First Kiss

"Kamu mau beli apa buat mama?", tanya Azka padaku.

"Mama sukanya apa?"

"Makanan Indonesia lah pokoknya."

"Kalau gudeg, doyan?"

"Boleh, beli dimana?", tanya nya sambil membelokkan setir nya .

"Deket PMI sana, gudeg Jogja Yu SAR!"

"Owh...okey!"

Mobil pun melesat menuju warung gudeg yang biasa ku kunjungi dengan bunda. Bunda suka sekali dengan telor nya yang menurut ku justru terasa sangat manis. Soalnya aku sendiri sudah manis 😊.

"Kamu aja yang turun,aku tunggu disini!", pinta Azka.

"Iya....!"

"Eh, ini uangnya?"

"Aku masih punya, ntar kalo uang jajanku abis aku baru minta."

Aku pun keluar dari mobilku. Cukup ramai warung gudeg saat ini. Aku sengaja memesan empat porsi, agar nanti kami bisa makan siang bersama dirumah mama dan papa.

"Udah?"

"Udahlah, kalo belum aku masih disana lah!"

"Hem....."

Azka pun kembali melajukan mobilnya.

"Om...em...maksudnya mas, memangnya mama papa sekarang dirumah? Kamu nggak nanya dulu?"

"Biasanya, mama dan papa dirumah kalau hari libur begini."

"Mama emang kerja ?"

"Nggak lah. Makan tidur doang!"

"Ishhh....biasa aja kali jawabnya!"

Kami kembali terdiam. Apakah pantas pasangan suami istri begini???

"Najma, kemarin siapa yang nembak kamu?", tanya Azka dengan mata yang masih fokus ke depan.

"Oh...itu Vicky ,alumni SMA Bhakti juga."

"Kenapa kamu nolak dia?"

"Mau ngajak ribut apa gimana sih Ka? Aku juga sadar diri lah, dia nembak aku diwaktu yang nggak tepat."

"Ka?",Azka memicingkan matanya.

"Iya, mulai saat ini aku akan memanggil mu Azka tanpa embel-embel apa pun."

"Kamu bilang nggak sopan?"

"Aku berubah pikiran!", jawabku ketus. Azka justru menyungging kan senyumnya.

"Tadi aku kan nanya, kenapa kamu nolak Vicky? Apa karena kepergok sama aku? Jadi kamu nolak dia? Kalau aku nggaak liat, pasti kamu terima. Iya nggak?"

"Apaan sih, ya nggak lah. Masa dihari pernikahan ku ,aku malah jadian sama cowok lain. Kamu mau melotot kek apa gimana, aku nggak peduli."

"Yakin nggka peduli? Nggak takut? Bukannya...waktu minta tukeran konci motor, kamu gemetaran nemuin aku?"

"Itu...itu...kan beda ceritanya lah. udah ah, ngapain juga bahas begitu."

"Pengen tahu aja lah!"

"Vicky itu kakak kelas dua tahun diatasku. Dulu, dia pernah minta ijin sama bunda mau jadi cowokku. Bunda bilang, kalau aku mau pacaran sama Vickuy mau dikawinin sekalian. Ya udah, boro-boro ngerti rasanya pacaran, kencan, nonton bioskop atau jalan kemana gitu lah. Hem.... apalagi ciuman, boro-boro deh. Nanya sama bunda malah jawbanya bikin nyes...el!", aduh.... mulut-mulut , kok bisa keleasan beginj sih. Aku memukul-mukul bibirku sendiri.

Sedangkan pria disebelah nya hanya berusaha menahan tawa.

"Kamu penasaran ciuman kaya apa?", tanya Azka menyindir.

"Eng...enggak lah", jawabku gugup.

"Kalau penasaran, nanti aku kasih tahu. Aku langsung ajarin, praktek! No teori-teorian!", kata Azka sok-sokan bersemangat.

"Iiih...mulai kan mesum, ini baru hari kedua lho. belum seminggu!", kataku ketus.

"Hahaha.....!" Azka terbahak melihat ku yang merasa sudah mempermalukan diriku sendiri.

Mobil kami sudah memasuki kawasan elit ibu kota. Dan Azka mengehentikan mobil didepan sebuah rumah yang megah, dengan pintu gerbang yang tinggi. Lalu, Azka membuka jendela mobil disisi kiriku.

"Pak Jono, buka gerbangnya!", teriak Azka dari dalam mobil.

"Siap mas Azka!", pak satpam yang bernama Jono itu pun cekatan membuka gerbang .

"Makasih Pak Jono!", teriak azka saat mobil memasuki halaman rumah.

"Ayok turun!", Azka menggandeng tanganku.

Aku tak menyangka kalau rumah mertuaku semegah ini. Ah...apa aku beruntung? Entahlah, yang jelas aku tak tahu bagiamana rasanya pacaran, tau-tau menikah saja.

"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam."

Ternyata papa sedang ada tamu.

"Azka, Nana....sini masuk nak!", panggil papa. Sedangkan di depan papa ada seorang perempuan cantik dengan jilbab menekan leher yang dilengkapi bros. Dia terlihat cantik sekali.

"Nah, ini...Najma , istri nya Azka!", papa mengenal kan ku pada dua orang tamu nya.

Aku menakupkan kedua tanganku di depan dada. Dua orang itu tampak tak menyukai ku.

Ekspresi Azka pun datar-datar saja.

"Kita langsung ke kamar saja, aku tahu kamu pasti kecapekan kan? Mama dimana pah?", tanya Azka.

"Ada di dapur, lagi nyiapin makan siang sama bibik!"

"Ya udah Ka, aku ke dapur aja. Kamu temenin papa aja ngobrol disini sama tamu!", bisikku.

"Aku nggak ada urusan sama mereka Na!", Azka pun menggandeng ku kembali.

"Azka ke belakang dulu ya ,mari om Egi...Dara!", Azka berpamitan sambil terus menggandengku.

Suamiku ini kenapa sih?

"Mama...", panggilku.

"Najma, kamu datang sayang?", mama langsung menghampiriku. Menghujani dengam ciuman dan pelukan hangat seorang ibu.

"Iya ma, mama udah masak ya? Yah...telat dong, Nana bawain gudeg nih."

Aku meletakkan empat porsi nasi gudeg dimeja makan.

"Azka!", tiba-tiba perempuan yang tadi bersama papa menuju ke dapur. Feeliing ku ngga enak nih.

"Kamu menolak ku demi bocah kecil ini?", tanya Dara.

"Jaga bicaramu Dara. Dia istriku?"

"Apa kurangnya aku Azka? Bahkan aku sudah menunggumu sampai kamu lepas dari kekasih jandamu itu? Sampai kamu harus bersama perempuan yang sudah pernah menikah itu?"

"Berulang kali aku bilang Dara, aku hanya menganggap mu sahabat ku. Tak lebih! Apa kamu lupa kesalahan mu Dara. Karena obsesi mu aku harus kehilangan Bianca. Kamu tahu itu Dara?"

"Aku tidak bersalah. Kamu yang membuat segalanya menjadi sulit!"

"Terserah kamu saja Azka!"

"Tentu saja terserah aku, mulai saat ini berhenti lah mengejar ku."

Mama dan bibik memilih untuk menyingkir dari dapur daripada menonton drama percintaan Azka.

"Apa bukti yang bisa kamu tunjukan padaku jika kalian benar-benar sudah menikah?!"

"Apakah kami harus membawa buku nikah kami ke manapun?"

"Aku sangat mengenal mu Azka. Buktikanlah jika bocah kecil ini istri mu!"

Tiba-tiba Azka meraih pinggang ku. Kini badanku sudah melekat di tubuhnya. Dengan sedikit membungkukkan badannya yang tinggi besar, tiba-tiba Azka mengecup bibirku. Mataku terbelalak seketika. Badan ku seperti terkena sengatan listrik.

Aku tak bisa bergerak. Kini, Azka lebih berani. Menelusupkan lidahnya semakin dalam dan sesekali menyesap dan menggigit bibir.

Azka melepaskan pagutannya setelah ia mendengar hentakan sepatu Dara.

"Ka! Kamu melanggar perjanjian kita! Aku kan...", kalimat ku kembali terpotong karena lagi-lagi Azka meraih mulutku.

Dia seperti orang yang kehausan. Dia tak menyadari ini dimana! Bagiamana kalau ada orang lain yang melihat adegan ini.

Tapi aku justru menikmati setiap sesapannya. Ada rasa apa begitu yang tak bisa disebutkan.

Dengan perlahan Azka melepas kan tautan bibirnya.

"Sudah nggak penasaran bukan seperti apa rasanya ciuman?"

"Iiih....kamu curang tahu nggak!"

"Nggak usah protes, mau aku ulang lagi?", ancam Azka.

"Enggak. Udah...udah...!"

Azka pun naik ke lantai dua. Mungkin ke kamarnya.

Aku menyiapkan makanan dimeja makan. Sambil menunggu mama dan papa. Setelah itu, aku beranjak menuju lantai atas. Ingin tahu, dimana kamar Azka.

"Lha...kok kamarnya banyak? Kamar mu yang mana sih Ka?", aku bermonolog.

"Cari aku?", tanya Azka tiba-tiba berada di belakang ku.

"Iya...kita makan siang!", aku pun gegas meninggalkan Azka.

Tapi Azka menarikku ke dalam sebuah kamar. Dia menutup pintu kamar dan menguncinya. Sedangkan aku hanya terpaku.

"Bagiamana rasanya berciuman Na?", tanya Azka melipat tangannya di dada.

"Emm...em...tau ah, aku mau keluar ah. Ditunggu sama mama papa!", aku tinggalkan Azka dan segera menuju pintu. Sayang nya, Azka sudah menyimpan kunci itu di saku celananya.

"Ambilah!", pinta Azka sambil memperlihatkan kunci itu yang sudah ada di sakunya.

Oke...aku mulai paham permainan mu mas.

"Beneran boleh ku ambil?", aku berjalan perlahan.

Kini justru wajah Azka yang bersemu merah, seperti nya dia merasa malu. Padahal, tadi dia menggebu-gebu saat menciu*ku.

"Kamu...harus mengakui lho, kalau kamu kalah Ka! Kamu sudah jatuh cinta duluan bukan padaku?"

"Hah? Ya...ya..enggak lah!"

"Ngaku aja lah Ka??", ledekku. Aku sudah nggka jaim-jaiman. Dia aja sudah berani memulainya.

"Tahu ah....!", Azka pun meniggalkan kamarnya.

Kami pun makan siang bersama mama dan papa.

.

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

cie cie ciuman 😘🥰

2024-02-13

0

🌺zahro🌺

🌺zahro🌺

burung dara ngapain terbang kerumah ortu azka

2023-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Najma Aksyaira Gustiawan
2 Kepergian Anisa
3 Wasiat Bunda
4 Calon suami?
5 Kesepakatan
6 Mendadak dilamar
7 Azka & Nisa atau Azka & Najma?
8 Hak dan kewajiban
9 Vicky datang
10 Hari Pernikahan
11 Siap ngga siap
12 'ANU'????
13 Hotel
14 First Kiss
15 Masa lalu Azka
16 Menunaikan kewajiban
17 Sama-sama merasa korban
18 Pandai berkamuflase
19 cemburu
20 Wangi shampo
21 Uang jajan
22 Gara-gara Vicky
23 Posesif
24 Terbongkar
25 Drop Out
26 Syukur
27 The power of mama
28 Ngidam
29 Keputusan
30 Ayam bakar madu
31 Suami yang bisa di andalkan
32 Kedatangan bibik
33 Hampir keguguran
34 Manja level akut
35 Ulah Dara
36 Membaca lagi surat Anisa
37 Ujian
38 Rencana liburan
39 Menuju puncak
40 Perdebatan kecil
41 Vila puncak
42 Tahu dari bunda
43 Setuju untuk kuliah
44 Tamu tak di undang
45 Teror
46 Masih ditutupi
47 Ditodong
48 Ga profesional
49 Insiden
50 Menemukan mu
51 Keadilan bagi siapa?
52 Manja akut
53 Suamiku masih mengingat bundaku....
54 Baikan
55 Kebebasan Vicky
56 Melihat Vicky
57 Kecemasan seorang suami sekaligus ayah
58 Keberanian Vicky
59 Pindah ke rumah papa
60 Di rumah Papa
61 Damai
62 Gertakan Vicky
63 Gelang
64 Menghadiri Arisan
65 Ledek-meledek
66 Kecemasan bumil
67 Ikut ke hotel
68 Aurel Vicky
69 Aurel jadian
70 Salah sangka
71 Curhatan
72 Ambisi Dara
73 Gila!
74 Kontraksi palsu
75 Si utun launching
76 Baby Az
77 Di ajak pulang Mama
78 Ketakutan Aurel
79 Cerita Mama mertua
80 Aurel tertekan
81 Tak terlupakan
82 Baby sitter baru
83 Tak ada salahnya jaga-jaga
84 Aksi nekad Dara
85 Salah pilih lawan
86 Ingin ruang kerja
87 Sepemikiran
88 Kedatangan Aurel
89 mengobrol dengan aurel
90 Membatasi hubungan pertemanan
91 Aurel penurut
92 jahatnya nanggung
93 Keluar kota
94 Kejadian di hotel
95 Wisnu
96 Kebenaran
97 Hanya berusaha menyelamatkan
98 Nama Bayi
99 Meluruskan
100 Pulang
101 Kejutan
102 Eps 102
103 Permohonan Aurel
104 Mahalnya sebuah kata maaf
105 Kesempatan terakhir
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Najma Aksyaira Gustiawan
2
Kepergian Anisa
3
Wasiat Bunda
4
Calon suami?
5
Kesepakatan
6
Mendadak dilamar
7
Azka & Nisa atau Azka & Najma?
8
Hak dan kewajiban
9
Vicky datang
10
Hari Pernikahan
11
Siap ngga siap
12
'ANU'????
13
Hotel
14
First Kiss
15
Masa lalu Azka
16
Menunaikan kewajiban
17
Sama-sama merasa korban
18
Pandai berkamuflase
19
cemburu
20
Wangi shampo
21
Uang jajan
22
Gara-gara Vicky
23
Posesif
24
Terbongkar
25
Drop Out
26
Syukur
27
The power of mama
28
Ngidam
29
Keputusan
30
Ayam bakar madu
31
Suami yang bisa di andalkan
32
Kedatangan bibik
33
Hampir keguguran
34
Manja level akut
35
Ulah Dara
36
Membaca lagi surat Anisa
37
Ujian
38
Rencana liburan
39
Menuju puncak
40
Perdebatan kecil
41
Vila puncak
42
Tahu dari bunda
43
Setuju untuk kuliah
44
Tamu tak di undang
45
Teror
46
Masih ditutupi
47
Ditodong
48
Ga profesional
49
Insiden
50
Menemukan mu
51
Keadilan bagi siapa?
52
Manja akut
53
Suamiku masih mengingat bundaku....
54
Baikan
55
Kebebasan Vicky
56
Melihat Vicky
57
Kecemasan seorang suami sekaligus ayah
58
Keberanian Vicky
59
Pindah ke rumah papa
60
Di rumah Papa
61
Damai
62
Gertakan Vicky
63
Gelang
64
Menghadiri Arisan
65
Ledek-meledek
66
Kecemasan bumil
67
Ikut ke hotel
68
Aurel Vicky
69
Aurel jadian
70
Salah sangka
71
Curhatan
72
Ambisi Dara
73
Gila!
74
Kontraksi palsu
75
Si utun launching
76
Baby Az
77
Di ajak pulang Mama
78
Ketakutan Aurel
79
Cerita Mama mertua
80
Aurel tertekan
81
Tak terlupakan
82
Baby sitter baru
83
Tak ada salahnya jaga-jaga
84
Aksi nekad Dara
85
Salah pilih lawan
86
Ingin ruang kerja
87
Sepemikiran
88
Kedatangan Aurel
89
mengobrol dengan aurel
90
Membatasi hubungan pertemanan
91
Aurel penurut
92
jahatnya nanggung
93
Keluar kota
94
Kejadian di hotel
95
Wisnu
96
Kebenaran
97
Hanya berusaha menyelamatkan
98
Nama Bayi
99
Meluruskan
100
Pulang
101
Kejutan
102
Eps 102
103
Permohonan Aurel
104
Mahalnya sebuah kata maaf
105
Kesempatan terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!