'ANU'????

Aku bermimpi memeluk bunda. Tapi terasa sangat nyata. Aku bisa merasakan sentuhannya.

Dering alarm dari ponselku tak berhenti dari tadi. Kubuka mataku pelan-pelan. kenapa aku merasa senyaman ini? Penglihatan ku belum seratus persen. Aku sedikit mendongakan kepalaku. Ah..ternyata aku tidur sambil memeluk om Azka. Dimana guling ku? Tapi aku lebih terkejut lagi, ternyata telapak tangan kiriku berada di atas....'anu'. Seketika mataku terbelalak. Dan meluncur lah teriakkan ku yang memekakkan telinga.

"Huwawaaa.......", sambil terus mengibaskan tangan ke udara.

Azka yang masih tidur pun tiba-tiba terjaga mendengar teriakan Najma. Dia jadi ikut kelimpungan. Ditambah lagi dia melihat Najma terus mengibaskan tangannya.

"Najma...ada apa? Kenapa tanganmu? Ada yang luka?", Najma menggeleng.

"Terus kenapa teriak-teriak subuh-subuh begini? Kalau mau nyuruh aku solat subuh, nggak usah teriak."

Najma masih terus menggeleng.

"Terus kenapa Najma? Kenapa dengan tanganmu?"

"Anu...itu...anu....", Najma tergagap.

"Iya, anu apa?", Azka makin kesal.

"Mmmaaff...tadi pas aku bangun nggak sengaja, tanganku diatas anu...."

"Ana...anu...ana...anu...apa sih Najma?"

Ahhhh....Najma kembali menjerit.

"Najma, sekali lagi kamu menjerit aku cium kamu!"

Mata Najma pun terbelalak.

"Tadi...tadi...pas aku bangun ,aku nggak sengaja. Aku nggak tahu."

"Ngomong apa sih kamu Najma....yang jelas dong!"

"Tadi, pas aku bangun tanganku ada diatas anumu mas. Aku nggak sengaja. Iih....", Najma masih terus mengibas-ibaskan tangannya.

"Hah?", Azka masih belum paham.

"Tadi tanganku ada diatas junior mu, aku nggak sengaja mas. Nggak tahu sejak kapan disitu!"

Akhirnya Azka paham. Dan... muncul lah keisengan dikepalanya.

"Yakin nggak sadar? Kamu lupa kalau semalam aja kamu....."

"Stop...stop....aku mau cuci tangan."

Belum selesai ngomong apa udah distop, dasar bocah!

Azka tertawa terpingkal-pingkal sesubuh ini. Najma...Najma...baru pegang dari luar aja begitu histeris nya, gimana kalau sampai kena beneran,batin Najma.

Selang berapa lama, Najma pun keluar dengan kondisi masih basah diwajahnya. Azka terpana melihat Najma yang begitu segar terkena air wudhu. Rambutnya yang sebahu menambah daya tarik tersendiri.

Tiba-tiba Najma meraup air bekas sisa wudu diwajahnya, setelah itu dia cipratkan di wajah suaminya.

"Aw....", pekik Azka.

"Makanya,biasa aja kali ngeliatnya. Aku tahu kalau aku cantik, kita lihat saja. Pasti mas duluan yang bakal jatuh cinta sama aku."

Azka masih melongo usai Najma melewatinya begitu saja. Ah, bocah ini memang menggemaskan.

"Masih nglihatin lagi, buruan wudhu mau solat subuh jamaah nggak?"

"Oh, iya. Sebentar!"

Azka pun meninggalkan ranjangnya menuju kamar mandi.

Usai solat subuh berjamaah, Najma pun menuju dapur. Dia menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak

Azka pun ikut turun ke lantai bawah. Berjalan menuju dapur, mengambil perlengkapan menyapu di dekat dapur.

"Om mau ngapain?", tanya Najma.

Azka melirik sekilas.

"Maksud nya Mas...heheh", seru Najma.

"Mau nyapu,kalo keburu ntar ngepel juga."

"Emang bisa?", Najma meragukan.

"Kamu meragukan kemampuan saya?"

"Ya...nggak gitu maksudnya."

Azka pun melenggang keluar dapur meninggalkan Najma yang masih berkutat dengan masakannya.

Dia hanya perlu menanak nasi dengan magic com. Memasak air untuk membuat kopi. Meskipun sebenarnya dia nggak tahu, apakah suami nya minum kopi atau teh atau bahkan nggak semuanya.

Najma tinggal menggoreng Nuget yang biasa distok dikulkas. Menumis kacang panjang dicampur sosis.

Masakan yang praktis, yang kira-kira habis sekali makan. Meskipun tersedia banyak olahan sarapan di toko kue nya, tapi Najma lebih suka sarapan nasi.

Daripada bingung, akhirnya Najma membuatkan kopi dan juga teh untuk suaminya. Sedangkan untuk dirinya sendiri, ia lebih memilih susu uht yang ada dikulkas.

Menu sarapan sudah ada dimeja makan, kini saatnya ia bersiap untuk mandi. Bersamaan pula dengan Azka yang sudah selesai menyapu ruangan atas bawah.

"Sarapan sudah siap mas, mau sarapan dulu apa mandi dulu?"

"Kamu saja yang mandi, saya mau ngepel ruang tamu."

"Owh...ya udah."

Akupun melangkahkan kaki menuju kamar mandi yang ada dikamar ku. Lebih dari lima belas menit aku selesai mandi.

Setelah rapi dengan kaos berlengan panjang dan celana joger, aku pun turun dari tangga. Rambutku masih basah, jadi hanya ku bungkus dengan handuk kecil.

Terlihat Azka sedang bersandar di sofa rumah televisi. Mungkin dia sedang merasa kelelahan karena sudah menyapu dua lantai dan mengepel ruang tamu.

"Mas...mas...", Najma mengguncang bahu suaminya. Nggak ada reaksi apa pun. Merasa panik, Najma mendekati dada sang suami. Mengecek bahwa jantung suaminya masih berdetak.

Najma menyandarkan kepalanya di bahu Azka. Disaat yang bersamaan, Azka membuka matanya.

Nih anak lagi ngapain sih?, batinnya.

"Kamu ngapain?"

"Hwaa....kamu bikin aku kaget tau nggak?"

"Kamu yang ngagetin saya, ngapain rebahan di dada saya?"

"Itu...tadi aku bangunin kamu, nggak ada respon. Makanya aku mau cek detak jantung mu baik-baik saja.''

"Jadi,kamu pikir saya men....."

"Stop...stop...jangan lanjutin. Denger nya saja aku ogah."

"Ya udah sekarang kamu lihat, saya baik-baik saja."

"Iya, ya udah yuk kita sarapan."

Aku beranjak dari samping sofa, tapi tanganku dicekal Azka.

"Kalau bicara sama suami yang sopan Najma!"

Aku pun berbalik.

"Mari mas ,kita sarapan!", ucapku pelan. Tak lupa kusunggingkan senyum semanis mungkin.

"Gitu kan enak denger nya!"

Sesampainya dimeja makan, Azka melihat menu sarapan nya. Dia nggak nyangka, ternyata Najma bisa masak juga. Meski hanya tumis kacang panjang dan NuGet. Tapi setidaknya dia sudah berusaha melayani suaminya.

"Aku nggak tahu, kamu suka teh ,kopi atau nggak keduanya. Jadi aku bikin dua-duanya aja." Lalu Najma menenggak susu uht digelasnya.

Ada senyum terbit diwajah sang suami.

"Kebetulan, saya nggak suka semuanya. Saya lebih suka air putih."

Najma meletakan gelas bekas ia minum, masih ada setengah gelas disana.

"Tapi, sekali-sekali minum susu juga boleh lah."

Azka menyambar gelas susu yang Najma pakai barusan. Meneguk sisa susu Najma. Dan si empunya pun melongo.

"Mas, itu gelas bekas ku lho."

"Terus kenapa?", Azka mengelap bekas ia minum.

"Emang nggak jijik gitu kan bekas aku."

"Heheh....ini baru gelas, besok-besok bahkan kita bakal bertukar air liur!", kata Azka gemas.

"Iiih....jijik! Jorok banget sih, mau makan nggak ini?"

"heheheh iya, ayok sarapan. Habis saya mandi kita pergi!"

"Kemana?"

"Makam bundamu!"

"Owh...okey!"

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

najma hehhehe

2024-02-12

0

🌺zahro🌺

🌺zahro🌺

najma pintar

2023-12-18

0

Sera

Sera

lanjutt...

2022-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Najma Aksyaira Gustiawan
2 Kepergian Anisa
3 Wasiat Bunda
4 Calon suami?
5 Kesepakatan
6 Mendadak dilamar
7 Azka & Nisa atau Azka & Najma?
8 Hak dan kewajiban
9 Vicky datang
10 Hari Pernikahan
11 Siap ngga siap
12 'ANU'????
13 Hotel
14 First Kiss
15 Masa lalu Azka
16 Menunaikan kewajiban
17 Sama-sama merasa korban
18 Pandai berkamuflase
19 cemburu
20 Wangi shampo
21 Uang jajan
22 Gara-gara Vicky
23 Posesif
24 Terbongkar
25 Drop Out
26 Syukur
27 The power of mama
28 Ngidam
29 Keputusan
30 Ayam bakar madu
31 Suami yang bisa di andalkan
32 Kedatangan bibik
33 Hampir keguguran
34 Manja level akut
35 Ulah Dara
36 Membaca lagi surat Anisa
37 Ujian
38 Rencana liburan
39 Menuju puncak
40 Perdebatan kecil
41 Vila puncak
42 Tahu dari bunda
43 Setuju untuk kuliah
44 Tamu tak di undang
45 Teror
46 Masih ditutupi
47 Ditodong
48 Ga profesional
49 Insiden
50 Menemukan mu
51 Keadilan bagi siapa?
52 Manja akut
53 Suamiku masih mengingat bundaku....
54 Baikan
55 Kebebasan Vicky
56 Melihat Vicky
57 Kecemasan seorang suami sekaligus ayah
58 Keberanian Vicky
59 Pindah ke rumah papa
60 Di rumah Papa
61 Damai
62 Gertakan Vicky
63 Gelang
64 Menghadiri Arisan
65 Ledek-meledek
66 Kecemasan bumil
67 Ikut ke hotel
68 Aurel Vicky
69 Aurel jadian
70 Salah sangka
71 Curhatan
72 Ambisi Dara
73 Gila!
74 Kontraksi palsu
75 Si utun launching
76 Baby Az
77 Di ajak pulang Mama
78 Ketakutan Aurel
79 Cerita Mama mertua
80 Aurel tertekan
81 Tak terlupakan
82 Baby sitter baru
83 Tak ada salahnya jaga-jaga
84 Aksi nekad Dara
85 Salah pilih lawan
86 Ingin ruang kerja
87 Sepemikiran
88 Kedatangan Aurel
89 mengobrol dengan aurel
90 Membatasi hubungan pertemanan
91 Aurel penurut
92 jahatnya nanggung
93 Keluar kota
94 Kejadian di hotel
95 Wisnu
96 Kebenaran
97 Hanya berusaha menyelamatkan
98 Nama Bayi
99 Meluruskan
100 Pulang
101 Kejutan
102 Eps 102
103 Permohonan Aurel
104 Mahalnya sebuah kata maaf
105 Kesempatan terakhir
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Najma Aksyaira Gustiawan
2
Kepergian Anisa
3
Wasiat Bunda
4
Calon suami?
5
Kesepakatan
6
Mendadak dilamar
7
Azka & Nisa atau Azka & Najma?
8
Hak dan kewajiban
9
Vicky datang
10
Hari Pernikahan
11
Siap ngga siap
12
'ANU'????
13
Hotel
14
First Kiss
15
Masa lalu Azka
16
Menunaikan kewajiban
17
Sama-sama merasa korban
18
Pandai berkamuflase
19
cemburu
20
Wangi shampo
21
Uang jajan
22
Gara-gara Vicky
23
Posesif
24
Terbongkar
25
Drop Out
26
Syukur
27
The power of mama
28
Ngidam
29
Keputusan
30
Ayam bakar madu
31
Suami yang bisa di andalkan
32
Kedatangan bibik
33
Hampir keguguran
34
Manja level akut
35
Ulah Dara
36
Membaca lagi surat Anisa
37
Ujian
38
Rencana liburan
39
Menuju puncak
40
Perdebatan kecil
41
Vila puncak
42
Tahu dari bunda
43
Setuju untuk kuliah
44
Tamu tak di undang
45
Teror
46
Masih ditutupi
47
Ditodong
48
Ga profesional
49
Insiden
50
Menemukan mu
51
Keadilan bagi siapa?
52
Manja akut
53
Suamiku masih mengingat bundaku....
54
Baikan
55
Kebebasan Vicky
56
Melihat Vicky
57
Kecemasan seorang suami sekaligus ayah
58
Keberanian Vicky
59
Pindah ke rumah papa
60
Di rumah Papa
61
Damai
62
Gertakan Vicky
63
Gelang
64
Menghadiri Arisan
65
Ledek-meledek
66
Kecemasan bumil
67
Ikut ke hotel
68
Aurel Vicky
69
Aurel jadian
70
Salah sangka
71
Curhatan
72
Ambisi Dara
73
Gila!
74
Kontraksi palsu
75
Si utun launching
76
Baby Az
77
Di ajak pulang Mama
78
Ketakutan Aurel
79
Cerita Mama mertua
80
Aurel tertekan
81
Tak terlupakan
82
Baby sitter baru
83
Tak ada salahnya jaga-jaga
84
Aksi nekad Dara
85
Salah pilih lawan
86
Ingin ruang kerja
87
Sepemikiran
88
Kedatangan Aurel
89
mengobrol dengan aurel
90
Membatasi hubungan pertemanan
91
Aurel penurut
92
jahatnya nanggung
93
Keluar kota
94
Kejadian di hotel
95
Wisnu
96
Kebenaran
97
Hanya berusaha menyelamatkan
98
Nama Bayi
99
Meluruskan
100
Pulang
101
Kejutan
102
Eps 102
103
Permohonan Aurel
104
Mahalnya sebuah kata maaf
105
Kesempatan terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!