Kembali pulang

Hari ini merupakan hari terkahir perkemahan para mahasiswa Gunadarma, kegiatan pun diisi dengan acara api unggun.

Terlihat semua mahasiswa mulai dari yang baru sampai tingkat akhir, duduk bersama mengitari api yang terlihat telah menyala besar, nyanyian dan musik pun ikut menemani acara malam itu.

Sementara itu Kanaya tengah membuat minuman hangat di dapur yang tersedia di pendopo dekat perkemahan, ia membuat dua gelas cokelat panas untuknya dan untuk Melvin. Tidak ada maksud apapun, ia hanya ingin mengucapkan terima kasih karena telah menolongnya saat kegiatan jerit malam.

Kanaya mencari dimana Melvin, ia menghela nafas ketika kebetulan melihat Melvin sedang berjalan ke arah dirinya, mungkin ingin ke dapur juga.

"Kak Melvin." Penggil Kanaya menghentikan langkah Melvin.

"Apa?" Sahut Melvin tak bersahabat.

"Aku buatin Kakak ini." Ujar Kanaya seraya memberikan segelas cokelat panas itu pada Melvin.

Melvin menaikan alisnya, ia menatap Kanaya dan gelas itu bergantian. "Tumben, ada apa lo tiba-tiba baik?" tanya Melvin datar.

"Gak ada maksud apa-apa Kak, ini cuma sebagai bentuk rasa terima kasih atas bantuannya saat cari bendera waktu itu dan maaf karena merepotkan." Jawab Kanaya menjelaskan tanpa menatap Melvin.

"Oh." Balas Melvin singkat lalu mengambil cokelat panas pemberian Kanaya lalu pergi tanpa mengucapkan apapun lagi.

Kanaya mengusap dadanya lega karena Melvin tak menolak pemberiannya, ia segera pergi untuk menyusul teman-teman nya yang sudah duduk untuk menikmati malam puncak perkemahan.

Tanpa Kanaya sadari, sejak tadi ada yang memperhatikan dirinya dengan penuh amarah karena telah berdekatan dengan Melvin, orang itu adalah Sesha, gadis yang tak lelah mengejar Melvin.

"Awas lo!!!" geram Sesha melihat Kanaya seakan mendekati Melvin.

***

Keesokan harinya, semua mahasiswa telah bersiap untuk kembali ke Jakarta setelah 3 hari 2 malam mengikuti acara perkemahan. Urutan duduk pun mengikuti ketika berangkat, itu artinya Kanaya kembali duduk bersama dengan Melvin.

Kanaya memilih untuk memakai headset dan bermain ponselnya agar ia tak membuat masalah lagi dengan kakak tingkatnya itu, berbahaya juga.

Sepanjang perjalanan Kanaya benar-benar tak bergerak dari tempatnya, Melvin pun sama ia memilih untuk tidur karena beberapa hari ini sudah cukup menguras tenaganya.

Butuh waktu hampir 5 jam perjalanan karena macet sebelum semua bus sampai dengan selamat di parkiran kampus Gunadarma.

Kanaya melirik ke arah Melvin yang masih belum bergerak, ia tak berani membangunkan pria itu, tapi jika tidak dibangunkan maka bisa-bisa ia tidak turun.

"Kak Rey." Panggil Kanaya pada Rey yang sedang mengatur mahasiswa lain untuk turun.

"Kenapa Neng Naya?" tanya Rey dengan genit seperti biasa.

"Aku mau turun, jadi tolong bangunkan kak Melvin." Jawab Kanaya melirik ke arah Melvin.

Rey mengangguk, ia meraih sebuah buku lalu membentuknya bagai gulungan sebelum buku itu mendarat tepat di bahu Melvin cukup kencang.

"Bangun woyy udah sampe!!!!" Seru Rey dengan keras.

Melvin membuka mata, ia melepas headset yang ia pakai lalu menatap Rey dengan tajam.

"Lo pikir gue kasur di pukulin gitu." Desis Melvin mengusap wajahhya pelan.

"Lagian lo, anak orang kasihan tuh mau keluar." Timpal Rey menunjuk Kanaya yang terus diam.

Melvin melirik Kanaya sebentar, ia menghela nafas lalu bangun untuk memberikan akses Kanaya keluar dari kursinya.

"Makasih Kak." Ucap Kanaya pada Melvin dan juga Rey sebelum turun dari bus.

"Sama-sama Neng cantik jelita." Balas Rey mengedipkan sebelah matanya.

"Katarak mata lo!" Ejek Melvin lalu ikut turun seraya membawa tas miliknya.

"Gue katarak, lo buta. Cewek cakep di sebelah malah di anggurin." Balas Rey mengekori Melvin yang langsung melayangkan tangannya ke bahu Rey.

BELUM AJA KENA VIRUS B YA BANG VIN🤣🤣

BERSAMBUNG............................

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

alur ceritanya apik... tulisannya rapi... jadi semangat membaca nihh... makasih kak author

2024-05-26

1

Lilisdayanti

Lilisdayanti

THUR boleh ga aqu nabok mulut si malvin 😂😂😂😂gumus aqu 🙈

2023-01-16

0

Diana Susanti

Diana Susanti

hehehe

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan pertama
3 Keyakinan Melvin
4 Apa-apaan?
5 Jerit malam
6 Terkilir
7 Kembali pulang
8 Ulang tahun Melvin
9 Ancaman Sesha
10 Sesuatu telah terjadi!
11 Janji atau Dusta?
12 Melanggar?
13 Kanaya mual
14 Terungkap
15 Tamparan dan pukulan
16 Amarah Kanaya
17 Pernikahan
18 Perdebatan?
19 Marah atau Nikmat
20 Mencetak tanda lagi
21 Mengetahui
22 Pagi merepotkan
23 Diamnya Melvin
24 Makan malam
25 Pusing
26 Kebenarannya
27 Ketenangan hati
28 Kondisi Kanaya
29 Kedatangan tamu
30 Obrolan ramai
31 Pengakuan Menyakitkan
32 Penjelasan Melvin
33 Rengekan Melvin
34 Bentakan Melvin
35 Kanaya tergoda
36 Hukuman yang gagal
37 Pagi Bahagia
38 Mau berapa, Mas?
39 Melvin marah
40 Gagal
41 Hukuman Kanaya lagi?
42 Bongkar status
43 Olahraga malam
44 Emosi Melvin
45 Sikap Melvin
46 Sesha lagi
47 Kanaya cantik
48 Kembali ke Jakarta
49 Backstreet?
50 First Kiss
51 Kisah Nadia dan Reno
52 Skakmat dari Kanaya
53 Pemecatan
54 Nadia dan Reno part 2
55 Sisi kesedihan Nadia
56 Penghinaan terhadap Kanaya
57 Keyakinan Reno
58 Perubahan sikap
59 Restu Mami Rianti
60 Keuwuwan
61 Kedatangan Sepupu
62 Sesha lagi?
63 Kena semprot
64 Melamar pekerjaan
65 Hari pertunangan
66 Pertengkaran
67 Ketegasan Melvin
68 Vina dan Rey
69 Perjodohan
70 Kebimbangan
71 Tertekan
72 Nasib buruk
73 Diterima baik
74 Kanaya masuk rumah sakit
75 Menantu kesayangan
76 Malam Nadia dan Reno
77 Malam Vina dan Rey
78 Belanja bersama
79 Pendarahan berat
80 Kanaya kritis
81 Wanita gila
82 Koma?
83 Daffin Putra Atmadja
84 Bahagia dan sedih
85 Kelembutan Reno
86 Tunas or umbi-umbian?
87 Keusilan pasutri
88 Kehamilan yang dinantikan
89 Teringat orangtua
90 Kabar gembira
91 Modus Papa Melvin
92 Pecah ketuban
93 Welcome Baby Ardian
94 Pregnant again (End)
95 Cuap-cuap Author
96 Ekstra part 1
97 Ekstra part 2
98 Ekstra part 3
99 Ekstra part 4 (End)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan pertama
3
Keyakinan Melvin
4
Apa-apaan?
5
Jerit malam
6
Terkilir
7
Kembali pulang
8
Ulang tahun Melvin
9
Ancaman Sesha
10
Sesuatu telah terjadi!
11
Janji atau Dusta?
12
Melanggar?
13
Kanaya mual
14
Terungkap
15
Tamparan dan pukulan
16
Amarah Kanaya
17
Pernikahan
18
Perdebatan?
19
Marah atau Nikmat
20
Mencetak tanda lagi
21
Mengetahui
22
Pagi merepotkan
23
Diamnya Melvin
24
Makan malam
25
Pusing
26
Kebenarannya
27
Ketenangan hati
28
Kondisi Kanaya
29
Kedatangan tamu
30
Obrolan ramai
31
Pengakuan Menyakitkan
32
Penjelasan Melvin
33
Rengekan Melvin
34
Bentakan Melvin
35
Kanaya tergoda
36
Hukuman yang gagal
37
Pagi Bahagia
38
Mau berapa, Mas?
39
Melvin marah
40
Gagal
41
Hukuman Kanaya lagi?
42
Bongkar status
43
Olahraga malam
44
Emosi Melvin
45
Sikap Melvin
46
Sesha lagi
47
Kanaya cantik
48
Kembali ke Jakarta
49
Backstreet?
50
First Kiss
51
Kisah Nadia dan Reno
52
Skakmat dari Kanaya
53
Pemecatan
54
Nadia dan Reno part 2
55
Sisi kesedihan Nadia
56
Penghinaan terhadap Kanaya
57
Keyakinan Reno
58
Perubahan sikap
59
Restu Mami Rianti
60
Keuwuwan
61
Kedatangan Sepupu
62
Sesha lagi?
63
Kena semprot
64
Melamar pekerjaan
65
Hari pertunangan
66
Pertengkaran
67
Ketegasan Melvin
68
Vina dan Rey
69
Perjodohan
70
Kebimbangan
71
Tertekan
72
Nasib buruk
73
Diterima baik
74
Kanaya masuk rumah sakit
75
Menantu kesayangan
76
Malam Nadia dan Reno
77
Malam Vina dan Rey
78
Belanja bersama
79
Pendarahan berat
80
Kanaya kritis
81
Wanita gila
82
Koma?
83
Daffin Putra Atmadja
84
Bahagia dan sedih
85
Kelembutan Reno
86
Tunas or umbi-umbian?
87
Keusilan pasutri
88
Kehamilan yang dinantikan
89
Teringat orangtua
90
Kabar gembira
91
Modus Papa Melvin
92
Pecah ketuban
93
Welcome Baby Ardian
94
Pregnant again (End)
95
Cuap-cuap Author
96
Ekstra part 1
97
Ekstra part 2
98
Ekstra part 3
99
Ekstra part 4 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!