Ancaman Sesha

Seperti setiap tahunnya, ulang tahun Melvin diadakan di ballroom hotel yang hiasannya biasa saja dan tak terkesan lebay, beda dengan perempuan yang biasanya akan menyebar balon di seluruh kolam.

Melvin menggunakan kaos putih dengan celana hitam dan luaran kemeja kotak hitam, sepatu sneaker putih membuat penampilan Melvin sangat modis dan tampan.

"Wuihh, selamat ulang tahun Paketu!" Ucap Rey menjabat tangan Melvin lalu membenturkan bahu mereka pelan.

"Thank, bruhh." Balas Melvin terkekeh.

"Selamat bertambah tua Mas." Ucap Reno melakukan hal yang sama dengan Rey.

"Makasih, Ren." Balas Melvin masih dengan tawa nya.

"Jadi dimana kado mahal gue?" tanya Melvin menatap kedua temannya dengan sinis.

"Kado kita sebagai penutup, jadi nikmati dulu pestanya!!!!" jawab Rey diakhiri teriakan di akhir kalimatnya.

Mahasiswa yang datang cukup banyak, termasuk Nadia dan Kanaya pun datang ke pesta ulang tahun Melvin.

"Kak, aku titip kakak aja ya kadonya." Bisik Kanaya memberikan kado yang ia bawa.

"Nay, kamu ini udah gede, jangan jadi pemalu banget apa Neng," balas Nadia gemas sekali pada sang adik yang pemalu dan juga polos.

"Bukan gitu Kak, tapi aku takut." Ucap Kanaya membuat Nadia terkekeh.

Nadia menarik tangan Kanaya mendekati Melvin bersama teman-temannya, hal itu membuat Kanaya mendesis dan hendak pergi tetapi Nadia memaksanya.

"Vin, Adek gue nih." Ucap Nadia menunjuk Kanaya.

"Masyaallah cantik banget calon makmum," ucap Rey lebay seraya mendekati Kanaya.

Kanaya tersenyum canggung, ia memberikan kado ditangannya kepada Melvin.

"Selamat ulang tahun, Kak." Ucap Kanaya lembut.

"Makasih." Balas Melvin singkat seraya menerima kado dari adik tingkatnya itu.

"Adek gue lo apain sih Vin sampai ketakutan gitu sama lo," celetuk Nadia menyenggol lengan adiknya.

"Jadi lo takut sama Melvin, Nay?" tanya Reno membuat Kanaya mendongak.

"Eummm … itu …" Kanaya tampak gagu guna menjawab pertanyaan Reno.

Melvin tiba-tiba terkekeh, pria itu langsung menggeser tubuh Nadia hingga kini posisinya di sebelah Kanaya, tangan kiri Melvin langsung apik merangkul bahu Kanaya.

"Heh, ngapain lo rangkul calon gue!!" Desis Rey memukul tangan Melvin.

"Diem-diem." Ucap Reno menarik tangan Rey.

"Lo takut sama gue?" tanya Melvin tepat di telinga Kanaya.

"E-enggak Kak," jawab Kanaya terbata.

"Gak usah takut, gue gak akan gigit orang kalo orang itu gak reseh apalagi ngerepotin gue." Bisik Melvin membuat Kanaya melotot dan reflek melepaskan rangkulan Melvin.

"Kak, aku ke toilet bentar." Ucap Kanaya lalu segera pergi meninggalkan Nadia bersama Melvin dan teman-temannya.

"Sialann lo Vin, bisa-bisa Ade gue sawan." Celetuk Nadia membuat ketiganya terkekeh.

Tanpa mereka sadari Sesha sejak tadi memperhatikan Melvin dan teman-temannya, ia menggenggam gelas kaca dengan erat ketika kesal melihat Melvin merangkul bahu Kanaya.

"Awas lo Vin, gue buat lo jadi milik gue!!" Geram Sesha lalu mengambil segelas minuman dan mencampurkan sesuatu ke dalam minuman tersebut.

Sesha menyeringai, ia lalu membawa minuman itu untuk diberikan kepada Melvin.

"Hai Vin, selamat ulang tahun ya," ucap Sesha seraya memberikan segelas minuman itu pada Melvin.

"Makasih." Balas Melvin menerima minuman dari Sesha tanpa curiga.

Sesha mengangkat gelasnya lalu meminum minumannya sendiri diikuti oleh Melvin, sementara Reno dan Rey hanya diam memperhatikan mereka.

"Sha, cantik amat lo." Celetuk Rey menaik turunkan alisnya.

"Bukan gue yang cantik, emang mata lo aja yang gatel." Balas Sesha jutek.

"Gue kesana dulu ya Vin." Ucap Sesha kemudian pergi.

Reno mengerutkan keningnya curiga, ia menatap kepergian Sesha dengan penuh tanya.

"Tumben dia gak kegatelan sama lo, curiga gue." Ujar Reno menepuk pundak Melvin.

"Mungkin lagi bener aja," balas Melvin cuek.

"Jutek banget sih, cantik-cantik." Gerutu Rey mendapatkan tawa dari kedua temannya.

Sementara di tempat lain, Kanaya baru saja keluar dari toilet, ia hendak mencari keberadaan sang kakak, tetapi tiba-tiba ada yang mencekik lehernya dan mendorongnya kembali masuk ke toilet.

"Mampuss lo, gue bisa bunuh lo karena terus dekat sama Melvin!" desis Sesha semakin mengeratkan cekikan nya.

"Sha lepas, dia bisa mati." Ujar teman Sesha memberitahu.

Sesha melepaskan cekikan nya diikuti suara batuk Kanaya yang terlihat memegangi leher dan dadanya.

"Kak, maksud nya apa ini?" tanya Kanaya tak paham.

"Maksudnya apa, berapa kali gue bilang jangan deketin Melvin, tapi lo gak dengarin gue." Jawab Sesha membentak.

"Aku gak pernah deketin Kak Melvin, Kak." Jelas Kanaya membela diri.

Sesha geram, ia hendak mencekik Kanaya lagi tetapi siapa sangka jika gadis itu memberontak dengan mendorong Sesha dan juga temannya hingga terjerembab ke lantai.

"Awal lo ya!!!!!" teriak Sesha menatap Kanaya yang sudah berlari.

Kanaya berlari tanpa tahu mau kemana, ia terus berlari dengan pandangan yang mengarah ke belakang, ia takut jika Sesha dan temannya mengejar dan akan menghabisi nya.

"Hiks … hiks … Kak Nadia dimana ya," gumam Kanaya sambil terus berlari.

Ketika sedang berlari, tiba-tiba Kanaya terjatuh karena menabrak seseorang, Kanaya jatuh dengan posisi menimpa tubuh orang yang ditabraknya.

"Maaf, maafkan saya." Ucap Kanaya belum melihat wajah orang di depannya.

"Lo lagi, ngapain disini?" tanya Melvin mendesis ketus.

Kanaya menatap Melvin yang terlihat aneh dengan bingung, mata pria itu tampak merah dan sayu seperti orang mabuk.

"Kak, Kakak tidak--" ucapan Kanya terhenti karena Melvin menarik pergelangan tangannya dan menyeretnya ke tempat yang Kanaya sendiri belum mengetahuinya.

APA YANG TERJADI SELANJUTNYA??? UP LAGI GAK NIH??

BERSAMBUNG................................

Terpopuler

Comments

Lilisdayanti

Lilisdayanti

tuhkan kasian si naya 🙊🙊

2023-01-16

0

Nurmalina Gn

Nurmalina Gn

habiiiiiis sudah...... janji mu bang.......

2022-09-01

0

Rusminisuyitno

Rusminisuyitno

Melvin tolong jangan d apa-apain tu kanaya

2022-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan pertama
3 Keyakinan Melvin
4 Apa-apaan?
5 Jerit malam
6 Terkilir
7 Kembali pulang
8 Ulang tahun Melvin
9 Ancaman Sesha
10 Sesuatu telah terjadi!
11 Janji atau Dusta?
12 Melanggar?
13 Kanaya mual
14 Terungkap
15 Tamparan dan pukulan
16 Amarah Kanaya
17 Pernikahan
18 Perdebatan?
19 Marah atau Nikmat
20 Mencetak tanda lagi
21 Mengetahui
22 Pagi merepotkan
23 Diamnya Melvin
24 Makan malam
25 Pusing
26 Kebenarannya
27 Ketenangan hati
28 Kondisi Kanaya
29 Kedatangan tamu
30 Obrolan ramai
31 Pengakuan Menyakitkan
32 Penjelasan Melvin
33 Rengekan Melvin
34 Bentakan Melvin
35 Kanaya tergoda
36 Hukuman yang gagal
37 Pagi Bahagia
38 Mau berapa, Mas?
39 Melvin marah
40 Gagal
41 Hukuman Kanaya lagi?
42 Bongkar status
43 Olahraga malam
44 Emosi Melvin
45 Sikap Melvin
46 Sesha lagi
47 Kanaya cantik
48 Kembali ke Jakarta
49 Backstreet?
50 First Kiss
51 Kisah Nadia dan Reno
52 Skakmat dari Kanaya
53 Pemecatan
54 Nadia dan Reno part 2
55 Sisi kesedihan Nadia
56 Penghinaan terhadap Kanaya
57 Keyakinan Reno
58 Perubahan sikap
59 Restu Mami Rianti
60 Keuwuwan
61 Kedatangan Sepupu
62 Sesha lagi?
63 Kena semprot
64 Melamar pekerjaan
65 Hari pertunangan
66 Pertengkaran
67 Ketegasan Melvin
68 Vina dan Rey
69 Perjodohan
70 Kebimbangan
71 Tertekan
72 Nasib buruk
73 Diterima baik
74 Kanaya masuk rumah sakit
75 Menantu kesayangan
76 Malam Nadia dan Reno
77 Malam Vina dan Rey
78 Belanja bersama
79 Pendarahan berat
80 Kanaya kritis
81 Wanita gila
82 Koma?
83 Daffin Putra Atmadja
84 Bahagia dan sedih
85 Kelembutan Reno
86 Tunas or umbi-umbian?
87 Keusilan pasutri
88 Kehamilan yang dinantikan
89 Teringat orangtua
90 Kabar gembira
91 Modus Papa Melvin
92 Pecah ketuban
93 Welcome Baby Ardian
94 Pregnant again (End)
95 Cuap-cuap Author
96 Ekstra part 1
97 Ekstra part 2
98 Ekstra part 3
99 Ekstra part 4 (End)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan pertama
3
Keyakinan Melvin
4
Apa-apaan?
5
Jerit malam
6
Terkilir
7
Kembali pulang
8
Ulang tahun Melvin
9
Ancaman Sesha
10
Sesuatu telah terjadi!
11
Janji atau Dusta?
12
Melanggar?
13
Kanaya mual
14
Terungkap
15
Tamparan dan pukulan
16
Amarah Kanaya
17
Pernikahan
18
Perdebatan?
19
Marah atau Nikmat
20
Mencetak tanda lagi
21
Mengetahui
22
Pagi merepotkan
23
Diamnya Melvin
24
Makan malam
25
Pusing
26
Kebenarannya
27
Ketenangan hati
28
Kondisi Kanaya
29
Kedatangan tamu
30
Obrolan ramai
31
Pengakuan Menyakitkan
32
Penjelasan Melvin
33
Rengekan Melvin
34
Bentakan Melvin
35
Kanaya tergoda
36
Hukuman yang gagal
37
Pagi Bahagia
38
Mau berapa, Mas?
39
Melvin marah
40
Gagal
41
Hukuman Kanaya lagi?
42
Bongkar status
43
Olahraga malam
44
Emosi Melvin
45
Sikap Melvin
46
Sesha lagi
47
Kanaya cantik
48
Kembali ke Jakarta
49
Backstreet?
50
First Kiss
51
Kisah Nadia dan Reno
52
Skakmat dari Kanaya
53
Pemecatan
54
Nadia dan Reno part 2
55
Sisi kesedihan Nadia
56
Penghinaan terhadap Kanaya
57
Keyakinan Reno
58
Perubahan sikap
59
Restu Mami Rianti
60
Keuwuwan
61
Kedatangan Sepupu
62
Sesha lagi?
63
Kena semprot
64
Melamar pekerjaan
65
Hari pertunangan
66
Pertengkaran
67
Ketegasan Melvin
68
Vina dan Rey
69
Perjodohan
70
Kebimbangan
71
Tertekan
72
Nasib buruk
73
Diterima baik
74
Kanaya masuk rumah sakit
75
Menantu kesayangan
76
Malam Nadia dan Reno
77
Malam Vina dan Rey
78
Belanja bersama
79
Pendarahan berat
80
Kanaya kritis
81
Wanita gila
82
Koma?
83
Daffin Putra Atmadja
84
Bahagia dan sedih
85
Kelembutan Reno
86
Tunas or umbi-umbian?
87
Keusilan pasutri
88
Kehamilan yang dinantikan
89
Teringat orangtua
90
Kabar gembira
91
Modus Papa Melvin
92
Pecah ketuban
93
Welcome Baby Ardian
94
Pregnant again (End)
95
Cuap-cuap Author
96
Ekstra part 1
97
Ekstra part 2
98
Ekstra part 3
99
Ekstra part 4 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!