Bab.6

Sore hari pun tiba, rencana keberangkatan Laura dan Mario yang semula malam. Kini diubah oleh Mario menjadi sore hari. Dan Mario memutuskan untuk menggunakan pesawat pribadi keluarga Wiriadinata, alasannya hanya tidak ingin umum tau bahwa Mario pergi dengan wanita lain selain Dania.

Dania menerima saran Mario dan sudah mempersiapkan segalanya. 

"Mario..." Dania terlihat ragu, untuk menyampaikan sesuatu.

"Jangan khawatir, semua akan baik-baik saja. Kamu percaya padaku." Jelas Mario, memeluk Dania.

Laura yang menunggu di dalam mobil, bersama Jimi pun hanya terdiam menatap mereka. Tak lama Mario pun masuk ke dalam mobil, dan duduk di depan bersama Jimi. Membuat hati Laura merasakan sakit, tapi … Dia pun sadar diri, bahwa dia adalah istri kedua yang hanya memberikan anak pada mereka.

Mereka pun sampai di bandara Internasional Soekarno-Hatta. Laura pun tidak mengagumi yang ada di depannya, dia sedang tidak mood. Laura mengikuti langkah Mario di belakang, menggunakan masker dan kacamata hitam supaya tidak ada yang mengenali Laura.

Di dalam pesawat pun Laura masih diam, dan memandang keluar yang hanya terlihat awan. Setelah pesawat terbang di udara.

Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam kurang lebih, akhirnya Mario dan Laura sampai di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Kemudian Mario menghentikan taxi dan membawa mereka menuju hotel di sekitaran bandara.

Sesampainya di hotel tersebut, Laura masuk terlebih dulu dan melihat sekeliling hotel.

"Bahkan hotel ini pun biasa saja, huh! Nasib istri yang tak di inginkan. Sadar Laura kamu hanya di butuhkan untuk melahirkan anaknya Mario."  Batin Laura, sambil memandang pantai Jimbaran. Setidaknya dia merasakan yang namanya liburan, selama ini dia hanya diam dirumah jika libur.

Mario menatap Laura, yang sedang di balkon kamar dia tidak mengatakan apapun dan langsung pergi ke luar. Untuk sejenak dia ingin menikmati sejuknya angin pantai.

****

Sementara itu kediaman Mario, Dania tengah mengurung diri di kamarnya. Dari keberangkatan Mario sampai waktunya makan malam, Dania tidak ingin keluar. Para pelayan sudah berusaha membujuk sang nyonya. Namun, hasilnya nihil dengan terpaksa salah satu pelayan menghubungi Mario.

Tapi sebelum pelayan sempat menghubungi tuannya, Jimi datang mencegah pelayan tersebut. 

"Biar aku saja, yang membujuk nyonya Dania," pinta Jimi, supaya liburan Mario dan Laura tidak ada halangan apa pun.

Jimi mengetuk pintu kamar Dania, dan tampaklah Dania yang terlihat acak-acakan. Dania memeluk Jimi erat. "Sudah jangan menangis, ada aku disini." Ucap Jimi lembut, mengelus punggung Dania.

"Ayo kita makan, apa mau aku suapi ?" goda Jimi, melepas pelukan Dania. Membuat Dania mencebikan bibirnya.

"Temani aku makan Jim," pinta Dania, Jimi pun mengangguk membawa Dania ke meja makan.

Melihat Dania yang makan dengan ogah-ogahan. Membuat Jimi menggeleng, dia sudah bersama sejak kecil jadi tahu bagaimana sikap dan sifat sang nyonya.

"Makanlah yang benar, Dania." Desis Jimi.

"Mereka sedang apa yah, Jim ?" tanya Dania, sambil menerawang jauh.

"Sudahlah, jangan kamu pikirkan Dania. Jika kalian ingin cepat memiliki anak biarkan Mario melakukannya dengan cepat." Jelas Jimi. "atau perlu aku hubungi Mario?"

Melihat Dania yang diam saja, Jimi memutuskan untuk menghubungi bos sekaligus sahabatnya itu.

Sambungan pertama tak di angkat, ke dua, ke tiga, dan pada dering ke empat Mario mengangkatnya.

"Ada apa Jimi?" Tanya Mario to the point.

"Apa kamu sudah melakukannya?" Bukannya menjawab, Jimi malah balik bertanya.

Hening.

"Belum," lirih Mario. "aku belum siap, Jim. Aku selalu memikirkan Dania dan perasaannya." 

"Mario, justru kamu akan menyakiti mereka berdua. Laura dan Dania." Terang Jimi. "apa kamu pikir, Laura tak sakit hati? Maka jangan pernah sia-siakan pengorbanan perasaan mereka berdua."

Dengan tegas Jimi mengatakan hal seperti itu, agar Mario melakukannya dengan cepat. Dan tak membuat Dania merasakan sakit hati lebih lama.

"Baiklah malam ini akan aku coba." Putus Mario pada akhirnya.

Tanpa menunggu jawaban Jimi, Mario sudah menutup sambungan telepon. Jimi menatap Dania, yang juga menatapnya.

"Aku juga bilang apa? Mario tidak semudah itu melakukan dengan wanita lain, Dania." Jelas Jimi, dan membawa Dania ke kamarnya untuk beristirahat, setelah Dania menghabiskan makanannya.

***

Hotel di Bali

Laura yang merasa bosan memutuskan untuk berendam, badannya pegal-pegal karena pertama kalinya dia naik pesawat. Dan jujur sedikit pusing.

"Naik pesawat aja langsung pegel, huh! Dasar norak." Kekehnya menggeleng pelan.

Sedangkan Mario, baru kembali ke dalam kamar hotel. Setelah tadi menenangkan pikirannya. Mario harus cepat melakukannya jika tidak ingin terus berlarut-larut dalam menyakiti kedua wanita tersebut.

"Kemana dia?" gumam Mario, mencari keberadaan Laura, Laura yang lupa mengunci pintu tak mendengar langkah kaki seseorang dan pintu terbuka.

"Astaga Laura," Seru Mario panik, dan segera menghampiri Laura yang tertidur di bathup.

Mario langsung mengangkat tubuh polos Laura, membuat Mario membulatkan matanya.

"Aakkhhh M-Mario ap-apa, yang kau lakukan." Pekik Laura, dengan terbata. Sambil berusaha menutupi d4d4nya.

"Maafkan aku Laura, aku kira kamu pingsan." Jelas Mario.

"Hah, pingsan yang benar saja."  Batin Laura.

Hening menyelimuti keduanya.

Mario menatap dalam mata Laura, refleks tangan Mario membuka tanga Laura yang menutupi bulatan kenyal tersebut, secara sadar Mario mengusap, dan meremasnya secara pelan. Dia juga sudah lama tidak melakukannya dengan Dania.

Di perlakukan seperti itu oleh Mario, membuat Laura merinding dan seperti ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik perutnya.

"Jika Mario meminta haknya, aku rela, dan ikhlas."  Batin Laura, sambil memejamkan mata, saat benda kenyal menyentuh bibirnya.

Skip aja deh

Setelah pendakian yang panjang, akhirnya Mario menumpahkan bibit unggulnya ke dalam rahim Laura, berharap ada salah satu di antaranya tumbuh.

Mario merebahkan diri di samping Laura, dan membawa Laura ke dalam dekapannya. 

"Makasih Laura." Ucap Mario, kemudian mencium kening Laura dalam.

Laura tidak menjawab dia, hanya mengeratkan pelukannya pada Mario. Pelukan ternyaman yang pernah Laura rasakan kembali.

Mario mendengar suara dengkuran halus dari bibir Laura, bibir yang akan menjadi candu untuknya.

"Terima kasih, Laura terima kasih." Gumam Mario, pada saat itu Mario tidak menyangka bahwa Laura masih virgin, berbeda halnya dengan Dania. Pada saat Mario melakukannya dengan Dania, Dania sudah tidak gadis lagi, tapi Mario tidak mempermasalahkannya karena Mario mencintai Dania. Tapi kali ini ada yang berbeda dengannya, melihat bahu Laura, dan bulatan kenyalnya yang mengintip. Membuat sesuatu yang tertidur terbangun kembali.

Mario menghembuskan napasnya secara kasar. 

"Aku tidak bisa mengendalikan diriku, setelah tau aku yang pertama. Dan rasanya begitu nikmat."

Huh!

Bersambung…

Maaf typo

Terpopuler

Comments

Sania Puteri Makasar

Sania Puteri Makasar

curiga Dania sama jimi

2022-12-11

0

خويرون

خويرون

jangan² anak yg di kandung sama Dania bukan anaknya Mario 🤔 makanya Dania kena karma sampe diangkat rahimnya dan anaknya meninggal 🤧

2022-09-08

3

afikamanisih Manisih

afikamanisih Manisih

asisten sama istri bos kok biasa aja ya main pelukan segala

2022-09-07

4

lihat semua
Episodes
1 Bab.1
2 Bab.2
3 Bab.3
4 Bab.4
5 Bab.5
6 Bab.6
7 Bab.7
8 Bab.8
9 Bab.9
10 Bab.10
11 Bab.11
12 Bab.12
13 Bab.13
14 Bab.14
15 Bab.15
16 Bab.16
17 Bab.17
18 Bab.18
19 Bab.19
20 Bab.20
21 Bab.21
22 Bab.22
23 Bab.23
24 Bab.24
25 Bab.25
26 Bab.26
27 Bab.27
28 Bab.28
29 Bab.29
30 Bab.30
31 Bab.31
32 Bab.32
33 Bab.33
34 Bab.34
35 Pengumuman
36 Bab.36
37 Bab.37
38 Jimi part.1
39 Jimi part.2
40 Bab.40
41 Bab.41
42 Bab.42
43 Bab.43
44 Bab.44
45 Bab.45
46 Bab.46
47 Bab.47
48 Bab.48
49 Bab.49
50 Bab.50
51 Hari patah hati
52 Bab.52
53 Puncak Patah Hati
54 Bara
55 Berusaha
56 Pernyataan Cinta Bara
57 Keano&Zea
58 Pernikahan Hito&Yusra
59 Malam Pertama
60 Jawaban
61 Pengumuman
62 Akhiri Saja
63 Bab.63
64 Bab.64
65 Lembaran Baru
66 Bab.66
67 Bab.67
68 Sebuah Rencana 1
69 Sebuah Rencana.2
70 Bab.70
71 Bab.71
72 Bab.72
73 Bab.73
74 Bab.74
75 Bab.75
76 Bab.76
77 Bab.77
78 Bab.78
79 Bab.79
80 Exstra Part.1
81 Exstra part.2
82 Exstra part.3
83 Exstra part.4
84 Exstra Part.5
85 Exstra Part.6
86 Exstra part.7
87 Exstra Part.8
88 Exstra Part.9
89 Exstra Part.10
90 Exstra Part.11
91 Exstra Part.12
92 Exstra Part.13
93 Exstra Part.14
94 Exstra Part.15
95 Exstra Part.16
96 Pengumuman
97 Exstra Part.17
98 Exstra Part.18
99 Exstra Part.19
100 Pengumuman
101 Exstra Part.20
102 Exstra Part.21
103 Exstra Part.22
104 Pengumuman
105 Exstra Part.22
106 Exstra Part.23
107 Exstra Part.24
108 Exstra Part.25
109 Exstra Part.26
110 Exstra Part.27
111 Karya Baru
112 Chat story baru
113 Bukan pengantin pengganti
114 Promo Chat story baru
115 Promo Karya Baru Elang
116 Karya Baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab.1
2
Bab.2
3
Bab.3
4
Bab.4
5
Bab.5
6
Bab.6
7
Bab.7
8
Bab.8
9
Bab.9
10
Bab.10
11
Bab.11
12
Bab.12
13
Bab.13
14
Bab.14
15
Bab.15
16
Bab.16
17
Bab.17
18
Bab.18
19
Bab.19
20
Bab.20
21
Bab.21
22
Bab.22
23
Bab.23
24
Bab.24
25
Bab.25
26
Bab.26
27
Bab.27
28
Bab.28
29
Bab.29
30
Bab.30
31
Bab.31
32
Bab.32
33
Bab.33
34
Bab.34
35
Pengumuman
36
Bab.36
37
Bab.37
38
Jimi part.1
39
Jimi part.2
40
Bab.40
41
Bab.41
42
Bab.42
43
Bab.43
44
Bab.44
45
Bab.45
46
Bab.46
47
Bab.47
48
Bab.48
49
Bab.49
50
Bab.50
51
Hari patah hati
52
Bab.52
53
Puncak Patah Hati
54
Bara
55
Berusaha
56
Pernyataan Cinta Bara
57
Keano&Zea
58
Pernikahan Hito&Yusra
59
Malam Pertama
60
Jawaban
61
Pengumuman
62
Akhiri Saja
63
Bab.63
64
Bab.64
65
Lembaran Baru
66
Bab.66
67
Bab.67
68
Sebuah Rencana 1
69
Sebuah Rencana.2
70
Bab.70
71
Bab.71
72
Bab.72
73
Bab.73
74
Bab.74
75
Bab.75
76
Bab.76
77
Bab.77
78
Bab.78
79
Bab.79
80
Exstra Part.1
81
Exstra part.2
82
Exstra part.3
83
Exstra part.4
84
Exstra Part.5
85
Exstra Part.6
86
Exstra part.7
87
Exstra Part.8
88
Exstra Part.9
89
Exstra Part.10
90
Exstra Part.11
91
Exstra Part.12
92
Exstra Part.13
93
Exstra Part.14
94
Exstra Part.15
95
Exstra Part.16
96
Pengumuman
97
Exstra Part.17
98
Exstra Part.18
99
Exstra Part.19
100
Pengumuman
101
Exstra Part.20
102
Exstra Part.21
103
Exstra Part.22
104
Pengumuman
105
Exstra Part.22
106
Exstra Part.23
107
Exstra Part.24
108
Exstra Part.25
109
Exstra Part.26
110
Exstra Part.27
111
Karya Baru
112
Chat story baru
113
Bukan pengantin pengganti
114
Promo Chat story baru
115
Promo Karya Baru Elang
116
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!