Kabar gembira

Matahari menyinari kamar Vera dan masuk melewati celah-celah jendela kamar Vera. Dengan perlahan gadis itu mulai membuka kedua matanya.

Vera melihat jam di dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Gadis itu bangun dan turun dari ranjang.

Vera berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi dan berpakaian ia keluar dari kamar. Gadis itu berjalan menuruni tangga. Gadis itu melihat Mama nya sedang menyiapkan sarapan, ia lalu berjalan menghampiri Mama nya.

" Pagi Ma.." Sapa Vera sambil memeluk Mila dari belakang.

Sudah jadi kebiasaan bagi Vera untuk memeluk Mila setiap pagi. Kadang-kadang gadis itu bahkan mengecup pipi Mama nya. Itu adalah bentuk kasih sayang gadis itu kepada Mamanya.

" Menu hari ini apa Ma?" Tanya Vera lalu duduk di kursi meja makan.

" Mama cuma bikin nasi goreng dan telur ceplok." Ucap Mila lalu duduk di depan Vera.

Vera mengambilkan sarapan untuk Mama nya dan meletakkannya di depan Mama nya.

" Makasih ya sayang." Ucap Mila dengan senyuman di wajahnya.

" Sama-sama Ma."

Vera memakan makanan dengan sangat lahab.

" Nggak kayak biasanya kamu makan sebanyak ini sayang." Ucap Mila penasaran.

" Habis nasi goreng buatan Mama lezat sekali." Ucap Vera dengan mulut penuh makanan.

" Tapi pelan-pelan saja makannya, masih banyak juga nasi gorengnya."

Mila senang melihat Vera makan sebanyak itu. Karena akhir-akhir ini Vera seperti tidak nafsu makan.

Vera mengambil susu lalu meneguknya. Ia mengusap perutnya yang terasa sangat kenyang.

" Ma, Vera berangkat dulu ya." Ucap Vera lalu berdiri dan mendekati Mila.

" Ya sayang, hati-hati di jalan ya." Sahut Mila

" Iya Ma." Ucap Vera lalu mencium tangan Mila.

Vera berjalan keluar dan masuk ke dalam mobil. Gadis itu melajukan mobilnya keluar dari garasi.

Saat dalam perjalanan Vera melihat Tantri sedang berdiri di pinggir jalan. Gadis itu menghentikan mobilnya disamping Tantri.

" Hai Tan." Sapa Vera.

" Hai Ver." Sahut Tantri. Ia terkejut saat melihat mobil Vera tiba-tiba berhenti di sampingnya.

" Kamu lagi menunggu taksi ya?"

" Emmm aku--"

" Ayo naik." Ajak Vera lalu membukakan pintu mobilnya.

" Tapi--"

" Ayo, nggak apa-apa lagi."

Sebenarnya Tantri sedang menunggu Dion, tapi karena ia tidak ingin Vera mencurigainya akhirnya Tantri masuk ke dalam mobil Vera.

Vera melajukan mobilnya menuju kampus.

Sesampainya di kampus Vera memarkirkan mobilnya. Mereka turun dari mobil.

" Motor kamu rusak lagi?" Tanya Vera penasaran. Karena sudah lama ia tidak melihat Tantri berangkat ke kampus menggunakan motornya.

" I--iya" Ucap Tantri gugup.

" Memangnya motor kamu rusaknya parahnya?"

" I--iya" Ucap Tantri sedikit cemas.

Yang ada di pikiran Tantri saat ini adalah Dion, ia takut kalau nanti Dion mencarinya karena tadi dia janjian sama Dion. Tantri belum sempat mengabari Dion kalau dia berangkat bersama Vera.

" Kamu kenapa Tan? kok kayak binggung gitu." Tanya Vera curiga.

" Aku nggak apa-apa Ver."

" Sudah ayo kita ke kelas." Ajak Tantri sambil menarik tangan Vera.

Dion yang sedang berada di parkiran melihat Vera dan juga Tantri. Dion berlari kearah Vera dan Tantri.

" Sayang tunggu!" Teriak Dion.

Dion berhenti di depan Vera sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

" Kamu kenapa sayang? kok lari-larian gitu." Tanya Vera penasaran.

" Aku ada kabar gembira untuk kamu." Ucap Dion dengan nafas yang masih tak beraturan.

" Kabar gembira apa?" Tanya Vera penasaran.

Setelah merasa nafasnya sudah mulai kembali normal Dion manatap Vera dengan senyuman di wajahnya.

Tantri penasaran apa yang ingin dibicarakan Dion kepada Vera. Kabar gembira apa yang Dion maksud.

" Minggu depan orangtua aku akan datang ke rumah kamu untuk membicarakan hubungan kita." Ucap Dion dengan senyuman di wajahnya.

" Maksud kamu apa?" Tanya Vera dan Tantri bersamaan.

" Kamu juga penasaran ya Tan." Tanya Vera terkejut.

" Emmmm...aku, ya aku juga penasaran." Ucap Tantri gugup.

" Orangtua aku ingin hubungan kita berlanjut ke pernikahan, aku sangat bahagia saat mendengar itu dan aku juga nggak sabar ingin segera memberitahu kamu." Ucap Dion antusias.

Vera dan Tantri terkejut mendengar ucapan Dion. Terutama Tantri, ini semua tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh Tantri. Pernikahan Dion dan Vera, Tantri seakan tertusuk benda tajam dan langsung mengenai jantungnya.

" Kamu serius! kamu nggak lagi bercanda kan!" Tanya Vera terkejut.

" Iya aku serius, ngapain juga aku bercanda tentang hal kayak gini, tapi karena kita masih kuliah jadi Papa aku pengen kita tunangan dulu." Ucap Dion. Vera terlihat sangat bahagia, ia tidak menyangka dirinya akan bertunangan dengan kekasih pujaan hatinya.

" Sayang aku bahagia banget mendengarnya." Ucap Vera lalubmemeluk Dion.

" Aku juga bahagia sayang." Ucap Dion sambil membalas pelukan Vera.

Tantri hatinya seakan hancur berkeping-keping. Gadis itu tidak mau melihat kemesraan Dion dan Vera.

" Maaf, aku duluan ke kelas ya." Ucap Tantri lalu berjalan meninggalkan Dion dan Vera.

Vera dan Dion yang terhanyut akan kebahagiaannya sama sekali tidak memperdulikan Tantri.

" Sayang aku seneng banget, aku nggak sabar ingin secepatnya menikah sama kamu." Ucap Dion sambil mengecup kening Vera.

" Aku juga sayang, karena aku sangat mencintaimu, aku nggak menyangka kita akan segera bertunangan." Ucap Vera dengan senyuman yang melengkung di bibirnya.

Tantri masih tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Baru kemarin dia menghabiskan malam dengan Dion dan sekarang Dion mengatakan akan bertunangan dengan Vera.

" Dion mau tunangan! terus aku gimana, aku nggak akan pernah lepasin kamu Dion." Ucap Tantri dengan mengepalkan kedua tangannya.

Vera dan Dion berjalan menuju kelas, mereka melihat Tantri masih berdiri di depan pintu.

" Hai Tan, ngapain kamu cuma berdiri di depan pintu? kenapa kamu nggak masuk ke kelas?" Tanya Vera yang kini ada dibelakang Tantri.

Tantri melihat kearah Dion dan langsung memeluknya.

" Tan! apa-apaan kamu! lepasin nggak!" Teriak Dion sambil melepaskan pelukan Tantri.

" Kamu kenapa Tan? kenapa kamu tiba-tiba memeluk Dion?" Tanya Vera heran.

" Ver, sebenarnya aku..aku--"

Tantri belum sempat menyelesaikan ucapannya langsung dipotong oleh Dion.

" Sayang jangan mikir yang macam-macam ya, mungkin Tantri ingin memberi selamat ke aku jadi dia memelukku." Ucap Dion dengan nada gugup.

" Tantri jangan ulangi lagi ya, aku nggak suka melihat kamu maen peluk Dion seperti itu." Ucap Vera kesal.

Dion sama sekali tidak menyangka Tantri akan melakukan hal senekat ini. Dion tidak tau apa yang sedang ada di pikiran Tantri saat ini.

" Maafin aku Ver, aku nggak bermaksud apa-apa kok." Ucap Tantri sambil menggenggam tangan Vera. Tapi kedua mata Tantri melirik kearah Dion.

" Karena kamu sahabat aku, jadi aku memaafkan kamu, tapi aku nggak mau ini terjadi lagi." Ucap Vera lalu melepaskan genggaman tangan Tantri. Vera berjalan masuk ke dalam kelas.

Dion yang merasa kesal langsung menarik tangan Tantri dan membawanya menjauh dari depan pintu.

" Tan, ada apa denganmu? kamu ingin mengacaukan semuanya!" Tanya Dion marah.

" Kamu yang ada apa, kenapa kamu tiba-tiba mau bertunangan dengan Vera? padahal baru semalam kita menghabiskan malam bersama, terus aku gimana sayang, kamu mau meninggalkan aku." Ucap Tantri dengan menitikan air mata.

Dion tidak ingin semua orang melihat kearah mereka karena mendengar suara tangisan Tantri. Ia mencoba untuk menenangkan Tantri. Dion mengatakan kepada Tantri jika dirinya tidak akan pernah meninggalkannya walau dirinya dan Vera akan bertunangan.

" Bener ya, janji." Ucap Tantri sambil menahan tangisannya.

" Iya aku janji." Ucap Dion lalu menghapus air mata Tantri.

Dion mengambil nafas dan membuangnya dengan kasar. Ia tidak menyangka hubungannya sama Tantri akan menjadi serumit ini.

" Aku harus mencari cara agar Tantri tetap percaya sama aku." Gumannya dalam hati.

" Sudah ayo masuk ke kelas, aku nggak mau Vera menjadi semakin salah paham." Ajak Dion lalu berjalan menuju kelas.

Dion masuk ke dalam kelas dan duduk disamping Vera. Ia merangkul pundak Vera dan mengecup kening Vera.

" Kamu dari mana sayang?" Tanya Vera curiga.

" Aku habis dari toilet, tadi kebelet." Ucap Dion berbohong.

" Terus sekarang Tantri kemana?" Tanya Vera sambil melihat kearah pintu.

" Mana aku tau sayang, memang aku babysisternya yang selalu mengawasi dia." Ucap Dion malas. Saat ini ia tidak ingin membahas soal Tantri.

Tantri menghapus air matanya dan berjalan menuju kelas. Tantri masuk ke dalam kelas dan menghampiri Vera dan Dion.

" Kamu darimana Tan?" Tanya Vera sambil melihat kedua mata Tantri.

" Aku tadi habis menerima telpon." Ucap Tantri berbohong sambil melirik kearah Dion.

" Kok mata kamu merah, kamu habis menangis." Tanya Vera curiga.

" Emm..tadi Mama aku menelfon, katanya nenek aku lagi sakit, jadi sekarang Mama aku pergi ke rumah nenek aku." Ucap Tantri.

" Ooo gitu, semoga nenek kamu cepat sembuh ya, ayo duduk sini." Ajak Vera sambil menepuk bangku di sebelahnya.

🌟🌟🌟🌟

Terpopuler

Comments

Dinda Kharisma

Dinda Kharisma

percaya boleh tl jangan bodoh

2021-07-16

0

Zaitun

Zaitun

nnenek di doain sakit

2021-04-07

0

@_nowibu_-

@_nowibu_-

jadi ceritanya gua mau komen, tapi nggak tau mau komen apa

2021-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog..
2 Kecemburuan Dion
3 Dion sakit
4 Menjenguk Dion
5 Rasa penasaran
6 Perasaan Tantri
7 Curhatan Dion..
8 Jebakan Tantri..
9 Kebohongan Dion
10 Kegelisahan Vera
11 Rencana pertunangan
12 Kabar gembira
13 Tunangan..tukar cincin
14 Alasan..
15 Tidak percaya
16 Kecurigaan Vera
17 Kamu ketahuan ( terbongkar )
18 Sahabat terbaik
19 Sakit hati
20 Kesalahan fatal
21 Pembatalan pertunangan
22 Curhatan Dion
23 Tempat Favorit Ferdi
24 Pindah kampus
25 Hamil
26 Tanggungjawab..
27 Ide gila
28 Pulang kampung
29 Lamaran Ferdi
30 Bimbang
31 Kesepakatan bersama
32 Setuju untuk menikah
33 Lembaran baru
34 Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35 Terabaikan
36 Mulai mencintainya
37 Jalan jalan sore
38 Terlalu mencintaimu
39 Aku merindukanmu
40 Keputusan
41 Kegelisahan Vera
42 Kejutan tak terduga
43 Cinta yang menyakitkan
44 Balik ke Jakarta
45 Kedatangan Ferdi
46 Egois
47 Bertemu Tantri 1
48 Bertemu Tantri 2
49 Bertemu Dion
50 Cobaan yang begitu berat
51 Ancaman Dion..
52 Berita buruk..
53 Jangan tinggalkan aku..
54 Nggak percaya
55 Makam
56 Kenangan masa kecil
57 Janji
58 Kerinduan Dion
59 Ronal
60 Putus ( Neti )
61 Bocah bau kencur
62 Tempat kenangan
63 Teringat kembali
64 Mulai merasa
65 Masalah Vera
66 Panggilan mama
67 Berkunjung
68 Rasa penasaran..
69 Kecemasan Serly..
70 Rencana perjodohan..
71 Ketakutan Dion
72 Pertemuan
73 Perjodohan
74 Jangan tinggalkan aku
75 Kedatangan Sam
76 Pertemuan Sam dan Dion
77 Kebun binatang
78 Lamaran Dion
79 Permintaan Veon
80 Melamar
81 Menjelang pernikahan..
82 Ijab qobul..
83 Aku kan menunggu
84 Apa alasannya ?
85 Kewajibanku
86 Ziarah kemakam Ferdi
87 Hadiah untuk Veon
88 Bocah kecil..
89 Gangguan sikecil..
90 Waktu yang tepat..
91 Ulang tahun Veon..
92 Ketakutan Vera..
93 Keputusan sulit
94 Cerita masa lalu..
95 Kecemburuan Vera
96 Nasehat
97 Penjelasan..
98 Takut..
99 Kotor..
100 Kesadaran..
101 Pulang
102 Kebaikan Vera
103 Nyidam..
104 Kebahagian Dion..
105 Tujuh bulanan..
106 Ending..
107 Promosi
108 Pembukaan season 2 (perkenalan)
109 Sang CEO
110 Apa yang akan terjadi esok...
111 Mereka pasti akan sangat kecewa
112 Apa kakak akan membunuhku?
113 Menikah secara kontrak
114 Penawaran
115 Merubah keputusannya
116 Menerima tawaran
117 Jangan jual aku...
118 Gadis dibawah umur
119 Aku akan menikahinya
120 Kenapa harus aku?
121 Bukan urusan kamu!
122 Aku ingin mati
123 Merindukan Mama
124 Apa kamu tuli?
125 Aku tidak setuju
126 Mendinginkan pikiran
127 Menikah itu begitu merepotkan
128 Aku tidak percaya apa itu cinta
129 Aku kotor
130 Aku jijik melihatnya
131 Sangat menginginkan kamu
132 Aku bukan anak kecil!
133 Seperti ibu kandungmu!
134 Untuk apa aku mengenalmu?
135 Bunuh aku sekarang
136 Hancur tak tersisa
137 Belajarlah dari pengalaman
138 Menjadi pria bodoh
139 Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140 Dasar pengadu!
141 Bersikap hangat lah kepadanya
142 Membalas budi
143 Kenapa kamu menangis?
144 Hanya tinggal angan
145 Lupakan saja...
146 Akan terbiasa
147 Bekal makan siang
148 Melanggar janji itu
149 Karena aku suaminya...
150 Kamu tidak tau siapa aku?
151 Menagih janji kamu
152 Hukuman
153 My Love
154 Siap menerima kenyataan
155 Rasanya sungguh sakit
156 Menginap
157 Dua pilihan yang sulit
158 Pesta kejutan
159 Penderitaan dan sakit hati
160 Gadis bau kencur
161 Penyesalan
162 Ke seluruh penjuru Jakarta
163 Mas Rega
164 Sangat berharga untukku
165 Karena aku peduli
166 Sudah lebih dari cukup
167 Bangkit dari keterpurukan
168 Check up
169 Harapan
170 Pengakuan...
171 Kembali ragu
172 Rasa takut
173 Bukan salah kamu
174 Mengikhlaskan
175 Telur dadar spesial
176 Jangan berkhayal
177 Bahkan lebih dari itu
178 Aku sangat membencimu!
179 Aku cemburu
180 Butuh perjuangan
181 Merendahkan diri kamu
182 Menyusun rencana
183 Aku menginginkan kamu
184 Menyusun rencana ( Chelsea )
185 Cium aku, sekarang!
186 Perubahan sikap
187 Rasa kecewa
188 Aku ingin Zaki bahagia
189 Niat baik
190 Merestui
191 Ini yang terbaik untuk kita
192 Karena aku tidak suka
193 Kejutan
194 Tidak akan bisa mengubah semuanya
195 Ini hidup aku
196 Apa kamu akan menyerah?
197 Seperti ratu
198 Oreo Truffles
199 Ingin menguji
200 Permintaan maaf
201 Jebakan
202 Menghargai aku sebagai suami mu
203 Apa kamu bahagia?
204 Simpanan kamu
205 Sudah banyak berubah
206 Aku akan tunjukkan
207 Permintaan Alex
208 Tapi orang lain
209 Berubah sikap
210 Nyonya Bos
211 Kamu bukan pengganggu
212 Tawaran kerjasama
213 Dari hal-hal kecil
214 Perubahan sikap Chelsea
215 Merasa diabaikan
216 Mencoba dari awal
217 Bekal makan siang
218 STI
219 Masih menahan diri
220 Menundanya lagi
221 Buah hati
222 Alvaro Noel Sanjaya
223 Tamu bulanan
224 Gugatan cerai
225 Bulan madu 1
226 Bulan madu 2
227 Bulan madu 3
228 Rahasia Betrand
229 Mendukungmu
230 Pigura foto
231 Belum diberi kepercayaan
232 Bersabar menunggu
233 Check up 1
234 Check up 2
235 Sahabat terbaikku
236 Hatinya akan benar-benar hancur
237 Apa ini Karma buat aku?
238 Tidak tahu malu
239 Sahabat lama
240 Hatinya sangat baik
241 Mengajak Noel jalan-jalan
242 Pengumuman
243 Wahana bermain
244 Kekuranganku
245 Anugerah terindah-Mu
246 Bagaikan mimpi
247 Kebenaran keluarga Alex
248 Mengikhlaskan
249 Momen
250 Kesakitan
251 Anugerah terindah
252 Ending season 2
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Prolog..
2
Kecemburuan Dion
3
Dion sakit
4
Menjenguk Dion
5
Rasa penasaran
6
Perasaan Tantri
7
Curhatan Dion..
8
Jebakan Tantri..
9
Kebohongan Dion
10
Kegelisahan Vera
11
Rencana pertunangan
12
Kabar gembira
13
Tunangan..tukar cincin
14
Alasan..
15
Tidak percaya
16
Kecurigaan Vera
17
Kamu ketahuan ( terbongkar )
18
Sahabat terbaik
19
Sakit hati
20
Kesalahan fatal
21
Pembatalan pertunangan
22
Curhatan Dion
23
Tempat Favorit Ferdi
24
Pindah kampus
25
Hamil
26
Tanggungjawab..
27
Ide gila
28
Pulang kampung
29
Lamaran Ferdi
30
Bimbang
31
Kesepakatan bersama
32
Setuju untuk menikah
33
Lembaran baru
34
Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35
Terabaikan
36
Mulai mencintainya
37
Jalan jalan sore
38
Terlalu mencintaimu
39
Aku merindukanmu
40
Keputusan
41
Kegelisahan Vera
42
Kejutan tak terduga
43
Cinta yang menyakitkan
44
Balik ke Jakarta
45
Kedatangan Ferdi
46
Egois
47
Bertemu Tantri 1
48
Bertemu Tantri 2
49
Bertemu Dion
50
Cobaan yang begitu berat
51
Ancaman Dion..
52
Berita buruk..
53
Jangan tinggalkan aku..
54
Nggak percaya
55
Makam
56
Kenangan masa kecil
57
Janji
58
Kerinduan Dion
59
Ronal
60
Putus ( Neti )
61
Bocah bau kencur
62
Tempat kenangan
63
Teringat kembali
64
Mulai merasa
65
Masalah Vera
66
Panggilan mama
67
Berkunjung
68
Rasa penasaran..
69
Kecemasan Serly..
70
Rencana perjodohan..
71
Ketakutan Dion
72
Pertemuan
73
Perjodohan
74
Jangan tinggalkan aku
75
Kedatangan Sam
76
Pertemuan Sam dan Dion
77
Kebun binatang
78
Lamaran Dion
79
Permintaan Veon
80
Melamar
81
Menjelang pernikahan..
82
Ijab qobul..
83
Aku kan menunggu
84
Apa alasannya ?
85
Kewajibanku
86
Ziarah kemakam Ferdi
87
Hadiah untuk Veon
88
Bocah kecil..
89
Gangguan sikecil..
90
Waktu yang tepat..
91
Ulang tahun Veon..
92
Ketakutan Vera..
93
Keputusan sulit
94
Cerita masa lalu..
95
Kecemburuan Vera
96
Nasehat
97
Penjelasan..
98
Takut..
99
Kotor..
100
Kesadaran..
101
Pulang
102
Kebaikan Vera
103
Nyidam..
104
Kebahagian Dion..
105
Tujuh bulanan..
106
Ending..
107
Promosi
108
Pembukaan season 2 (perkenalan)
109
Sang CEO
110
Apa yang akan terjadi esok...
111
Mereka pasti akan sangat kecewa
112
Apa kakak akan membunuhku?
113
Menikah secara kontrak
114
Penawaran
115
Merubah keputusannya
116
Menerima tawaran
117
Jangan jual aku...
118
Gadis dibawah umur
119
Aku akan menikahinya
120
Kenapa harus aku?
121
Bukan urusan kamu!
122
Aku ingin mati
123
Merindukan Mama
124
Apa kamu tuli?
125
Aku tidak setuju
126
Mendinginkan pikiran
127
Menikah itu begitu merepotkan
128
Aku tidak percaya apa itu cinta
129
Aku kotor
130
Aku jijik melihatnya
131
Sangat menginginkan kamu
132
Aku bukan anak kecil!
133
Seperti ibu kandungmu!
134
Untuk apa aku mengenalmu?
135
Bunuh aku sekarang
136
Hancur tak tersisa
137
Belajarlah dari pengalaman
138
Menjadi pria bodoh
139
Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140
Dasar pengadu!
141
Bersikap hangat lah kepadanya
142
Membalas budi
143
Kenapa kamu menangis?
144
Hanya tinggal angan
145
Lupakan saja...
146
Akan terbiasa
147
Bekal makan siang
148
Melanggar janji itu
149
Karena aku suaminya...
150
Kamu tidak tau siapa aku?
151
Menagih janji kamu
152
Hukuman
153
My Love
154
Siap menerima kenyataan
155
Rasanya sungguh sakit
156
Menginap
157
Dua pilihan yang sulit
158
Pesta kejutan
159
Penderitaan dan sakit hati
160
Gadis bau kencur
161
Penyesalan
162
Ke seluruh penjuru Jakarta
163
Mas Rega
164
Sangat berharga untukku
165
Karena aku peduli
166
Sudah lebih dari cukup
167
Bangkit dari keterpurukan
168
Check up
169
Harapan
170
Pengakuan...
171
Kembali ragu
172
Rasa takut
173
Bukan salah kamu
174
Mengikhlaskan
175
Telur dadar spesial
176
Jangan berkhayal
177
Bahkan lebih dari itu
178
Aku sangat membencimu!
179
Aku cemburu
180
Butuh perjuangan
181
Merendahkan diri kamu
182
Menyusun rencana
183
Aku menginginkan kamu
184
Menyusun rencana ( Chelsea )
185
Cium aku, sekarang!
186
Perubahan sikap
187
Rasa kecewa
188
Aku ingin Zaki bahagia
189
Niat baik
190
Merestui
191
Ini yang terbaik untuk kita
192
Karena aku tidak suka
193
Kejutan
194
Tidak akan bisa mengubah semuanya
195
Ini hidup aku
196
Apa kamu akan menyerah?
197
Seperti ratu
198
Oreo Truffles
199
Ingin menguji
200
Permintaan maaf
201
Jebakan
202
Menghargai aku sebagai suami mu
203
Apa kamu bahagia?
204
Simpanan kamu
205
Sudah banyak berubah
206
Aku akan tunjukkan
207
Permintaan Alex
208
Tapi orang lain
209
Berubah sikap
210
Nyonya Bos
211
Kamu bukan pengganggu
212
Tawaran kerjasama
213
Dari hal-hal kecil
214
Perubahan sikap Chelsea
215
Merasa diabaikan
216
Mencoba dari awal
217
Bekal makan siang
218
STI
219
Masih menahan diri
220
Menundanya lagi
221
Buah hati
222
Alvaro Noel Sanjaya
223
Tamu bulanan
224
Gugatan cerai
225
Bulan madu 1
226
Bulan madu 2
227
Bulan madu 3
228
Rahasia Betrand
229
Mendukungmu
230
Pigura foto
231
Belum diberi kepercayaan
232
Bersabar menunggu
233
Check up 1
234
Check up 2
235
Sahabat terbaikku
236
Hatinya akan benar-benar hancur
237
Apa ini Karma buat aku?
238
Tidak tahu malu
239
Sahabat lama
240
Hatinya sangat baik
241
Mengajak Noel jalan-jalan
242
Pengumuman
243
Wahana bermain
244
Kekuranganku
245
Anugerah terindah-Mu
246
Bagaikan mimpi
247
Kebenaran keluarga Alex
248
Mengikhlaskan
249
Momen
250
Kesakitan
251
Anugerah terindah
252
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!