Hari ini Dion sudah masuk kuliah lagi, ia sudah nggak sabar ingin bertemu dengan sang pujaan hati. Ia berjalan keluar dari parkiran.
"Dion..kamu sudah masuk kuliah, apa kamu sudah sembuh?" Tanya Tantri saat berpapasan dengan Dion.
"Aku sudah agak mendingan," sahut Dion datar.
"Coba aku lihat," ucap Tantri sambil menempelkan tangannya di dahi Dion.
Dion terkejut melihat sikap Tantri yang sudah kelewat batas, menurutnya sikap Tantri ini sudah keterlaluan. Padahal dia tau kalau Dion adalah pacar sahabatnya.
"Aku nggak apa-apa, singkirkan tanganmu!" Seru Dion sambil menepis tangan Tantri.
Dion tidak suka dengan sikap Tantri yang terlalu berlebihan.
"Kamu kenapa sih, apa aku nggak boleh perhatian sama kamu?" Tanya Tantri kesal.
"Aku nggak butuh perhatian kamu dan aku rasa kita juga nggak terlalu dekat untuk kamu perhatian sama aku!" Teriak Dion emosi.
"Dion kamu taukan kalau aku cinta sama kamu, tapi kenapa kamu sama sekali nggak perduli dengan perasaan aku? Kurangnya aku apa coba?" Ucap Tantri emosi.
"Terus, memangnya aku perduli. Kamu ingin tau kenapa aku nggak perduli dengan perasaan kamu? Karena aku nggak suka sama kamu dan aku nggak ingin menyakiti Vera. Kurangnya kamu banyak, kamu jauh dibawah Vera," ucap Dion dengan penuh penekanan.
"Apa yang kamu dapat dari Vera? apa yang telah dia kasih kekamu? Aku mau menjadi cewek kedua kamu, aku akan melakukan apapun yang kamu inginkan," ucap Tantri sambil mengandeng lengan Dion.
"Kamu sadar dengan apa yang kamu katakan tadi? bukankah kamu ini sahabat dekat Vera? terus kenapa kamu ingin menusuk Vera dari belakang? Kamu ingin menghancurkan hubungan Vera sama aku," ucap Dion terkejut.
Dion tidak menyangka Tantri akan tega berbuat seperti ini sama sahabatnya sendiri.
"Ya aku 100% sadar, aku mau melakukan apa pun asal kamu mau menjadi milik aku. Aku memang sahabat Vera, tapi aku lelah selalu menjadi yang terbawah. Semua orang suka sama Vera termasuk kamu laki-laki yang aku sukai. Kamu lebih memilih Vera dari pada aku." Terlihat aura kebencian dari wajah Tantri.
"Kamu sudah gila Tan, Vera itu sudah baik sama kamu, tapi kamu ingin mengkhianatinya. Ternyata kamu sahabat yang berhati busuk, cih."
Dion merasa sangat geram mendengar isi hati Tantri yang sebenarnya. Ia tidak menyangka pujaan hatinya bisa mempunyai sahabat sejahat Tantri.
"Aku memang sudah gila karena cinta aku ke kamu terlalu besar Dion. Aku akan lakukan apa pun agar kamu menjadi milik aku. Apa kamu tidak tau kalau Ferdi itu suka sama Vera selama ini?" Tantri ingin memanas-manasi Dion dengan menyebutkan nama Ferdi. Ia tau betul kalau Dion sangat membenci Ferdi.
"Aku tau, tapi aku percaya sama Vera. Vera hanya menganggap Ferdi sebagai sahabatnya, dia juga nggak akan mengkhianati aku," ucap Dion dengan santainya.
"Kamu ini benar-benar bodoh Dion. Siapa yang ada disisi Vera saat Vera sedang sedih? Siapa yang dicari Vera saat Vera dalam kesulitan? Ferdi...Ferdi lah yang selalu ada untuk Vera bukan kamu. Jadi aku kasih tau kamu, Vera itu lebih membutuhkan Ferdi dari pada kamu," ucap Tantri penuh penekanan.
"Tapi di hati Vera hanya ada aku, yang Vera cintai hanya aku dan aku percaya itu. Kamu jangan bicara omong kosong, aku nggak akan terpengaruh sama omongan kamu!" Teriak Dion yang mulai emosi.
Tantri senang Dion mulai termakan oleh hasutannya. Tantri yakin Dion akan jatuh kedalam pelukannya.
"Minggir! aku mau pergi, aku ingin mencari Vera," ucap Dion sambil meninggalkan tantri.
"Tunggu Dion!" Teriak Tantri sambil menarik tangan Dion.
"Lepasin tangan aku! Apa sih sebenarnya mau kamu!" Seru Dion lalu melepaskan tangan Tantri dari tangannya.
"Aku mencintaimu Dion, aku sangat..sangat mencintaimu," ucap Tantri sambil mendekatkan tubuhnya ke tubuh Dion.
Tantri mendekatkan wajahnya ke wajah Dion lalu mencium pipi Dion.
"Apa yang kamu lakukan?" Seru Dion terkejut. Dion mendorong tubuh Tantri.
"Jadilah milikku, aku akan bikin kamu bahagia. Aku yakin kamu nggak akan menyesal karena telah memilihku dan meninggalkan Vera," rayu Tantri.
"Gila kamu ya! sampai kapanpun aku nggak akan pernah meninggalkan Vera. Minggir kamu!" Teriak Dion lalu mendorong tubuh Tantri.
Dion berjalan meninggalkan Tantri. Ia tidak menyangka Tantri akan senekat ini untuk mendapatkan dirinya. Bahkan dia rela mengkhianati sahabatnya sendiri.
"Aku yakin kamu akan datang kepadaku, karena Vera tidak akan pernah memberi apa yang kamu mau." Gumam Tantri dalam hati.
»»»»»
Vera terus mengerutu, karena sejak tadi ia tidak menemukan keberadaan sahabatnya itu.
"Tantri kemana sih, aku cari kemana-mana tetap saja nggak ketemu," gerutu Vera.
Dion melihat Vera yang sedang mondar mandir di depan kelas.
"Hai, sayang," sapa Dion sambil berjalan kearah Vera.
"Dion! Kok kamu sudah masuk, apa kamu sudah sembuh?" Tanya Vera terkejut. Gadis itu menyentuh dahi pujaan hatinya untuk mengecek suhu badannya.
"Aku sudah sembuh sayang, ini semua berkat kamu. Karena kamu sudah mau datang menjenguk aku dan menyuapi aku makan. Aku jadi tambah bersemangat untuk cepat sembuh," ucap Dion sambil mengusap puncak kepala Vera.
Vera senang melihat Dion, ia tidak bisa memungkiri kalau dirinya sangat merindukan sosok yang kini sedang berdiri dihadapannya.
"Ayo masuk, kelas sudah mau mulai," ajak Dion.
"Tunggu, aku sedang menunggu Tantri, dari tadi dia belum kelihatan kelihatan," ucap Vera cemas.
"Sudah ayo masuk, nggak usah menunggu dia, entar juga dateng, ngapain juga kamu mengkhawatirkan dia." Dion lalu menarik tangan Vera.
Dion dan Vera masuk ke dalam kelas. Tak berselang lama Tantri masuk ke dalam kelas dan dia duduk di samping Vera.
"Kamu dari mana saja Tan?" Tanya Vera cemas.
"Aku tadi ada urusan sama seseorang." Tantri lalu menatap Dion.
"Siapa?" Tanya Vera penasaran.
"Aku tadi habis bertemu dengan--"
Tantri belum sempat menyelesaikan ucapannya, Dion sudah memotong ucapan Tantri.
"Sayang sudah dong, kayak wartawan saja bertanya terus," ucap Dion sambil menatap tajam kearah Tantri.
Tantri tersenyum melihat tingkah Dion yang berubah menjadi gugup. Ia merasa kini Dion sudah ada dalam genggamannya.
"Kamu kenapa gemetar sayang? muka kamu juga pucat, apa kamu masih nggak enak badan?" Tanya Vera cemas.
"Aku nggak apa-apa, mungkin karena aku baru sembuh dari sakit makanya muka aku pucat," ucap Dion mencari alasan.
Dosen masuk ke dalam kelas dan kelas pun dimulai. Tantri selalu melirik kearah Dion dan Dion merasa risi karena tatapan Tantri.
Setelah 2 jam kelas berakhir, mereka keluar dari kelas. Karena hari ini cuma ada satu mata pelajaran Dion berencana ingin mengajak Vera jalan-jalan.
"Sayang, kita pergi jalan-jalan mau nggak?" Ajak Dion.
"Kamu kan baru sembuh dari sakit, lebih baik kamu istirahat saja dulu di rumah. Aku nggak mau kamu sakit lagi," tolak Vera.
"Ya udah deh," ucap Dion kecewa.
"Aku pulang duluannya, aku ada janji sama mama." Vera lalu mengecup pipi Dion.
"Iya sayang, hati-hati ya pulangnya."
"Aku pergi dulu ya, bye." Vera melambaikan tangannya.
Tantri menatap Dion dan berjalan mendekati Dion. Tantri mengandeng lengan Dion.
"Dion, anterin aku pulang dong, aku nggak bawa motor," pinta Tantri.
"Kamu bisa pulang naik taksi, aku masih ada urusan," tolak Dion lalu menyingkirkan tangan Tantri dari lengannya.
Dion pergi meninggalkan Tantri sendirian. Ia naik keatas motornya dan melajukan motornya.
"Aku nggak akan menyerah Dion. Aku akan mendapatkan kamu. Kamu akan menjadi milikku dan kamu akan bertekuk lutut dihadapan aku. Kamu belum kenal sama aku Dion, aku bisa melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang aku mau," ucap Tantri sambil menyungingkan senyuman.
Tantri memesan taksi online. Ia berjalan keluar dari kampus. Tak berselang lama taksi pesanan Tantri datang. Ia masuk kedalam taksi.
Dion menghentikan motornya dihalaman rumah Rio. Ia turun dari motor dan berjalan menuju pintu utama.
"Rio ada di rumah nggak ya. Mendingan aku cek dulu deh."
Dion mengetuk pintu rumah Rio.
Tok...tok...tok...
Rio yang mendengar suara pintu di ketuk langsung berjalan menuju pintu utama. Ia membuka pintu.
"Ngapain kamu kesini?" Tanya Rio terkejut melihat Dion berdiri di depan rumahnya.
¤¤¤¤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Ayudhiapink
eeeh betul bingit nih ,orang terdekat kadang JD racun
2022-02-08
0
Misri sulung
sahabatku juga begitu
2021-06-14
0
Felisha Almaira
kenapa Dion yg gugup coba?harus nya si Tantri lah...lagian gak ngapa ngapain...kan Dion jg nolak..Dion kan bisa cerita...
2021-04-01
0