Menjenguk Dion

Vera melajukan mobilnya masuk ke halaman rumah Dion, mereka turun dari mobil dan berjalan menuju pintu utama rumah Dion. Vera mengetuk pintu.

Tokk..tokk..tokk..

Beberapa menit berlalu, tapi pintu tak kunjung dibuka. Vera mengetuk kembali pintu rumah Dion.

Tokk..tokk..tokk..

Tantri yang sudah nggak sabar ingin melihat keadaan Dion akhirnya berteriak-teriak memanggil nama Dion.

"Dion...Dion, kamu di rumah nggak? aku sama Vera ada di depan rumah kamu, bukain pintunya!" Teriak Tantri keras.

Tiba-tiba pintu terbuka..

"Cari siapa ya?" Tanya wanita paruh baya yang ternyata pembantu di rumah Dion.

"Dion nya ada, bi?" Tanya Vera.

"Ada non, mari silahkan masuk."

Vera dan Tantri masuk ke dalam rumah Dion. Ini pertama kalinya bagi Tantri masuk ke rumah Dion. Gadis itu kagum melihat kemewahan rumah Dion.

"Den Dion ada di kamar non, dia lagi sakit."

"Terima kasih, bi. Kalau begitu kita mau menemui Dion dulu ya, bi," ucap Vera.

"Kamarnya ada di lantai atas non."

"Baik bi, terima kasih." Vera lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar Dion dan ikuti Tantri dibelakangnya.

Kini mereka berdiri di depan kamar Dion. Vera mengetuk pintu kamar Dion.

Tok..tok..tok..

"Masuk," sahut Dion dari dalam kamar.

Vera membuka pintu dan masuk ke dalam kamar Dion diikuti Tantri. Kamar Dion terlihat sangat besar dan mewah.

"Eh kalian, aku kirain tadi Bi Surti," ucap Dion yang terkejut dengan kedatangan Vera dan Tantri.

"Kamu sakit apa? kok nggak ngabarin aku, aku kan jadi khawatir," ucap Vera sambil duduk di tepi ranjang.

"Nggak tau ini tiba-tiba saja kepala aku terasa pusing, maaf ya sayang aku cuma nggak ingin membuatmu khawatir."

"Ini aku bawain buah kesukaan kamu." Vera memberikan sekeranjang buah kepada Dion.

"Makasih ya sayang, kamu baik banget deh, aku makin tambah cinta sama kamu," ucap Dion sambil tersenyum.

"Mau aku kupas kan nggak?" Tawar Vera.

"Mau dong sayang," sahut Dion dengan raut wajah bahagia.

Vera mengambil pisau di atas meja dan buah apel dari keranjang. Gadis itu mengupas buah apel itu dan disuap kan ke mulut Dion.

"Gimana, manis nggak?" Tanya Vera penasaran.

"Manis,.kayak kamu sayang," goda Dion.

Tantri hanya cemberut melihat kemesraan Dion dan Vera. Hatinya terasa amat sakit.

"Kamu sudah minum obat belum? sudah enakan belum?" Tanya Vera cemas.

"Sudah kok sayang, makasih ya sudah khawatir sama aku," ucap Dion sambil menggenggam tangan Vera.

"Aku jadi obat nyamuk deh di sini," ucap Tantri ketus sambil duduk di kursi tak jauh dari ranjang Dion.

"Maaf ya Tan, habis aku khawatir banget sama Dion," ucap Vera nggak enak hati.

"Iya-iya aku tau kok," ucap Tantri sambil cemberut dan menatap Dion.

Tok..tok..tok..

"Masuk saja, Bik," sahut Dion

Bi Surti membuka pintu dan masuk ke kamar dengan membawa nampan yang berisikan camilan dan minuman.

"Silahkan diminum, Non," ucap bi Surti sambil meletakan nampan di atas meja.

"Makasih ya, bik," ucap Vera dan Tantri bersamaan.

"Kalau gitu Bibi permisi dulu ya, Non."

Vera menganggukkan kepalanya. Bi Surti keluar dari kamar Dion dan menutup pintu.

"Ayo diminum dulu, kalian pasti haus kan," tawar Dion.

Vera dan Tantri mengambil minuman dari atas meja dan menenguk minuman itu.

Vera meletakan gelas yang dipegangnya ke atas meja dan berjalan menghampiri Dion.

"Beneran kamu sudah sembuh?" Tanya Vera sambil memegang kening Dion.

"Beneran sayang, aku sudah sembuh, besok aku sudah bisa masuk kuliah." Vera menganggukan kepalanya.

"Kamu sudah makan belum?" Tanya Vera.

"Belum, habis kalau buat makan rasanya nggak enak." Dion memberi alasan kenapa dia sampai sekarang belum makan sedikitpun.

"Kamu harus tetap makan. Aku buatin bubur dulu ya." Vera lalu berjalan keluar dari kamar Dion.

Tak berselang lama Vera datang dengan membawa semangkuk bubur buatannya, lebih tepatnya buatan bi Surti karena Vera cuma membantu doang.😁😁..

Vera duduk di tepi ranjang.

"Cepetan kamu makan," ucap Vera sambil menyodorkan semangkuk bubur kepada Dion.

"Aku mau makan kalau kamu suapin sayang, aku kan lagi sakit," ucap Dion manja.

"Idih manjanya!" Sahut Tantri yang sedari tadi jadi obat nyamuk.

"Biarin saja, kan manjanya sama pacar sendiri," sindir Dion.

"Ya sudah sini aku suapin," ucap Vera sambil mengambil satu sendok bubur lalu disuap kan ke mulut Dion. Dion membuka mulutnya lalu memakan bubur dari tangan Vera.

"Gimana, enakan bubur buatan aku, pasti sekarang sudah nggak pahit lagi. Apalagi makannya dari tangan aku," ucap Vera dengan senyuman di wajahnya.

"Bubur buatan kamu memang enak, makasih ya sayang kamu sudah perhatian sama aku," ucap Dion bahagia, akhirnya ia bisa makan masakan Vera.

"Kamu kan pacar aku, masa pacar sakit aku diemin saja. Nanti aku dikira kejam lagi."

Vera menyuapi Dion dengan penuh kesabaran, sesuap demi sesuap akhirnya Dion pun sudah menyelesaikan makannya.

"Makasih ya sayang sudah mau menyuapi aku makan." Dion menggenggam tangan Vera lalu mengecupnya.

"Iya sama-sama, lekas sembuh ya, kalau nggak ada kamu rasanya sepi."

"Berarti kamu kangen dong sama aku?" Goda Dion.

"Ya..aku kangen banget sama kamu. Nggak ketemu sehari saja rasanya sudah kayak setahun."

"Lebay..lebay," ucap Tantri tidak suka melihat kemesraan Dion dan Vera.

"Ya sudah kita pulang dulu ya, sudah sore juga," ucap Vera sambil meletakan mangkuk diatas meja.

"Kok buru-buru, aku kan masih kangen sayang, nanti saja ya pulangnya," rengek Dion manja.

"Ini sudah sore, takut mama aku khawatir, tadi aku nggak izin sama mama kalau aku mau datang ke sini."

"Ok..tapi dengan satu syarat."

"Apa itu syaratnya?" Tanya Vera penasaran.

"Kamu cium aku dulu dong," goda Dion sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Idih...mau nya, sudah ah aku keluar duluan," ucap Tantri kesal.

Gadis itu berjalan keluar dari kamar Dion dengan raut wajah cemberut. Hatinya sangat sakit melihat kemesraan Dion dan Vera.

"Tantri jadi marah kan," ucap Vera merasa kasihan.

"Biarin saja, dia pasti iri karena dia kan masih jomblo sayang," ucap Dion lalu mencoba turun dari tempat tidur.

"Eee..kamu mau ngapain, kamu kan masih sakit!" Seru Vera terkejut. Ia berjalan menuju ranjang untuk menghalangi Dion yang ingin turun dari ranjang.

"Aku mau cium kamu," ucap Dion sambil tersenyum.

"Ih...kamu ada-ada saja, sini biar aku saja yang cium."

"Benar kamu mau cium aku?" Tanya Dion dengan senyuman terpancar dari wajahnya.

"Iya..tapi kamu tutup mata kamu dulu ya," pinta Vera.

"Kok pakai acara tutup mata segala?" Tanya Dion semakin di buat penasaran.

"Kamu mau apa nggak nih? kalau nggak mau ya sudah." Vera pura-pura merajuk.

"Iya-iya, aku tutup mata," ucap Dion lalu menutup matanya.

Vera mencium pipi Dion tapi mulutnya ditutup pakai tangan, jadi Vera mencium tangannya sendiri.

"Sudah, sekarang buka mata kamu," ucap Vera sambil tersenyum.

"Sayang, kok gini sih!" Ucap Dion kesal.

"Sudah jangan bawel, kamu harus banyak istirahat, aku pulang dulu ya," ucap Vera sambil melangkahkan kaki keluar dari kamar Dion.

Vera dan Tantri berpamitan sama Bi Surti.

"Bi Surti, kita pamit pulang dulu ya," pamit Vera.

"Iya, non. Hati-hati ya non, pulangnya, makasih sudah mau menjenguk den Dion," ucap Bi Surti senang karena masih banyak orang yang perduli terhadap anak majikannya itu.

"Iya bik sama-sama, kami permisi dulu."

Vera dan Tantri keluar dari rumah Dion. Mereka masuk ke dalam mobil. Vera melajukan mobilnya.

"Ternyata rumah Dion besar juga ya, mewah lagi," ucap Tantri terkagum-kagum.

"Namanya juga anak pengusaha sukses," ucap Vera dengan nada santai.

"Andai aku punya pacar kaya kayak Dion, bahagiannya aku." Tantri mulai mengkhayal.

"Cinta itu nggak memandang harta Tan, yang penting dia mencintaimu dan mempunyai hati yang baik dan tulus. Harta itu tidak menjamin kita bisa hidup bahagia," ucap Vera sambil tetap fokus menatap ke depan.

¤¤¤¤

Terpopuler

Comments

Anthy Khalid

Anthy Khalid

Dasar si tantri cewek matre...😏😏😏

2021-06-15

0

Felisha Almaira

Felisha Almaira

pacaran 2 tahun tuh pembantu gak kenal????trus kamar nya jg gak tau???wlupun gak ngapa ngapain tp sekedar tau pasti nya rumah,kamar...orang Dion aja suka maen kerumah Vera...

2021-04-01

0

mejik tutik

mejik tutik

akuu hadirr

2021-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog..
2 Kecemburuan Dion
3 Dion sakit
4 Menjenguk Dion
5 Rasa penasaran
6 Perasaan Tantri
7 Curhatan Dion..
8 Jebakan Tantri..
9 Kebohongan Dion
10 Kegelisahan Vera
11 Rencana pertunangan
12 Kabar gembira
13 Tunangan..tukar cincin
14 Alasan..
15 Tidak percaya
16 Kecurigaan Vera
17 Kamu ketahuan ( terbongkar )
18 Sahabat terbaik
19 Sakit hati
20 Kesalahan fatal
21 Pembatalan pertunangan
22 Curhatan Dion
23 Tempat Favorit Ferdi
24 Pindah kampus
25 Hamil
26 Tanggungjawab..
27 Ide gila
28 Pulang kampung
29 Lamaran Ferdi
30 Bimbang
31 Kesepakatan bersama
32 Setuju untuk menikah
33 Lembaran baru
34 Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35 Terabaikan
36 Mulai mencintainya
37 Jalan jalan sore
38 Terlalu mencintaimu
39 Aku merindukanmu
40 Keputusan
41 Kegelisahan Vera
42 Kejutan tak terduga
43 Cinta yang menyakitkan
44 Balik ke Jakarta
45 Kedatangan Ferdi
46 Egois
47 Bertemu Tantri 1
48 Bertemu Tantri 2
49 Bertemu Dion
50 Cobaan yang begitu berat
51 Ancaman Dion..
52 Berita buruk..
53 Jangan tinggalkan aku..
54 Nggak percaya
55 Makam
56 Kenangan masa kecil
57 Janji
58 Kerinduan Dion
59 Ronal
60 Putus ( Neti )
61 Bocah bau kencur
62 Tempat kenangan
63 Teringat kembali
64 Mulai merasa
65 Masalah Vera
66 Panggilan mama
67 Berkunjung
68 Rasa penasaran..
69 Kecemasan Serly..
70 Rencana perjodohan..
71 Ketakutan Dion
72 Pertemuan
73 Perjodohan
74 Jangan tinggalkan aku
75 Kedatangan Sam
76 Pertemuan Sam dan Dion
77 Kebun binatang
78 Lamaran Dion
79 Permintaan Veon
80 Melamar
81 Menjelang pernikahan..
82 Ijab qobul..
83 Aku kan menunggu
84 Apa alasannya ?
85 Kewajibanku
86 Ziarah kemakam Ferdi
87 Hadiah untuk Veon
88 Bocah kecil..
89 Gangguan sikecil..
90 Waktu yang tepat..
91 Ulang tahun Veon..
92 Ketakutan Vera..
93 Keputusan sulit
94 Cerita masa lalu..
95 Kecemburuan Vera
96 Nasehat
97 Penjelasan..
98 Takut..
99 Kotor..
100 Kesadaran..
101 Pulang
102 Kebaikan Vera
103 Nyidam..
104 Kebahagian Dion..
105 Tujuh bulanan..
106 Ending..
107 Promosi
108 Pembukaan season 2 (perkenalan)
109 Sang CEO
110 Apa yang akan terjadi esok...
111 Mereka pasti akan sangat kecewa
112 Apa kakak akan membunuhku?
113 Menikah secara kontrak
114 Penawaran
115 Merubah keputusannya
116 Menerima tawaran
117 Jangan jual aku...
118 Gadis dibawah umur
119 Aku akan menikahinya
120 Kenapa harus aku?
121 Bukan urusan kamu!
122 Aku ingin mati
123 Merindukan Mama
124 Apa kamu tuli?
125 Aku tidak setuju
126 Mendinginkan pikiran
127 Menikah itu begitu merepotkan
128 Aku tidak percaya apa itu cinta
129 Aku kotor
130 Aku jijik melihatnya
131 Sangat menginginkan kamu
132 Aku bukan anak kecil!
133 Seperti ibu kandungmu!
134 Untuk apa aku mengenalmu?
135 Bunuh aku sekarang
136 Hancur tak tersisa
137 Belajarlah dari pengalaman
138 Menjadi pria bodoh
139 Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140 Dasar pengadu!
141 Bersikap hangat lah kepadanya
142 Membalas budi
143 Kenapa kamu menangis?
144 Hanya tinggal angan
145 Lupakan saja...
146 Akan terbiasa
147 Bekal makan siang
148 Melanggar janji itu
149 Karena aku suaminya...
150 Kamu tidak tau siapa aku?
151 Menagih janji kamu
152 Hukuman
153 My Love
154 Siap menerima kenyataan
155 Rasanya sungguh sakit
156 Menginap
157 Dua pilihan yang sulit
158 Pesta kejutan
159 Penderitaan dan sakit hati
160 Gadis bau kencur
161 Penyesalan
162 Ke seluruh penjuru Jakarta
163 Mas Rega
164 Sangat berharga untukku
165 Karena aku peduli
166 Sudah lebih dari cukup
167 Bangkit dari keterpurukan
168 Check up
169 Harapan
170 Pengakuan...
171 Kembali ragu
172 Rasa takut
173 Bukan salah kamu
174 Mengikhlaskan
175 Telur dadar spesial
176 Jangan berkhayal
177 Bahkan lebih dari itu
178 Aku sangat membencimu!
179 Aku cemburu
180 Butuh perjuangan
181 Merendahkan diri kamu
182 Menyusun rencana
183 Aku menginginkan kamu
184 Menyusun rencana ( Chelsea )
185 Cium aku, sekarang!
186 Perubahan sikap
187 Rasa kecewa
188 Aku ingin Zaki bahagia
189 Niat baik
190 Merestui
191 Ini yang terbaik untuk kita
192 Karena aku tidak suka
193 Kejutan
194 Tidak akan bisa mengubah semuanya
195 Ini hidup aku
196 Apa kamu akan menyerah?
197 Seperti ratu
198 Oreo Truffles
199 Ingin menguji
200 Permintaan maaf
201 Jebakan
202 Menghargai aku sebagai suami mu
203 Apa kamu bahagia?
204 Simpanan kamu
205 Sudah banyak berubah
206 Aku akan tunjukkan
207 Permintaan Alex
208 Tapi orang lain
209 Berubah sikap
210 Nyonya Bos
211 Kamu bukan pengganggu
212 Tawaran kerjasama
213 Dari hal-hal kecil
214 Perubahan sikap Chelsea
215 Merasa diabaikan
216 Mencoba dari awal
217 Bekal makan siang
218 STI
219 Masih menahan diri
220 Menundanya lagi
221 Buah hati
222 Alvaro Noel Sanjaya
223 Tamu bulanan
224 Gugatan cerai
225 Bulan madu 1
226 Bulan madu 2
227 Bulan madu 3
228 Rahasia Betrand
229 Mendukungmu
230 Pigura foto
231 Belum diberi kepercayaan
232 Bersabar menunggu
233 Check up 1
234 Check up 2
235 Sahabat terbaikku
236 Hatinya akan benar-benar hancur
237 Apa ini Karma buat aku?
238 Tidak tahu malu
239 Sahabat lama
240 Hatinya sangat baik
241 Mengajak Noel jalan-jalan
242 Pengumuman
243 Wahana bermain
244 Kekuranganku
245 Anugerah terindah-Mu
246 Bagaikan mimpi
247 Kebenaran keluarga Alex
248 Mengikhlaskan
249 Momen
250 Kesakitan
251 Anugerah terindah
252 Ending season 2
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Prolog..
2
Kecemburuan Dion
3
Dion sakit
4
Menjenguk Dion
5
Rasa penasaran
6
Perasaan Tantri
7
Curhatan Dion..
8
Jebakan Tantri..
9
Kebohongan Dion
10
Kegelisahan Vera
11
Rencana pertunangan
12
Kabar gembira
13
Tunangan..tukar cincin
14
Alasan..
15
Tidak percaya
16
Kecurigaan Vera
17
Kamu ketahuan ( terbongkar )
18
Sahabat terbaik
19
Sakit hati
20
Kesalahan fatal
21
Pembatalan pertunangan
22
Curhatan Dion
23
Tempat Favorit Ferdi
24
Pindah kampus
25
Hamil
26
Tanggungjawab..
27
Ide gila
28
Pulang kampung
29
Lamaran Ferdi
30
Bimbang
31
Kesepakatan bersama
32
Setuju untuk menikah
33
Lembaran baru
34
Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35
Terabaikan
36
Mulai mencintainya
37
Jalan jalan sore
38
Terlalu mencintaimu
39
Aku merindukanmu
40
Keputusan
41
Kegelisahan Vera
42
Kejutan tak terduga
43
Cinta yang menyakitkan
44
Balik ke Jakarta
45
Kedatangan Ferdi
46
Egois
47
Bertemu Tantri 1
48
Bertemu Tantri 2
49
Bertemu Dion
50
Cobaan yang begitu berat
51
Ancaman Dion..
52
Berita buruk..
53
Jangan tinggalkan aku..
54
Nggak percaya
55
Makam
56
Kenangan masa kecil
57
Janji
58
Kerinduan Dion
59
Ronal
60
Putus ( Neti )
61
Bocah bau kencur
62
Tempat kenangan
63
Teringat kembali
64
Mulai merasa
65
Masalah Vera
66
Panggilan mama
67
Berkunjung
68
Rasa penasaran..
69
Kecemasan Serly..
70
Rencana perjodohan..
71
Ketakutan Dion
72
Pertemuan
73
Perjodohan
74
Jangan tinggalkan aku
75
Kedatangan Sam
76
Pertemuan Sam dan Dion
77
Kebun binatang
78
Lamaran Dion
79
Permintaan Veon
80
Melamar
81
Menjelang pernikahan..
82
Ijab qobul..
83
Aku kan menunggu
84
Apa alasannya ?
85
Kewajibanku
86
Ziarah kemakam Ferdi
87
Hadiah untuk Veon
88
Bocah kecil..
89
Gangguan sikecil..
90
Waktu yang tepat..
91
Ulang tahun Veon..
92
Ketakutan Vera..
93
Keputusan sulit
94
Cerita masa lalu..
95
Kecemburuan Vera
96
Nasehat
97
Penjelasan..
98
Takut..
99
Kotor..
100
Kesadaran..
101
Pulang
102
Kebaikan Vera
103
Nyidam..
104
Kebahagian Dion..
105
Tujuh bulanan..
106
Ending..
107
Promosi
108
Pembukaan season 2 (perkenalan)
109
Sang CEO
110
Apa yang akan terjadi esok...
111
Mereka pasti akan sangat kecewa
112
Apa kakak akan membunuhku?
113
Menikah secara kontrak
114
Penawaran
115
Merubah keputusannya
116
Menerima tawaran
117
Jangan jual aku...
118
Gadis dibawah umur
119
Aku akan menikahinya
120
Kenapa harus aku?
121
Bukan urusan kamu!
122
Aku ingin mati
123
Merindukan Mama
124
Apa kamu tuli?
125
Aku tidak setuju
126
Mendinginkan pikiran
127
Menikah itu begitu merepotkan
128
Aku tidak percaya apa itu cinta
129
Aku kotor
130
Aku jijik melihatnya
131
Sangat menginginkan kamu
132
Aku bukan anak kecil!
133
Seperti ibu kandungmu!
134
Untuk apa aku mengenalmu?
135
Bunuh aku sekarang
136
Hancur tak tersisa
137
Belajarlah dari pengalaman
138
Menjadi pria bodoh
139
Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140
Dasar pengadu!
141
Bersikap hangat lah kepadanya
142
Membalas budi
143
Kenapa kamu menangis?
144
Hanya tinggal angan
145
Lupakan saja...
146
Akan terbiasa
147
Bekal makan siang
148
Melanggar janji itu
149
Karena aku suaminya...
150
Kamu tidak tau siapa aku?
151
Menagih janji kamu
152
Hukuman
153
My Love
154
Siap menerima kenyataan
155
Rasanya sungguh sakit
156
Menginap
157
Dua pilihan yang sulit
158
Pesta kejutan
159
Penderitaan dan sakit hati
160
Gadis bau kencur
161
Penyesalan
162
Ke seluruh penjuru Jakarta
163
Mas Rega
164
Sangat berharga untukku
165
Karena aku peduli
166
Sudah lebih dari cukup
167
Bangkit dari keterpurukan
168
Check up
169
Harapan
170
Pengakuan...
171
Kembali ragu
172
Rasa takut
173
Bukan salah kamu
174
Mengikhlaskan
175
Telur dadar spesial
176
Jangan berkhayal
177
Bahkan lebih dari itu
178
Aku sangat membencimu!
179
Aku cemburu
180
Butuh perjuangan
181
Merendahkan diri kamu
182
Menyusun rencana
183
Aku menginginkan kamu
184
Menyusun rencana ( Chelsea )
185
Cium aku, sekarang!
186
Perubahan sikap
187
Rasa kecewa
188
Aku ingin Zaki bahagia
189
Niat baik
190
Merestui
191
Ini yang terbaik untuk kita
192
Karena aku tidak suka
193
Kejutan
194
Tidak akan bisa mengubah semuanya
195
Ini hidup aku
196
Apa kamu akan menyerah?
197
Seperti ratu
198
Oreo Truffles
199
Ingin menguji
200
Permintaan maaf
201
Jebakan
202
Menghargai aku sebagai suami mu
203
Apa kamu bahagia?
204
Simpanan kamu
205
Sudah banyak berubah
206
Aku akan tunjukkan
207
Permintaan Alex
208
Tapi orang lain
209
Berubah sikap
210
Nyonya Bos
211
Kamu bukan pengganggu
212
Tawaran kerjasama
213
Dari hal-hal kecil
214
Perubahan sikap Chelsea
215
Merasa diabaikan
216
Mencoba dari awal
217
Bekal makan siang
218
STI
219
Masih menahan diri
220
Menundanya lagi
221
Buah hati
222
Alvaro Noel Sanjaya
223
Tamu bulanan
224
Gugatan cerai
225
Bulan madu 1
226
Bulan madu 2
227
Bulan madu 3
228
Rahasia Betrand
229
Mendukungmu
230
Pigura foto
231
Belum diberi kepercayaan
232
Bersabar menunggu
233
Check up 1
234
Check up 2
235
Sahabat terbaikku
236
Hatinya akan benar-benar hancur
237
Apa ini Karma buat aku?
238
Tidak tahu malu
239
Sahabat lama
240
Hatinya sangat baik
241
Mengajak Noel jalan-jalan
242
Pengumuman
243
Wahana bermain
244
Kekuranganku
245
Anugerah terindah-Mu
246
Bagaikan mimpi
247
Kebenaran keluarga Alex
248
Mengikhlaskan
249
Momen
250
Kesakitan
251
Anugerah terindah
252
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!