Setelah lenyapnya Bayangan Phoenix Api, Wave yang telah mendapatkan identitas baru sebagai Xing Wang, menjadi sedikit bingung tentang apa yang harus dia lakukan setelah ini.
Bayangan Phoenix Api memang telah memberinya pesan agar berkultivasi dengan keras agar tingkat kultivasi bisa lebih cepat meningkat karena itu adalah satu-satunya syarat agar dia bisa mendapatkan warisan dari Burung Phoenix yang lain dan bisa membalaskan dendamnya pada Naga Iblis dari Dunia Bawah.
Namun, dia sebenarnya adalah seorang penyihir. Selama hidupnya yang dia pelajari adalah mantra sihir. Jadi, bagaimana dia tahu cara berkultivasi?
Shen Yin Ye melirik Xing Wang dan melihat raut wajahnya suram dipenuhi dengan kebingungan. Dia bisa menebak apa yang ada di pikiran Xing Wang saat ini.
“Ikuti aku!”
“Ke mana?”
“Sudah, jangan banyak tanya. Ikuti saja aku! Aku akan mengajarimu sesuatu yang belum pernah kau pelajari sebelumnya.”
Shen Yin Ye berinisiatif untuk membawa Xing Wang keluar dari Goa dan menjadi tempat yang nyaman untuk berkultivasi.
Akan tetapi, pikiran Xing Wang mulai mengembara tak tentu arah saat mendengar Shen Yin Ye akan mengajarinya sesuatu yang belum pernah ia pelajari.
Tidak bisa dipungkiri lagi jika sebenarnya Xing Wang masih mencintai Shen Yin Ye, apalagi setelah tahu bahwa wanita ini telah pergi melintasi beberapa Benua hanya untuk menyelamatkan nyawanya.
Xing Wang selalu bertanya-tanya dalam benaknya setelah dia berhasil selamat dari kematian. Bagaimana wanita yang telah lama meninggalkannya ini bisa tahu bahwa saat itu dirinya sedang dalam bahaya besar dan jatuh dalam keadaan antara hidup dan mati? Jika saat itu Shen Yin Ye datang terlambat sedikit saja untuk menolongnya, maka bisa dipastikan nyawanya tidak akan bisa diselamatkan.
Itu artinya Shen Yin Ye telah lama mengamati Xing Wang meskipun jarak mereka berdua sangat jauh dan mereka telah memutuskan semua hubungan seratus tahun yang lalu.
Semua hal ini membuat Xing Wang menjadi semakin bersemangat untuk melanjutkan hidup. Akhirnya dia tahu bahwa orang yang selama ini sangat dia cintai, ternyata tidak benar-benar meninggalkannya.
Namun, Xing Wang masih menunggu waktu yang pas untuk menanyakan semua ini. Dia tidak mungkin bertindak terlalu agresif karena takut wanita ini akan kembali meninggalkannya.
Namun, Shen Yin Ye ternyata mengabaikan Xing Wang sepanjang perjalanan dan terus memfokuskan dirinya mencari tempat yang cocok untuk berkultivasi.
Syarat utama tempat yang cocok untuk berkultivasi adalah tempat itu harus dipenuhi dengan energi alam yang sangat kaya.
Memang tidak sulit untuk menemukan tempat seperti itu di Benua Awal Mula yang sebagian besar wilayahnya didominasi oleh hutan. Energi Alam di tempat ini memang sangat kaya. Tapi, dia tetap harus memilih tempat dengan kualitas energi alam terbaik agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Setelah berjalan kurang lebih seratus meter, Shen Yin Ye akhirnya menemukan sebuah tempat yang sangat cocok untuk berkultivasi.
Tempat ini berada di dekat sebuah Danau yang sangat jernih. Di tempat ini energi alam sangat melimpah dan murni.
“Apakah kau mau mengajakku untuk mandi bersama di Danau ini?” celetuk Xing Wang sambil melihat air danau yang sangat jernih.
“Dasar mesum! Sudah bertahun-tahun kita berdua tidak bertemu, namun kau masih saja tidak pernah berubah. Tempat ini adalah tempat yang paling cocok untuk berkultivasi. Energi Alam di dekat Danau ini sangat melimpah dan sangat murni,” jawab Shen Yin Ye dingin.
“Haha … Aku tadi cuma bercanda,” Xing Wang tertawa renyah untuk menutupi rasa malunya. “Tapi … Apa itu kultivasi? Bisakah kau memberitahuku bagaimana caranya berkultivasi?”
“Kultivasi adalah nama lain dari meditasi. Kau pasti juga sudah sering melakukan hal ini. Perbedaannya adalah saat menjadi seorang penyihir, kau menyerap energi alam untuk diubah menjadi Mana. Sedangkan para kultivator menyerap energi alam untuk diubah menjadi Qi.”
Shen Yin Ye mengulurkan tangan kanannya sambil menunjukan pada Xing Wang bagaimana dia menyerap energi alam di sekitarnya.
“Mana memiliki sifat yang mudah diatur sesuai pikiran pemiliknya. Karena itu, para penyihir bisa mengendalikan Mana hanya dengan sebuah mantra. Tapi, Qi memiliki sifat yang berbeda. Qi memiliki sifat yang sulit dikendalikan dan cenderung menyerang pemiliknya jika pemiliknya tidak memiliki kekuatan yang cukup. Namun, jika kau berhasil mengendalikan Qi … Kau akan mendapatkan yang sangat besar tanpa repot-repot membaca sebuah mantra. Dan kekuatan ini pastinya lebih kuat dari sihir jika berada di tingkat yang setara.”
Saat memberikan penjelasan tentang Qi, Shen Yin Ye melambaikan tangannya ke arah danau. Dan seketika itu juga permukaan Danau itu membeku hanya dengan satu lambai tangan saja.
Jika itu adalah seorang penyihir, maka penyihir itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membentuk sebuah formasi sihir yang cukup besar untuk membekukan sebuah Danau yang luasnya hampir seluas sebuah kota. Selain waktu, hal seperti itu juga sangat menguras tenaga.
“Kau pasti sudah bisa merasakan perbedaan kekuatan antara Qi dan Mana setelah melihat seranganku barusan. Karena begitu besarnya kekuatan Qi, maka Qi ini hanya bisa dilatih secara bertahap. Jangan pernah menyerap energi alam melebihi batas kemampuan tubuhmu. Atau Dantianmu akan hancur.”
Shen Yin Ye memberi arahan layaknya seorang Guru. Dia tidak merasa canggung melakukan hal ini karena dia telah terbiasa. Sebab, dia juga adalah seorang Master Sekte dari Sekte yang sangat besar.
“Baiklah. Sekarang aku sudah paham tentang Qi dan cara berkultivasi. Lalu bagaimana tentang pembagian tingkah kultivasi. Harusnya ada pembagian khusus berdasarkan kekuatannya, sama seperti pembagian tingkat kekuatan di kalangan penyihir,” lanjut Xing Wang bertanya.
“Tingkat kultivasi dibagi menjadi lima tingkatan berdasarkan warna energi murni yang ada di dalam tubuh mereka. Yang paling rendah adalah tingkat Bintang Merah, lalu Bintang Hijau, Bintang Biru, Bintang Ungu dan Bintang Emas. Dan setiap tingkat itu dibagi menjadi tiga kelas yaitu rendah, menengah dan tinggi.”
Energi murni berbeda dengan aura karena energi murni berhubungan langsung dengan vitalitas hidup seseorang. Sedangkan warna aura dipengaruhi dengan elemen kultivasi yang dimiliki oleh seseorang.
Setelah mendengar penjelasan dari Shen Yin Ye tentang dasar-dasar kultivasi, Xing Wang menjadi lebih bersemangat untuk segera mempraktekkannya. Dia harus secepat mungkin meningkatkan kekuatannya. Karena itu, setiap waktu yang dia miliki sama berharganya dengan sebuah ribuan koin emas.
Xing Wang kemudian duduk bersila pada sebuah batu besar yang ada di tepi Danau dan mulai bermeditasi. Secara perlahan, dia membuka semua titik-titik meridian yang ada di dalam tubuhnya dan mulai menyerap energi alam yang ada di sekitarnya.
Padangan Shen Yin Ye tidak lepas dari Xing Wang. Dia mengamati saat Xing Wang bermeditasi sambil memberikan sedikit arahan agar tidak terjadi kecelakaan pada hari pertamanya berkultivasi.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Ini adalah karya baru. Karena itu saya sangat membutuhkan dukungan dari para reader dengan memberikan Like dan juga Komen serta Votenya.
Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Việt Thắng
seruuuuu
2022-01-04
0
hiatus
up up up up
2022-01-04
1
hiatus
wowwowwowwowwowwow keren gg
2022-01-01
0