Melanggar?

Sudah satu bulan berlalu sejak kejadian malam itu, tetapi Melvin tak menunjukkan tanda-tanda akan menepati janjinya padahal minggu depan adalah wisuda nya.

Kanaya meragukan ucapan Melvin hari itu, ia takut jika Melvin akan mengingkari janjinya. Kini Kanaya lebih banyak diam dari biasanya, ia lebih murung dan tak banyak bicara termasuk pada Nadia, sang kakak.

"Nay, dimakan dong sarapannya. Jangan diaduk doang," tegur Nadia saat melihat Kanaya tak kunjung menyuap sarapannya.

Kanaya tersadar, ia melihat ke arah Nadia sebentar. "Iya Kak, ini mau di makan." Balas Kanaya lalu menyuap sarapannya.

Nadia menghela nafas, satu bulan belakangan ini ia merasa aneh pada sikap sang adik yang banyak murung dan juga sedih, lebih tepatnya sejak ia bertanya kemana Kanaya tidak pulang saat pesta ulang tahun Melvin.

"Nay, jujur sama gue lo kenapa?" tanya Nadia memegang tangan adiknya.

"Aku gak apa-apa Kak, cuma lagi pusing mikir tugas aja." Jawab Kanaya berbohong.

Nadia mengangguk. "Oke, kali ini gue percaya, tapi kalau gue masih lihat lo murung dan sedih, awas aja!" timpal Nadia dengan sungguh-sungguh.

Kanaya hanya mengangguk tanpa bicara lagi, ia masih berusaha menutupi kejadian malam itu karena permintaan Melvin yang sudah lama itu, ia juga takut akan mengecewakan Nadia yang sudah susah merawatnya.

Kanaya beruntung memiliki kakak seperti Nadia, andai saja tidak maka ia tak tahu akan seperti apa hidupnya.

"Kak, makasih ya." Ucap Kanaya tiba-tiba.

"Makasih buat apa?" Tanya Nadia heran.

"Buat semuanya Kak, aku gak tau gimana kalau aku hidup sendiri tanpa Kakak." Jawab Kanaya tulus.

Nadia tersenyum hangat, ia beranjak dari duduknya lalu mendekati Kanaya.

"Karena lo adek gue, kalau bukan pasti udah gue tendang dari lama tau gak?" balas Nadia bergurau.

Kanaya terkekeh, ia lantas memeluk Nadia yang dibalas tak kalah erat oleh gadis itu.

"Gue tau lo anak yang baik, jadi jangan kecewain gue dan Mama Papa disana ya," bisik Nadia sambil mengusap rambut panjang Kanaya.

Kanaya terdiam, ia tak tahu harus menjawab ucapan Nadia dengan apa selain anggukan kepala, sungguh ia merasa sangat bersalah telah membohongi Nadia.

Sementara itu di rumah mewah keluarga Atmadja, sepasang suami istri bersama putra mereka tengah sarapan bersama. 

Hari kelulusan sebentar lagi tiba, dan mereka sama-sama bahagia karena Melvin dapat mempertahankan janjinya.

"Jadi belum melanggar janji nih?" Tanya Papi Heryawan menggoda.

"Ya belum lah, Pi. Jika sudah, dia pasti saat ini sudah duduk bersama istrinya." Jawab Mami Yuli mewakili.

Sementara Melvin hanya diam saja, ia teringat pada gadis itu, teringat akan janjinya untuk bertanggung jawab dan menikahi Kanaya. Melvin terdiam karena sadar sikap nya yang berusaha menjauhi Kanaya, bahkan ia tak pernah mengatakan apapun lagi setelah kejadian itu.

Ia lari dari kesalahannya.

"Vin." Panggil Mami Yuli.

Melvin tersadar dari lamunannya, ia menoleh ke arah sang Mami lalu tersenyum.

"Aku lupa ada rapat dengan yang lain, jadi aku langsung pergi ya Pi, Mi." Pamit Melvin dengan terburu-buru.

"Tapi sarapan kamu belum habis, Nak!!!" panggil Mami Yuli namun tak dihiraukan oleh Melvin yang langsung pergi.

"Sudahlah Mi, biarkan saja." Tutur Papi Heryawan lembut.

***

Melvin mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia tak bisa berkonsentrasi pada pikirannya akibat Kanaya dan kesalahan yang dibuatnya.

"Aku tidak mau menikah secepat ini, aku harus bicara pada Kanaya." Gumam Melvin semakin menginjak pedal gas.

45 menit Melvin akhirnya sampai di kampus, ia langsung berlari menuju kelas Kanaya, ingin menelpon atau berkirim pesan tetapi ia tak memiliki nomor gadis utu.

"Ngapain lo?" Tanya Rey tiba-tiba entah datang dari mana.

"Gue mau ke kelas Ka--" ucapan Melvin terhenti saat teringat bahwa teman-temannya tak tahu soal skandal yang diperbuat nya.

"Ka apa, kamera?" tanya Rey asal.

"Alah gatau, bikin tambah pusing aja lo!" jawab Melvin kesal.

Rey menyusul Melvin entah kemana, ia ikut saja karena mengikuti Melvin tak ada ruginya, bisa saja ditraktir satu gelas starbucek.

"Muka lo tegang banget, sidang kan udah tinggal wisuda aja, revisi juga sedikit." Celetuk Rey seraya memukul pelan bahu Melvin.

"Gak tau, oh iya si Reno mana?" Tanya Melvin mengalihkan pembicaraan yang membuat pikirannya semakin pusing.

"Sebentar lagi juga datang, tenang." Jawab Rey dibalas manggut-manggut oleh Melvin.

WAH MAS MELVIN UDAH ADA TANDA MAU DUSTA NIH, SIAPIN PENTUNGAN WE😑

BERSAMBUNG.............................

Terpopuler

Comments

Ali Fikri

Ali Fikri

njaluk di sunat sekampung ini ...

2022-03-16

0

Rusminisuyitno

Rusminisuyitno

kalau Melvin ingkar ayok gaes kita laporin sama mami dan papinya

2022-03-11

0

RebahanAsoyy🤫

RebahanAsoyy🤫

q udah siapin boneka 🤭✌🏼

2022-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan pertama
3 Keyakinan Melvin
4 Apa-apaan?
5 Jerit malam
6 Terkilir
7 Kembali pulang
8 Ulang tahun Melvin
9 Ancaman Sesha
10 Sesuatu telah terjadi!
11 Janji atau Dusta?
12 Melanggar?
13 Kanaya mual
14 Terungkap
15 Tamparan dan pukulan
16 Amarah Kanaya
17 Pernikahan
18 Perdebatan?
19 Marah atau Nikmat
20 Mencetak tanda lagi
21 Mengetahui
22 Pagi merepotkan
23 Diamnya Melvin
24 Makan malam
25 Pusing
26 Kebenarannya
27 Ketenangan hati
28 Kondisi Kanaya
29 Kedatangan tamu
30 Obrolan ramai
31 Pengakuan Menyakitkan
32 Penjelasan Melvin
33 Rengekan Melvin
34 Bentakan Melvin
35 Kanaya tergoda
36 Hukuman yang gagal
37 Pagi Bahagia
38 Mau berapa, Mas?
39 Melvin marah
40 Gagal
41 Hukuman Kanaya lagi?
42 Bongkar status
43 Olahraga malam
44 Emosi Melvin
45 Sikap Melvin
46 Sesha lagi
47 Kanaya cantik
48 Kembali ke Jakarta
49 Backstreet?
50 First Kiss
51 Kisah Nadia dan Reno
52 Skakmat dari Kanaya
53 Pemecatan
54 Nadia dan Reno part 2
55 Sisi kesedihan Nadia
56 Penghinaan terhadap Kanaya
57 Keyakinan Reno
58 Perubahan sikap
59 Restu Mami Rianti
60 Keuwuwan
61 Kedatangan Sepupu
62 Sesha lagi?
63 Kena semprot
64 Melamar pekerjaan
65 Hari pertunangan
66 Pertengkaran
67 Ketegasan Melvin
68 Vina dan Rey
69 Perjodohan
70 Kebimbangan
71 Tertekan
72 Nasib buruk
73 Diterima baik
74 Kanaya masuk rumah sakit
75 Menantu kesayangan
76 Malam Nadia dan Reno
77 Malam Vina dan Rey
78 Belanja bersama
79 Pendarahan berat
80 Kanaya kritis
81 Wanita gila
82 Koma?
83 Daffin Putra Atmadja
84 Bahagia dan sedih
85 Kelembutan Reno
86 Tunas or umbi-umbian?
87 Keusilan pasutri
88 Kehamilan yang dinantikan
89 Teringat orangtua
90 Kabar gembira
91 Modus Papa Melvin
92 Pecah ketuban
93 Welcome Baby Ardian
94 Pregnant again (End)
95 Cuap-cuap Author
96 Ekstra part 1
97 Ekstra part 2
98 Ekstra part 3
99 Ekstra part 4 (End)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan pertama
3
Keyakinan Melvin
4
Apa-apaan?
5
Jerit malam
6
Terkilir
7
Kembali pulang
8
Ulang tahun Melvin
9
Ancaman Sesha
10
Sesuatu telah terjadi!
11
Janji atau Dusta?
12
Melanggar?
13
Kanaya mual
14
Terungkap
15
Tamparan dan pukulan
16
Amarah Kanaya
17
Pernikahan
18
Perdebatan?
19
Marah atau Nikmat
20
Mencetak tanda lagi
21
Mengetahui
22
Pagi merepotkan
23
Diamnya Melvin
24
Makan malam
25
Pusing
26
Kebenarannya
27
Ketenangan hati
28
Kondisi Kanaya
29
Kedatangan tamu
30
Obrolan ramai
31
Pengakuan Menyakitkan
32
Penjelasan Melvin
33
Rengekan Melvin
34
Bentakan Melvin
35
Kanaya tergoda
36
Hukuman yang gagal
37
Pagi Bahagia
38
Mau berapa, Mas?
39
Melvin marah
40
Gagal
41
Hukuman Kanaya lagi?
42
Bongkar status
43
Olahraga malam
44
Emosi Melvin
45
Sikap Melvin
46
Sesha lagi
47
Kanaya cantik
48
Kembali ke Jakarta
49
Backstreet?
50
First Kiss
51
Kisah Nadia dan Reno
52
Skakmat dari Kanaya
53
Pemecatan
54
Nadia dan Reno part 2
55
Sisi kesedihan Nadia
56
Penghinaan terhadap Kanaya
57
Keyakinan Reno
58
Perubahan sikap
59
Restu Mami Rianti
60
Keuwuwan
61
Kedatangan Sepupu
62
Sesha lagi?
63
Kena semprot
64
Melamar pekerjaan
65
Hari pertunangan
66
Pertengkaran
67
Ketegasan Melvin
68
Vina dan Rey
69
Perjodohan
70
Kebimbangan
71
Tertekan
72
Nasib buruk
73
Diterima baik
74
Kanaya masuk rumah sakit
75
Menantu kesayangan
76
Malam Nadia dan Reno
77
Malam Vina dan Rey
78
Belanja bersama
79
Pendarahan berat
80
Kanaya kritis
81
Wanita gila
82
Koma?
83
Daffin Putra Atmadja
84
Bahagia dan sedih
85
Kelembutan Reno
86
Tunas or umbi-umbian?
87
Keusilan pasutri
88
Kehamilan yang dinantikan
89
Teringat orangtua
90
Kabar gembira
91
Modus Papa Melvin
92
Pecah ketuban
93
Welcome Baby Ardian
94
Pregnant again (End)
95
Cuap-cuap Author
96
Ekstra part 1
97
Ekstra part 2
98
Ekstra part 3
99
Ekstra part 4 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!