Satu hari … Dua hari … Tiga hari … Satu minggu … Hari silih berganti seiring dengan pergantian mentari dan rembulan.
Tak terasa, Sudah seminggu penuh Xing Wang menghabiskan waktunya di tepi danau ini hanya untuk mengolah energi api miliknya sesuai dengan instruksi yang diberikan Shen Yin Ye.
Dan selama seminggu ini, ia juga sama sekali tidak melakukan meditasi. Seluruh waktunya benar-benar hanya dihabiskan untuk memperkuat kekuatan Api Phoenix.
Sebab, jika kekuatan apinya tidak cepat bertambah kuat, maka Shen Yin Ye tidak akan mengijinkannya untuk mempelajari seni beladiri yang ada di dalam Kitab Rahasia Klan Phoenix Api. Hal ini jugalah yang menjadi motivasi untuk berlatih.
Tanpa seni beladiri yang ada di dalam Kitab Rahasia Klan Phoenix Api, maka kekuatan Phoenix Api itu akan menjadi sia-sia dan akan sangat mustahil untuk mengalahkan Naga Iblis.
Selama satu minggu ini, kekuatan apinya telah mengalami peningkatan yang sangat pesat. Dari hanya titik api yang awalnya sepanjang 10 cm saja, sekarang dia telah mampu membuat kobaran api yang menyelimuti tinjunya.
Syarat yang telah diberikan Shen Yin Ye akhirnya telah berhasil ia penuhi. Dan Shen Yin Ye pun akhirnya mengijinkan Xing Wang untuk berlatih jurus-jurus yang ada di dalam Kitab Rahasia Klan Phoenix.
Namun, Shen Yin Ye hanya mengijinkan Xing Wang untuk mempelajari jurus-jurus yang ada di bab pertama saja karena hanya jurus-jurus yang ada di bab pertama saya yang sesuai dengan tingkat kultivasinya saat ini.
“Di bab pertama ini hanya ada dua buah jurus saja. Apakah aku bisa bertarung hanya dengan mengandalkan dua buah jurus ini? Aku ingin mempelajari bab ke-dua juga karena aku ingin cepat bertambah kuat,” protes Xing Wang.
Dua buah jurus seni beladiri memang terasa sangat kurang bagi orang yang sebelumnya telah menguasai ratusan teknik sihir.
Akan tetapi, Xing Wang sama sekali tidak menyadari bahwa ke-dua jurus ini adalah dasar dari semua jurus yang ada di bab berikutnya. Jadi, dia tetap harus memperkuat ke-dua jurus ini meskipun nantinya dia telah mendapatkan jurus yang baru.
Shen Yin Ye berjalan perlahan melewati Xing Wang dengan terapan matanya menghadap ke arah danau. lalu berkata setelah punggung mereka saling bertemu. “Kuat bukan berarti harus memiliki banyak jurus. Tapi, siapa yang bisa memanfaatkan jurus yang ia miliki untuk mengalahkan musuhnya, barulah orang itu bisa disebut kuat.”
“Tapi peluang kita untuk menang dari musuh akan semakin besar jika kita memiliki banyak jurus,” balas Xing Wang sambil berbalik menatap punggung Shen Yin Ye.
“Itu hanyalah pemikiran orang yang lemah. Memiliki banyak jurus tapi jarang digunakan dalam pertempuran sama saja dengan membeli banyak buku tapi jarang dibaca dan berakhir dalam rak penyimpanan. Semua itu hanya akan membuang-buang waktu yang kau miliki. Sebab, jurus yang jarang digunakan tidak akan pernah berkembang.”
Shen Yin Ye lalu menunjuk seekor ikan yang sedang berenang dengan bebas di Danau yang sangat jernih ini.
“Lihatlah ikan itu! Seekor ikan hanya memiliki satu kemampuan yaitu berenang. Namun, dia mampu melawan arus air yang tidak menentu. Terkadang arus air danau ini tiba-tiba berubah menjadi sangat kuat. Apakah saat itu kau pernah melihat ikan-ikan ini melompat dari danau lalu berlari seperti seekor rusa? Ikan-ikan itu hanya berenang dan terus berenang melawan arus air tanpa tahu kapan arus air ini akan kembali normal. Jangan bilang kalau dirimu yang sekarang akan kalah dengan seekor ikan.”
Teguran Shen Yin Ye ini bagaikan puluhan petir yang langsung menyambar ke dasar pikirannya. Sejak kapan dirinya menjadi selemah ini?
Xing Wang juga teringat kembali saat-saat dirinya mulai mempelajari teknik sihir. Saat itu dia hanya menguasai beberapa teknik formasi dasar saja. Namun, seiring berjalannya waktu, ia berhasil mengembangkan formasi sihir dasar itu menjadi formasi sihir tipe penyerangan dan tipe pertahanan.
Dan hal inilah yang membuat Penyihir Agung saat itu menjadi tertarik dengan potensi yang ia miliki lalu mengangkat dirinya menjadi murid pribadi sekaligus penerusnya.
“Aku mengerti sekarang. Terimakasih karena kau telah mengingatkanku pada dasar-dasar kehidupan yang telah aku lupakan. Aku akan segera mempelajari ke-dua jurus ini dan menguasainya secepat mungkin. Sebab, Naga Iblis itu tidak akan mungkin dia saja setelah berhasil menguasai Benua Empat Musim. Dia pasti akan menargetkan ke-tiga Benua yang lain. Dan satu-satunya cara untuk mengakhiri semua bencana ini adalah dengan membunuh Naga Iblis itu dengan kekuatan Api Phoenix yang aku miliki,” seru Xing Wang penuh tekad.
Sekarang, semangat dan rasa percaya diri Xing Wang telah kembali bangkit. Dia tidak lagi mengeluh karena hanya diperbolehkan untuk mempelajari dua buah jurus saja. Sebab, semua yang dikatakan Shen Yin Ye adalah Benar. Orang yang kuat bukanlah yang memiliki banyak jurus, namun orang yang kuat adalah orang yang mampu memanfaatkan jurus yang ia miliki dengan baik.
“Ada satu hal yang perlu kau ingat! Aliran waktu tidak akan pernah berputar mundur. Jadi, untuk apa kau selalu melihat ke belakang? Lupakanlah saat-saat kejayaanmu menjadi seorang penyihir karena takdirmu saat ini adalah seorang kultivator. Namun, jika kau mampu menggabungkan teknik sihir yang pernah kau kuasai dengan seni beladiri yang kau pelajari saat ini. Maka kau akan menjadi …”
Shen Yin Ye tiba-tiba terbang meninggalkan Danau ini sebelum menyelesaikan kata-katanya. Namun, dia telah memberikan beberapa pelajaran berharga pada Xing Wang.
Dia memang tidak selalu berada di samping Xing Wang saat latihan karena takut kehadirannya akan mengganggu konsentrasi pria ini. Namun, dia selalu memperhatikan dari kejauhan.
Sebenarnya Xing Wang masih penasaran dengan kalimat terakhir yang akan diucapkan Shen Yin Ye. Tapi, dia segera mengabaikan hal itu untuk sementara waktu karena dia bisa menanyakannya saat mereka bertemu kembali.
Xing Wang pun mulai membaca isi yang ada di bab pertama Kitab Rahasia Klan Phoenix Api dengan penuh konsentrasi. Dirinya seakan-akan telah tenggelam dalam setiap huruf yang terukir dalam kitab ini.
Setiap huruf yang dia baca, akan langsung tercetak di dalam pikirannya dan tersimpan dengan rapi di sana.
**
Sementara itu, di perbatasan antara Benua Kahyangan Api dah Benua Kahyangan Es, telah berbaris dengan sangat rapi sekelompok prajurit yang berjumlah sekitar seratus orang.
Para prajurit ini adalah para penyihir elemen api yang tinggal di Benua Kahyangan Api.
Dari seratus orang prajurit, hanya ada dua orang penyihir tingkat Master dan delapan orang penyihir tingkat tinggi. Selebihnya hanyalah penyihir tingkat menengah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
dewa_curhat
untuk jumlah prajurit, jarak dan mata uang jangan terlalu dibuat lebay ya thor.
misalnya dalam mata uang sampai jutaan bahkan triliyunan keping emas dll, jumlah prajurit utk bertempur sampai puluhan juta.
jarak setelah kena pukulan, tendangan dll sampai ribuan kilometer. biar keliatan real dan mengikuti alur ceritanya secara real
2022-01-14
0
Kim John
good pokoknya
2022-01-12
0
Kim John
mantap thor bisa buat bab seperti ini
2022-01-12
0