Episode 4

Semua di dunia ini tidak ada yang kebetulan semua itu sudah di atur sama yang atas. Mulai dari jodoh, maut, rezeki. Semua sudah di atur syukuri semua yang ada, jagalah dan perbaiki jika ada kesalahan.

"Kamu.."

"Al, kamu kok bisa ada disini? ?"

"Emang gue enggak boleh duduk disini!! " Al masi fokus dengan game nya...

"Ya,, boleh saja. Lagi pula inikan gubuk bik Ina dan mang Edi.."

"Al aku boleh tanya???"

"Mau tanya apa!!!"

"Hemm.. kamu kan bukan nya warga desa di disini!! kok bisa ada di desa sini... " Aisyah bertanya dengan ragu ragu takut menyinggung perasaan Alvin.

"Gue tinggal sementara sama bibik dan paman gue.. " maaf Ay, , gue takut kalau lo tau status gue berada sini lo bakal jauhin gue, atau pun lo bakal manfaatin gue, seperti temen temen gue dulu yang di kota tidak pernah tulus berteman sama gue. Lagipula bik Ina dan mang Edi sudah seperti keluarga bagi gue saat keluarga gue sibuk dengan urusan mereka masing masing. " gumam Al dalam hati karena dia sudah mulai ada rasa sama aisyah disaat pertama ketemu..

flashback on

Pagi pagi sekali saat Alvin duduk memakai sepatu teras depan rumah...

Di melihat seorang gadis yang sedang mengowes sepeda dengan penuh semangat dan senyum di bibirnya...

"Dengan pergi sekolah naik sepeda dia sangat bahagia..

Gue yang hidup ber cukupan saja tidak pernah merasakan bahagia.... " Al melamun sampai dia sadar bahwa gadis tersebut sudah mulai menghilang pandangannya..

"Bik, Alvin berangkat dulu ya bik..." teriak Alvin dengan cepat dan dia langsung menghidupkan motornya menebus jalanan yang sedikit ramai dengan anak anak sekolah...

Alvin terus mencari sosok gadis itu, tapi tidak juga ketemu. hingga tanpa sadar motornya yang ia kendarai sudah berada di depan gerbang sekolah...

Alvin terus berjalan di lorong sekolahan salah satu kaki gadis menginjak kali Alvin.

"Aduhh S....... lo punya mata ngak sihh.."

"Maaf aku sedang terburu buru.. " Aisyah meminta maaf tanpa melihat wajah laki laki itu..

Gadis itu langsung pergi begitu saja..

Alvin yang pernah merasa melihat gadis itu dia langsung teringat dengan gadis yang menaiki sepeda...

"Dia kan gadis yang tadi gue lihat,, ternyata gadis itu sekolah di sini juga.." Alvin tersenyum melihat punggung aisyah

flashback of

"Kamu kok melamun Al... "ay mengoyang goyang tangan Alvin..

"Ngak apa apa kok."

"Lo ngapain disini??"

"Oh.... kalau aku lagi bantuin ayah sama ibu di sawah sekalian bawakan makanan untuk mereka.."

"Pantesan lo dekil main nya disawah.."

"Isshhh..."

"Biarin aja aku dekil yang penting aku bisa membantu orang tua. Aku ngak mau melihat orang tua ku kelelahan kalau melihat mereka menderita aku juga ikut merasakannya. melihat mereka bahagia aku juga ikut bahagia... Yang terpenting aku bahagia dengan hidupku yang sekarang...."

"Gue iri sama lo. . . loe bisa bahagia, padahal hanya di sawah kan panas, . . ."

"Semua yang aku lakukan untuk keluarga ku. . . agar bisa bahagia. ."

drrttt.... drrrttt.......

"Hallo, Assalamualaikum. ."

"Apa. Tomi di puskesmas!!! teriak ayah aisyah..

Baiklah kami akan segera ke sana..."

Aisyah yang mendengar ayahnya teriak dengan cepat dia lari ketempat ayah dan ibunya berada...

"Ayah, ada apa yah...." tanya ibu takut terjadi yang tidak tidak dengan anak bungsunya..

Aisyah yang takut sakit jantung ibunya kumat dia langsung menenangkan ibunya di dalam pelukannya...

hiskkk.. hisskk

"Ay adik kamu Ay..."

"Ibu tenanglah bu. Tomi baik baik saja.."

"Ibu Tomi baik baik saja kaki nya hanya terkilir jatuh dari pohon mangga.. " ayah mencoba menenangkan ibu

"Ibu sama ayah pergilah . . . biar padinya Aisyah yang menjaga. . ."

"Apa kamu tidak apa apa kami tinggal nak. " ayah takut meninggalkan anak gadisnya sendirian di sawah.

"Ay bisa jaga diri yahh,,, lagi pula banyak tetangga kita yang belum pulang.. keluarga bik Ina pun masih ada di sawah mereka yah... Ay banyak kawan di sini kok yah.."

"Ya udah kami pergi dulu ya nak, kamu hati hati nanti kalau sudah 6 kamu pulang saja . . .".

"Ia baiklah yah.."

Aisyah menatap kepergian ayah dan ibunya

Tiba tiba

"Orang tua lo kemana ay!!!"

"Kamu ngagetin aja Al. Itu tadi adik gue jatuh dari pohon mangga dan di bawa ke puskesmas oleh warga...."

"Hemm " Al ngambil handphone yang ada disaku dan duduk di gubuk Aisyah melanjutkan game.

"Tangan loe masi sakitttt "Alvin menunjuk dengan lirikan mata ke arah tangan aisyah.

"Udah mulai mendingan Al, kamu tunggu di sini aku kesana dulu..."

"Hus. . . hus. . . hus. . ."

teriak ay mengusir burung. .

Alvin yang melihat kelakuan Aisyah tanpa sadar kedua sudut bibir nya terangkat. Alvin tidak mau kehilangan momen itu langsung memotret Aisyah tanpa meminta ijin.

Melihat hasil foto yang natural dan begitu mengemaskan Alvin tersenyum sambil memandangi ponselnya.

"Aduh aden kok senyum senyum sendiri sih den... awas nanti ke sambet loh "

"Ih bik ina ngagetin aja..."

"Tadi bibik udah manggil tadi aden malah senyum senyum sendiri."

"Udah sore ayuk atuh den kita pulang. . ."

"Bibik sama mamang duluan sebentar lagi Alvin pulang masih enak disini bik menikmati suasana sawah."

"Baguslah kalau aden suka disini. Semoga aden betah tinggal di sini.."

"Ya uda bibik sama mamang pulang duluan aden jangan kebanyakan ngelamun nanti ke sambet loh " ejek bik Ina

...

Setelah itu tidak ada percakapan. Alvin yang sibuk dengan gamenya. Aisyah sibuk mengusir burung burung.

Hu.... glek glek glek glekkk

Dengan nafas tersengal sengal aisyah minum dengan cepat, dan duduk di gubuk mengibas gibaskan topi yang ia pakai.

"Ya ampun Ay gue kirai loe itu orang orangan sawah.."

"Apa? maksud kamu aku orang orangan sawah?"

teriak Aisyah

"Eh enggak bukan itu maksud gue . ." Al mengaruk tengkuk nya tidak gatal, dia binggung ingin menjawab apa.

"Udahlah ngak usah di bahas.. aku tau kamu hanya bercanda."

"Kamu enggak pulang udah jam 6 nih bentar lagi magrib.."

"Ya udah barang gue aja pulangnya...."

"Enggak usah gue naik sepeda pulangnya " tolak Aisyah

"Bukanya sepeda loe di bawa sama bokap lo... ??

hehehehehe iya aku lupa.."

"Ya udah bareng aja gue antar lagian rumah kita kan dekat..

Dekat..". Aisyah menatap Alvin dengan kaget ia tidak percaya rumah mereka dekat.

"Ia gue tinggal di rumah bik Ina....."

"Gimana mau bareng ngak!!"

"hemmm " Aisyah tidak menolak, lagi pula sebentar lagi gelap dan tidak ada anggkot.

"Terimakasih ya Al sudah anterin aku sampai di rumah. ."

"Iyyaa. besok pagi gue jemput loe ngak usah naik sepeda lagi. ."

"Tapi Al.."

"Enggak ada tapi tapi. . . Gue ngak suka di bantah. . gue pulang dulu"

Y Ampun mampir dong teman teman jangan lupa likenya... 🙏🙏🙏 😭😭😭😭

Sebentar lagi bakalan ada ada yang lebih jahat dari Rara and genk. . . tungguin ya. . . .

saya buat novel ini sesuai imajinasi saya karena menurut saya cinta pertama itu susah di lupakan

Terima kasih yang sudah mampir

Terpopuler

Comments

meli meilia

meli meilia

bersihin kanal, dari Cikini..
salam kenal, dr Cinta Sang Maharanii..

2022-04-21

0

DEBU KAKI

DEBU KAKI

mantap

2022-02-19

1

Leli Leli

Leli Leli

next

2022-01-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!