Menikah Karena Melanggar
Universitas Gunadarma, salah satu kampus paling bergengsi di kalangan atas, mulai dari anak pejabat, pengusaha dan pekerja paling di pandang mendaftarkan anak mereka untuk mengejar pendidikan di sana. Selain karena predikat baik, kampus ini juga terkenal akan fasilitas dan layanan pembelajaran kooperatif yang dinilai sangat memadai.
Pagi itu seperti biasa pembelajaran akan dimulai, puluhan mobil mewah dan motor sport berjejer di parkiran kampus yang telah disediakan.
Seorang pria baru saja sampai di kampus, dengan setelan modis dan kecamatan hitam membuat sosok itu terlihat berdamage, sosok kating yang begitu dikenal di kalangan para mahasiswa karena ketampanan dan ketegasan nya.
"Kak, boleh minta nomor WhatsApp nya gak?"
"Kak Melvin ganteng banget sih!!!"
"Kak, jalan yuk, aku yang bayar deh!"
Masih banyak lagi sapaan yang menjurus ke rayuan, tetapi sosok pria yang biasa dipanggil Melvin itu seakan tak peduli pada ucapan dan rayuan dari adik tingkat nya.
"Melvin!!!!" panggil seseorang dari belakang.
Melvin menoleh, ia membuka kacamatanya lalu meletakkan di tengah kaos bagian atasnya, menatap datar dua orang pria yang setingkat dengannya.
"Hmm," sahut Melvin berdehem.
"Akhirnya masuk juga lo, gimana sama perjodohan lo kemarin?" tanya Rey seraya menepuk bahu Melvin.
Melvin menatap bahunya yang habis di tepuk Rey, ia lalu menatap temannya dengan tatapan tajam.
"Gak usah bahas hal gak penting, ini masih pagi." Jawab Melvin ketus.
"Vin, lo tau gak kalo kampus bakal ngadain kemah setelah penerimaan MABA?" tanya Reno dengan serius.
Melvin hanya mengangguk kecil, sebagai ketua BEM tentu ia mengetahui segala kegiatan mahasiswa termasuk rencana untuk perkemahan setelah penerimaan mahasiswa baru.
"Lo udah buat rencana nya?" tanya Reno lagi.
Melvin menggeleng, ia memijat pangkal hidungnya pelan, karena perjodohan yang dilakukan kedua orang tuanya kemarin membuatnya tak punya waktu untuk sedikit memikirkan urusannya.
"Ah lo mikirin perjodohan terus sih, lupa kan sama tugas lo sendiri." Pungkas Rey mendapat delikan tajam dari Melvin.
"Lo mau di kubur hari apa?" tanya Melvin pelan tetapi terkesan mengancam.
"Ampun Bos, masih pagi masa udah mangacam aja." Jawab Rey tersenyum lebar.
"Udah lah, mending kita langsung ke markas buat ngomongin persiapan rencana kemah, penerimaan MABA itu minggu depan." Seloroh Reno memisahkan perdebatan antara Melvin dan Rey.
Melvin tak mengeluarkan sepatah katapun, ia langsung saja pergi meninggalkan kedua temannya yang dalam sekejap berlari menyusul nya.
Dalam markasnya telah hadir beberapa anggota BEM yang siap mengikuti rapat untuk persiapan kemah setelah penerimaan MABA. Melvin selaku ketua mengeluarkan segala pendapat mengenai beberapa persiapan.
"Perkemahan akan dilakukan di puncak Bogor tapi lokasi tepatnya masih belum tau, kita sebagai bagian penting harus udah siapin beberapa hal untuk persiapan." Ucap Melvin membuka rapat tanpa berbasa-basi.
"Rey, catat semua yang harus di siapkan. Apa aja?" tanya Melvin pada semua anggota BEM.
Peralatan sudah di catat oleh Rey yang merupakan sekretaris BEM, kini giliran tugas Reno untuk menyiapkan anggaran dan mengajukannya ke bagian keuangan kampus.
"Biar nanti gue bilang sama bagian kemahasiswaan untuk minta nama-nama yang mau ikut acara ini, tapi menurut gue kita lebih fokus ke penerima MABA dulu." Ucap Reno membuat Melvin memikirkannya.
"Kita gak terlalu andil dalam MABA, tapi boleh juga untuk jaga-jaga jika kita dapat tugas." Balas Melvin setuju.
Akhirnya rapat persiapan telah selesai di laksanakan, Melvin bersama teman-teman nya memilih untuk tidak masuk kelas dan pergi ke kantin yang berada di belakang kampus untuk sekedar meminum segelas kopi dan menghisap sebatang rokok.
"Vin, gue denger calon istri lo blasteran Indo-Belanda ya kan?" tanya Rey menaik turunkan alisnya.
"Gak usah ngomong terus, gue gak jadi di jodohin." Jawab Melvin datar seraya mengepulkan asap ke udara.
"Maksud lo?" tanya Reno bingung.
"Gue tolak perjodohan itu dengan syarat bahwa gue gak boleh melakukan hubungan bebas sebelum pernikahan." Jawab Melvin menjelaskan.
"Lo mau jadi cowok kalem bin polos gitu, tapi selama ini kan emang kita bertiga gak ada yang ngelakuin hubungan bebas gitu." Ujar Rey dibalas anggukan kecil oleh Melvin.
"Lo pasti kenal Mami gue, dia gak akan percaya dan mengancam gue kalo gue ngelanggar maka gue harus nikahin gadis yang gue ajak berhubungan." Pungkas Melvin membenturkan ujung rokok nya yang telah habis ke wadah asbak.
"Berdoa aja semoga lo gak ngelanggar." Celetuk Reno meledek.
"Gue pasti gak akan ngelanggar kalo cecunguk kaya lo berdua gak macem-macem!" balas Melvin ketus.
HAI BALIK LAGI SAMA AKU DENGAN CERITA BARU, KISAH BARU DAN PASTINYA KEUWUWAN BARU😚
JANGAN SUNGKAN UNTUK LIKE, KOMEN DAN VOTE YA KECINTAAN AKU🖤
BERSAMBUNG...................................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Griselda Nirbita
awal yg menarik...
2024-05-26
0
AnNam
aku mampir thor, sepertinya menarik
2023-06-18
1
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut
2023-03-28
0