Kebohongan Dion

Sesampainya di rumah Dion turun dari motor. Dion berjalan menuju pintu dan membuka pintu.

" Ma..Dion pulang." Teriak Dion lalu masuk ke dalam rumah.

" Bik, Mama kemana?" Tanya Dion kepada bik Surti.

" Nyonya pergi keluar sama tuan den."

" Ya sudah makasih bik, aku mau ke,kamar dulu." Ucap Dion lalu melangkahkan kakinya menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya.

Dion membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam kamarnya. Ia langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Dion menatap langit-langit kamarnya. Ia mengingat kembali kejadian di rumah Tantri.

" Apa yang sudah aku lakukan? Kenapa aku nggak bisa menahan diri aku? Aku sudah mengkhianati Vera. Aku memang brengsek!" Teriak Dion keras.

Dion berharap Tantri tidak akan menceritakan kejadian tadi kepada Vera. Dion takut Vera akan meninggalkannya setelah mengetahui kalau dirinya sudah melakukan hal bejat itu dengan sahabatnya sendiri.

" Semoga Tantri tidak memberitahu Vera, awas saja kalau dia sampai berani menceritakan semuanya kepada Vera." Gumannya dalam hati.

" Hari yang melelahkan, mandi dulu ah." Ucap Dion sambil berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi Dion keluar dari kamar mandi. Dion berjalan menuju lemari dan diambilnya kaos dan celana kolor, setelah selesai berpakaian Dion keluar dari kamar.

" Bi Surti!" Teriak Dion.

" Ada apa den? " Tanya bi Surti yang ada di dapur.

" Aku lapar ni bi, ada makanan nggak?" Tanya Dion sambil berjalan mendekati bi Surti.

" Ada den, bibi sudah menyiapkan makan malam." Sahut bik Surti sambil menyiapkan makanan diatas meja.

Dion duduk di ruang makan, lalu melihat hidangan yang ada diatas meja.

" Bi Surti masak apa?" Tanya Dion sambil melihat makanan yang tertata rapi diatas meja.

" Bibik masak opor ayam den."

" Wah enak ini, makin tambah laper." Ucap Dion sambil menuangkan nasi ke dalam piring.

" Mama tadi pergi jam berapa Bik?" Tanya Dion lalu memasukan satu suap makanan kemulutnya.

" Sudah dari tadi siang Den, bibik mau bersih-bersih dulu ya Den."

" Iya bik, silahkan."

Dion melajutkan makannya. Setelah setengah jam Dion selesai makan.

" Bik, nanti kalau Mama sudah pulang dan menanyakan aku, bilang saja aku ada di kamar sedang belajar ya bik." Pinta Dion.

" Iya den."

Dion berjalan menaiki tangga dan menuju kamarnya. Dion mendengar ponselnya berbunyi.

Tutt..tutt...tutt..

Dion mengambil ponselnya dari atas meja dan melihat siapa yang menelfon.

" Vera! gimana ini, apa Tantri sudah memberitahu Vera ya? awas saja kalau itu benar-benar terjadi, aku nggak akan tinggal diam." Gerutu Dion.

Dion menjawab telfon dari Vera. Dion mengambil nafas dan membuangnya perlahan, ia mencoba untuk tetap tenang.

" Malem sayang." Sahut Dion dengan senyuman di wajahnya.

" Malem juga sayang, kamu lagi ngapain? maaf ya aku menelfon kamu malam-malam."

" Nggak apa-apa sayang, aku juga lagi suntuk untung kamu menelfon." Dion berjalan menuju sofa lalu mendudukan tubuhnya.

" Ada apa sayang? Nggak kayak biasanya kamu menelfon aku malam-malam." Ucap Dion penasaran.

" Nggak ada apa-apa, aku cuma mau mendengar suara kamu sebelum aku tidur."

" Jadi kamu kangen sama aku." Goda Dion.

" Tau saja kalau aku lagi kangen. Kita kan cuma ketemu dikampus, dan kita akhir-akhir ini jarang menghabiskan waktu berdua."

" Sini aku peluk kalau kangen, makanya kalau aku ajak jalan itu mau, bukannya malah terus menolak." Sindir Dion.

" Peluk saja itu guling, maaf ya sayang, bukan maksud aku untuk menolak kamu, tapi aku lagi sibuk bantuin mama aku." Ucap Vera mencoba memberi alasan kepada Dion.

" Aku kira kamu sudah nggak mau jalan sama aku, aku kira kamu sudah bosen sama aku." Sindir Dion.

" Nggak sayang, aku itu mau banget jalan sama kamu, tapi waktunya saja yang gak tepat. Siapa juga yang bosen. Aku malah semakin cinta sama kamu. I love you sayang."

" Maafin aku ya Ver, aku sudah berbohong sama kamu. Aku sudah melakukan hal bodoh yang nggak mungkin bisa kamu maafkan." Guman Dion dalam hati.

" Aku sudah puas mendengar suara kamu, selamat malam sayang, jangan lupa mimpiin aku ya."

" Kok udahan." Ucap Dion sambil mengerucutkan bibirnya.

" Aku mau tidur, sudah ya sayang..muuuaahhh." Ucap Vera lalu menutup telfon.

»»»»»

Hari ini Tantri berniat meminta Dion untuk menjemputnya di rumah. Ia ingin pergi ke kampus bersama dengan Dion.

Dion bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, ia naik keatas motornya, tapi tiba- tiba ponselnya berbunyi.

Tuttt...tuttt..tuutt..

Dion mengambil ponselnya dari saku celananya dan melihat siapa yang menelpon.

" Mau apa lagi dia pagi-pagi menelfon!" Gerutu Dion lalu menjawab telponnya.

" Hallo, ada apa Tan?" Sahut Dion.

" Jemput aku dong, motor aku masih dibengkel. Kamu mau kan menjemput aku," Pinta Tantri.

" Kenapa nggak naik taksi saja sih?" Tanya Dion kesal.

" Aku mau kamu menjemput aku sekarang, kalau tidak aku akan bicara sama Vera." Ancam Tantri.

" Awas saja kalau kamu sampai bicara macam-macam sama Vera." Ucap Dion emosi.

" Tunggu aku disana." Sambung Dion lagi lalu mematikan telponnya.

Dion melajukan motornya menuju rumah Tantri. Tantri sudah menunggu di depan rumah.

" Cepatan naik!" Ucap Dion ketus.

" Jangan marah dong sayang, nanti gantengnya ilang lo." Goda Tantri sambil naik keatas motor.

Dion melajukan motornya dengan cepat kearah kampus. Sampai di kampus Tantri turun dari motor.

" Makasih ya sayang." Ucap Tantri lalu mengecup pipi Dion.

" Heemmm..." Ucap Dion lalu turun dari motor.

Tiba-tiba Vera muncul dari belakang Tantri dan Dion.

" Pagi sayang." Sapa Vera sambil berjalan kearah Tantri dan Dion.

Dion dan Tantri terkejut dengan kedatangan Vera.

" Semoga saja Vera nggak melihat kejadian tadi." Guman Dion dalam hati.

Dion mencoba menetralkan detak jatungnya yang tak beraturan, karena rasa takutnya jika Vera melihat apa yang Tantri lakukan padanya.

" Pagi juga sayang." Sahut Dion dengan senyuman di wajahnya.

" Kok Tantri bisa barengan sama kamu sayang?" Tanya Vera heran.

" Oooo..tadi aku kebetulan lihat dia lagi menunggu taksi, karena kita searah jadi ya aku kasih tumpangan, gitu sayang." Ucap Dion sambil menatap Tantri.

" Ya benar Ver, motor aku mogok dan Dion menawarkan tumpangan jadi ya aku ikut saja." Ucap Tantri menambahkan.

" Ooo gitu, aku percaya kok sama kalian." Ucap Vera dengan senyuman tipis di bibirnya.

" Ya sudah ayo kita kekelas sayang." Ajak Dion sambil menarik tangan Vera.

Tantri menghela nafas panjang, " Hampir saja."

Mereka pun masuk ke dalam kelas. Kelas pun dimulai.

Tanpa sepengetahuan Vera, selama jam pelajaran Tantri menggenggam tangan Dion. Dion hanya diam saja dan tidak menolaknya.

Kelaspun selesai.

" Sayang mau jalan-jalan nggak, sudah lama kita nggak jalan berdua." Ajak Dion.

" Maaf sayang, aku nggak bisa, aku masih ada urusan. Maaf ya, lain kali saja ya, ok." Ucap Vera sambil menggenggam tangan Dion.

" Ya sudah nggak apa-apa." Ucap Dion sambil menahan rasa kesalnya karena Vera selalu menolak saat di ajak jalan.

" Ya sudah aku pulang duluan ya." Ucap Vera lalu meninggalkan Dion dan Tantri.

" Kamu kenapa sayang? kan masih ada aku. Memangnya kamu mau kemana? gimana kalau aku yang menemani kamu." Ucap Tantri sambil mengandeng lengan Dion.

" Ya sudah, aku mau ketoko buku, ada buku yang mau aku beli."

Dion akhirnya menerima tawaran Tantri, ia tidak mau pergi ke toko buku sendirian. Sesampainya di toko buku, Dion segera mencari buku yang ingin di belinya. Setelah selesai mereka pun keluar dari toko buku.

" Sayang aku lapar, gimana kalau kita makan dulu." Ucap Tantri sambil menatap Dion. Dion menganggukan kepalanya.

Mereka memutuskan untuk makan di restoran yang tak jauh dari toko buku.

" Kamu mau makan apa?" Tanya Dion sambil melihat buku menu.

" Terserah kamu saja sayang."

Dion memanggil pelayan dan memesan makanan dan minuman. Setelah beberapa menit pesanan merekapun datang, mereka mulai menyantap makanan yang tadi sudah mereka pesan.

Ferdi menajamkan tatapannya kearah meja yang tak jauh dari tempat duduknya.

" Bukannya itu Dion dan Tantri, kenapa mereka ada disini? Apa Vera tau kalau Dion lagi jalan sama Tantri?" Gumannya dalam hati.

" Coba nanti aku bertanya kepada Vera." Ucap Ferdi lalu berdiri dan berjalan keluar dari restoran.

🌟🌟🌟🌟

Terpopuler

Comments

Anthy Khalid

Anthy Khalid

kenapa sieh dion nggak berterus terang sama vera,wlwpun mungkin awalnya vera nggak percaya dan mungkin akan afa kemarahan tapu setidaknya kan dion sdh berusaha jujur.
dari pd begini...kan makin berlarut-larut jadinya

2021-06-15

0

Ambar Setyorini

Ambar Setyorini

hub yg gak normal dikit aja pasti ada celah yg dimanfaatin pelakor..krn very yg selalu sibuk m g mau diajak jalan itulah celahnya..dengan mudahnya tantri masuk hub mereka..kasian very yp dia jg salah..greget ak ma tantri.. pengen tak.pecel mukanya

2021-06-07

0

Zaitun

Zaitun

cowok cabe csbean

2021-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog..
2 Kecemburuan Dion
3 Dion sakit
4 Menjenguk Dion
5 Rasa penasaran
6 Perasaan Tantri
7 Curhatan Dion..
8 Jebakan Tantri..
9 Kebohongan Dion
10 Kegelisahan Vera
11 Rencana pertunangan
12 Kabar gembira
13 Tunangan..tukar cincin
14 Alasan..
15 Tidak percaya
16 Kecurigaan Vera
17 Kamu ketahuan ( terbongkar )
18 Sahabat terbaik
19 Sakit hati
20 Kesalahan fatal
21 Pembatalan pertunangan
22 Curhatan Dion
23 Tempat Favorit Ferdi
24 Pindah kampus
25 Hamil
26 Tanggungjawab..
27 Ide gila
28 Pulang kampung
29 Lamaran Ferdi
30 Bimbang
31 Kesepakatan bersama
32 Setuju untuk menikah
33 Lembaran baru
34 Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35 Terabaikan
36 Mulai mencintainya
37 Jalan jalan sore
38 Terlalu mencintaimu
39 Aku merindukanmu
40 Keputusan
41 Kegelisahan Vera
42 Kejutan tak terduga
43 Cinta yang menyakitkan
44 Balik ke Jakarta
45 Kedatangan Ferdi
46 Egois
47 Bertemu Tantri 1
48 Bertemu Tantri 2
49 Bertemu Dion
50 Cobaan yang begitu berat
51 Ancaman Dion..
52 Berita buruk..
53 Jangan tinggalkan aku..
54 Nggak percaya
55 Makam
56 Kenangan masa kecil
57 Janji
58 Kerinduan Dion
59 Ronal
60 Putus ( Neti )
61 Bocah bau kencur
62 Tempat kenangan
63 Teringat kembali
64 Mulai merasa
65 Masalah Vera
66 Panggilan mama
67 Berkunjung
68 Rasa penasaran..
69 Kecemasan Serly..
70 Rencana perjodohan..
71 Ketakutan Dion
72 Pertemuan
73 Perjodohan
74 Jangan tinggalkan aku
75 Kedatangan Sam
76 Pertemuan Sam dan Dion
77 Kebun binatang
78 Lamaran Dion
79 Permintaan Veon
80 Melamar
81 Menjelang pernikahan..
82 Ijab qobul..
83 Aku kan menunggu
84 Apa alasannya ?
85 Kewajibanku
86 Ziarah kemakam Ferdi
87 Hadiah untuk Veon
88 Bocah kecil..
89 Gangguan sikecil..
90 Waktu yang tepat..
91 Ulang tahun Veon..
92 Ketakutan Vera..
93 Keputusan sulit
94 Cerita masa lalu..
95 Kecemburuan Vera
96 Nasehat
97 Penjelasan..
98 Takut..
99 Kotor..
100 Kesadaran..
101 Pulang
102 Kebaikan Vera
103 Nyidam..
104 Kebahagian Dion..
105 Tujuh bulanan..
106 Ending..
107 Promosi
108 Pembukaan season 2 (perkenalan)
109 Sang CEO
110 Apa yang akan terjadi esok...
111 Mereka pasti akan sangat kecewa
112 Apa kakak akan membunuhku?
113 Menikah secara kontrak
114 Penawaran
115 Merubah keputusannya
116 Menerima tawaran
117 Jangan jual aku...
118 Gadis dibawah umur
119 Aku akan menikahinya
120 Kenapa harus aku?
121 Bukan urusan kamu!
122 Aku ingin mati
123 Merindukan Mama
124 Apa kamu tuli?
125 Aku tidak setuju
126 Mendinginkan pikiran
127 Menikah itu begitu merepotkan
128 Aku tidak percaya apa itu cinta
129 Aku kotor
130 Aku jijik melihatnya
131 Sangat menginginkan kamu
132 Aku bukan anak kecil!
133 Seperti ibu kandungmu!
134 Untuk apa aku mengenalmu?
135 Bunuh aku sekarang
136 Hancur tak tersisa
137 Belajarlah dari pengalaman
138 Menjadi pria bodoh
139 Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140 Dasar pengadu!
141 Bersikap hangat lah kepadanya
142 Membalas budi
143 Kenapa kamu menangis?
144 Hanya tinggal angan
145 Lupakan saja...
146 Akan terbiasa
147 Bekal makan siang
148 Melanggar janji itu
149 Karena aku suaminya...
150 Kamu tidak tau siapa aku?
151 Menagih janji kamu
152 Hukuman
153 My Love
154 Siap menerima kenyataan
155 Rasanya sungguh sakit
156 Menginap
157 Dua pilihan yang sulit
158 Pesta kejutan
159 Penderitaan dan sakit hati
160 Gadis bau kencur
161 Penyesalan
162 Ke seluruh penjuru Jakarta
163 Mas Rega
164 Sangat berharga untukku
165 Karena aku peduli
166 Sudah lebih dari cukup
167 Bangkit dari keterpurukan
168 Check up
169 Harapan
170 Pengakuan...
171 Kembali ragu
172 Rasa takut
173 Bukan salah kamu
174 Mengikhlaskan
175 Telur dadar spesial
176 Jangan berkhayal
177 Bahkan lebih dari itu
178 Aku sangat membencimu!
179 Aku cemburu
180 Butuh perjuangan
181 Merendahkan diri kamu
182 Menyusun rencana
183 Aku menginginkan kamu
184 Menyusun rencana ( Chelsea )
185 Cium aku, sekarang!
186 Perubahan sikap
187 Rasa kecewa
188 Aku ingin Zaki bahagia
189 Niat baik
190 Merestui
191 Ini yang terbaik untuk kita
192 Karena aku tidak suka
193 Kejutan
194 Tidak akan bisa mengubah semuanya
195 Ini hidup aku
196 Apa kamu akan menyerah?
197 Seperti ratu
198 Oreo Truffles
199 Ingin menguji
200 Permintaan maaf
201 Jebakan
202 Menghargai aku sebagai suami mu
203 Apa kamu bahagia?
204 Simpanan kamu
205 Sudah banyak berubah
206 Aku akan tunjukkan
207 Permintaan Alex
208 Tapi orang lain
209 Berubah sikap
210 Nyonya Bos
211 Kamu bukan pengganggu
212 Tawaran kerjasama
213 Dari hal-hal kecil
214 Perubahan sikap Chelsea
215 Merasa diabaikan
216 Mencoba dari awal
217 Bekal makan siang
218 STI
219 Masih menahan diri
220 Menundanya lagi
221 Buah hati
222 Alvaro Noel Sanjaya
223 Tamu bulanan
224 Gugatan cerai
225 Bulan madu 1
226 Bulan madu 2
227 Bulan madu 3
228 Rahasia Betrand
229 Mendukungmu
230 Pigura foto
231 Belum diberi kepercayaan
232 Bersabar menunggu
233 Check up 1
234 Check up 2
235 Sahabat terbaikku
236 Hatinya akan benar-benar hancur
237 Apa ini Karma buat aku?
238 Tidak tahu malu
239 Sahabat lama
240 Hatinya sangat baik
241 Mengajak Noel jalan-jalan
242 Pengumuman
243 Wahana bermain
244 Kekuranganku
245 Anugerah terindah-Mu
246 Bagaikan mimpi
247 Kebenaran keluarga Alex
248 Mengikhlaskan
249 Momen
250 Kesakitan
251 Anugerah terindah
252 Ending season 2
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Prolog..
2
Kecemburuan Dion
3
Dion sakit
4
Menjenguk Dion
5
Rasa penasaran
6
Perasaan Tantri
7
Curhatan Dion..
8
Jebakan Tantri..
9
Kebohongan Dion
10
Kegelisahan Vera
11
Rencana pertunangan
12
Kabar gembira
13
Tunangan..tukar cincin
14
Alasan..
15
Tidak percaya
16
Kecurigaan Vera
17
Kamu ketahuan ( terbongkar )
18
Sahabat terbaik
19
Sakit hati
20
Kesalahan fatal
21
Pembatalan pertunangan
22
Curhatan Dion
23
Tempat Favorit Ferdi
24
Pindah kampus
25
Hamil
26
Tanggungjawab..
27
Ide gila
28
Pulang kampung
29
Lamaran Ferdi
30
Bimbang
31
Kesepakatan bersama
32
Setuju untuk menikah
33
Lembaran baru
34
Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35
Terabaikan
36
Mulai mencintainya
37
Jalan jalan sore
38
Terlalu mencintaimu
39
Aku merindukanmu
40
Keputusan
41
Kegelisahan Vera
42
Kejutan tak terduga
43
Cinta yang menyakitkan
44
Balik ke Jakarta
45
Kedatangan Ferdi
46
Egois
47
Bertemu Tantri 1
48
Bertemu Tantri 2
49
Bertemu Dion
50
Cobaan yang begitu berat
51
Ancaman Dion..
52
Berita buruk..
53
Jangan tinggalkan aku..
54
Nggak percaya
55
Makam
56
Kenangan masa kecil
57
Janji
58
Kerinduan Dion
59
Ronal
60
Putus ( Neti )
61
Bocah bau kencur
62
Tempat kenangan
63
Teringat kembali
64
Mulai merasa
65
Masalah Vera
66
Panggilan mama
67
Berkunjung
68
Rasa penasaran..
69
Kecemasan Serly..
70
Rencana perjodohan..
71
Ketakutan Dion
72
Pertemuan
73
Perjodohan
74
Jangan tinggalkan aku
75
Kedatangan Sam
76
Pertemuan Sam dan Dion
77
Kebun binatang
78
Lamaran Dion
79
Permintaan Veon
80
Melamar
81
Menjelang pernikahan..
82
Ijab qobul..
83
Aku kan menunggu
84
Apa alasannya ?
85
Kewajibanku
86
Ziarah kemakam Ferdi
87
Hadiah untuk Veon
88
Bocah kecil..
89
Gangguan sikecil..
90
Waktu yang tepat..
91
Ulang tahun Veon..
92
Ketakutan Vera..
93
Keputusan sulit
94
Cerita masa lalu..
95
Kecemburuan Vera
96
Nasehat
97
Penjelasan..
98
Takut..
99
Kotor..
100
Kesadaran..
101
Pulang
102
Kebaikan Vera
103
Nyidam..
104
Kebahagian Dion..
105
Tujuh bulanan..
106
Ending..
107
Promosi
108
Pembukaan season 2 (perkenalan)
109
Sang CEO
110
Apa yang akan terjadi esok...
111
Mereka pasti akan sangat kecewa
112
Apa kakak akan membunuhku?
113
Menikah secara kontrak
114
Penawaran
115
Merubah keputusannya
116
Menerima tawaran
117
Jangan jual aku...
118
Gadis dibawah umur
119
Aku akan menikahinya
120
Kenapa harus aku?
121
Bukan urusan kamu!
122
Aku ingin mati
123
Merindukan Mama
124
Apa kamu tuli?
125
Aku tidak setuju
126
Mendinginkan pikiran
127
Menikah itu begitu merepotkan
128
Aku tidak percaya apa itu cinta
129
Aku kotor
130
Aku jijik melihatnya
131
Sangat menginginkan kamu
132
Aku bukan anak kecil!
133
Seperti ibu kandungmu!
134
Untuk apa aku mengenalmu?
135
Bunuh aku sekarang
136
Hancur tak tersisa
137
Belajarlah dari pengalaman
138
Menjadi pria bodoh
139
Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140
Dasar pengadu!
141
Bersikap hangat lah kepadanya
142
Membalas budi
143
Kenapa kamu menangis?
144
Hanya tinggal angan
145
Lupakan saja...
146
Akan terbiasa
147
Bekal makan siang
148
Melanggar janji itu
149
Karena aku suaminya...
150
Kamu tidak tau siapa aku?
151
Menagih janji kamu
152
Hukuman
153
My Love
154
Siap menerima kenyataan
155
Rasanya sungguh sakit
156
Menginap
157
Dua pilihan yang sulit
158
Pesta kejutan
159
Penderitaan dan sakit hati
160
Gadis bau kencur
161
Penyesalan
162
Ke seluruh penjuru Jakarta
163
Mas Rega
164
Sangat berharga untukku
165
Karena aku peduli
166
Sudah lebih dari cukup
167
Bangkit dari keterpurukan
168
Check up
169
Harapan
170
Pengakuan...
171
Kembali ragu
172
Rasa takut
173
Bukan salah kamu
174
Mengikhlaskan
175
Telur dadar spesial
176
Jangan berkhayal
177
Bahkan lebih dari itu
178
Aku sangat membencimu!
179
Aku cemburu
180
Butuh perjuangan
181
Merendahkan diri kamu
182
Menyusun rencana
183
Aku menginginkan kamu
184
Menyusun rencana ( Chelsea )
185
Cium aku, sekarang!
186
Perubahan sikap
187
Rasa kecewa
188
Aku ingin Zaki bahagia
189
Niat baik
190
Merestui
191
Ini yang terbaik untuk kita
192
Karena aku tidak suka
193
Kejutan
194
Tidak akan bisa mengubah semuanya
195
Ini hidup aku
196
Apa kamu akan menyerah?
197
Seperti ratu
198
Oreo Truffles
199
Ingin menguji
200
Permintaan maaf
201
Jebakan
202
Menghargai aku sebagai suami mu
203
Apa kamu bahagia?
204
Simpanan kamu
205
Sudah banyak berubah
206
Aku akan tunjukkan
207
Permintaan Alex
208
Tapi orang lain
209
Berubah sikap
210
Nyonya Bos
211
Kamu bukan pengganggu
212
Tawaran kerjasama
213
Dari hal-hal kecil
214
Perubahan sikap Chelsea
215
Merasa diabaikan
216
Mencoba dari awal
217
Bekal makan siang
218
STI
219
Masih menahan diri
220
Menundanya lagi
221
Buah hati
222
Alvaro Noel Sanjaya
223
Tamu bulanan
224
Gugatan cerai
225
Bulan madu 1
226
Bulan madu 2
227
Bulan madu 3
228
Rahasia Betrand
229
Mendukungmu
230
Pigura foto
231
Belum diberi kepercayaan
232
Bersabar menunggu
233
Check up 1
234
Check up 2
235
Sahabat terbaikku
236
Hatinya akan benar-benar hancur
237
Apa ini Karma buat aku?
238
Tidak tahu malu
239
Sahabat lama
240
Hatinya sangat baik
241
Mengajak Noel jalan-jalan
242
Pengumuman
243
Wahana bermain
244
Kekuranganku
245
Anugerah terindah-Mu
246
Bagaikan mimpi
247
Kebenaran keluarga Alex
248
Mengikhlaskan
249
Momen
250
Kesakitan
251
Anugerah terindah
252
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!