Tidak percaya

Seminggu sebelum hari pertunangan.

" Sayang, sebentar lagi kan hari pertunangan kamu sama Dion, apa kamu sudah membeli baju yang mau kamu pakai saat acara pertunangan?" Tanya Mila.

" Sudah Ma, Vera sudah beli sama Dion kemaren."

" Kamu bahagia nggak sayang dengan pertunangan ini?" Tanya Mila penasaran.

" Vera bahagia kok Ma, akhirnya Vera sama Dion bisa bersama selamanya. Vera nggak menyangka keinginan Vera akan terwujud secepat ini." Ucap Vera senang.

Saat Vera sedang asyik bercengkrama dengan Mama nya tiba m-tiba ponsel Vera berbunyi.

Tutt..tutt..tuttt...

Vera berjalan menuju meja dan mengambil ponselnya dari atas meja. Gadis itu melihat layar ponselnya untuk mengetahui siapa yang menelfon.

" Ferdi!"

Setelah mengetahui siapa yang menelfonnya, Vera langsung menjawab telfon itu.

" Hallo Fer, ada apa?" Sahut Vera.

" Ver, sekarang kamu ada dimana? Aku mau bicara penting sama kamu, kita ketemuan ditempat biasa ya." Ucap Ferdi

" Kebetulan, aku juga mau memberi kamu sesuatu." Ucap Vera.

" Ok..aku tunggu." Ucap Ferdi lalu mematikan telponnya.

" Siapa sayang yang menelfon?" Tanya Mila penasaran.

" Ferdi Ma, dia mau mengajak ketemuan di tempat biasa." Sahut Vera.

" Sekalian kamu kasih undangan pertunangan kamu ke Ferdi."

" Ya Ma." Ucap Vera sambil menganggukan kepalanya.

Vera mengambil kartu undangan pertunangannya dari dalam laci meja ruang tamu.

" Vera pergi dulu ya." Ucap Vera sambil mencium tangan Mama nya.

" Hati-hati ya sayang."

" Ya Ma." Ucap Vera lalu berjalan meninggalkan Mila.

Vera keluar dari rumah dan berjalan menuju mobil. Gadis itu masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya.

Gadis itu sudah sampai di tempat yang dijanjikan. Ia turun dari mobil dan masuk ke dalam restoran. Ia melihat Ferdi sudah ada di dalam restoran. Ia berjalan menghampiri Ferdi..

" Hai Fer." Sapa Vera.

" Ayo duduk." Pinta Ferdi.

" Kamu mau bicara apa? kayaknya serius amat." Tanya Vera lalu menarik kursi dan duduk di kursi itu.

" Sebelumnya aku minta maaf kalau kata-kata aku nanti menyakiti atau menyinggung perasaan kamu." Ucap Ferdi sambil menatap Vera.

Ferdi sebenarnya juga tidak tega mengatakan ini sama Vera, tapi demi kebaikan sahabatnya ini ia harus mengatakannya.

" Maksud kamu apa Fer? jangan bikin aku penasaran, langsung aja ke intinya. Kamu mau bicara apa?" Ucap Vera penasaran.

" Maaf aku baru bisa cerita sekarang, aku ingin bicara ini sama kamu dari dulu. Aku dari dulu sudah melihat gelagak yang mencurigakan dari Dion dan Tantri, tapi aku ragu ingin menceritakannya sama kamu." Ucap Ferdi sambil menatap kedua mata indah Vera.

" Sebenarnya maksud dari pembicaraan kamu ini apa Fer? terus apa hubungannya Tantri sama Dion?" Tanya Vera semakin binggung.

" Sebenarnya seminggu yang lalu aku ketemu Dion dan Tantri lagi jalan berdua, mereka habis belanja di mall dan mereka juga terlihat sangat mesra." Ucap Ferdi. Raut wajah Vera seketika berubah.

" Kamu bohongkan Fer, kamu pasti bercandakan! nggak mungkin Dion sama Tantri kayak gitu dibelakanga aku." Ucap Vera tidak percaya.

" Aku nggak bohong, bahkan bukan cuma sekali dua kali aku memergokin mereka lagi jalan bareng,.mereka terlihat sangat dekat. Kamu tau kan sebelum kamu jadian sama Dion, Tantri duluan yang suka sama Dion tapi Dion lebih memilih kamu." Ucap Ferdi mencoba membuat Vera agar mempercayai kata-katanya.

" Aku tau, tapi Tantri bilang dia sudah nggak menyukai Dion lagi. Dan Dion bilang sama aku kalau dia dan Tantri nggak ada hubungan apa-apa." Ucap Vera mencoba untuk tetap tenang. Meski hatinya sangat gelisah.

" Itu semua hanya akal-akalan Dion dan Tantri aja agar kamu percaya sama mereka. Percaya deh sama aku, aku nggak mungkin membohongi kamu. Aku bicara ini semua juga demi kebaikan kamu. Aku nggak mau kamu terluka karena lelaki brengsek seperti Dion." Ucap Ferdi yang mulai geram.

Apalagi saat dirinya teringat akan kemesraan Dion dan Tantri. Hatinya seakan panas, ia tidak rela jika orang yang ia sayangi disakiti oleh lelaki brengsek seperti Dion.

" Aku nggak percaya semua cerita kamu. Aku percaya sama Dion, dia nggak mungkin mengkhianatiku karena kita sudah tunangan." Ucap Vera sambil menunjukan cincin yang melingkar di jari manisnya.

Ferdi membulatkan matanya dan mencerna ucapan Vera. Kedua matanya menatap lekat jari manis Vera. Ia melihat ada cincin melingkar dijari manis Vera.

" Kamu nggak serius kan Ver, kamu cuma mau membohongi aku aja kan." Ucap Ferdi terkejut.

" Aku serius Fer, aku datang kesini juga mau memberi kamu udangan pertunangan aku. Aku harap kamu bisa datang." Ucap Vera sambil memberikan undangan yang dibawanya.

Ferdi mengambil undangan itu dan membaca undangan itu. Pemuda itu menatap gadis yang ada didepannya dengan rasa kekecewaan. Gadis didepanya berani mengambil langkah sejauh ini, padahal dulu dia pernah memberitahunya tentang kedekatan Dion dan Tantri. Ferdi menghela nafas berat.

" Ver, aku nggak tau harus bicara apa lagi sama kamu. Aku sudah menceritakan semua nya ke kamu. Dari apa yang aku lihat kamu sama sekali nggak mengerti dan nggak bisa memahami semua yang aku ceritakan. Jika pertunangan ini bisa bikin kamu bahagia maka aku akan mengucapkan selamat, tapi aku nggak janji, aku akan bisa datang atau nggak." Ucap Ferdi kecewa.

Ferdi mengambil nafas dan membuangnya kasar. Ia memberanikan diri untuk menggenggam tangan Vera.

" Tapi sebelumnya aku mohon sama kamu, coba kamu selidiki tingkah Dion sama Tantri sebelum kamu melangkah semakin jauh. Aku ingin kamu segera menyadarinya, kalau Dion nggak pantes buat kamu. Aku hanya nggak ingin kamu semakin terluka, aku cuma ingin kamu bahagai Ver." Sambung Ferdi sambil menatap Vera dengan wajah sendu.

" Sudah lah Fer, aku nggak mau mendengar apa-apa lagi. Maaf, aku masih ada urusan, aku pergi dulu." Ucap Vera lalu melepaskan tangannya dari genggaman tangan Ferdi.

Vera berdiri dan berjalan meninggalkan Ferdi. Pemuda itu hanya bisa menatap kepergian gadis yang sangat ia cintai. Ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karena Vera sudah mengambil keputusan untuk bertunangan dengan Dion.

" Ver, aku nggak mau kamu menyesal nantinya. Aku mau kamu bahagia, hanya itu yang aku inginkan. Andai kamu bisa menyadarinya dan percaya sama aku." Ucap Ferdi setelah Vera pergi.

»»»»»

Vera membuka pintu dan masuk ke dalam rumah. Hati Vera merasa bimbang, ia masih teringat akan kata-kata Ferdi waktu di restoran tadi.

" Ma, Vera pulang." Teriak Vera. Vera berjalan menghampiri Mama nya.

" Kamu kenapa sayang, kok muka kamu pucet gitu, kamu sakit ya?" Tanya Mila cemas.

" Vera nggak apa-apa kok Ma, Vera ke kamar dulu ya Ma, mau istirahat." Ucap Vera lalu berjalan meninggalkan Mama nya.

" Kalau kamu pusing jangan lupa minum obat." Teriak Mila.

" Iya Ma." Teriak Vera sambil menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya.

Vera membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam kamar. Ia mendudukan tubuhnya di sofa. Ia lalu menyandarkan kepalanya ke punggung sofa.

" Apa bener ya kata Ferdi tadi? Ferdi nggak mungkin membohongiku. Apa aku harus menyelidiki ini? Aku akan buktikan kalau Ferdi salah, nggak mungkin Dion mengkhianati aku. Apa lagi dengan sahabat aku sendiri. Aku akan melihatnya dengan mata kepala aku sendiri baru aku akan percaya."

🌟🌟🌟🌟

Terpopuler

Comments

Heldina Togatorop Dina

Heldina Togatorop Dina

kenapa Ferdi ngak foto aj pas tanri sama

2022-05-12

0

Dinda Kharisma

Dinda Kharisma

cinta sih cinta ver...to g goblok jg kali...
greget ma ke begoan vera

2021-07-16

0

Zaitun

Zaitun

selidiki lah jangan dibutakan leh cinta. posesif tu perlu tuk jaga jaga

2021-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog..
2 Kecemburuan Dion
3 Dion sakit
4 Menjenguk Dion
5 Rasa penasaran
6 Perasaan Tantri
7 Curhatan Dion..
8 Jebakan Tantri..
9 Kebohongan Dion
10 Kegelisahan Vera
11 Rencana pertunangan
12 Kabar gembira
13 Tunangan..tukar cincin
14 Alasan..
15 Tidak percaya
16 Kecurigaan Vera
17 Kamu ketahuan ( terbongkar )
18 Sahabat terbaik
19 Sakit hati
20 Kesalahan fatal
21 Pembatalan pertunangan
22 Curhatan Dion
23 Tempat Favorit Ferdi
24 Pindah kampus
25 Hamil
26 Tanggungjawab..
27 Ide gila
28 Pulang kampung
29 Lamaran Ferdi
30 Bimbang
31 Kesepakatan bersama
32 Setuju untuk menikah
33 Lembaran baru
34 Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35 Terabaikan
36 Mulai mencintainya
37 Jalan jalan sore
38 Terlalu mencintaimu
39 Aku merindukanmu
40 Keputusan
41 Kegelisahan Vera
42 Kejutan tak terduga
43 Cinta yang menyakitkan
44 Balik ke Jakarta
45 Kedatangan Ferdi
46 Egois
47 Bertemu Tantri 1
48 Bertemu Tantri 2
49 Bertemu Dion
50 Cobaan yang begitu berat
51 Ancaman Dion..
52 Berita buruk..
53 Jangan tinggalkan aku..
54 Nggak percaya
55 Makam
56 Kenangan masa kecil
57 Janji
58 Kerinduan Dion
59 Ronal
60 Putus ( Neti )
61 Bocah bau kencur
62 Tempat kenangan
63 Teringat kembali
64 Mulai merasa
65 Masalah Vera
66 Panggilan mama
67 Berkunjung
68 Rasa penasaran..
69 Kecemasan Serly..
70 Rencana perjodohan..
71 Ketakutan Dion
72 Pertemuan
73 Perjodohan
74 Jangan tinggalkan aku
75 Kedatangan Sam
76 Pertemuan Sam dan Dion
77 Kebun binatang
78 Lamaran Dion
79 Permintaan Veon
80 Melamar
81 Menjelang pernikahan..
82 Ijab qobul..
83 Aku kan menunggu
84 Apa alasannya ?
85 Kewajibanku
86 Ziarah kemakam Ferdi
87 Hadiah untuk Veon
88 Bocah kecil..
89 Gangguan sikecil..
90 Waktu yang tepat..
91 Ulang tahun Veon..
92 Ketakutan Vera..
93 Keputusan sulit
94 Cerita masa lalu..
95 Kecemburuan Vera
96 Nasehat
97 Penjelasan..
98 Takut..
99 Kotor..
100 Kesadaran..
101 Pulang
102 Kebaikan Vera
103 Nyidam..
104 Kebahagian Dion..
105 Tujuh bulanan..
106 Ending..
107 Promosi
108 Pembukaan season 2 (perkenalan)
109 Sang CEO
110 Apa yang akan terjadi esok...
111 Mereka pasti akan sangat kecewa
112 Apa kakak akan membunuhku?
113 Menikah secara kontrak
114 Penawaran
115 Merubah keputusannya
116 Menerima tawaran
117 Jangan jual aku...
118 Gadis dibawah umur
119 Aku akan menikahinya
120 Kenapa harus aku?
121 Bukan urusan kamu!
122 Aku ingin mati
123 Merindukan Mama
124 Apa kamu tuli?
125 Aku tidak setuju
126 Mendinginkan pikiran
127 Menikah itu begitu merepotkan
128 Aku tidak percaya apa itu cinta
129 Aku kotor
130 Aku jijik melihatnya
131 Sangat menginginkan kamu
132 Aku bukan anak kecil!
133 Seperti ibu kandungmu!
134 Untuk apa aku mengenalmu?
135 Bunuh aku sekarang
136 Hancur tak tersisa
137 Belajarlah dari pengalaman
138 Menjadi pria bodoh
139 Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140 Dasar pengadu!
141 Bersikap hangat lah kepadanya
142 Membalas budi
143 Kenapa kamu menangis?
144 Hanya tinggal angan
145 Lupakan saja...
146 Akan terbiasa
147 Bekal makan siang
148 Melanggar janji itu
149 Karena aku suaminya...
150 Kamu tidak tau siapa aku?
151 Menagih janji kamu
152 Hukuman
153 My Love
154 Siap menerima kenyataan
155 Rasanya sungguh sakit
156 Menginap
157 Dua pilihan yang sulit
158 Pesta kejutan
159 Penderitaan dan sakit hati
160 Gadis bau kencur
161 Penyesalan
162 Ke seluruh penjuru Jakarta
163 Mas Rega
164 Sangat berharga untukku
165 Karena aku peduli
166 Sudah lebih dari cukup
167 Bangkit dari keterpurukan
168 Check up
169 Harapan
170 Pengakuan...
171 Kembali ragu
172 Rasa takut
173 Bukan salah kamu
174 Mengikhlaskan
175 Telur dadar spesial
176 Jangan berkhayal
177 Bahkan lebih dari itu
178 Aku sangat membencimu!
179 Aku cemburu
180 Butuh perjuangan
181 Merendahkan diri kamu
182 Menyusun rencana
183 Aku menginginkan kamu
184 Menyusun rencana ( Chelsea )
185 Cium aku, sekarang!
186 Perubahan sikap
187 Rasa kecewa
188 Aku ingin Zaki bahagia
189 Niat baik
190 Merestui
191 Ini yang terbaik untuk kita
192 Karena aku tidak suka
193 Kejutan
194 Tidak akan bisa mengubah semuanya
195 Ini hidup aku
196 Apa kamu akan menyerah?
197 Seperti ratu
198 Oreo Truffles
199 Ingin menguji
200 Permintaan maaf
201 Jebakan
202 Menghargai aku sebagai suami mu
203 Apa kamu bahagia?
204 Simpanan kamu
205 Sudah banyak berubah
206 Aku akan tunjukkan
207 Permintaan Alex
208 Tapi orang lain
209 Berubah sikap
210 Nyonya Bos
211 Kamu bukan pengganggu
212 Tawaran kerjasama
213 Dari hal-hal kecil
214 Perubahan sikap Chelsea
215 Merasa diabaikan
216 Mencoba dari awal
217 Bekal makan siang
218 STI
219 Masih menahan diri
220 Menundanya lagi
221 Buah hati
222 Alvaro Noel Sanjaya
223 Tamu bulanan
224 Gugatan cerai
225 Bulan madu 1
226 Bulan madu 2
227 Bulan madu 3
228 Rahasia Betrand
229 Mendukungmu
230 Pigura foto
231 Belum diberi kepercayaan
232 Bersabar menunggu
233 Check up 1
234 Check up 2
235 Sahabat terbaikku
236 Hatinya akan benar-benar hancur
237 Apa ini Karma buat aku?
238 Tidak tahu malu
239 Sahabat lama
240 Hatinya sangat baik
241 Mengajak Noel jalan-jalan
242 Pengumuman
243 Wahana bermain
244 Kekuranganku
245 Anugerah terindah-Mu
246 Bagaikan mimpi
247 Kebenaran keluarga Alex
248 Mengikhlaskan
249 Momen
250 Kesakitan
251 Anugerah terindah
252 Ending season 2
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Prolog..
2
Kecemburuan Dion
3
Dion sakit
4
Menjenguk Dion
5
Rasa penasaran
6
Perasaan Tantri
7
Curhatan Dion..
8
Jebakan Tantri..
9
Kebohongan Dion
10
Kegelisahan Vera
11
Rencana pertunangan
12
Kabar gembira
13
Tunangan..tukar cincin
14
Alasan..
15
Tidak percaya
16
Kecurigaan Vera
17
Kamu ketahuan ( terbongkar )
18
Sahabat terbaik
19
Sakit hati
20
Kesalahan fatal
21
Pembatalan pertunangan
22
Curhatan Dion
23
Tempat Favorit Ferdi
24
Pindah kampus
25
Hamil
26
Tanggungjawab..
27
Ide gila
28
Pulang kampung
29
Lamaran Ferdi
30
Bimbang
31
Kesepakatan bersama
32
Setuju untuk menikah
33
Lembaran baru
34
Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35
Terabaikan
36
Mulai mencintainya
37
Jalan jalan sore
38
Terlalu mencintaimu
39
Aku merindukanmu
40
Keputusan
41
Kegelisahan Vera
42
Kejutan tak terduga
43
Cinta yang menyakitkan
44
Balik ke Jakarta
45
Kedatangan Ferdi
46
Egois
47
Bertemu Tantri 1
48
Bertemu Tantri 2
49
Bertemu Dion
50
Cobaan yang begitu berat
51
Ancaman Dion..
52
Berita buruk..
53
Jangan tinggalkan aku..
54
Nggak percaya
55
Makam
56
Kenangan masa kecil
57
Janji
58
Kerinduan Dion
59
Ronal
60
Putus ( Neti )
61
Bocah bau kencur
62
Tempat kenangan
63
Teringat kembali
64
Mulai merasa
65
Masalah Vera
66
Panggilan mama
67
Berkunjung
68
Rasa penasaran..
69
Kecemasan Serly..
70
Rencana perjodohan..
71
Ketakutan Dion
72
Pertemuan
73
Perjodohan
74
Jangan tinggalkan aku
75
Kedatangan Sam
76
Pertemuan Sam dan Dion
77
Kebun binatang
78
Lamaran Dion
79
Permintaan Veon
80
Melamar
81
Menjelang pernikahan..
82
Ijab qobul..
83
Aku kan menunggu
84
Apa alasannya ?
85
Kewajibanku
86
Ziarah kemakam Ferdi
87
Hadiah untuk Veon
88
Bocah kecil..
89
Gangguan sikecil..
90
Waktu yang tepat..
91
Ulang tahun Veon..
92
Ketakutan Vera..
93
Keputusan sulit
94
Cerita masa lalu..
95
Kecemburuan Vera
96
Nasehat
97
Penjelasan..
98
Takut..
99
Kotor..
100
Kesadaran..
101
Pulang
102
Kebaikan Vera
103
Nyidam..
104
Kebahagian Dion..
105
Tujuh bulanan..
106
Ending..
107
Promosi
108
Pembukaan season 2 (perkenalan)
109
Sang CEO
110
Apa yang akan terjadi esok...
111
Mereka pasti akan sangat kecewa
112
Apa kakak akan membunuhku?
113
Menikah secara kontrak
114
Penawaran
115
Merubah keputusannya
116
Menerima tawaran
117
Jangan jual aku...
118
Gadis dibawah umur
119
Aku akan menikahinya
120
Kenapa harus aku?
121
Bukan urusan kamu!
122
Aku ingin mati
123
Merindukan Mama
124
Apa kamu tuli?
125
Aku tidak setuju
126
Mendinginkan pikiran
127
Menikah itu begitu merepotkan
128
Aku tidak percaya apa itu cinta
129
Aku kotor
130
Aku jijik melihatnya
131
Sangat menginginkan kamu
132
Aku bukan anak kecil!
133
Seperti ibu kandungmu!
134
Untuk apa aku mengenalmu?
135
Bunuh aku sekarang
136
Hancur tak tersisa
137
Belajarlah dari pengalaman
138
Menjadi pria bodoh
139
Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140
Dasar pengadu!
141
Bersikap hangat lah kepadanya
142
Membalas budi
143
Kenapa kamu menangis?
144
Hanya tinggal angan
145
Lupakan saja...
146
Akan terbiasa
147
Bekal makan siang
148
Melanggar janji itu
149
Karena aku suaminya...
150
Kamu tidak tau siapa aku?
151
Menagih janji kamu
152
Hukuman
153
My Love
154
Siap menerima kenyataan
155
Rasanya sungguh sakit
156
Menginap
157
Dua pilihan yang sulit
158
Pesta kejutan
159
Penderitaan dan sakit hati
160
Gadis bau kencur
161
Penyesalan
162
Ke seluruh penjuru Jakarta
163
Mas Rega
164
Sangat berharga untukku
165
Karena aku peduli
166
Sudah lebih dari cukup
167
Bangkit dari keterpurukan
168
Check up
169
Harapan
170
Pengakuan...
171
Kembali ragu
172
Rasa takut
173
Bukan salah kamu
174
Mengikhlaskan
175
Telur dadar spesial
176
Jangan berkhayal
177
Bahkan lebih dari itu
178
Aku sangat membencimu!
179
Aku cemburu
180
Butuh perjuangan
181
Merendahkan diri kamu
182
Menyusun rencana
183
Aku menginginkan kamu
184
Menyusun rencana ( Chelsea )
185
Cium aku, sekarang!
186
Perubahan sikap
187
Rasa kecewa
188
Aku ingin Zaki bahagia
189
Niat baik
190
Merestui
191
Ini yang terbaik untuk kita
192
Karena aku tidak suka
193
Kejutan
194
Tidak akan bisa mengubah semuanya
195
Ini hidup aku
196
Apa kamu akan menyerah?
197
Seperti ratu
198
Oreo Truffles
199
Ingin menguji
200
Permintaan maaf
201
Jebakan
202
Menghargai aku sebagai suami mu
203
Apa kamu bahagia?
204
Simpanan kamu
205
Sudah banyak berubah
206
Aku akan tunjukkan
207
Permintaan Alex
208
Tapi orang lain
209
Berubah sikap
210
Nyonya Bos
211
Kamu bukan pengganggu
212
Tawaran kerjasama
213
Dari hal-hal kecil
214
Perubahan sikap Chelsea
215
Merasa diabaikan
216
Mencoba dari awal
217
Bekal makan siang
218
STI
219
Masih menahan diri
220
Menundanya lagi
221
Buah hati
222
Alvaro Noel Sanjaya
223
Tamu bulanan
224
Gugatan cerai
225
Bulan madu 1
226
Bulan madu 2
227
Bulan madu 3
228
Rahasia Betrand
229
Mendukungmu
230
Pigura foto
231
Belum diberi kepercayaan
232
Bersabar menunggu
233
Check up 1
234
Check up 2
235
Sahabat terbaikku
236
Hatinya akan benar-benar hancur
237
Apa ini Karma buat aku?
238
Tidak tahu malu
239
Sahabat lama
240
Hatinya sangat baik
241
Mengajak Noel jalan-jalan
242
Pengumuman
243
Wahana bermain
244
Kekuranganku
245
Anugerah terindah-Mu
246
Bagaikan mimpi
247
Kebenaran keluarga Alex
248
Mengikhlaskan
249
Momen
250
Kesakitan
251
Anugerah terindah
252
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!