Seminggu telah berlalu, hari yang ditunggu Dion telah tiba. Hari dimana dia akan datang ke rumah Vera untuk membicarakan rencana pertunangannya dengan Vera.
Dion yang sudah selesai bersiap-siap keluar dari kamar dan menuruni tangga. Dion menunggu kedua orangtuanya di ruang tamu. Ia sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan pujaan hatinya. Rasa gugup dan gelisah sedang melanda pemuda itu saat ini.
" Ma..Pa..cepetan donk!" Teriak Dion yang sudah tidak sabar.
" Iya sayang sabar dong, nggak baik terburu-buru." Ucap Serly sambil menuruni anak tangga.
" Habis Dion sudah nggak sabar untuk ketemu sama Vera Ma."
Serly hanya tersenyum melihat tingkah anak semata wayangnya yang sudah tidak sabar ingin bertemu dengan pujaan hatinya.
" Baru juga mau tunangan, sudah seheboh ini. Gimana kalau sudah mau nikah." Sahut Santo yang kini sedang menuruni anak tangga.
" Dion kan baru pertama kali merasakan ini Pa, jadi wajar dong kalau Dion seheboh ini." Ucap Dion sambil mengerucutkan bibirnya.
" Ya sudah ayo kita berangkat." Ucap Serly.
Mereka keluar dari rumah dan berjalan menuju mobil, mereka masuk ke dalam mobil. Santo melajukan mobilnya menuju rumah Vera. Setelah menempuh satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah Vera. Dion memencet bel rumah Vera.
Tingtung...tingtung..
Vera yang sedang asyik menonton TV mendengar suara bel berbunyi. Ia berjalan menuju pintu utama.
" Sebentar.." Teriak Vera.
Vera membuka pintu. Gadis itu terkejut melihat siapa yang sedang berdiri di depan pintu rumahnya. Gadis itu tidak menyangka mereka akan datang secepat ini.
" Hallo om..tante." Sapa Vera lalu mencium tangan Serly dan Santo.
" Ayo silahkan masuk om..tante..Dion." Ucap Vera mempersilahkan mereka masuk.
" Mama kamu dimana Ver?" Tanya Santo sambil masuk ke dalam rumah Vera.
" Mama ada di ruang baca om, sebentar Vera panggilkan. Om dan tante silahkan duduk dulu, biar Vera panggilkan Mama sebentar." Ucap Vera.
Vera berjalan meninggalkan ruang tamu menuju ruang baca untuk memanggil Mila. Ia membuka pintu.
" Ma di luar ada Mama dan Papa nya Dion." Ucap Vera lalu masuk ke ruang baca.
" Ada apa ya sayang mereka datang kemari." Tanya Mila penasaran.
" Vera juga nggak tau Ma."
" Ya sudah ayo kita temui mereka." Ajak Mila lalu berdiri dan berjalan keluar.
Mila dan Vera berjalan menuju ruang tamu. Mila penasaran apa yang membawa kedua orangtua Dion untuk datang ke rumahnya.
" Hai Santo, ada angin apa hingga kamu menyempatkan diri untuk mampir ke rumah aku?" Tanya Mila lalu duduk di sofa.
" Ada yang mau aku bicarakan sama kamu Mil..m" Ucap Santo.
" Soal apa ya?" Tanya Mila penasaran.
" Soal hubungan Vera dan Dion, aku ingin meminta restumu untuk melamar Vera buat Dion anakku." Ucap Santo.
Mila terkejut mendengar ucapan Santo. Ia tidak menyangka Santo akan melamar anaknya secepat ini. Ia bahkan belum berpikir kearah itu.
" Kalau aku sih setuju saja, tapi semua keputusan ada di tangan Vera, karena aku nggak mau memaksanya. Gimana sayang keputusanmu." Tanya Mila kepada Vera.
" Kalau Mama setuju, Vera juga setuju." Ucap Vera dengan wajah malu-malu.
" Kalau kamu Dion, apa kamu juga sudah siap menjalin hubungan yang lebih serius sama Vera?" Tanya Mila.
" Dion juga setuju tante, Dion sudah siap." Ucap Dion sambil menatap Vera.
Vera hanya tersenyum menatap Dion yang kini sedang menatapnya. Bahkan Dion mengedipkan salah satu mata yang membuat Vera tersipu malu.
" Tapi San, mereka kan masih kuliah, bagaimana kalau mereka bertunangan dulu?" Usul Mila.
" Ya itu ide yang bagus, aku juga sudah menyiapkan cincinnya." Ucap Santo sambil mengambil kotak cincin dari saku jasnya
Dion tidak menyangka Papa nya sudah mempersiapkan semuanya. Ia bahkan tidak sempat memikirkan soal cincin saking bahagianya.
" Ya sudah kita adakan acara tukar cincinnya sekarang saja, terus besok baru kita adakan pesta pertunagannya." Ucap Mila.
" Vera, Dion kemari." Ucap Santo. Dion dan Vera berdiri dan berjalan menghampiri Santo.
" Sekarang kamu pakaikan cincin ini di jari Vera." Ucap Santo sambil memberikan sebuah cincin kepada Dion.
Dion mengambil cincin dari tangan Santo dan memakaikan cincin itu di jari manis Vera.
" Vera sekarang giliran kamu." Ucap Santo sambil memberikan cincin satunya kepada Vera.
Vera mengambil cincin dari tangan Santo dan memakaikan cincin itu di jari manis Dion. Dion lalu mengecup kening Vera.
" Selamat ya untuk kalian." Ucap Mila, Santo dan Serly bersamaan.
" Makasih Ma, Pa." Ucap Dion lalu memeluk Mama dan Papanya.
" Makasih juga ya Ma." Ucap Vera lalu memeluk Mama nya.
" Oh ya sampai lupa, kalian mau minum apa?" Tawar Mila.
" Apa saja boleh." Ucap Santo.
" Sayang kamu bikinin minum buat om dan tante ya." Pinta Mila.
" Ya Ma." Ucap Vera lalu berjalan menuju dapur.
Dion sedari tadi sudah tidak sabar ingin berduaan dengan Vera. Dion ingin mengungkapkan kegembiraannya bersama dengan Vera.
" Ma, Pa, tante, Dion mau membantu Vera dulu ya." Ucap Dion lalu berdiri.
Tanpa menunggu jawaban dari kedua orangtuanya dan juga Mila, Dion langsung berjalan menuju dapur.
" Dasar anak muda." ucap Santo dan Mila bersamaan.
Dion melihat Vera sedang membuat minuman dan menyiapkan camilan. Dion berjalan mendekati Vera.
" Aku bantuin ya sayang." Ucap Dion yang kini ada dibelakang Vera.
" Makasih ya sayang." Ucap Vera sambil mengambil gelas dari dalam lemari.
" Sayang aku bahagia banget, akhirnya kita sudah tunangan." Ucap Dion sambil memeluk Vera dari belakang.
" Aku juga sayang." Ucap Vera lalu membalikan tubuhnya .
Kini Vera sudah berada sangat dekat dengan Dion. Jantung Vera berdetak sangat kencang, wajahnya bersemu merah.
Tanpa aba-aba Dion langsung mencium bibir Vera dan tanpa Dion sangka Vera membalas ciumannya. Ini pertama kalinya Vera membalas ciumannya.
" Ehemm..hemmm, jadi ini yang membuat minumannya lama datangnya." Sindir Mila dari arah belakang.
Dion dan Vera langsung mengakhiri ciuman mereka. Dion dan Vera sangat gugup saat melihat Mila sudah berdiri dibelakang mereka.
" Mama ngagetin saja." Ucap Vera gugup.
" Sorry kalau Mama menganggu, habis Mama dan Papa Dion sudah pada haus." Goda Mila.
" I--ini sudah selesai kok tante." Ucap Dion gugup. Ia merasa sangat malu di depan calon mertuanya.
" Ya sudah tante tunggu disana ya, lain kali kalau mau ciuman lihat tempat." Goda Mila lalu berjalan meninggalkan Vera dan Dion.
Vera dan Dion menghela nafas lega. Mereka saling menatap dan tersenyum.
" Hampir saja, jantung aku rasanya mau copot sayang." Ucap Dion sambil mengusap dadanya pelan.
" Kamu sih, pakai acara cium aku segala, ya sudah ayo kita antar ini minuman." Ucap Vera lalu membawa nampan yang berisi minuman.
" Ya maaf, tapi tadi kamu juga menikmatinya, biar aku yang bawa camilannya." Ucap Dion lalu membawa nampan yang berisi beberapa toples camilan.
Vera dan Dion berjalan menuju ruang tamu. Dion merasa sangat malu saat menatap Mila. Mila hanya tersenyum melihat tingkah Dion.
" Maaf om, tante lama, ini silahkan diminum." Ucap Vera lalu meletakan minuman diatas meja.
Dion menaruh camilan diatas meja.
" Makasih ya sayang." Ucap Santo dan Serly bersamaan.
" Ayo silahkan dicicipi." Ucap Mila.
Mereka berbincang-bincang dan membahas soal pesta pertunangan, mereka sepakat pesta pertunangan akan diadakan 1 bulan lagi.
🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Calista Artanti
gak kuat aku bacanya thor
2021-03-19
1
Yenni Tantiana Ose Pehan
semoga cpat trbongkar
2021-03-05
0
Heny Ekawati
ayo ver jgn bodoh
2021-02-28
0