Dion sakit

Hari ini Vera bangun pagi-pagi sekali, karena dia ingin membantu Mama nya memasak sekalian ingin belajar memasak.

"Pagi, Mama ku sayang," sapa Vera sambil memeluk Mama nya dari belakang.

"Pagi sayang, tumben kamu sudah bangun. Biasanya nunggu Mama bangunin baru bangun," sindir Mila sambil tersenyum.

"Vera mau bantuin Mama memasak, sekalian Vera ingin belajar memasak, hehehe," ucap Vera sambil tersenyum.

"Memang kamu kuliah jam berapa? nanti kalau kamu terlambat gimana?" Ucap Mila cemas.

"Tenang saja Ma, Vera masuk siang kok."

"Ya sudah sini bantuin Mama memotong sayuran, biar Mama lanjutin yang lain." Mila lalu memberikan sayuran kepada Vera.

"Siap, Ma." Vera lalu menggantikan Mila memotong sayuran.

"Vera ingin belajar memasak Ma, biar besok kalau Vera sudah menikah, Vera bisa masakin makanan buat suami Vera."

"Mama senang jika kamu mau belajar memasak, dengan begitu kamu bisa bantuin Mama setiap hari," ucap Mila sambil menampakan senyuman di wajahnya.

"Ibarat sambil menyelam minum air ya Ma," sindir Vera. Mila tertawa mendengar sindiran dari anak gadisnya.

Setelah 1 jam akhirnya makanan sudah siap. Mila menyiapkan makanan diatas meja makan.

"Vera mandi dulu ya Ma, setelah itu baru sarapan."

"Ya sudah, jangan lama-lama mandinya nanti kamu bisa kesiangan."

"Iya, Mama ku sayang." Ucap Vera sambil memeluk Mama nya.

Vera berjalan menaiki tangga dan menuju kamarnya. Ia masuk ke dalam kamar dan langsung menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit Vera selesai mandi.

Vera berjalan menuju lemari dan diambilnya sebuah kemeja berwarna pink, itu adalah kemeja kesukaannya, karena kemeja itu hadiah ulang tahun dari Dion.

"Ok, sudah cantik, sekarang waktunya sarapan." Vera lalu mengambil tas di atas meja belajar.

Vera turun dari tangga dan berjalan menuju ruang makan.

"Kamu cantik banget sayang," sanjung Mila.

"Siapa dulu dong Mama nya, Mama Vera kan juga cantik banget," goda Vera.

"Sudah ayo makan, nanti kamu keburu siang," ucap Mila mencoba mengalihkan pembicaraan. Kini raut wajah Mila bersemu merah karena sanjungan dari anak gadisnya.

"Ma, Vera berangkat kuliah dulu ya." Vera lalu mencium tangan Mama nya.

"Hati-hati di jalan, jangan ngebut ingat pesan Mama."

"Iya, Ma," sahut Vera lalu berjalan menuju garasi.

Vera berjalan menuju mobil. Saat Vera hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

SMS masuk..SMS masuk..

Vera mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya, dibuka itu sms dan ternyata SMS dari Tantri.

"Ver, jemput aku dong, motor aku mogok ni, mana dari tadi nggak ada taksi." ( Tantri )

Vera membalas SMS Tantri..

"Ok..tunggu aku di rumah. Ini aku baru mau berangkat." ( Vera )

Vera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju rumah Tantri.

Sesampai di rumah Tantri, ternyata Tantri sudah menunggu di depan rumah.

"Ayo masuk," ucap Vera sambil membuka pintu mobil.

Tantri masuk ke dalam mobil. Vera melajukan mobilnya menuju kampus. Sesampainya di kampus, Vera memarkirkan mobilnya.

Vera dan Tantri berjalan menuju kelas.

Sampai di kelas Vera mencari-cari keberadaan Dion. Tidak seperti biasanya Dion datang terlambat.

Vera akhirnya bertanya sama Rio. Sahabat dekat Dion.

"Rio, Dion kemana kok nggak kelihatan?" Tanya Vera sambil berdiri di depan Rio.

"Nggak masuk," sahut Rio singkat.

"Kenapa? kemaren kayaknya masih baik-baik saja," tanya Vera cemas.

"Aku juga nggak tau kenapa, tadi Dion cuma sms aku kalau dia lagi sakit dan nggak masuk kuliah."

"Ok..makasih ya." Vera lalu kembali ke tempat duduknya.

"Gimana? apa kata Rio?" Tanya Tantri yang juga mencemaskan Dion.

"Katanya Dion lagi sakit, tapi nggak tau sakit apa." Vera lalu duduk di samping Tantri.

Dosen masuk kedalam kelas dan kelaspun dimulai.Vera nggak bisa konsentrasi pada palajaran. Ia selalu kepikiran sama Dion, ia begitu sangat mencemaskan keadaan Dion.

Bel berbunyi tanda waktunya istirahat..

"Yuk ke kantin, aku lapar nie," ajak Tantri sambil mengandeng tangan Vera.

Walau rasanya malas, tapi Vera tetap mengikuti Tantri ke kantin.

"Kamu mau makan apa Ver?" Tanya Tantri sambil mencatat pesanannya.

"Aku nggak lapar, pesan es jus saja," sahut Vera lemas.

"Kamu ini kenapa nggak punya daya kayak gitu?" Tanya Tantri cemas.

"Aku sangat mencemaskan Dion--"

"Ya sudah, aku pesankan minuman kamu dulu ya," ucap Tantri lalu berjalan menjauh.

Tantri pergi memesan makanan dan minuman. Sebenarnya Tantri juga sangat mengkhawatirkan Dion, tapi Tantri nggak mau menunjukannya kepada Vera.

"Hai, Vera," sapa Ferdi lalu duduk di samping Vera.

"Hai," sapa Vera balik.

"Kamu sendirian?"

"Aku lagi sama Tantri, dia lagi pesan makanan. Kok kamu masuk kuliah, bukannya kamu lagi nggak ada kelas?" Tanya Vera penasaran.

"Aku mau ketemu kamu, ada yang mau aku ceritakan sama kamu." Vera mengeryitkan dahinya.

"Soal apa?" Tanya Vera penasaran.

"Nanti saja aku ke rumah kamu."

"Kenapa nggak sekarang saja?" Tanya Vera semakin penasaran.

"Nanti saja, aku nggak enak sama Tantri." Vera semakin mengeryitkan dahinya.

"Memang kenapa? apa ada hubungannya sama Tantri?" Tanya Vera semakin di buat penasaran oleh Ferdi.

"Ya pokoknya ada, aku pergi dulu ya." Ferdi lalu beranjak dari duduknya. Ia berjalan meninggalkan Vera.

"Ada masalah apa sih, kok main rahasia-rahasia an segala, bikin aku tambah penasaran saja," gerutu Vera.

"Kenapa?" Tanya Tantri yang sudah ada di samping Vera sambil membawa makanan dan minuman.

Tantri meletakkan makanan dan minuman diatas meja.

"Bukannya tadi itu Ferdi?" Sambung Tantri lagi sambil duduk di depan Vera.

"Iya, itu Ferdi." Vera lalu mengambil jus dari atas meja, lalu meneguknya.

"Mau ngapain dia kesini? bukannya dia nggak ada kelas?" Tanya Tantri yang juga penasaran.

"Aku juga nggak tau, tapi tadi katanya mau ketemu aku gitu."

"Ver apa kamu nggak sadar kalau Ferdi itu suka sama kamu?"

"Aku tau kok, tapi aku sudah bilang sama Ferdi kalau aku sudah menganggap dia seperti kakak aku sendiri."

"Terus gimana tanggapan Ferdi?" Tanya Vera penasaran.

"Ya dia cuma bilang, katanya mau sabar menunggu sampai aku bisa menerima dia."

"Gila apa si Ferdi itu, apa dia mendo'akan kamu supaya cepat putus dari Dion? Apa dia nggak tau kalau kamu cinta mati sama Dion?"

Tantri memang sengaja memancing Vera agar ia jujur dengan perasaannya dan bisa meninggalkan Dion. Dengan begitu Tantri bisa mendekati Dion dan mendapatkannya.

"Nggak mungkin Ferdi kayak gitu, Ferdi itu orangnya baik, aku sudah mengenalnya sejak aku masih SD." Vera kembali menyeruput jus yang masih ada di tangannya.

"Andai kamu putus sama Dion, aku akan sangat bahagia, Vera. Dengan begitu aku bisa memiliki Dion selamanya," gumam Tantri dalam hati.

Setelah selesai makan mereka kembali ke kelas. Selang beberapa jam, kelas pun berakhir.

"Aku mau menjenguk Dion, kamu mau ikut nggak?" Tawar Vera.

"Boleh, aku juga ingin tau Dion sakit apa. Orang kayak Dion bisa sakit juga ternyata." Ucap Tantri sambil tersenyum.

"Dion kan juga manusia Tan, bukan robot," ucap Vera sedikit kesal.

Mereka keluar kelas dan berjalan menuju parkiran. Mereka masuk ke dalam mobil. Vera melajukan mobilnya menuju rumah Dion.

"Kita mampir dulu ke toko buah ya, nggak enak datang dengan tangan kosong," ucap Vera sambil terus fokus menyetir.

"Ide bagus itu, Dion kan paling suka makan buah-buahan, biar cepat sembuh."

"Iya, nggak ada Dion rasanya nggak asyik. Kayak ada yang hilang gitu," ucap Vera lalu tersenyum.

¤¤¤¤

Terpopuler

Comments

Zaitun

Zaitun

🤔🤔🤔

2021-04-07

0

Yenni Tantiana Ose Pehan

Yenni Tantiana Ose Pehan

hati2 ver sma tantri entr doinya diembat lgi

2021-01-26

0

Rizki Rahma

Rizki Rahma

kek nya si Tantri itu ada main SM Dion ...penghianat
jijiknya aku😝😝😝

2020-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog..
2 Kecemburuan Dion
3 Dion sakit
4 Menjenguk Dion
5 Rasa penasaran
6 Perasaan Tantri
7 Curhatan Dion..
8 Jebakan Tantri..
9 Kebohongan Dion
10 Kegelisahan Vera
11 Rencana pertunangan
12 Kabar gembira
13 Tunangan..tukar cincin
14 Alasan..
15 Tidak percaya
16 Kecurigaan Vera
17 Kamu ketahuan ( terbongkar )
18 Sahabat terbaik
19 Sakit hati
20 Kesalahan fatal
21 Pembatalan pertunangan
22 Curhatan Dion
23 Tempat Favorit Ferdi
24 Pindah kampus
25 Hamil
26 Tanggungjawab..
27 Ide gila
28 Pulang kampung
29 Lamaran Ferdi
30 Bimbang
31 Kesepakatan bersama
32 Setuju untuk menikah
33 Lembaran baru
34 Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35 Terabaikan
36 Mulai mencintainya
37 Jalan jalan sore
38 Terlalu mencintaimu
39 Aku merindukanmu
40 Keputusan
41 Kegelisahan Vera
42 Kejutan tak terduga
43 Cinta yang menyakitkan
44 Balik ke Jakarta
45 Kedatangan Ferdi
46 Egois
47 Bertemu Tantri 1
48 Bertemu Tantri 2
49 Bertemu Dion
50 Cobaan yang begitu berat
51 Ancaman Dion..
52 Berita buruk..
53 Jangan tinggalkan aku..
54 Nggak percaya
55 Makam
56 Kenangan masa kecil
57 Janji
58 Kerinduan Dion
59 Ronal
60 Putus ( Neti )
61 Bocah bau kencur
62 Tempat kenangan
63 Teringat kembali
64 Mulai merasa
65 Masalah Vera
66 Panggilan mama
67 Berkunjung
68 Rasa penasaran..
69 Kecemasan Serly..
70 Rencana perjodohan..
71 Ketakutan Dion
72 Pertemuan
73 Perjodohan
74 Jangan tinggalkan aku
75 Kedatangan Sam
76 Pertemuan Sam dan Dion
77 Kebun binatang
78 Lamaran Dion
79 Permintaan Veon
80 Melamar
81 Menjelang pernikahan..
82 Ijab qobul..
83 Aku kan menunggu
84 Apa alasannya ?
85 Kewajibanku
86 Ziarah kemakam Ferdi
87 Hadiah untuk Veon
88 Bocah kecil..
89 Gangguan sikecil..
90 Waktu yang tepat..
91 Ulang tahun Veon..
92 Ketakutan Vera..
93 Keputusan sulit
94 Cerita masa lalu..
95 Kecemburuan Vera
96 Nasehat
97 Penjelasan..
98 Takut..
99 Kotor..
100 Kesadaran..
101 Pulang
102 Kebaikan Vera
103 Nyidam..
104 Kebahagian Dion..
105 Tujuh bulanan..
106 Ending..
107 Promosi
108 Pembukaan season 2 (perkenalan)
109 Sang CEO
110 Apa yang akan terjadi esok...
111 Mereka pasti akan sangat kecewa
112 Apa kakak akan membunuhku?
113 Menikah secara kontrak
114 Penawaran
115 Merubah keputusannya
116 Menerima tawaran
117 Jangan jual aku...
118 Gadis dibawah umur
119 Aku akan menikahinya
120 Kenapa harus aku?
121 Bukan urusan kamu!
122 Aku ingin mati
123 Merindukan Mama
124 Apa kamu tuli?
125 Aku tidak setuju
126 Mendinginkan pikiran
127 Menikah itu begitu merepotkan
128 Aku tidak percaya apa itu cinta
129 Aku kotor
130 Aku jijik melihatnya
131 Sangat menginginkan kamu
132 Aku bukan anak kecil!
133 Seperti ibu kandungmu!
134 Untuk apa aku mengenalmu?
135 Bunuh aku sekarang
136 Hancur tak tersisa
137 Belajarlah dari pengalaman
138 Menjadi pria bodoh
139 Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140 Dasar pengadu!
141 Bersikap hangat lah kepadanya
142 Membalas budi
143 Kenapa kamu menangis?
144 Hanya tinggal angan
145 Lupakan saja...
146 Akan terbiasa
147 Bekal makan siang
148 Melanggar janji itu
149 Karena aku suaminya...
150 Kamu tidak tau siapa aku?
151 Menagih janji kamu
152 Hukuman
153 My Love
154 Siap menerima kenyataan
155 Rasanya sungguh sakit
156 Menginap
157 Dua pilihan yang sulit
158 Pesta kejutan
159 Penderitaan dan sakit hati
160 Gadis bau kencur
161 Penyesalan
162 Ke seluruh penjuru Jakarta
163 Mas Rega
164 Sangat berharga untukku
165 Karena aku peduli
166 Sudah lebih dari cukup
167 Bangkit dari keterpurukan
168 Check up
169 Harapan
170 Pengakuan...
171 Kembali ragu
172 Rasa takut
173 Bukan salah kamu
174 Mengikhlaskan
175 Telur dadar spesial
176 Jangan berkhayal
177 Bahkan lebih dari itu
178 Aku sangat membencimu!
179 Aku cemburu
180 Butuh perjuangan
181 Merendahkan diri kamu
182 Menyusun rencana
183 Aku menginginkan kamu
184 Menyusun rencana ( Chelsea )
185 Cium aku, sekarang!
186 Perubahan sikap
187 Rasa kecewa
188 Aku ingin Zaki bahagia
189 Niat baik
190 Merestui
191 Ini yang terbaik untuk kita
192 Karena aku tidak suka
193 Kejutan
194 Tidak akan bisa mengubah semuanya
195 Ini hidup aku
196 Apa kamu akan menyerah?
197 Seperti ratu
198 Oreo Truffles
199 Ingin menguji
200 Permintaan maaf
201 Jebakan
202 Menghargai aku sebagai suami mu
203 Apa kamu bahagia?
204 Simpanan kamu
205 Sudah banyak berubah
206 Aku akan tunjukkan
207 Permintaan Alex
208 Tapi orang lain
209 Berubah sikap
210 Nyonya Bos
211 Kamu bukan pengganggu
212 Tawaran kerjasama
213 Dari hal-hal kecil
214 Perubahan sikap Chelsea
215 Merasa diabaikan
216 Mencoba dari awal
217 Bekal makan siang
218 STI
219 Masih menahan diri
220 Menundanya lagi
221 Buah hati
222 Alvaro Noel Sanjaya
223 Tamu bulanan
224 Gugatan cerai
225 Bulan madu 1
226 Bulan madu 2
227 Bulan madu 3
228 Rahasia Betrand
229 Mendukungmu
230 Pigura foto
231 Belum diberi kepercayaan
232 Bersabar menunggu
233 Check up 1
234 Check up 2
235 Sahabat terbaikku
236 Hatinya akan benar-benar hancur
237 Apa ini Karma buat aku?
238 Tidak tahu malu
239 Sahabat lama
240 Hatinya sangat baik
241 Mengajak Noel jalan-jalan
242 Pengumuman
243 Wahana bermain
244 Kekuranganku
245 Anugerah terindah-Mu
246 Bagaikan mimpi
247 Kebenaran keluarga Alex
248 Mengikhlaskan
249 Momen
250 Kesakitan
251 Anugerah terindah
252 Ending season 2
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Prolog..
2
Kecemburuan Dion
3
Dion sakit
4
Menjenguk Dion
5
Rasa penasaran
6
Perasaan Tantri
7
Curhatan Dion..
8
Jebakan Tantri..
9
Kebohongan Dion
10
Kegelisahan Vera
11
Rencana pertunangan
12
Kabar gembira
13
Tunangan..tukar cincin
14
Alasan..
15
Tidak percaya
16
Kecurigaan Vera
17
Kamu ketahuan ( terbongkar )
18
Sahabat terbaik
19
Sakit hati
20
Kesalahan fatal
21
Pembatalan pertunangan
22
Curhatan Dion
23
Tempat Favorit Ferdi
24
Pindah kampus
25
Hamil
26
Tanggungjawab..
27
Ide gila
28
Pulang kampung
29
Lamaran Ferdi
30
Bimbang
31
Kesepakatan bersama
32
Setuju untuk menikah
33
Lembaran baru
34
Malam pertama ( jangan sentuh aku )
35
Terabaikan
36
Mulai mencintainya
37
Jalan jalan sore
38
Terlalu mencintaimu
39
Aku merindukanmu
40
Keputusan
41
Kegelisahan Vera
42
Kejutan tak terduga
43
Cinta yang menyakitkan
44
Balik ke Jakarta
45
Kedatangan Ferdi
46
Egois
47
Bertemu Tantri 1
48
Bertemu Tantri 2
49
Bertemu Dion
50
Cobaan yang begitu berat
51
Ancaman Dion..
52
Berita buruk..
53
Jangan tinggalkan aku..
54
Nggak percaya
55
Makam
56
Kenangan masa kecil
57
Janji
58
Kerinduan Dion
59
Ronal
60
Putus ( Neti )
61
Bocah bau kencur
62
Tempat kenangan
63
Teringat kembali
64
Mulai merasa
65
Masalah Vera
66
Panggilan mama
67
Berkunjung
68
Rasa penasaran..
69
Kecemasan Serly..
70
Rencana perjodohan..
71
Ketakutan Dion
72
Pertemuan
73
Perjodohan
74
Jangan tinggalkan aku
75
Kedatangan Sam
76
Pertemuan Sam dan Dion
77
Kebun binatang
78
Lamaran Dion
79
Permintaan Veon
80
Melamar
81
Menjelang pernikahan..
82
Ijab qobul..
83
Aku kan menunggu
84
Apa alasannya ?
85
Kewajibanku
86
Ziarah kemakam Ferdi
87
Hadiah untuk Veon
88
Bocah kecil..
89
Gangguan sikecil..
90
Waktu yang tepat..
91
Ulang tahun Veon..
92
Ketakutan Vera..
93
Keputusan sulit
94
Cerita masa lalu..
95
Kecemburuan Vera
96
Nasehat
97
Penjelasan..
98
Takut..
99
Kotor..
100
Kesadaran..
101
Pulang
102
Kebaikan Vera
103
Nyidam..
104
Kebahagian Dion..
105
Tujuh bulanan..
106
Ending..
107
Promosi
108
Pembukaan season 2 (perkenalan)
109
Sang CEO
110
Apa yang akan terjadi esok...
111
Mereka pasti akan sangat kecewa
112
Apa kakak akan membunuhku?
113
Menikah secara kontrak
114
Penawaran
115
Merubah keputusannya
116
Menerima tawaran
117
Jangan jual aku...
118
Gadis dibawah umur
119
Aku akan menikahinya
120
Kenapa harus aku?
121
Bukan urusan kamu!
122
Aku ingin mati
123
Merindukan Mama
124
Apa kamu tuli?
125
Aku tidak setuju
126
Mendinginkan pikiran
127
Menikah itu begitu merepotkan
128
Aku tidak percaya apa itu cinta
129
Aku kotor
130
Aku jijik melihatnya
131
Sangat menginginkan kamu
132
Aku bukan anak kecil!
133
Seperti ibu kandungmu!
134
Untuk apa aku mengenalmu?
135
Bunuh aku sekarang
136
Hancur tak tersisa
137
Belajarlah dari pengalaman
138
Menjadi pria bodoh
139
Kenapa aku? kenapa bukan Tuan Veon?
140
Dasar pengadu!
141
Bersikap hangat lah kepadanya
142
Membalas budi
143
Kenapa kamu menangis?
144
Hanya tinggal angan
145
Lupakan saja...
146
Akan terbiasa
147
Bekal makan siang
148
Melanggar janji itu
149
Karena aku suaminya...
150
Kamu tidak tau siapa aku?
151
Menagih janji kamu
152
Hukuman
153
My Love
154
Siap menerima kenyataan
155
Rasanya sungguh sakit
156
Menginap
157
Dua pilihan yang sulit
158
Pesta kejutan
159
Penderitaan dan sakit hati
160
Gadis bau kencur
161
Penyesalan
162
Ke seluruh penjuru Jakarta
163
Mas Rega
164
Sangat berharga untukku
165
Karena aku peduli
166
Sudah lebih dari cukup
167
Bangkit dari keterpurukan
168
Check up
169
Harapan
170
Pengakuan...
171
Kembali ragu
172
Rasa takut
173
Bukan salah kamu
174
Mengikhlaskan
175
Telur dadar spesial
176
Jangan berkhayal
177
Bahkan lebih dari itu
178
Aku sangat membencimu!
179
Aku cemburu
180
Butuh perjuangan
181
Merendahkan diri kamu
182
Menyusun rencana
183
Aku menginginkan kamu
184
Menyusun rencana ( Chelsea )
185
Cium aku, sekarang!
186
Perubahan sikap
187
Rasa kecewa
188
Aku ingin Zaki bahagia
189
Niat baik
190
Merestui
191
Ini yang terbaik untuk kita
192
Karena aku tidak suka
193
Kejutan
194
Tidak akan bisa mengubah semuanya
195
Ini hidup aku
196
Apa kamu akan menyerah?
197
Seperti ratu
198
Oreo Truffles
199
Ingin menguji
200
Permintaan maaf
201
Jebakan
202
Menghargai aku sebagai suami mu
203
Apa kamu bahagia?
204
Simpanan kamu
205
Sudah banyak berubah
206
Aku akan tunjukkan
207
Permintaan Alex
208
Tapi orang lain
209
Berubah sikap
210
Nyonya Bos
211
Kamu bukan pengganggu
212
Tawaran kerjasama
213
Dari hal-hal kecil
214
Perubahan sikap Chelsea
215
Merasa diabaikan
216
Mencoba dari awal
217
Bekal makan siang
218
STI
219
Masih menahan diri
220
Menundanya lagi
221
Buah hati
222
Alvaro Noel Sanjaya
223
Tamu bulanan
224
Gugatan cerai
225
Bulan madu 1
226
Bulan madu 2
227
Bulan madu 3
228
Rahasia Betrand
229
Mendukungmu
230
Pigura foto
231
Belum diberi kepercayaan
232
Bersabar menunggu
233
Check up 1
234
Check up 2
235
Sahabat terbaikku
236
Hatinya akan benar-benar hancur
237
Apa ini Karma buat aku?
238
Tidak tahu malu
239
Sahabat lama
240
Hatinya sangat baik
241
Mengajak Noel jalan-jalan
242
Pengumuman
243
Wahana bermain
244
Kekuranganku
245
Anugerah terindah-Mu
246
Bagaikan mimpi
247
Kebenaran keluarga Alex
248
Mengikhlaskan
249
Momen
250
Kesakitan
251
Anugerah terindah
252
Ending season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!