Kesalahan fatal

Sudah lima hari Vera tidak masuk kuliah. Dion sudah kalang kabut mencari Vera dan tidak pernah ketemu.

Dion datang kerumah Vera tapi Vera tetap tidak mau bertemu dengannya. Dion sangat putus asa. Sudah berbagai cara ia lakukan untuk menemui Vera. Dion bahkan rela berlutut berjam jam didepan rumah Vera tapi Vera tetap tidak mau keluar.

Rasa penyesalan yang Dion alami membuatnya menjadi frustasi, akhirnya Dion memilih jalan yang salah. Dion sering pergi ke club malam untuk mabuk mabukan.

Orangtua Dion sangat penasaran, masalah apa yang sedang dihadapi anaknya hingga membuatnya berubah. Dion sering pulang malam dalam keadaan mabuk.

Dion memang tidak pernah menceritakan masalahnya kepada kedua orangtuanya, karena Dion sadar ini adalah kesalahannya.

Dion yang habis pulang dari Club malam dalam keadaan mabuk berat berjalan menuju pintu lalu membuka pintu.

Dion masuk kedalam rumah dengan tubuh sempoyongan. Santo yang sedari tadi menunggu kepulangan Dion yang tak kunjung pulang sangat terkejut saat melihat Dion dalam keadaan mabuk.

"Diooon, ada apa sebenarnya dengan kamu? kenapa kamu selalu mabuk-mabukan?" Tanya Santo marah.

Dion tidak menjawab pertanyaan Papa nya. Dion hanya berjalan melewati Papa nya dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya.

"Diooonn! kalau orangtua bertanya itu dijawab bukan malah kamu tinggal pergi, nggak sopan kamu ya." Teriak Santo semakin emosi.

Serly yang sedang tertidur dikamarnya jadi terbangun karena mendengar teriakan Santo ditengah malam. Serly turun dari ranjang dan keluar dari kamar.

Serly melihat Santo sedang duduk di sofa ruang tamu. Serly berjalan menghampiri Santo.

"Papa, ada apa ini? kenapa Papa berteriak ditengah malam gini? malu Pa kalau sampai tetangga dengar."

"Lihat itu anak kamu, orangtua bertanya bukannya dijawab malah ditinggal masuk kedalam kamar. Papa binggung sama sikap Dion akhir-akhir ini, sebenarnya ada masalah apa sehingga sifatnya berubah jadi kayak gitu? tiap hari kerjaannya hanya mabuk mabukan terus."

" Papa tenang dulu, coba besok Mama tanya sama Dion, ini udah malam Pa, malu sama tetangga. Ayo kita tidur." Ajak Serly sambil mengandeng tangan suaminya.

Keesokan harinya..

Matahari mulai menampakan sinarnya. Sinar matahari masuk kedalam kamar Dion melalui celah celah jendela kamar. Dion mulai membuka matanya dengan perlahan. Dion bangun dan menyandarkan tubuhnya.

"Aaahhh...kepala aku pusing banget." Ucap Dion sambil memegang kepalanya.

Serly berjalan menuju kamar Dion.

" Mama boleh masuk sayang?" Tanya Serly sambil mengetuk pintu.

" Masuk aja Ma."

Serly masuk kedalam kamar dengan perlahan, dia melihat Dion masih diatas ranjangnya.

"Ini Mama bawakan sup, tadi malam kamu nggak sempat makan malam." Ucap Serly sambil duduk ditepi ranjang.

"Ayo dimakan sayang..aaaa." Ucap Serly sambil memberikan suapan ke Dion.

Dion membuka mulutnya dan memakan sup dari suapan Mamanya. Setelah beberapa menit sup sudah habis.

"Sayang, Mama boleh menanyakan sesuatu nggak?"

"Mama mau nanya apa?"

"Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu?kenapa sekarang kamu sering mabuk-mabukan? kamu lagi ada masalah? kalau ada masalah itu cerita sama Mama, jangan kamu pendam sendiri dan kamu lampiaskan ke hal-hal nggak bermutu seperti. Kamu hanya akan menyakiti diri kamu ssndiri. Mama nggak suka melihat kamu mabuk-mabukan tiap malam."

"Ma, Dion ingin ketemu sama Vera. Dion sangat merindukan Vera Ma." Rengek Dion.

"Bukannya tiap hari kalian bertemu, kaliankan satu kampus."

"Sudah lima hari Vera nggak masuk kuliah Ma, Dion juga sudah datang kerumahnya tapi Vera nggak mau menemui Dion."

"Kenapa Vera tidak masuk kuliah,setahu mama Vera itu anak yang rajin,apa Vera sedang sakit sayang?"

"Sebenarnya Vera lagi marah sama Dion Ma.Vera nggak mau ketemu sama Dion."

"Sayang, ceritakan sama Mama, sebenarnya ada masalah apa diantara kamu sama Vera?"

"Sebenarnya Dion sudah melakukan kesalahan besar Ma. Dion sudah menyakiti hati Vera."

"Maksud kamu apa sayang? memangnya kamu melakukan kesalahan apa?" Tanya Serly penasaran.

"Dion..Dion sudah mengkhianati Vera Ma." Ucap Dion sambil menangis.

"Apaaa!" Ucap Serly terkejut.

"Apa yang sudah kamu lakukan? pengkhiatan apa yang kamu maksud?" Tanya Serly binggung.

"Aku sudah mengkhianati Vera dengan menjalin hubungan dengan sahabat Vera Ma." Ucap Dion tanpa berani menatap wajah Mamanya.

"Apa yang sudah kamu lakukan sayang, kamu sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal. Apa kamu sudah meminta maaf sama Vera?"

"Sudah Ma, tapi Vera nggak mau maafin Dion. Dion udah melakukan berbagai cara tapi Vera tetap tidak mau ketemu sama Dion Ma."

"Sayang, sekarang beritahu Mama yang sejujur-jujurnya tanpa ada yang disembunyikan lagi. Mama akan mencoba membujuk Vera, tapi Mama harus tau pokok permasalahannya dulu."

"Sebenarnya Vera memergoki Dion sedang melakukan hubungan intim dengan Tantri Ma." Ucap Dion dengan menundukan kepalanya.

Dion nggak berani menatap wajah Mamanya. Dion tau Mama nya akan marah besar setelah mengetahui semuanya.

"Apaaaa!" Teriak Serly terkejut.

Serly tidak tau harus bicara apalagi, karena dia tau kesalahan anaknya adalah kesalahan besar dan tidak bisa dimaafkan tapi sebagai seorang ibu, dia tidak sanggup melihat anaknya menderita.

"Sayang, Mama nggak tau harus bilang apa, tapi menurut Mama keputusan Vera itu sudah tepat." Ucap Serly mencoba tetap tenang.

"Tapi Ma, Dion nggak mau kehilangan Vera Ma, Dion sangat mencintai Vera."

"Seharusnya kamu berfikir apa akibatnya sebelum kamu melakukan itu."

"Dion tau Ma, Dion salah, Dion khilaf Ma. Tantri sudah menggoda Dion Ma, dia tidak henti-hentinya merayu Dion." Ucap Dion yang kini mulai menangis lagi.

"Kalau kamu tulus mencintai Vera maka sebanyak apa pun Tantri mengoda kamu seharusnya kamu bisa menolaknya."

"Dion tau Ma, waktu itu Dion nggak bisa menahan diri. Dion menyesal Ma, please bantuin Dion Ma." Ucap Dion sambil memegang tangan Mamanya.

"Sayang, Mama nggak bisa berbuat apa-apa, kamu sudah menyakiti hati Vera dan kamu juga sudah menghancurkan masa depan Tantri." Ucap Serly sambil menghapus air mata Dion.

"Dion nggak salah Ma, Tantri sendiri yang menyerahkan dirinya. Dion nggak memintanya Ma, jadi ini bukan salah Dion."

"Sayang, walaupun Tantri yang memulainya seharusnya kamu bisa menahan diri sayang. Mama berharap kamu bisa segera mengatasi masalah kamu, tapi Mama nggak suka kamu melampiaskan kekesalanmu dengan cara mabuk-mabukan, Mama nggak suka itu." Ucap Serly serius.

Dion hanya diam.

"Kamu dengar nggak apa yang Mama bilang barusan!" Seru Serly keras.

"Iya Ma, Dion dengar." Ucap Dion pelan.

"Sekarang kamu mandi dan bersiap-siap ke kampus." Ucap Serly lalu berjalan keluar dari kamar Dion.

🌟🌟🌟🌟

Terpopuler

Comments

Agus T

Agus T

Yesterday, (iya kudune)

2021-09-24

0

Dinda Kharisma

Dinda Kharisma

salah 22 nya..yg 1 gatel yg 1 nafsuan

2021-07-16

1

Ida Juliana Harianja

Ida Juliana Harianja

yg namanya laki2 y diembatlah

2021-03-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog..
2 Kecemburuan Dion
3 Dion sakit
4 Menjenguk Dion
5 Rasa penasaran
6 Perasaan Tantri
7 Curhatan Dion..
8 Jebakan Tantri..
9 Kebohongan Dion
10 Kegelisahan Vera
11 Rencana pertunangan
12 Kabar gembira
13 Tunangan..tukar cincin
14 Alasan..
15 Tidak percaya
16 Kecurigaan Vera
17 Kamu ketahuan ( terbongkar )
18 Sahabat terbaik
19 Sakit hati
20 Kesalahan fatal
21 Pembatalan pertunangan
22 Curhatan Dion
23 Tempat Favorit Ferdi
24 Pindah kampus
25 Hamil
26 Tanggungjawab..
27 Ide gila
28 Pulang kampung
29 Lamaran Ferdi
30 Bimbang
31 Kesepakatan bersama
32 Setuju untuk menikah
33 Lembaran baru
34 Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35 Terabaikan
36 Mulai mencintainya
37 Jalan jalan sore
38 Terlalu mencintaimu
39 Aku merindukanmu
40 Keputusan
41 Kegelisahan Vera
42 Kejutan tak terduga
43 Cinta yang menyakitkan
44 Balik ke Jakarta
45 Kedatangan Ferdi
46 Egois
47 Bertemu Tantri 1
48 Bertemu Tantri 2
49 Bertemu Dion
50 Cobaan yang begitu berat
51 Ancaman Dion..
52 Berita buruk..
53 Jangan tinggalkan aku..
54 Nggak percaya
55 Makam
56 Kenangan masa kecil
57 Janji
58 Kerinduan Dion
59 Ronal
60 Putus ( Neti )
61 Bocah bau kencur
62 Tempat kenangan
63 Teringat kembali
64 Mulai merasa
65 Masalah Vera
66 Panggilan mama
67 Berkunjung
68 Rasa penasaran..
69 Kecemasan Serly..
70 Rencana perjodohan..
71 Ketakutan Dion
72 Pertemuan
73 Perjodohan
74 Jangan tinggalkan aku
75 Kedatangan Sam
76 Pertemuan Sam dan Dion
77 Kebun binatang
78 Lamaran Dion
79 Permintaan Veon
80 Melamar
81 Menjelang pernikahan..
82 Ijab qobul..
83 Aku kan menunggu
84 Apa alasannya ?
85 Kewajibanku
86 Ziarah kemakam Ferdi
87 Hadiah untuk Veon
88 Bocah kecil..
89 Gangguan sikecil..
90 Waktu yang tepat..
91 Ulang tahun Veon..
92 Ketakutan Vera..
93 Keputusan sulit
94 Cerita masa lalu..
95 Kecemburuan Vera
96 Nasehat
97 Penjelasan..
98 Takut..
99 Kotor..
100 Kesadaran..
101 Pulang
102 Kebaikan Vera
103 Nyidam..
104 Kebahagian Dion..
105 Tujuh bulanan..
106 Ending..
107 Promosi
108 Pembukaan season 2 (perkenalan)
109 Sang CEO
110 Apa yang akan terjadi esok...
111 Mereka pasti akan sangat kecewa
112 Apa kakak akan membunuhku?
113 Menikah secara kontrak
114 Penawaran
115 Merubah keputusannya
116 Menerima tawaran
117 Jangan jual aku...
118 Gadis dibawah umur
119 Aku akan menikahinya
120 Kenapa harus aku?
121 Bukan urusan kamu!
122 Aku ingin mati
123 Merindukan Mama
124 Apa kamu tuli?
125 Aku tidak setuju
126 Mendinginkan pikiran
127 Menikah itu begitu merepotkan
128 Aku tidak percaya apa itu cinta
129 Aku kotor
130 Aku jijik melihatnya
131 Sangat menginginkan kamu
132 Aku bukan anak kecil!
133 Seperti ibu kandungmu!
134 Untuk apa aku mengenalmu?
135 Bunuh aku sekarang
136 Hancur tak tersisa
137 Belajarlah dari pengalaman
138 Menjadi pria bodoh
139 Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140 Dasar pengadu!
141 Bersikap hangat lah kepadanya
142 Membalas budi
143 Kenapa kamu menangis?
144 Hanya tinggal angan
145 Lupakan saja...
146 Akan terbiasa
147 Bekal makan siang
148 Melanggar janji itu
149 Karena aku suaminya...
150 Kamu tidak tau siapa aku?
151 Menagih janji kamu
152 Hukuman
153 My Love
154 Siap menerima kenyataan
155 Rasanya sungguh sakit
156 Menginap
157 Dua pilihan yang sulit
158 Pesta kejutan
159 Penderitaan dan sakit hati
160 Gadis bau kencur
161 Penyesalan
162 Ke seluruh penjuru Jakarta
163 Mas Rega
164 Sangat berharga untukku
165 Karena aku peduli
166 Sudah lebih dari cukup
167 Bangkit dari keterpurukan
168 Check up
169 Harapan
170 Pengakuan...
171 Kembali ragu
172 Rasa takut
173 Bukan salah kamu
174 Mengikhlaskan
175 Telur dadar spesial
176 Jangan berkhayal
177 Bahkan lebih dari itu
178 Aku sangat membencimu!
179 Aku cemburu
180 Butuh perjuangan
181 Merendahkan diri kamu
182 Menyusun rencana
183 Aku menginginkan kamu
184 Menyusun rencana ( Chelsea )
185 Cium aku, sekarang!
186 Perubahan sikap
187 Rasa kecewa
188 Aku ingin Zaki bahagia
189 Niat baik
190 Merestui
191 Ini yang terbaik untuk kita
192 Karena aku tidak suka
193 Kejutan
194 Tidak akan bisa mengubah semuanya
195 Ini hidup aku
196 Apa kamu akan menyerah?
197 Seperti ratu
198 Oreo Truffles
199 Ingin menguji
200 Permintaan maaf
201 Jebakan
202 Menghargai aku sebagai suami mu
203 Apa kamu bahagia?
204 Simpanan kamu
205 Sudah banyak berubah
206 Aku akan tunjukkan
207 Permintaan Alex
208 Tapi orang lain
209 Berubah sikap
210 Nyonya Bos
211 Kamu bukan pengganggu
212 Tawaran kerjasama
213 Dari hal-hal kecil
214 Perubahan sikap Chelsea
215 Merasa diabaikan
216 Mencoba dari awal
217 Bekal makan siang
218 STI
219 Masih menahan diri
220 Menundanya lagi
221 Buah hati
222 Alvaro Noel Sanjaya
223 Tamu bulanan
224 Gugatan cerai
225 Bulan madu 1
226 Bulan madu 2
227 Bulan madu 3
228 Rahasia Betrand
229 Mendukungmu
230 Pigura foto
231 Belum diberi kepercayaan
232 Bersabar menunggu
233 Check up 1
234 Check up 2
235 Sahabat terbaikku
236 Hatinya akan benar-benar hancur
237 Apa ini Karma buat aku?
238 Tidak tahu malu
239 Sahabat lama
240 Hatinya sangat baik
241 Mengajak Noel jalan-jalan
242 Pengumuman
243 Wahana bermain
244 Kekuranganku
245 Anugerah terindah-Mu
246 Bagaikan mimpi
247 Kebenaran keluarga Alex
248 Mengikhlaskan
249 Momen
250 Kesakitan
251 Anugerah terindah
252 Ending season 2
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Prolog..
2
Kecemburuan Dion
3
Dion sakit
4
Menjenguk Dion
5
Rasa penasaran
6
Perasaan Tantri
7
Curhatan Dion..
8
Jebakan Tantri..
9
Kebohongan Dion
10
Kegelisahan Vera
11
Rencana pertunangan
12
Kabar gembira
13
Tunangan..tukar cincin
14
Alasan..
15
Tidak percaya
16
Kecurigaan Vera
17
Kamu ketahuan ( terbongkar )
18
Sahabat terbaik
19
Sakit hati
20
Kesalahan fatal
21
Pembatalan pertunangan
22
Curhatan Dion
23
Tempat Favorit Ferdi
24
Pindah kampus
25
Hamil
26
Tanggungjawab..
27
Ide gila
28
Pulang kampung
29
Lamaran Ferdi
30
Bimbang
31
Kesepakatan bersama
32
Setuju untuk menikah
33
Lembaran baru
34
Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35
Terabaikan
36
Mulai mencintainya
37
Jalan jalan sore
38
Terlalu mencintaimu
39
Aku merindukanmu
40
Keputusan
41
Kegelisahan Vera
42
Kejutan tak terduga
43
Cinta yang menyakitkan
44
Balik ke Jakarta
45
Kedatangan Ferdi
46
Egois
47
Bertemu Tantri 1
48
Bertemu Tantri 2
49
Bertemu Dion
50
Cobaan yang begitu berat
51
Ancaman Dion..
52
Berita buruk..
53
Jangan tinggalkan aku..
54
Nggak percaya
55
Makam
56
Kenangan masa kecil
57
Janji
58
Kerinduan Dion
59
Ronal
60
Putus ( Neti )
61
Bocah bau kencur
62
Tempat kenangan
63
Teringat kembali
64
Mulai merasa
65
Masalah Vera
66
Panggilan mama
67
Berkunjung
68
Rasa penasaran..
69
Kecemasan Serly..
70
Rencana perjodohan..
71
Ketakutan Dion
72
Pertemuan
73
Perjodohan
74
Jangan tinggalkan aku
75
Kedatangan Sam
76
Pertemuan Sam dan Dion
77
Kebun binatang
78
Lamaran Dion
79
Permintaan Veon
80
Melamar
81
Menjelang pernikahan..
82
Ijab qobul..
83
Aku kan menunggu
84
Apa alasannya ?
85
Kewajibanku
86
Ziarah kemakam Ferdi
87
Hadiah untuk Veon
88
Bocah kecil..
89
Gangguan sikecil..
90
Waktu yang tepat..
91
Ulang tahun Veon..
92
Ketakutan Vera..
93
Keputusan sulit
94
Cerita masa lalu..
95
Kecemburuan Vera
96
Nasehat
97
Penjelasan..
98
Takut..
99
Kotor..
100
Kesadaran..
101
Pulang
102
Kebaikan Vera
103
Nyidam..
104
Kebahagian Dion..
105
Tujuh bulanan..
106
Ending..
107
Promosi
108
Pembukaan season 2 (perkenalan)
109
Sang CEO
110
Apa yang akan terjadi esok...
111
Mereka pasti akan sangat kecewa
112
Apa kakak akan membunuhku?
113
Menikah secara kontrak
114
Penawaran
115
Merubah keputusannya
116
Menerima tawaran
117
Jangan jual aku...
118
Gadis dibawah umur
119
Aku akan menikahinya
120
Kenapa harus aku?
121
Bukan urusan kamu!
122
Aku ingin mati
123
Merindukan Mama
124
Apa kamu tuli?
125
Aku tidak setuju
126
Mendinginkan pikiran
127
Menikah itu begitu merepotkan
128
Aku tidak percaya apa itu cinta
129
Aku kotor
130
Aku jijik melihatnya
131
Sangat menginginkan kamu
132
Aku bukan anak kecil!
133
Seperti ibu kandungmu!
134
Untuk apa aku mengenalmu?
135
Bunuh aku sekarang
136
Hancur tak tersisa
137
Belajarlah dari pengalaman
138
Menjadi pria bodoh
139
Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140
Dasar pengadu!
141
Bersikap hangat lah kepadanya
142
Membalas budi
143
Kenapa kamu menangis?
144
Hanya tinggal angan
145
Lupakan saja...
146
Akan terbiasa
147
Bekal makan siang
148
Melanggar janji itu
149
Karena aku suaminya...
150
Kamu tidak tau siapa aku?
151
Menagih janji kamu
152
Hukuman
153
My Love
154
Siap menerima kenyataan
155
Rasanya sungguh sakit
156
Menginap
157
Dua pilihan yang sulit
158
Pesta kejutan
159
Penderitaan dan sakit hati
160
Gadis bau kencur
161
Penyesalan
162
Ke seluruh penjuru Jakarta
163
Mas Rega
164
Sangat berharga untukku
165
Karena aku peduli
166
Sudah lebih dari cukup
167
Bangkit dari keterpurukan
168
Check up
169
Harapan
170
Pengakuan...
171
Kembali ragu
172
Rasa takut
173
Bukan salah kamu
174
Mengikhlaskan
175
Telur dadar spesial
176
Jangan berkhayal
177
Bahkan lebih dari itu
178
Aku sangat membencimu!
179
Aku cemburu
180
Butuh perjuangan
181
Merendahkan diri kamu
182
Menyusun rencana
183
Aku menginginkan kamu
184
Menyusun rencana ( Chelsea )
185
Cium aku, sekarang!
186
Perubahan sikap
187
Rasa kecewa
188
Aku ingin Zaki bahagia
189
Niat baik
190
Merestui
191
Ini yang terbaik untuk kita
192
Karena aku tidak suka
193
Kejutan
194
Tidak akan bisa mengubah semuanya
195
Ini hidup aku
196
Apa kamu akan menyerah?
197
Seperti ratu
198
Oreo Truffles
199
Ingin menguji
200
Permintaan maaf
201
Jebakan
202
Menghargai aku sebagai suami mu
203
Apa kamu bahagia?
204
Simpanan kamu
205
Sudah banyak berubah
206
Aku akan tunjukkan
207
Permintaan Alex
208
Tapi orang lain
209
Berubah sikap
210
Nyonya Bos
211
Kamu bukan pengganggu
212
Tawaran kerjasama
213
Dari hal-hal kecil
214
Perubahan sikap Chelsea
215
Merasa diabaikan
216
Mencoba dari awal
217
Bekal makan siang
218
STI
219
Masih menahan diri
220
Menundanya lagi
221
Buah hati
222
Alvaro Noel Sanjaya
223
Tamu bulanan
224
Gugatan cerai
225
Bulan madu 1
226
Bulan madu 2
227
Bulan madu 3
228
Rahasia Betrand
229
Mendukungmu
230
Pigura foto
231
Belum diberi kepercayaan
232
Bersabar menunggu
233
Check up 1
234
Check up 2
235
Sahabat terbaikku
236
Hatinya akan benar-benar hancur
237
Apa ini Karma buat aku?
238
Tidak tahu malu
239
Sahabat lama
240
Hatinya sangat baik
241
Mengajak Noel jalan-jalan
242
Pengumuman
243
Wahana bermain
244
Kekuranganku
245
Anugerah terindah-Mu
246
Bagaikan mimpi
247
Kebenaran keluarga Alex
248
Mengikhlaskan
249
Momen
250
Kesakitan
251
Anugerah terindah
252
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!