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!