#18

Akhirnya Aisyah dan teman teman sudah sampai di sekolah.

Semuanya sampai dengan selamat hanya aisyah saja yang terluka.

Aisyah pulang di antar oleh Alvin. Sebenarnya Aisyah sudah menolak, tapi lagi lagi Alvin memaksa.

" Asalamualikum, bu "

" Walaikumsalam, ya Allah nak kamu kenapa! "

" Maaf, bu ini salah Alvin ngak bisa jaga aisyah dengan baik"

" Ya, udah kita masuk dulu bicara di dalam pasti kalian lelah " ibu membantu aisyah jalan

" Kalian duduk dulu nanti ibu bawakan makanan sama minuman "

" Ay, aku boleh numpang ngecas "

" Di sebelah situ situ ada colokan " aisyah menunjukan kearah televisi.

Alvin ngecas ponselnya setelah dilihatnya sudah mulai terisi dia menghidupkan ponselnya.

" Makan ubi rebus dulu, ini tadi ibu baru masak "

" Terima kasih bu " ucap Alvin.

" Oh, iya ibu mau pergi ke sawah ngantar makan siang, kalian ibu tinggal tidak apa apa. sekalian ibu mau beli obat untuk Aisyah "

" Tidak usah bu, Alvin sama Aisyah tadi sebelum pulang sudah ke klinik terdekat "

" Alhamdulillah kalau sudah berobat"

Sebenarnya saat di perjalan pulang Alvin memaksa aisyah untuk pergi ke klinik memeriksa ke adaanya.

" Yauda ibu pergi dulu ya, asalamualikum "

" Walaikumsalam, " jawab mereka serentak

" Tomi dimana ay, ? " Alvin makan ubi rebus buatan ibu dengan lahap.

" Mungkin sedang bermain " jawab aisyah " Kenapa kamu minta maaf sama ibu "

" Laki laki yang bertanggung jawab itu dia yang berani mengakui kesalahanya. Kan memang aku yang salah tidak bisa melindungi mu ay, "

" Tapi inikan bukan salah kamu, aku terjatuh sendiri hinga kaki ku luka, dan saat di bus itu memang kecelakaan "

" Aku meminta ijin pada ibu dan ayah agar kamu ikut camping, tapi aku tidak bisa membawa mu pulang dengan keadaan selamat, itu adalah kesalahan ku ay "

" Sudah lah tidak usah di bahas, aku bantu kamu obati luka di dahi mu "

" Jangan, kamu tau kan al, aku takut darah apa lagi yang namanya jarum suntik"

" Ngak bakalan sakit, kamu duduk aja habis itu pejamkan mata mu " pinta Alvin

Alvin duduk di sebelah aisyah dan perlahan lahan membuka perban di dahi aisyah " Al, sakit" rengek aisyah

" Makanya harus di bersihkan, "

"Tapi saat mau di obati oleh dokter di klinik aisyah tidak berani bahkan ia meronta ronta ketakutan, hingga akhirnya Alvin meminta agar aisyah di obati di rumah saja, Dokter pun paham maksud Alvin, dan meminta suster membungkus semua keperluan untuk mengobati luka aisyah.

" Tolong pelan pelan " pinta aisyah

" Sudah diam saja, tutup mata yang rapat "

Alvin membuka perban aisyah, perlahan lahan mulai membersihkan dengan alkohol " Al sakit " pekik aisyah

" Gigit ini " Alvin memberikan ujung baju kemejanya yang tidak di kancing nya.

Sebenarnya Alvin sudah memakai kaos tapi karna udara di daerah camping dia memakai kemeja lagi tanpa mengancinya dan juga memakai hody tapi saat ini hody nya di pakai oleh aisyah.

Aisyah mulai mengigit baju Alvin. " Tenang lah tidak akan sakit " lagi lagi Alvin memberikan rasa nyaman

Alvin sengaja lama menutup perban, agar bisa menatap aisyah secara dekat. Aisyah yang menutup mata tidak bisa melihat ekpresi bahagia dan kagum nya. Tapi dia bisa mendengarkan detak jantung Alvin. Mereka kalut dengan perasaan sendiri.

" Seandainya ay kalau gue sudah dewasa gue akan langsung menikahi mu, Gue harap kamu lah jodoh ku " itulah yang ada di pikiran Alvin.

" Asalamualikum "

Alvin tersadar dari lamunan ya " Walaikumsalam, Kamu udah pulang tom? " tanya Alvin menghilangkan rasa gugupnya.

" Kok kalian dekat dekat, " Tomi mulai mendekat dan ia melihat luka di dahi kakaknya " Oh, luka tohh. Kak aisyah itu phobia darah bang. kalau sakit tidak mau pergi ke dokter takut jarum suntik "

" Iya abang tau tadi sudah di bawa ke klinik tapi kakak mu seperti macan di sana hingga dokter dan suster nya takut. "

" Emang kakak kenapa bang "

Aisyah melepaskan baju Alvin yang di gigit dan membuka mata " sudahlah ganti baju mu dulu "

" Oke siap bos "

" Tutup lagi matanya ini belum selesai" Alvin menutuata aisyah dengan sebelah tangannya.

Setelah alvin selesai menutup perban datang juga Tomi yang meminta penjelasan,. Tomi memang hanya anak kelas 6 SD. tapi dia sayang sama keluarganya selalu yang di katakan ayah bahwa ia anak laki laki, pelindung keluarga setelah ayahnya.

Alvin pun menjelaskan kronologi kecelakaan aisyah saat di danau dan juga di dalam bus. " Makanya kak jangan terlalu lasak "

" Kamu kira kakak kurang kerjaaan, "

" Ya terus buktinya itu "

" Ini semua tidak di sengaja siapa sih yang mau sakit "

Tomi dan aisyah beradu mulut, Alvin pun merasa bahwa Tomi dan Aisyah seperti dia dan kakaknya kalau sudah bertemu.

Alvin berpamitan pada Tomi aisyah, sebenarnya ingin berlama lama tapi tidak memungkinkan Alvin tau batasan.

Aisyah ingin menonton TV, biasalah drakor. Di baru ingat bahwa Alvin lupa membawa ponselnya. Dia mengambil remot di sebelah ponsel Alvin dan saat itu pula ponsel Alvin berdering.

Aisyah ragu ragu ingin mengangkat atau membiarkan saja.

Saat melihat foto pangilannya foto 2 bayi kembar

Seperti lah fotonya.

Aisyah tau bahwa itu dari kakaknya Alvin. Hingga pangilan ke 3 aisyah pun mengangkatnya.

Pangilan itu sebenarnya mungkin sudah hampir ke 100. Karna Alvin men silent kan ponsel hingga tidak ada yang mendengar.

" Hallo, kak ponsel Alvin ketinggalan "

" Aisyah, tolong pangilkan Alvin " panik kak nadin

" Alvin sudah pulang kak ponselnya ketinggalan di rumah aisyah "

" Tolong aisyah antarkan ke Alvin "

" Baiklah kak, tunggu sebentar.

Aisyah bergegas pergi walaupun ia susah berjalan tetap saja ia berlari pelan aisyah tau bahwa itu sangat penting.

Lain halnya saat di rumah bik ina, Alvin sudah melihat sebuah mobil jemputan dan semua pakaian bahkan barangnya sudah di siapkan oleh bik ina.

" Bik, ini ada apa " tanya Alvin panik

" Oma, jatuh dari tangga den. sedang koma dan butuh donor darah sekarang hanya darah aden yang cocok sama oma, di rumah sakit dan bank darah tidak ada darah yang cocok. " jelas bik ina

" Maaf den semuanya sudah siap" suara sulit pribadi keluarga kusuma yaitu pak ujang.

Alvin masuk kedalam mobil bersama bik ina. Alvin sangat mencaskan keadaan neneknya, Alvin menangis dalam diam takut hal buruk terjadi pada oma.

Bik ina berusaha menenangkan Alvin. " Sudah atuh den, aden berdoa yang banyak agar oma tidak apa apa. jangan nangis terus nanti aden yang jadi sakit "

Alvin sadar bahwa di saat ini dia tidak boleh menangis. Dia harus tegar agar keluarganya tidak cemas hanya dia laki laki yang bisa di harapkan di keluarganya, papa nya pasti sibuk meeting.

Siapa lagi yang bisa di harapkan kecuali dirinya. Bik ina melihat aisyah yang lari dengan luka di dahi dan kaki yang terkilir.

" Den, ada aisyah kok lari seperti itu bahkan dia terluka" Alvin melihat dari jendela mobil dan benar saja aisyah sedang berusaha untuk lari.

" Berhenti pak " ujar Alvin

" Tapi den kita buru buru " jawab supir

" Gue bilang berhenti ya berhenti " Alvin menaikan suaranya 2 oktaf.

Dengan cepat pak ujang berhenti, ia takut akan kemarahan Alvin, Saat di rumah besar ia pernah melihat Alvin marah hingga semua orang yang baru mengenal Alvin takut pada nya. Mimik muka yang ganteng tapi sedikit dingin. Tapi tidak untuk pencinta laki laki. Alvin adalah makhluk sempurna.

Terima kasih 🙏💕🙏💕

Jangan lupa like and comen

Terpopuler

Comments

DEBU KAKI

DEBU KAKI

teros

2022-03-01

0

Astuty Nuraeni

Astuty Nuraeni

hay kak aku mampir ya.. salam dari Lara Cintaku🙏❤

2022-02-22

1

Simply Yunita

Simply Yunita

love it ♥️♥️♥️♥️♥️♥️😘😘😘😘

2022-01-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!