Kecurigaan Vera

Di pikiran Vera selalu tergiang-giang ucapan Ferdi. Walau gadis itu tidak ingin mempercayai semua ucapan sahabatnya itu, tapi hatinya tetap masih merasa gelisah.

Vera merasa takut jika ucapan Ferdi ternyata terbukti benar. Hari ini Vera ingin membuktikan ucapan Ferdi dengan mata kepalanya sendiri.

Setelah bersiap-siap Vera keluar dari kamarnya dan berjalan menghampiri Mila di dapur.

Hari ini Vera sengaja berangkat siang hanya untuk membuktikan ucapan Ferdi, karena biasanya Dion dan Tantri selalu berangkat siang.

" Ma, Vera berangkat ke kampus dulu ya." Ucap Vera lalu mendekati Mama nya.

" Kamu nggak sarapan dulu sayang?" Ucap Mila sambil menyiapkan makanan diatas meja.

" Nggak Ma, Vera udah kesiangan ini." Ucap Vera memberi alasan.

" Ya udah, hati-hati di jalan, walau sudah kesiangan kamu jangan ngebut bawa mobilnya." Ucap Mila mencoba menasehati Vera.

" Iya Ma." Ucap Vera lalu mencium tangan Mila.

Vera berjalan keluar dan langsung menuju mobil. Ia masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju kampus.

Dalam perjalanan Vera melihat Dion sedang berboncengan dengan Tantri dan Tantri terlihat sedang memeluk erat tubuh Dion.

" Bukanya itu Dion sama Tantri, jadi selama ini mereka sering berangkat bareng. Kenapa Dion nggak pernah cerita sama aku kalau dia sering berangkat sama Tantri?" Ucap Vera penasaran. Vera terus melihat cara Tantri memeluk erat tubuh Dion.

... tapi aku nggak boleh curiga hanya gara-gara ini. Siapa tau mereka cuma kebetulan bertemu." Imbuhnya. Vera diam-diam mengikuti mereka dari belakang.

Sampai di kampus Vera memarkirkan mobilnya. Ia turun dari mobil dan berjalan menuju kelas. Vera melihat Tantri baru saja masuk ke dalam kelas.

" Hai Tan." Sapa Vera lalu duduk disebelah Tantri.

" Hai Ver, nggak seperti biasanya kamu berangkat siang." Ucap Tantri heran.

" Tadi aku bangun kesiangan." Ucap Vera berbohong.

Vera melihat sekeliling ruangan dan tidak melihat Dion..

" Dion dimana? kok belum datang?" Tanya Vera. Gadis itu sengaja ingin memancing sahabatnya itu. Apakah dia akan berkata jujur atau malah membohonginya.

" Aku nggak tau, dari tadi aku juga belum melihat Dion." Ucap Tantri dengan santainya. Gadis itu tidak tau jika dirinya saat ini sedang di jebak oleh Vera.

Vera tidak menyangka Tantri akan membohonginya. Padahal tadi Vera melihat dengan mata kepalanya sendiri Tantri berboncengan dengan Dion.

" Kenapa kamu harus membohongiku Tan? Jelas-jelas tadi aku melihatmu berboncengan dengan Dion. Sebenarnya apa yang sedang kamu sembunyikan dari aku?" Gumannya dalam hati.

Dion yang baru masuk ke dalam kelas langsung berjalan menghampiri Vera dan Tantri.

" Hai sayang." Sapa Dion lalu mengecup kening Vera.

" Kamu dari mana saja sayang, kok baru datang?" Ucap Vera pura-pura tidak tau.

" Aku tadi bangun kesiangan, makanya aku agak terlambat." Ucap Dion lalu duduk disamping Vera.

Gadis itu menatap lekat wajah pujaan hatinya. Hatinya terasa amat sakit, karena sang pujaan hati kini juga sedang membohonginya.

" Dion, kenapa kamu juga harus membohongi aku? Sebenarnya ada apa ini? Apa yang sedang kalian sembunyikan dari aku? Apa yang dikatakan Ferdi semuanya benar? Apa kalian memang benar-benar menjalin hubungan dibelakang aku?"Guman Vera dalam hati.

Dosen masuk ke dalam kelas dan kelaspun dimulai.

Hati Vera terasa amat sakit. Ia seakan tengah ditusuk benda tajam dan langsung menusuk tepat di hatinya. Ia tidak menyangka, orang yang begitu sangat ia percayai ternyata membohonginya dan menusuknya dari belakang. Rasa kepercayaan Vera seakan hancur, ia tidak tau harus berbuat apa. Ia bahkan tidak bisa memikirkan hal apa yang akan ia lakukan setelah mengetahui semua kebohongan mereka.

Vera sesekali melirik Dion dan Tantri. Tapi ia sama sekali tidak menemukan gelagat yang mencurigakan dari mereka. Mereka bersikap seperyi biasanya. Ia merasa pikirannya saat ini sedang kacau, ia bahkan tidak bisa fokus sama apa yang dosen terangkan.

Kelaspun berakhir..

Vera berencana ingin mengajak Dion ke kantin. Ia ingin menghilangkan kecurigaannya, rasa cintanya ke Dion terlalu besar.

" Sayang ayo kita kekantin?" Ajak Vera sambil menggenggam tangan Dion.

" Kamu duluan aja sayang, aku mau ketoilet dulu." Ucap Dion sambil melepaskan tangannya dari genggaman tangan Vera. Kedua mata Dion melirik kearah Tantri yang kini juga tengah menatapnya.

Vera merasa ada yang berbeda dengan sikap Dion hari ini. Pemuda itu tidak lagi bersikap manja dan mengucapkan rayuan-rayuan yang biasa dilakukan kepadanya. Vera menghela nafas panjang, ia tatap punggung Dion yang kini sudah tak terlihat.

" Ayo Tan kita duluan aja." Ajak Vera lalu menarik tangan Tantri.

Dalam perjalanan menuju kantin Vera masih memikirkan sikap Dion yang terlihat berubah.

" Kamu mau pesan apa Ver?" Tanya Tantri.

" Aku pesan es jeruk aja." Ucap Vera.

Pikirannya yang di penuhi sikap Dion dan Tantri membuatnya tidak berselera makan.

" Ok..aku pesenin dulu ya." Ucap Tantri lalu berjalan meninggalkan Vera.

Saat Tantri beranjak pergi tiba-tiba ponsel Tantri berbunyi. Vera mengambil ponsel Tantri dan melihat siapa yang menelfon. Seketika kedua matanya membulat, ia terkejut melihat siapa yang menelfon Tantri. Tak lain dan tak bukan ternyata Dion yang menelfon.

" Kenapa Dion menghubungi Tantri? ada apa ini?" Ucap Vera semakin penasaran.

Vera meletakkan kembali ponsel Tantri diatas meja, tak berselang lama Tantri datang membawa makanan dan minuman lalu meletakkannya diatas meja. Vera mengambil minuman itu lalu meneguknya.

" Tan, tadi ponsel kamu berbunyi, kayaknya ada yang menelfon kamu." Ucap Vera sambil menatap Tantri.

" Dari siapa Ver?" Tanya Tantri lalu mengambil ponselnya dari atas meja.

" Aku nggak tau, coba kamu telpon balik. Siapa tau itu telfon penting." Ucap Vera berbohong.

" Ok, aku cek dulu." Ucap Tantri sambil melihat layar ponselnya.

Vera melihat ada seutas senyum terpancar dari raut wajah Tantri saat melihat layar ponselnya. Bahkan senyuman Tantri tidak seperti biasanya. Senyuman yang sulit untuk diartikan.

" Dari siapa Tan?" Tanya Vera mencoba menguji Tantri. Apa dia akan jujur atau membohonginya lagi.

" Dari Mama aku, sebentar ya aku telpon Mama aku dulu takutnya tadi telfon penting." Ucap Tantri lalu menjauh dari Vera.

" Tan, kamu membohongi aku lagi." Guman Vera sambil melihat Tantri yang sudah menjauh dari mejanya.

Tantri yang sudah selesai menelpon lalu berjalan menghampiri Vera.

" Ver, aku ke kelas duluan ya, aku ada urusan." Ucap Tantri lalu berjalan meninggalkan Vera.

Vera semakin curiga dengan sikap Tantri dan Dion, akhirnya Vera berniat untuk mengikuti Tantri. Ia ingin melihat siapa yang akan Tantri temui. Apakah itu benar Dion atau bukan.

Vera mengikuti Tantri dari belakang, jarak mereka lumayan jauh. Ia melihat Tantri berjalan menuju gudang dibelakang kampus.

" Mau apa Tantri pergi kearah gudang?" Ucap Vera curiga.

Vera melihat Tantri masuk ke dalam gudang. Tantri masuk ke dalam gudang, ternyata Dion sudah menunggu Tantri di dalam gudang.

" Kenapa kamu lama banget sih." Ucap Dion lalu menarik tangan Tantri.

" Sabar dong sayang, kamu mau kita ketahuan sama Vera. Tadi itu aku lagi bersama Vera, aku kan juga harus mencari alasan untuk pergi dari sana." Ucap Tantri sambil melepas tangan Dion.

Dion yang sudah tidak bisa menahan diri langsung menarik tengkuk Tantri dan menyatukan bibir mereka. Mereka terhanyut dalam pagutan yang diberikan pada bibir mereka. Dion mengakhiri pangutannya. Ia tidak bisa lagi menahan bagian bawahnya yang sudah terasa sesak.

" Aku akan melakukannya sekarang." Ucap Dion lalu membalikan tubuh Tantri.

Dengan lihai Dion sudah melucuti pakian Tantri. Tantri menikmati setiap sentuhan-sentuhan yang Dion berikan pada tubuhnya. Tantri tanpa sadar mengeluarkan suara-suara kenikmatannya yang membuat Dion semakin bersemangat.

" Berteriaklah dengan keras, aku suka mendengarnya." Ucap Dion sambil terus menguncang tubuh Tantri.

Mereka tidak menyadari jika ada seseorang yang sedang berjalan mendekati tempat dimana mereka sedang menikmati kenikmatan surga dunia.

Vera yang penasaran akhirnya berjalan menuju gudang. Dengan perlahan ia berjalan mendekati pintu gudang.

Vera sangat penasaran dengan apa yang sedang dilakukan Tantri di dalam gudang, dengan siapa Tantri di dalam gudang.

Perasaan Vera semakin gelisah. Ia takut melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi didalam. Ia takut kecurigaannya terbukti benar.

Vera mencoba menguatkan dirinya. Vera mencoba untuk birfikir positif dan tidak berprasangka buruk sebelum melihat kebenarannya.

🌟🌟🌟🌟

Terpopuler

Comments

Noni Kartika Wati

Noni Kartika Wati

ga elite amat digudang 🤮

2022-09-05

0

Dinda Kharisma

Dinda Kharisma

moga aja vera mutusin dion setelah live d depannmata nya

2021-07-16

0

Zaitun

Zaitun

vera bodoh dah jelas masih bele bele jadi sebel

2021-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog..
2 Kecemburuan Dion
3 Dion sakit
4 Menjenguk Dion
5 Rasa penasaran
6 Perasaan Tantri
7 Curhatan Dion..
8 Jebakan Tantri..
9 Kebohongan Dion
10 Kegelisahan Vera
11 Rencana pertunangan
12 Kabar gembira
13 Tunangan..tukar cincin
14 Alasan..
15 Tidak percaya
16 Kecurigaan Vera
17 Kamu ketahuan ( terbongkar )
18 Sahabat terbaik
19 Sakit hati
20 Kesalahan fatal
21 Pembatalan pertunangan
22 Curhatan Dion
23 Tempat Favorit Ferdi
24 Pindah kampus
25 Hamil
26 Tanggungjawab..
27 Ide gila
28 Pulang kampung
29 Lamaran Ferdi
30 Bimbang
31 Kesepakatan bersama
32 Setuju untuk menikah
33 Lembaran baru
34 Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35 Terabaikan
36 Mulai mencintainya
37 Jalan jalan sore
38 Terlalu mencintaimu
39 Aku merindukanmu
40 Keputusan
41 Kegelisahan Vera
42 Kejutan tak terduga
43 Cinta yang menyakitkan
44 Balik ke Jakarta
45 Kedatangan Ferdi
46 Egois
47 Bertemu Tantri 1
48 Bertemu Tantri 2
49 Bertemu Dion
50 Cobaan yang begitu berat
51 Ancaman Dion..
52 Berita buruk..
53 Jangan tinggalkan aku..
54 Nggak percaya
55 Makam
56 Kenangan masa kecil
57 Janji
58 Kerinduan Dion
59 Ronal
60 Putus ( Neti )
61 Bocah bau kencur
62 Tempat kenangan
63 Teringat kembali
64 Mulai merasa
65 Masalah Vera
66 Panggilan mama
67 Berkunjung
68 Rasa penasaran..
69 Kecemasan Serly..
70 Rencana perjodohan..
71 Ketakutan Dion
72 Pertemuan
73 Perjodohan
74 Jangan tinggalkan aku
75 Kedatangan Sam
76 Pertemuan Sam dan Dion
77 Kebun binatang
78 Lamaran Dion
79 Permintaan Veon
80 Melamar
81 Menjelang pernikahan..
82 Ijab qobul..
83 Aku kan menunggu
84 Apa alasannya ?
85 Kewajibanku
86 Ziarah kemakam Ferdi
87 Hadiah untuk Veon
88 Bocah kecil..
89 Gangguan sikecil..
90 Waktu yang tepat..
91 Ulang tahun Veon..
92 Ketakutan Vera..
93 Keputusan sulit
94 Cerita masa lalu..
95 Kecemburuan Vera
96 Nasehat
97 Penjelasan..
98 Takut..
99 Kotor..
100 Kesadaran..
101 Pulang
102 Kebaikan Vera
103 Nyidam..
104 Kebahagian Dion..
105 Tujuh bulanan..
106 Ending..
107 Promosi
108 Pembukaan season 2 (perkenalan)
109 Sang CEO
110 Apa yang akan terjadi esok...
111 Mereka pasti akan sangat kecewa
112 Apa kakak akan membunuhku?
113 Menikah secara kontrak
114 Penawaran
115 Merubah keputusannya
116 Menerima tawaran
117 Jangan jual aku...
118 Gadis dibawah umur
119 Aku akan menikahinya
120 Kenapa harus aku?
121 Bukan urusan kamu!
122 Aku ingin mati
123 Merindukan Mama
124 Apa kamu tuli?
125 Aku tidak setuju
126 Mendinginkan pikiran
127 Menikah itu begitu merepotkan
128 Aku tidak percaya apa itu cinta
129 Aku kotor
130 Aku jijik melihatnya
131 Sangat menginginkan kamu
132 Aku bukan anak kecil!
133 Seperti ibu kandungmu!
134 Untuk apa aku mengenalmu?
135 Bunuh aku sekarang
136 Hancur tak tersisa
137 Belajarlah dari pengalaman
138 Menjadi pria bodoh
139 Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140 Dasar pengadu!
141 Bersikap hangat lah kepadanya
142 Membalas budi
143 Kenapa kamu menangis?
144 Hanya tinggal angan
145 Lupakan saja...
146 Akan terbiasa
147 Bekal makan siang
148 Melanggar janji itu
149 Karena aku suaminya...
150 Kamu tidak tau siapa aku?
151 Menagih janji kamu
152 Hukuman
153 My Love
154 Siap menerima kenyataan
155 Rasanya sungguh sakit
156 Menginap
157 Dua pilihan yang sulit
158 Pesta kejutan
159 Penderitaan dan sakit hati
160 Gadis bau kencur
161 Penyesalan
162 Ke seluruh penjuru Jakarta
163 Mas Rega
164 Sangat berharga untukku
165 Karena aku peduli
166 Sudah lebih dari cukup
167 Bangkit dari keterpurukan
168 Check up
169 Harapan
170 Pengakuan...
171 Kembali ragu
172 Rasa takut
173 Bukan salah kamu
174 Mengikhlaskan
175 Telur dadar spesial
176 Jangan berkhayal
177 Bahkan lebih dari itu
178 Aku sangat membencimu!
179 Aku cemburu
180 Butuh perjuangan
181 Merendahkan diri kamu
182 Menyusun rencana
183 Aku menginginkan kamu
184 Menyusun rencana ( Chelsea )
185 Cium aku, sekarang!
186 Perubahan sikap
187 Rasa kecewa
188 Aku ingin Zaki bahagia
189 Niat baik
190 Merestui
191 Ini yang terbaik untuk kita
192 Karena aku tidak suka
193 Kejutan
194 Tidak akan bisa mengubah semuanya
195 Ini hidup aku
196 Apa kamu akan menyerah?
197 Seperti ratu
198 Oreo Truffles
199 Ingin menguji
200 Permintaan maaf
201 Jebakan
202 Menghargai aku sebagai suami mu
203 Apa kamu bahagia?
204 Simpanan kamu
205 Sudah banyak berubah
206 Aku akan tunjukkan
207 Permintaan Alex
208 Tapi orang lain
209 Berubah sikap
210 Nyonya Bos
211 Kamu bukan pengganggu
212 Tawaran kerjasama
213 Dari hal-hal kecil
214 Perubahan sikap Chelsea
215 Merasa diabaikan
216 Mencoba dari awal
217 Bekal makan siang
218 STI
219 Masih menahan diri
220 Menundanya lagi
221 Buah hati
222 Alvaro Noel Sanjaya
223 Tamu bulanan
224 Gugatan cerai
225 Bulan madu 1
226 Bulan madu 2
227 Bulan madu 3
228 Rahasia Betrand
229 Mendukungmu
230 Pigura foto
231 Belum diberi kepercayaan
232 Bersabar menunggu
233 Check up 1
234 Check up 2
235 Sahabat terbaikku
236 Hatinya akan benar-benar hancur
237 Apa ini Karma buat aku?
238 Tidak tahu malu
239 Sahabat lama
240 Hatinya sangat baik
241 Mengajak Noel jalan-jalan
242 Pengumuman
243 Wahana bermain
244 Kekuranganku
245 Anugerah terindah-Mu
246 Bagaikan mimpi
247 Kebenaran keluarga Alex
248 Mengikhlaskan
249 Momen
250 Kesakitan
251 Anugerah terindah
252 Ending season 2
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Prolog..
2
Kecemburuan Dion
3
Dion sakit
4
Menjenguk Dion
5
Rasa penasaran
6
Perasaan Tantri
7
Curhatan Dion..
8
Jebakan Tantri..
9
Kebohongan Dion
10
Kegelisahan Vera
11
Rencana pertunangan
12
Kabar gembira
13
Tunangan..tukar cincin
14
Alasan..
15
Tidak percaya
16
Kecurigaan Vera
17
Kamu ketahuan ( terbongkar )
18
Sahabat terbaik
19
Sakit hati
20
Kesalahan fatal
21
Pembatalan pertunangan
22
Curhatan Dion
23
Tempat Favorit Ferdi
24
Pindah kampus
25
Hamil
26
Tanggungjawab..
27
Ide gila
28
Pulang kampung
29
Lamaran Ferdi
30
Bimbang
31
Kesepakatan bersama
32
Setuju untuk menikah
33
Lembaran baru
34
Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35
Terabaikan
36
Mulai mencintainya
37
Jalan jalan sore
38
Terlalu mencintaimu
39
Aku merindukanmu
40
Keputusan
41
Kegelisahan Vera
42
Kejutan tak terduga
43
Cinta yang menyakitkan
44
Balik ke Jakarta
45
Kedatangan Ferdi
46
Egois
47
Bertemu Tantri 1
48
Bertemu Tantri 2
49
Bertemu Dion
50
Cobaan yang begitu berat
51
Ancaman Dion..
52
Berita buruk..
53
Jangan tinggalkan aku..
54
Nggak percaya
55
Makam
56
Kenangan masa kecil
57
Janji
58
Kerinduan Dion
59
Ronal
60
Putus ( Neti )
61
Bocah bau kencur
62
Tempat kenangan
63
Teringat kembali
64
Mulai merasa
65
Masalah Vera
66
Panggilan mama
67
Berkunjung
68
Rasa penasaran..
69
Kecemasan Serly..
70
Rencana perjodohan..
71
Ketakutan Dion
72
Pertemuan
73
Perjodohan
74
Jangan tinggalkan aku
75
Kedatangan Sam
76
Pertemuan Sam dan Dion
77
Kebun binatang
78
Lamaran Dion
79
Permintaan Veon
80
Melamar
81
Menjelang pernikahan..
82
Ijab qobul..
83
Aku kan menunggu
84
Apa alasannya ?
85
Kewajibanku
86
Ziarah kemakam Ferdi
87
Hadiah untuk Veon
88
Bocah kecil..
89
Gangguan sikecil..
90
Waktu yang tepat..
91
Ulang tahun Veon..
92
Ketakutan Vera..
93
Keputusan sulit
94
Cerita masa lalu..
95
Kecemburuan Vera
96
Nasehat
97
Penjelasan..
98
Takut..
99
Kotor..
100
Kesadaran..
101
Pulang
102
Kebaikan Vera
103
Nyidam..
104
Kebahagian Dion..
105
Tujuh bulanan..
106
Ending..
107
Promosi
108
Pembukaan season 2 (perkenalan)
109
Sang CEO
110
Apa yang akan terjadi esok...
111
Mereka pasti akan sangat kecewa
112
Apa kakak akan membunuhku?
113
Menikah secara kontrak
114
Penawaran
115
Merubah keputusannya
116
Menerima tawaran
117
Jangan jual aku...
118
Gadis dibawah umur
119
Aku akan menikahinya
120
Kenapa harus aku?
121
Bukan urusan kamu!
122
Aku ingin mati
123
Merindukan Mama
124
Apa kamu tuli?
125
Aku tidak setuju
126
Mendinginkan pikiran
127
Menikah itu begitu merepotkan
128
Aku tidak percaya apa itu cinta
129
Aku kotor
130
Aku jijik melihatnya
131
Sangat menginginkan kamu
132
Aku bukan anak kecil!
133
Seperti ibu kandungmu!
134
Untuk apa aku mengenalmu?
135
Bunuh aku sekarang
136
Hancur tak tersisa
137
Belajarlah dari pengalaman
138
Menjadi pria bodoh
139
Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140
Dasar pengadu!
141
Bersikap hangat lah kepadanya
142
Membalas budi
143
Kenapa kamu menangis?
144
Hanya tinggal angan
145
Lupakan saja...
146
Akan terbiasa
147
Bekal makan siang
148
Melanggar janji itu
149
Karena aku suaminya...
150
Kamu tidak tau siapa aku?
151
Menagih janji kamu
152
Hukuman
153
My Love
154
Siap menerima kenyataan
155
Rasanya sungguh sakit
156
Menginap
157
Dua pilihan yang sulit
158
Pesta kejutan
159
Penderitaan dan sakit hati
160
Gadis bau kencur
161
Penyesalan
162
Ke seluruh penjuru Jakarta
163
Mas Rega
164
Sangat berharga untukku
165
Karena aku peduli
166
Sudah lebih dari cukup
167
Bangkit dari keterpurukan
168
Check up
169
Harapan
170
Pengakuan...
171
Kembali ragu
172
Rasa takut
173
Bukan salah kamu
174
Mengikhlaskan
175
Telur dadar spesial
176
Jangan berkhayal
177
Bahkan lebih dari itu
178
Aku sangat membencimu!
179
Aku cemburu
180
Butuh perjuangan
181
Merendahkan diri kamu
182
Menyusun rencana
183
Aku menginginkan kamu
184
Menyusun rencana ( Chelsea )
185
Cium aku, sekarang!
186
Perubahan sikap
187
Rasa kecewa
188
Aku ingin Zaki bahagia
189
Niat baik
190
Merestui
191
Ini yang terbaik untuk kita
192
Karena aku tidak suka
193
Kejutan
194
Tidak akan bisa mengubah semuanya
195
Ini hidup aku
196
Apa kamu akan menyerah?
197
Seperti ratu
198
Oreo Truffles
199
Ingin menguji
200
Permintaan maaf
201
Jebakan
202
Menghargai aku sebagai suami mu
203
Apa kamu bahagia?
204
Simpanan kamu
205
Sudah banyak berubah
206
Aku akan tunjukkan
207
Permintaan Alex
208
Tapi orang lain
209
Berubah sikap
210
Nyonya Bos
211
Kamu bukan pengganggu
212
Tawaran kerjasama
213
Dari hal-hal kecil
214
Perubahan sikap Chelsea
215
Merasa diabaikan
216
Mencoba dari awal
217
Bekal makan siang
218
STI
219
Masih menahan diri
220
Menundanya lagi
221
Buah hati
222
Alvaro Noel Sanjaya
223
Tamu bulanan
224
Gugatan cerai
225
Bulan madu 1
226
Bulan madu 2
227
Bulan madu 3
228
Rahasia Betrand
229
Mendukungmu
230
Pigura foto
231
Belum diberi kepercayaan
232
Bersabar menunggu
233
Check up 1
234
Check up 2
235
Sahabat terbaikku
236
Hatinya akan benar-benar hancur
237
Apa ini Karma buat aku?
238
Tidak tahu malu
239
Sahabat lama
240
Hatinya sangat baik
241
Mengajak Noel jalan-jalan
242
Pengumuman
243
Wahana bermain
244
Kekuranganku
245
Anugerah terindah-Mu
246
Bagaikan mimpi
247
Kebenaran keluarga Alex
248
Mengikhlaskan
249
Momen
250
Kesakitan
251
Anugerah terindah
252
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!