Apa-apaan?

Seperti setiap hari nya, Melvin selalu menjadi pusat perhatian banyak mahasiswa di kampus karena ketampanan nya. Langkah Melvin terhenti ketika seorang gadis yang begitu dikenalnya datang dan langsung merangkul lengan nya tanpa permisi.

"Pagi Melvin." Sapa Sesha dengan lembut.

"Lepas, lo gak sopan banget!" desis Melvin menepis tangan Sesha dari pergelangan tangannya.

"Kamu kok gitu, aku dari tadi loh nungguin kamu." Ujar Sesha menekuk wajahnya.

"Ada yang minta?" tanya Melvin melirik Sesha tajam.

"Ya enggak, tapi kan--" ucapan Sesha terhenti ketika Melvin berjalan tanpa mendengarkan perkataan nya.

Melvin pergi karena enggan meladeni gadis yang tak pernah lelah mengejarnya, meskipun banyak mahasiswa yang mengatakan bahwa Sesha cantik, tetapi bagi Melvin gadis itu sama sekali bukan tipe nya.

"Vin!!!" Panggil seseorang dari samping kanan Melvin.

Melvin menoleh, ia melihat Reno berjalan menghampirinya.

"Semua udah di siapin, lusa tinggal berangkat." Ucap Reno memberitahu.

"Terus si Rey gimana?" tanya Melvin seraya berjalan menuju kelasnya.

"Beres, pokoknya lo jangan khawatir!" jawab Reno dibalas manggut-manggut oleh Melvin.

Sesampainya di kelas Melvin langsung duduk di bangkunya, bangkunya berada di urutan nomor 2 dari depan dan di belakangnya diikuti oleh kedua sahabatnya.

"Ehh guys!!!!" teriak Rey seraya menepuk kedua telapak tangannya beberapa kali.

"Apa sih lo, berisik!!!" timpal seorang gadis yang dikenal judes di kelas.

"Sabar lah Nad, dengerin Abang Rey ngomong dulu!" ucap Rey menaik turunkan alisnya.

"Gak usah banyak ngomong, langsung to the point aja." Ucap Reno tanpa menatap Rey.

Rey mengangguk paham, ia segera berdiri di depan mewakili Melvin yang sedang tidak mood untuk bicara.

"Oke. Karena perkembangan dua hari lagi, gue minta kalian persiapkan barang-barang pribadi yang harus dibawa. Contohnya kaya obat, pakaian dan kebutuhan lainnya." Ucap Rey yang tak mendapat balasan dari yang lain.

Hal itu tentu membuat Melvin kesal, bagaimanapun Rey sedang berbicara dan alangkah baiknya jika yang lain mendengarkan. Melvin beranjak dari duduknya lalu berdiri di depan.

"Lo semua gak tuli kan, Rey lagi ngomong buat kepentingan kalian juga!" tukas Melvin dengan tegas.

"Iya, kami dengar kok." Balas Raka si kutu buku.

"Pokoknya kita gak tanggung jawab jika ada yang punya penyakit dalam dan kalian gak bawa obat sendiri, kita memang akan nyiapin obat tapi bukan obat untuk orang asma dan penyakit dalam lainnya, kita hanya siapin obat untuk pusing, batuk dan gejala umum." Jelas Melvin yang benar-benar didengarkan oleh yang lain.

"Paham?" tanya Melvin.

"Paham Vin!" Jawab semuanya serentak.

***

Enam bus telah berangkat dari universitas Gunadarma menuju tempat perkemahan, mulai dari MABA, mahasiswa akhir dan para dosen turut ikut dalam acara perkemahan sekaligus penyambutan mahasiswa baru.

Melvin dan teman-teman nya berada di bus para mahasiswa baru untuk memonitoring para mahasiswa yang ada disana.

Melvin duduk di deretan kursi tengah bersama Reno, sementara Rey di belakang mereka bersama seorang gadis yang kemungkinan akan menjadi korban gombalan maut pria itu.

"Nama kamu siapa?" tanya Rey basa-basi.

"Kanaya Kak." Jawab gadis itu pelan.

"Nama nya cantik, sama kaya orangnya." Puji Rey mulai mengeluarkan gombalannya.

Gadis di sebelah Rey hanya tersenyum canggung menanggapinya.

"Udah punya pacar belum Naya?" tanya Rey menunjukkan deretan giginya.

Belum sempat gadis itu menjawab, Rey sudah di tarik bangun oleh Reno yang menyeretnya ke bangku depannya.

"Vin, lo duduk di belakang. Bisa abis tuh anak orang kalo dia yang duduk disana," tutur Reno yang hanya dibalas helaan nafas oleh Melvin.

Melvin mengalah, akhirnya ia pindah duduk di kursi belakang bersama adik tingkatnya, temannya itu memang tak bisa melihat jidat licin.

"Kebiasaan lo Rey, kambing di bedakin juga lo doyan!" ketus Melvin membuat Reno dan Rey sama-sama terkekeh.

Melvin masih belum menyadari sosok gadis disebelahnya, ia justru mengambil ponselnya dan memakai headset bluetooth untuk sekedar mendengarkan musik.

Melvin memejamkan matanya menikmati musik yang tengah di dengarkan olehnya, hal itu membuatnya tidak tahu bahwa gadis di sebelahnya tengah memanggilnya takut.

"Kak." Panggil Kanaya pelan.

Melvin tak mendengar panggilan itu karena volume musik yang kencang, sampai akhirnya Kanaya tak tahan, ia beranjak dari duduknya untuk pergi ke toilet, tetapi bersama itu bus tiba-tiba mengerem dan membuatnya jatuh ke pangkuan Melvin.

"Astaga!!!" pekik Kanaya lalu menatap Melvin yang juga tengah menatapnya.

"Apa apaan lo?!" tanya Melvin geram.

Kanaya bangun, ia menggigit bibirnya takut. "Maaf Kak, gak sengaja dan gak ada maksud apa-apa." Ucap Kanaya pelan lalu segera pergi tanpa menunggu jawaban Melvin.

Beruntung bus nya ada toilet, setidaknya itu membantu kondisi Kanaya yang sedang menahan air kecil sejak berangkat tadi.

HADUHH KANAYA 😥😥

BERSAMBUNG.............................

Terpopuler

Comments

Rusminisuyitno

Rusminisuyitno

Melvin cowok jutek

2022-03-11

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

semangat thor👍

2022-01-10

0

🌷Tuti Komalasari🌷

🌷Tuti Komalasari🌷

Melvin galaknya sama cewek aja ngomongnya ga ada lembut lembutnya ketus mulu...😡

2021-12-18

8

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan pertama
3 Keyakinan Melvin
4 Apa-apaan?
5 Jerit malam
6 Terkilir
7 Kembali pulang
8 Ulang tahun Melvin
9 Ancaman Sesha
10 Sesuatu telah terjadi!
11 Janji atau Dusta?
12 Melanggar?
13 Kanaya mual
14 Terungkap
15 Tamparan dan pukulan
16 Amarah Kanaya
17 Pernikahan
18 Perdebatan?
19 Marah atau Nikmat
20 Mencetak tanda lagi
21 Mengetahui
22 Pagi merepotkan
23 Diamnya Melvin
24 Makan malam
25 Pusing
26 Kebenarannya
27 Ketenangan hati
28 Kondisi Kanaya
29 Kedatangan tamu
30 Obrolan ramai
31 Pengakuan Menyakitkan
32 Penjelasan Melvin
33 Rengekan Melvin
34 Bentakan Melvin
35 Kanaya tergoda
36 Hukuman yang gagal
37 Pagi Bahagia
38 Mau berapa, Mas?
39 Melvin marah
40 Gagal
41 Hukuman Kanaya lagi?
42 Bongkar status
43 Olahraga malam
44 Emosi Melvin
45 Sikap Melvin
46 Sesha lagi
47 Kanaya cantik
48 Kembali ke Jakarta
49 Backstreet?
50 First Kiss
51 Kisah Nadia dan Reno
52 Skakmat dari Kanaya
53 Pemecatan
54 Nadia dan Reno part 2
55 Sisi kesedihan Nadia
56 Penghinaan terhadap Kanaya
57 Keyakinan Reno
58 Perubahan sikap
59 Restu Mami Rianti
60 Keuwuwan
61 Kedatangan Sepupu
62 Sesha lagi?
63 Kena semprot
64 Melamar pekerjaan
65 Hari pertunangan
66 Pertengkaran
67 Ketegasan Melvin
68 Vina dan Rey
69 Perjodohan
70 Kebimbangan
71 Tertekan
72 Nasib buruk
73 Diterima baik
74 Kanaya masuk rumah sakit
75 Menantu kesayangan
76 Malam Nadia dan Reno
77 Malam Vina dan Rey
78 Belanja bersama
79 Pendarahan berat
80 Kanaya kritis
81 Wanita gila
82 Koma?
83 Daffin Putra Atmadja
84 Bahagia dan sedih
85 Kelembutan Reno
86 Tunas or umbi-umbian?
87 Keusilan pasutri
88 Kehamilan yang dinantikan
89 Teringat orangtua
90 Kabar gembira
91 Modus Papa Melvin
92 Pecah ketuban
93 Welcome Baby Ardian
94 Pregnant again (End)
95 Cuap-cuap Author
96 Ekstra part 1
97 Ekstra part 2
98 Ekstra part 3
99 Ekstra part 4 (End)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan pertama
3
Keyakinan Melvin
4
Apa-apaan?
5
Jerit malam
6
Terkilir
7
Kembali pulang
8
Ulang tahun Melvin
9
Ancaman Sesha
10
Sesuatu telah terjadi!
11
Janji atau Dusta?
12
Melanggar?
13
Kanaya mual
14
Terungkap
15
Tamparan dan pukulan
16
Amarah Kanaya
17
Pernikahan
18
Perdebatan?
19
Marah atau Nikmat
20
Mencetak tanda lagi
21
Mengetahui
22
Pagi merepotkan
23
Diamnya Melvin
24
Makan malam
25
Pusing
26
Kebenarannya
27
Ketenangan hati
28
Kondisi Kanaya
29
Kedatangan tamu
30
Obrolan ramai
31
Pengakuan Menyakitkan
32
Penjelasan Melvin
33
Rengekan Melvin
34
Bentakan Melvin
35
Kanaya tergoda
36
Hukuman yang gagal
37
Pagi Bahagia
38
Mau berapa, Mas?
39
Melvin marah
40
Gagal
41
Hukuman Kanaya lagi?
42
Bongkar status
43
Olahraga malam
44
Emosi Melvin
45
Sikap Melvin
46
Sesha lagi
47
Kanaya cantik
48
Kembali ke Jakarta
49
Backstreet?
50
First Kiss
51
Kisah Nadia dan Reno
52
Skakmat dari Kanaya
53
Pemecatan
54
Nadia dan Reno part 2
55
Sisi kesedihan Nadia
56
Penghinaan terhadap Kanaya
57
Keyakinan Reno
58
Perubahan sikap
59
Restu Mami Rianti
60
Keuwuwan
61
Kedatangan Sepupu
62
Sesha lagi?
63
Kena semprot
64
Melamar pekerjaan
65
Hari pertunangan
66
Pertengkaran
67
Ketegasan Melvin
68
Vina dan Rey
69
Perjodohan
70
Kebimbangan
71
Tertekan
72
Nasib buruk
73
Diterima baik
74
Kanaya masuk rumah sakit
75
Menantu kesayangan
76
Malam Nadia dan Reno
77
Malam Vina dan Rey
78
Belanja bersama
79
Pendarahan berat
80
Kanaya kritis
81
Wanita gila
82
Koma?
83
Daffin Putra Atmadja
84
Bahagia dan sedih
85
Kelembutan Reno
86
Tunas or umbi-umbian?
87
Keusilan pasutri
88
Kehamilan yang dinantikan
89
Teringat orangtua
90
Kabar gembira
91
Modus Papa Melvin
92
Pecah ketuban
93
Welcome Baby Ardian
94
Pregnant again (End)
95
Cuap-cuap Author
96
Ekstra part 1
97
Ekstra part 2
98
Ekstra part 3
99
Ekstra part 4 (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!