Janji atau Dusta?

Kanaya menggulung tubuhnya menggunakan selimut lalu berusaha berjalan ke kamar mandi meski tertatih, bagian tubuhnya terasa remuk setelah semalaman Melvin terus menyiksa dirinya.

Kanaya mengunci pintu kamar mandi, melempar selimut begitu saja lalu perlahan mendekati cermin yang ada disana.

Air mata Kanaya tak dapat dibendung saat melihat bagaimana kondisinya yang berantakan, banyak bekas merah di leher, bibirnya yang bengkak dan juga mata bengkak akibat tak henti menangis.

"Hiks … hiks … Kakak aku udah kotor kak!!!!!" Rintih Kanaya menundukkan kepalanya.

Kanaya menggosok kulitnya yang terdapat bekas merah dengan kasar, berharap bahwa apa yang dilakukannya dapat menghilangkan bekas sekaligus ingatan semalam. Tetapi sayang sekali, menggosok kulitnya justru semakin membuat tanda itu makin merah.

Tubuh mungil Kanaya perlahan merosot ke lantai, ia menekuk kedua kakinya lalu memeluk berusaha melindungi dirinya yang kini sudah benar-benar hancur tak tersisa.

"Kenapa harus aku yang alami ini semua, hiks … kenapa!!!" teriak Kanaya dibarengi tangisan nya.

Ditengah kesedihannya, tiba-tiba pintu kamar mandi diketuk cukup keras dari luar. Kanaya terdiam, tubuhnya tampak gemetar saat tahu bahwa pasti Melvin yang mengetuk pintunya.

"Naya buka!!!!" Teriak Melvin dari luar.

"Enggak! dasar jahat, pergi!!!!" sahut Kanaya dari dalam.

"Naya buka!! kita bicara." Bujuk Melvin dengan suara yang lebih pelan.

Kanaya masih tetap diam seraya menggelengkan kepalanya, ia meringsek ke sudut kamar mandi seraya menangis ketakutan.

"Kanaya, buka atau gue dobrak nih pintu dan gue jamin lo gak selamat dari gue!!!" Ancam Melvin dengan nada tak sabar lagi.

Tubuh Kanaya menengang, dalam semalam ia dapat mengenal siapa Melvin yang tak pernah main-main dengan ucapannya. Kanaya buru-buru mengambil bathrobe dan memakainya.

Perlahan Kanaya membuka pintu kamar mandi, ia melihat Melvin berdiri dengan tatapan tajam dan menusuk ke arahnya.

Melvin meraih tangan Kanaya, menarik gadis itu lalu menghempaskan nya ke ranjang.

"K-kak." Tegur Kanaya segera bangun dari posisinya.

"Kita harus bicara." Ucap Melvin seraya duduk di sebelah Kanaya.

Kanaya menggeser tubuh nya ketika merasakan jaraknya terlalu dekat dengan Melvin, ia melirik pria itu yang beberapa kali terlihat menghela nafas.

"Gue tau gue salah atas kejadian semalam, dan gue nyesel." Ucap Melvin pelan.

"Lo pasti hancur karena kejadian semalam, tapi semua ini sudah terjadi dan gak akan bisa kembali lagi." Lanjut Melvin lalu menatap Kanaya.

"Gue akan tanggungjawab Nay, tapi gak sekarang, sebentar lagi gue lulus dan dengan kejadian ini pihak kampus pasti akan menunda kelulusan gue." Lanjut Melvin yang mana membuat Naya semakin diam.

Kanaya menatap Melvin dengan air mata yang menggenang, ia lalu tersentak ketika Melvin meraih dan menggenggam tangan nya erat.

"Lo mau nunggu kan Nay?" tanya Melvin penuh harap.

Kanaya membalas tatapan Melvin yang tampak begitu tulus padanya. Kanaya menghela nafas, melepaskan genggaman tangan Melvin lalu kembali terdiam.

"Aku gak tau Kak." Jawab Kanaya lirih.

"Apa yang lo gak tau Nay? gue janji dan gue pasti bakal menepati janji gue." Ujar Malvin sungguh-sungguh.

"Aku takut Kak Nadia tau semua ini." Timpal Kanaya menundukkan kepalanya.

Melvin menghela nafas, ia lalu berjongkok di depan Kanaya, kembali menggenggam tangan itu bahkan menciumnya.

"Dia gak akan tau selama lo diam, masalah ini cuma kita yang tahu, dan setelah gue lulus nanti, gue janji kita bakal nikah di depan banyak orang." Ucap Melvin dengan penuh janji dan semoga bukan dusta.

"Aku butuh waktu Kak." Bisik Kanaya memejamkan matanya.

Melvin mengangguk, ia lalu memeluk bahkan mencium kening Kanaya dengan dalam dan penuh kasih sayang.

"Makasih." Ucap Melvin menatap Kanaya dalam.

***

Kanaya diam saja saat Melvin mau mengantarnya pulang, setidaknya sampai depan rumah, gadis itu masih cukup terguncang dan meragukan janji Melvin yang dilontarkan pria itu.

"Udah sampai, turun dan istirahat ya." Tutur Melvin seraya mengusap kepala Kanaya lembut.

Kanaya tak menjawab, ia langsung turun dari mobil mewah Melvin dan langsung berlari masuk tanpa menoleh apalagi menunggu Melvin sampai pergi.

Sementara Melvin memukul stir nya beberapa kali, ia merasa begitu bodoh karena percaya pada Sesha semalam, bahkan membuatnya harus melanggar janji dan merusak masa depan seorang gadis.

"Bangsatt!!!!" Umpat Melvin lalu segera pergi dari kawasan rumah Kanaya.

Kanaya sendiri saat ini langsung masuk ke kamarnya, sepertinya Nadia sedang kuliah sehingga rumah mereka kosong. Jika di tanya, Kanaya hanya tinggal dengan Nadia, orang tua mereka telah tiada akibat kecelakaan lima tahun lalu, dan neraka berdua hidup dengan memanfaatkan uang pensiunan orang tua meraka.

"Mah, Pah, maafin Naya." Ucap Kanaya menatap foto kedua orangtuanya.

Kanaya memeluk bingkai foto itu dengan erat, andai saja kedua orangtuanya masih ada, maka ia akan menangis dan mencari perlindungan dari mereka, ia sudah cukup merepotkan nadia, dan ia tak akan mau membuat kakaknya semakin repot.

"Semoga aku tidak hamil." Lirih Kanaya seraya mencengkram perutnya sendiri.

SEMOGA GAK DUSTA YA NAY😰😰

BERSAMBUNG..........................................

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

ya ampun Kanaya yg malang

2024-03-02

0

erni hernawan

erni hernawan

uda kek kisahnyata ajaa nie....aku suka ceritanya😍😍

2023-02-19

0

Lilisdayanti

Lilisdayanti

kalau boong nanti di bantu sama emak2 komplek 🤣🤣🤣 biar kita tabokin palanya si malvin pake saringan panci 🙊🙊

2023-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan pertama
3 Keyakinan Melvin
4 Apa-apaan?
5 Jerit malam
6 Terkilir
7 Kembali pulang
8 Ulang tahun Melvin
9 Ancaman Sesha
10 Sesuatu telah terjadi!
11 Janji atau Dusta?
12 Melanggar?
13 Kanaya mual
14 Terungkap
15 Tamparan dan pukulan
16 Amarah Kanaya
17 Pernikahan
18 Perdebatan?
19 Marah atau Nikmat
20 Mencetak tanda lagi
21 Mengetahui
22 Pagi merepotkan
23 Diamnya Melvin
24 Makan malam
25 Pusing
26 Kebenarannya
27 Ketenangan hati
28 Kondisi Kanaya
29 Kedatangan tamu
30 Obrolan ramai
31 Pengakuan Menyakitkan
32 Penjelasan Melvin
33 Rengekan Melvin
34 Bentakan Melvin
35 Kanaya tergoda
36 Hukuman yang gagal
37 Pagi Bahagia
38 Mau berapa, Mas?
39 Melvin marah
40 Gagal
41 Hukuman Kanaya lagi?
42 Bongkar status
43 Olahraga malam
44 Emosi Melvin
45 Sikap Melvin
46 Sesha lagi
47 Kanaya cantik
48 Kembali ke Jakarta
49 Backstreet?
50 First Kiss
51 Kisah Nadia dan Reno
52 Skakmat dari Kanaya
53 Pemecatan
54 Nadia dan Reno part 2
55 Sisi kesedihan Nadia
56 Penghinaan terhadap Kanaya
57 Keyakinan Reno
58 Perubahan sikap
59 Restu Mami Rianti
60 Keuwuwan
61 Kedatangan Sepupu
62 Sesha lagi?
63 Kena semprot
64 Melamar pekerjaan
65 Hari pertunangan
66 Pertengkaran
67 Ketegasan Melvin
68 Vina dan Rey
69 Perjodohan
70 Kebimbangan
71 Tertekan
72 Nasib buruk
73 Diterima baik
74 Kanaya masuk rumah sakit
75 Menantu kesayangan
76 Malam Nadia dan Reno
77 Malam Vina dan Rey
78 Belanja bersama
79 Pendarahan berat
80 Kanaya kritis
81 Wanita gila
82 Koma?
83 Daffin Putra Atmadja
84 Bahagia dan sedih
85 Kelembutan Reno
86 Tunas or umbi-umbian?
87 Keusilan pasutri
88 Kehamilan yang dinantikan
89 Teringat orangtua
90 Kabar gembira
91 Modus Papa Melvin
92 Pecah ketuban
93 Welcome Baby Ardian
94 Pregnant again (End)
95 Cuap-cuap Author
96 Ekstra part 1
97 Ekstra part 2
98 Ekstra part 3
99 Ekstra part 4 (End)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan pertama
3
Keyakinan Melvin
4
Apa-apaan?
5
Jerit malam
6
Terkilir
7
Kembali pulang
8
Ulang tahun Melvin
9
Ancaman Sesha
10
Sesuatu telah terjadi!
11
Janji atau Dusta?
12
Melanggar?
13
Kanaya mual
14
Terungkap
15
Tamparan dan pukulan
16
Amarah Kanaya
17
Pernikahan
18
Perdebatan?
19
Marah atau Nikmat
20
Mencetak tanda lagi
21
Mengetahui
22
Pagi merepotkan
23
Diamnya Melvin
24
Makan malam
25
Pusing
26
Kebenarannya
27
Ketenangan hati
28
Kondisi Kanaya
29
Kedatangan tamu
30
Obrolan ramai
31
Pengakuan Menyakitkan
32
Penjelasan Melvin
33
Rengekan Melvin
34
Bentakan Melvin
35
Kanaya tergoda
36
Hukuman yang gagal
37
Pagi Bahagia
38
Mau berapa, Mas?
39
Melvin marah
40
Gagal
41
Hukuman Kanaya lagi?
42
Bongkar status
43
Olahraga malam
44
Emosi Melvin
45
Sikap Melvin
46
Sesha lagi
47
Kanaya cantik
48
Kembali ke Jakarta
49
Backstreet?
50
First Kiss
51
Kisah Nadia dan Reno
52
Skakmat dari Kanaya
53
Pemecatan
54
Nadia dan Reno part 2
55
Sisi kesedihan Nadia
56
Penghinaan terhadap Kanaya
57
Keyakinan Reno
58
Perubahan sikap
59
Restu Mami Rianti
60
Keuwuwan
61
Kedatangan Sepupu
62
Sesha lagi?
63
Kena semprot
64
Melamar pekerjaan
65
Hari pertunangan
66
Pertengkaran
67
Ketegasan Melvin
68
Vina dan Rey
69
Perjodohan
70
Kebimbangan
71
Tertekan
72
Nasib buruk
73
Diterima baik
74
Kanaya masuk rumah sakit
75
Menantu kesayangan
76
Malam Nadia dan Reno
77
Malam Vina dan Rey
78
Belanja bersama
79
Pendarahan berat
80
Kanaya kritis
81
Wanita gila
82
Koma?
83
Daffin Putra Atmadja
84
Bahagia dan sedih
85
Kelembutan Reno
86
Tunas or umbi-umbian?
87
Keusilan pasutri
88
Kehamilan yang dinantikan
89
Teringat orangtua
90
Kabar gembira
91
Modus Papa Melvin
92
Pecah ketuban
93
Welcome Baby Ardian
94
Pregnant again (End)
95
Cuap-cuap Author
96
Ekstra part 1
97
Ekstra part 2
98
Ekstra part 3
99
Ekstra part 4 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!