Terkilir

Hawa dingin ditemani suara-suara khas hewan hutan membuat bulu kuduk Kanaya berdiri, ia sungguh takut apabila ada hantu apalagi hewan buas yang akan memangsa mereka.

Kanaya menatap kakak tingkatnya yang begitu santai berjalan meninggalkan nya. Kanaya menghela nafas, matanya berbinar sesaat ketika melihat bendera yang mereka cari.

"Akhirnya!!!!" pekik Kanaya lalu berlari menghampiri bendera yang di temukan nya.

Kanaya mencabut bendera yang ditancapkan di tanah dengan senyuman mengembang, ia tak menyadari bahwa Melvin memperhatikan nya dengan tatapan sinis.

"Gak usah kebanyakan senyum, nanti gigi lo kering!" Desis Melvin lalu berjalan meninggalkan Kanaya.

Kanaya yang melihat itu lantas segera mengejar Melvin, ia berlari tanpa melihat bahwa di depannya ada sebuah lubang ada genangan air nya. Kanaya tersandung, untuk kedua kalinya hal itu terjadi, tetapi kali ini ia sampai tersungkur ke tanah yang cukup lembab.

"Akhhhh!!!!" ringis Kanaya memegang kakinya yang sepertinya terkilir.

Melvin menghela nafas, ia geram sekali jika sudah mendengar jeritan seorang gadis. Melvin membalik badan, ia cukup terkejut melihat Kanaya duduk di tanah sambil memegangi kakinya, terlihat jaket bagian depan gadis itu kotor.

"Ceroboh." Sarkas Melvin tapi tetap menghampiri Kanaya.

"Lo pikir itu permadani, bangun. Baju lo kotor semua tuh," tukas Melvin.

Kanaya mendongak, ia menelan saliva nya lalu berusaha untuk bangun, tetapi nyatanya kakinya terasa sakit bahkan sulit untuk berdiri, alhasil ia kembali duduk.

"Ngapian lo duduk lagi, bangun ini udah malam dan pasti cuacanya bakal tambah dingin!" seru Melvin masih belum menyadari bahwa kaki Kanaya terkilir.

"G-gak bisa Kak, kaki aku sakit." Ucap Kanaya pelan bahkan hampir tak terdengar.

"Jangan manja, cepetan bangun!" Sarkas Melvin kejam.

Kanaya memejamkan matanya rapat, ia harus bisa berjalan setidaknya sampai tenda dan akan minta di pijat oleh teman-temannya, tetapi lagi-lagi usahanya gagal, ia kembali duduk dengan rasa sakit yang semakin terasa.

Melvin yang melihat itu lantas berdecak sebal, sepertinya gadis itu sungguhan terkilir setelah terjatuh, tanpa persiapan, Melvin langsung menggendong Kanaya yang mana membuat si empu terkejut.

"K-kak!" Pekik Kanaya terbata.

"Gak usah pede, gue cuma gak mau sampai kejebak hujan di tengah hutan, terlebih lagi sama gadis kaya lo." Desis Melvin melirik Kanaya yang langsung terdiam.

Kanaya menganggukkan kepalanya. "M-maaf Kak," bisik Kanaya tanpa menatap Melvin.

Melvin tak membalas, ia ingin cepat sampai ke area kemah dan menjauhi gadis dalam gendongannya ini. Sangat menyusahkan, batin Melvin sesekali melirik Kanaya yang terus diam.

Setelah cukup lama akhirnya mereka sampai di area perkemahan, posisi Melvin yang menggendong Kanaya membuat mereka menjadi pusat perhatian, terlebih lagi cibiran untuk Kanaya.

"Gatel banget sampai minta digendong!"

"Muka polos, kelakuan blong."

"Haduhh, bisa aja ngerayu nya."

Kanaya hanya diam tanpa berniat membalas, ia tidak tahu apa kesalahannya, lagipula apa yang mereka katakan tidak pernah benar adanya.

"Naya, lo kenapa?" tanya Nadia panik.

"Aku gak apa-apa, Kak tadi cuma jatuh dan terkilir." Jawab Kanaya pelan.

Melvin menurunkan Kanaya, ia memijat pergelangan tangannya yang sedikit pegal karena menggendong gadis itu.

"Lo apain adek gue sampai jatuh?" tanya Nadia sinis.

"Gue pengen buang eh dia kabur." Jawab Melvin asal.

"Lo--" ucapan Nadia terhenti karena Kanaya memegang tangan nya seraya menggelengkan kepalanya.

Tiba-tiba seorang gadis datang dan langsung mendorong bahu Kanaya cukup keras, Kanaya yang saat itu tengah menahan sakit di kakinya lantas oleng dan hampir saja terjatuh jika Reno yang baru datang tak menolongnya.

"Lo apa-apaan si Sha?" tanya Reno setelah menolong Kanaya.

"Berani banget lo ya genit ke Melvin, lo pikir lo cantik?" tanya Sesha dengan nada menantang.

"Ya emang dia cantik, Sha. " Sahut Rey terkekeh.

"Gak usah ikut-ikutan lo!" desis Sesha menunjuk Rey dengan tatapan mata yang tajam.

"Maksud lo apa dorong-dorong Adek gue? lo gak mau bisa pulang dari sini?" tanya Nadia santai tapi tajam.

"Adek lo kegenitan, Melvin itu cowok gue!" jawab Sesha percaya diri.

Nadia tiba-tiba tertawa mendengar bualan gadis aneh yang terkenal karena tak kenal lelah mengejar Melvin, Nadia menepuk bahu Sesha pelan.

"Oh oke, gue harap lo lagi gak mimpi ya Neng." Ucap Nadia masih terkekeh.

Melvin yang sejak tadi menjadi pendengar memilih untuk pergi sambil sesekali melirik Kanaya yang tengah diam sambil membersihkan kotoran di jaketnya.

"Vin, kok kamu pergi sih!!!" panggil Sesha namun tak di hiraukan oleh Melvin.

Sementara Reno dan Rey mendekati Nadia dan Kanaya yang hendak pergi.

"Nad, boleh lah nomor Adek lo." Canda Rey menaik turunkan alisnya.

"Nomor rekening adanya, mau?" tanya Nadia ketus lalu pergi membawa adiknya.

NENG NAYA BANYAKIN SABAR YA🤣

BERSAMBUNG.....................................

Terpopuler

Comments

Diana Susanti

Diana Susanti

lanjut kak mantap 👍👍👍👍👍

2022-11-08

0

Riska Wulandari

Riska Wulandari

bang Marvin udah tertarik keknya cuma gengsi..

2022-02-26

2

RebahanAsoyy🤫

RebahanAsoyy🤫

tuhhh... senjata ampuh buat deketin cewek... rekening 😁

2022-02-05

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan pertama
3 Keyakinan Melvin
4 Apa-apaan?
5 Jerit malam
6 Terkilir
7 Kembali pulang
8 Ulang tahun Melvin
9 Ancaman Sesha
10 Sesuatu telah terjadi!
11 Janji atau Dusta?
12 Melanggar?
13 Kanaya mual
14 Terungkap
15 Tamparan dan pukulan
16 Amarah Kanaya
17 Pernikahan
18 Perdebatan?
19 Marah atau Nikmat
20 Mencetak tanda lagi
21 Mengetahui
22 Pagi merepotkan
23 Diamnya Melvin
24 Makan malam
25 Pusing
26 Kebenarannya
27 Ketenangan hati
28 Kondisi Kanaya
29 Kedatangan tamu
30 Obrolan ramai
31 Pengakuan Menyakitkan
32 Penjelasan Melvin
33 Rengekan Melvin
34 Bentakan Melvin
35 Kanaya tergoda
36 Hukuman yang gagal
37 Pagi Bahagia
38 Mau berapa, Mas?
39 Melvin marah
40 Gagal
41 Hukuman Kanaya lagi?
42 Bongkar status
43 Olahraga malam
44 Emosi Melvin
45 Sikap Melvin
46 Sesha lagi
47 Kanaya cantik
48 Kembali ke Jakarta
49 Backstreet?
50 First Kiss
51 Kisah Nadia dan Reno
52 Skakmat dari Kanaya
53 Pemecatan
54 Nadia dan Reno part 2
55 Sisi kesedihan Nadia
56 Penghinaan terhadap Kanaya
57 Keyakinan Reno
58 Perubahan sikap
59 Restu Mami Rianti
60 Keuwuwan
61 Kedatangan Sepupu
62 Sesha lagi?
63 Kena semprot
64 Melamar pekerjaan
65 Hari pertunangan
66 Pertengkaran
67 Ketegasan Melvin
68 Vina dan Rey
69 Perjodohan
70 Kebimbangan
71 Tertekan
72 Nasib buruk
73 Diterima baik
74 Kanaya masuk rumah sakit
75 Menantu kesayangan
76 Malam Nadia dan Reno
77 Malam Vina dan Rey
78 Belanja bersama
79 Pendarahan berat
80 Kanaya kritis
81 Wanita gila
82 Koma?
83 Daffin Putra Atmadja
84 Bahagia dan sedih
85 Kelembutan Reno
86 Tunas or umbi-umbian?
87 Keusilan pasutri
88 Kehamilan yang dinantikan
89 Teringat orangtua
90 Kabar gembira
91 Modus Papa Melvin
92 Pecah ketuban
93 Welcome Baby Ardian
94 Pregnant again (End)
95 Cuap-cuap Author
96 Ekstra part 1
97 Ekstra part 2
98 Ekstra part 3
99 Ekstra part 4 (End)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan pertama
3
Keyakinan Melvin
4
Apa-apaan?
5
Jerit malam
6
Terkilir
7
Kembali pulang
8
Ulang tahun Melvin
9
Ancaman Sesha
10
Sesuatu telah terjadi!
11
Janji atau Dusta?
12
Melanggar?
13
Kanaya mual
14
Terungkap
15
Tamparan dan pukulan
16
Amarah Kanaya
17
Pernikahan
18
Perdebatan?
19
Marah atau Nikmat
20
Mencetak tanda lagi
21
Mengetahui
22
Pagi merepotkan
23
Diamnya Melvin
24
Makan malam
25
Pusing
26
Kebenarannya
27
Ketenangan hati
28
Kondisi Kanaya
29
Kedatangan tamu
30
Obrolan ramai
31
Pengakuan Menyakitkan
32
Penjelasan Melvin
33
Rengekan Melvin
34
Bentakan Melvin
35
Kanaya tergoda
36
Hukuman yang gagal
37
Pagi Bahagia
38
Mau berapa, Mas?
39
Melvin marah
40
Gagal
41
Hukuman Kanaya lagi?
42
Bongkar status
43
Olahraga malam
44
Emosi Melvin
45
Sikap Melvin
46
Sesha lagi
47
Kanaya cantik
48
Kembali ke Jakarta
49
Backstreet?
50
First Kiss
51
Kisah Nadia dan Reno
52
Skakmat dari Kanaya
53
Pemecatan
54
Nadia dan Reno part 2
55
Sisi kesedihan Nadia
56
Penghinaan terhadap Kanaya
57
Keyakinan Reno
58
Perubahan sikap
59
Restu Mami Rianti
60
Keuwuwan
61
Kedatangan Sepupu
62
Sesha lagi?
63
Kena semprot
64
Melamar pekerjaan
65
Hari pertunangan
66
Pertengkaran
67
Ketegasan Melvin
68
Vina dan Rey
69
Perjodohan
70
Kebimbangan
71
Tertekan
72
Nasib buruk
73
Diterima baik
74
Kanaya masuk rumah sakit
75
Menantu kesayangan
76
Malam Nadia dan Reno
77
Malam Vina dan Rey
78
Belanja bersama
79
Pendarahan berat
80
Kanaya kritis
81
Wanita gila
82
Koma?
83
Daffin Putra Atmadja
84
Bahagia dan sedih
85
Kelembutan Reno
86
Tunas or umbi-umbian?
87
Keusilan pasutri
88
Kehamilan yang dinantikan
89
Teringat orangtua
90
Kabar gembira
91
Modus Papa Melvin
92
Pecah ketuban
93
Welcome Baby Ardian
94
Pregnant again (End)
95
Cuap-cuap Author
96
Ekstra part 1
97
Ekstra part 2
98
Ekstra part 3
99
Ekstra part 4 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!