Ferdi masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya kembali ke rumah. Ferdi ingin sekali memberitahu Vera tentang apa yang baru saja dilihatnya.
Ferdi tidak menyangka kecurigaannya selama ini ternyata benar. Sesampainya di rumah Ferdi langsung turun dari mobil. Ia membuka pintu utama dan masuk kedalam rumahnya.
Ferdi duduk di sofa ruang tamu. Ia mengambil ponsel dari saku celananya lalu menghubungi Vera.
Tuttt..tutt..tutt..
" Sayang ponsel kamu berbunyi." Teriak Mila.
" Ya ma." Jawab Vera sambil berjalan mengambil ponselnya yang ada diatas meja.
" Hallo Fer, ada apa menelfon?" Sahut Vera.
" Kamu dimana Ver?"
" Aku lagi di rumah,memangnya ada apa?" Tanya Vera penasaran.
" Kamu tau nggak sekarang Dion dimana?"
" Aku nggak tau, tapi tadi katanya sih mau jalan-jalan dan minta aku untuk menemaninya tapi aku nggak bisa, ada apa Fer? jangan bikin aku penasaran kayak gini, bicara saja langsung ada apa?" Tanya Vera semakin penasaran.
" Nggak ada apa-apa kok, tadi aku melihat Dion lagi jalan sama Tantri dan mereka makan berdua di restoran, apa kamu tau kalau Dion pergi sama Tantri?" Tanya Ferdi penasaran.
Vera terkejut dengan apa yang di katakan Ferdi.
" Mungkin Dion cuma mau mengantar pulang Tantri, karena merasa lapar mereka mampir dulu untuk makan." Ucap Vera sambil menyembunyikan kegelisahannya.
" Kamu nggak curiga sama Tantri Ver, aku lihat Tantri begitu dekat dengan Dion."
" Nggak! Tantri adalah sahabat aku dan nggak mungkin dia menusuk aku dari belakang. Aku juga percaya sama Dion, dia nggak akan mengkhianati aku. Dion selalu jujur sama aku." Jelas Vera.
" Kamu jangan terlalu percaya sama Tantri dan Dion, dia nggak seperti yang kamu pikirkan." Ucap Ferdi.
Ferdi tidak tega melihat orang yang sangat ia cintai di sakiti oleh orang-orang yang sangat dipercayainya.
" Kamu mungkin hanya salah paham Fer, Dion bukan orang yang seperti itu. Aku sudah mengenal Dion selama 2 tahun lebih. Dia nggak mungkin mengkhianati aku apa lagi dengan sahabat aku sendiri."
" Kamu jadi orang jangan polos-polos amat. Aku tau kamu itu orang yang baik, tapi aku cuma nggak mau kamu sampai disakiti sama Dion dan Tantri."
" Kamu tenang saja, itu nggak akan terjadi."
" Ya sudah aku cuma mau memberitahu itu dan semoga saja kecurigaan aku salah."
" Makasih ya Fer, kamu sudah perhatian sama aku. Dan kamu tenang saja, semua yang kamu lihat itu mungkin hanya kebetulan saja."
" Kamu harus ingat Ver, aku akan selalu ada buat kamu, aku nggak akan membiarkan kamu disakiti oleh siapapun."
" Makasih ya Fer, kamu sudah perduli sama aku."
" Ya sudah, aku tutup dulu telfonnya aku masih ada urusan." Ucap Ferdi lalu mematikan telfon.
Sebenarnya hati Vera sangat gelisah dan khawatir, tapi Vera tidak ingin Ferdi menjadi khawatir.
" Aku percaya sama kami Dion, kamu nggak mungkin akan mengkhianati aku dengan sahabat aku sendiri." Gumannya dalam hati.
Vera ingin menenangkan hatinya dengan menelfon Dion. Ia ingin membuktikan perkataan Ferdi. Vera mencoba untuk menghubungi Dion.
Tutt...tutt..tutt..
Dion yang baru saja pulang sehabis mengantar Tantri, mendengar ponselnya berbunyi. Dion mengambil ponselnya dari dalam tas dan melihat siapa yang menelfon.
" Vera.." Ucap Dion lalu menjawab telfon
" Hallo sayang." Sahut Dion.
" Kamu lagi dimana sayang?"
" Aku lagi di rumah, memang ada apa?"
" Nggak ada apa-apa, aku cuma mau minta maaf saja karena tadi aku nggak bisa menemani kamu jalan." Ucap Vera mencoba untuk tetap tenang.
" Aku tau kok kamu lagi sibuk, jadi kamu nggak usah merasa bersalah kayak gitu."
" Kalau boleh tau tadi kamu mau mengajak aku kemana?" Tanya Vera mencoba untuk mencari kebenaran atas ucapan Ferdi.
Vera nggak ingin Dion tau kalau dia sedang mencurigainya. Ia mencoba bertanya secara perlahan.
" Aku tadi mau mengajak kamu ke toko buku, ada buku yang ingin aku beli."
" Emm..terus kamu jadi ketoko bukunya?"
" Jadi."
" Kamu pergi sendirian?"
Dion tidak ingin membohongi Vera lagi, Dion tidak ingin Vera semakin salah paham nanti.
" Aku tadi ditemani sama Tantri, sekalian mengantar Tantri pulang."
Vera terkejut mendengar jawaban Dion, ternyata yang dikatakan Ferdi benar.
" Ternyata benar kata Ferdi, tapi kalau Dion memang berniat untuk mengkhianati aku maka Dion nggak akan memberitahu aku kalau dia pergi bersama dengan Tantri." Gumannya dalam hati.
" Kamu jangan salah paham sayang, aku cuma berniat mengantar Tantri pulang karena tadi Tantri memohon sama aku, jadi aku nggak bisa menolaknya. Apa lagi dia kan sahabat kamu." Ucap Dion memberi alasan agar Vera tidak curiga.
" Aku percaya sama kamu kok sayang, kamu nggak mungkin mengkhianati aku dengan sahabat aku sendiri."
" Maafin aku Ver, tapi kenyataannya aku sudah mengkhianati kamu. Maafin aku." Guman Dion dalam hati.
" Sekarang kamu lagi ngapain sayang? kamu jangan berfikir yang macam-macam ya, diantara aku dan Tantri nggak ada hubungan apa-apa, aku mau membantu Tantri karena dia sahabat kamu."
" Iya sayang, aku percaya kok sama kamu, Tantri juga nggak mungkin menusuk aku dari belakang." Ucap Vera mencoba untuk tetap mempercayai Dion dan Tantri.
" Sekarang kamu lagi ngapain sayang?"
" Aku lagi bantuin Mama aku, maaf jika aku bertanya banyak sama kamu, aku nggak bermaksud untuk mencurigai kamu. Aku percaya sama kamu, aku mencintai mu sayang." Ucap Vera dengan perasaan yang masih gelisah.
" Makasih ya sayang, aku juga sangat mencintai kamu." Ucap Dion lega.
" Ya sudah, aku masih ada urusan, sampai ketemu besok di kampus." Ucap Vera lalu mematikan telponnya.
Vera merasa lega karena sudah bertanya sama Dion. Ia semakin yakin kalau Ferdi hanya salah paham saja.
" Aku harus percaya sama Dion, aku nggak boleh curiga, tapi kenapa hati aku belum merasa tenang ya." Vera menghela nafas berat.
" Sayang kamu lagi ngapain, cepetan kesini? bantuin Mama." Teriak Mila.
" Ya Ma, sebentar." Teriak Vera.
Vera berjalan menuju dapur.
" Siapa yang menelfon?" Tanya Mila penasaran.
" Ferdi Ma."
" Apa ada masalah?"
" Nggak ada apa-apa kok Ma."
" Terus kenapa muka kamu pucet gitu, kamu sakit sayang." Tanya Mila cemas.
" Enggak kok Ma, Vera baik-baik saja." Ucap Vera sambil menyembunyikan kecemasannya.
" Memang Ferdi bilang apa sama kamu?"
" Cuma menanyakan Vera ada dimana kok Ma."
" Dia mau maen kesini?"
" Nggak Ma, Ferdi cuma mau mengajak ketemuan tapi Vera bilang nggak bisa." Ucap Vera berbohong.
" Maafin aku Ma, aku sudah bohong sama Mama. Aku cuma nggak mau Mama khawatir. Aku juga belum yakin apa kecurigaan Ferdi ini benat atau cuma salah paham saja. Tapi aku percaya sama Dion, dia nggak mungkin akan mengkhianati aku." Guman Vera dalam hati.
" Sayang, kamu kenapa malah bengong, sini bantuin Mama." Seru Mila sambil melihat Vera yang masih diam mematung.
" Emmm..maaf Ma."
" Beneran kamu lagi nggak ada masalah? kalau kamu lagi ada masalah bicara sama Mama agar beban kamu berkurang."
" Beneran nggak ada apa-apa kok Ma. Vera kan nggak mungkin bohong sama mama." Ucap Vera dengan memaksakan senyuman di wajahnya.
Mila menatap Vera yang masih terlihat murung. Mila tidak akan memaksa Vera untuk menceritakan masalahnya karena Mila ingin Vera menceritakan masalahnya dengan sendirinya.
" Ya sudah, Mama percaya sama kamu, tapi jika kamu ada masalah jangan kamu pendam sendiri."
" Iya Ma, Vera akan cerita sama mama kalau Vera sedang ada masalah." Ucap Vera lalu memeluk mama nya.
🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Dinda Kharisma
vera jg salah ...g pernah ada waktu buat dion...
dan jg vera jangan terlalu percaya sm sahabat...
karna kebanyakan yg menusuk dr belakang itu adalah orang terdekat kita sendiri...
2021-07-16
0
Ciska Nisa
vera sama ferdi aja udhhh
2021-07-16
0
Zaitun
lanjut 🤔🤔
2021-04-07
0