Ch. 2 — Sang Penolong

Semua berjalan lancar pada awalnya. Hal ini sesuai dengan rencana para penyihir dan juga Wave.

Kobaran api berwarna hitam pekat yang berasal dari Dunia Bawah itu secara perlahan berhasil ditekan oleh kekuatan dari Diagram Sihir Badai Langit.

Air dan angin yang berasal dari diagram sihir itu terus menekan kobaran api hitam bak sebuah ombak yang menggulung tepi pantai.

Sampai sebuah kejadian yang tak terduga terjadi …

Ledakan yang sangat dahsyat kembali terjadi dalam kobaran api hitam pekat itu dan membuat api itu semakin berkobar hingga hampir menyentuh lanjut.

Hawa panas yang sangat menyengat seketika menyerang seluruh bagian dan membuat suhu udara di tempat ini naik hingga berkali-kali lipat.

“Apa yang sebenarnya terjadi?”

“Aku juga tidak tahu. Mungkin saja kekuatan elemen angin yang ada di dalam diagram sihir yang kita gunakan telah membuat kobaran api itu semakin kuat.”

“Hal seperti itu rasanya tidak mungkin. Dunia manusia dan Dunia Bawah memiliki karakteristik Mana yang berbeda. Jadi tidak mungkin sihir kita bisa menyatu dengan sihir yang berasal dari Dunia Bawah.”

“Lalu bagaimana jika kobaran api itu sebenarnya bukanlah sihir elemen api dari Dunia Bawah. Tapi suatu makhluk yang berasal dari Dunia Bawah.”

Para penyihir berdebat satu sama lain karena fenomena aneh seperti ini baru pertama kali terjadi di seluruh Benua Empat Musim. Akan tetapi, mereka semua tidak menemukan jawaban pasti mengenai kejadian yang ada di hadapan mereka.

Sampai akhirnya …

Kobaran api berwarna hitam pekat itu kemudian berubah menjadi sosok Naga raksasa yang sangat menakutkan.

Naga raksasa itu berwarna hitam pekat dengan panjang sekitar dua puluh meter. Ia juga memiliki sepasang tanduk yang juga diselimuti dengan api berwarna hitam. Sorot matanya yang tajam dan haus darah bak seekor binatang buas kelaparan yang merindukan mangsanya selama ribuan tahun.

Naga raksasa ini juga memiliki sepasang sayap yang terbuat dari api neraka. Suhu udara di sekitar tempat ini seketika naik hingga berkali-kali lipat sejak kemunculan naga ini.

“Roar ….”

Suara raungan seekor naga menggelegar di seluruh penjuru Kota Musim Semi saat naga raksasa ini membuka mulutnya untuk pertama kali. Suaranya yang sangat khas menyebabkan ketakutan tersendiri pada setiap orang yang mendengar suara ini, seakan-akan hidup mereka akan segera berakhir.

“Ma-Makhluk apa itu? Apakah dia adalah iblis yang berasal dari Dunia Bawah,” ucap seorang penyihir dengan suara bergetar karena terkejut.

“Aku juga tidak tahu. Tapi, makhluk itu pasti sangat berbahaya. Sebab, sesuatu yang berasal dari Dunia Bawah bukanlah sesuatu yang baik,” jawab pemimpin rombongan para penyihir berpikir keras namun dia juga tidak berhasil menemukan jawaban.

Naga berwarna hitam pekat kemudian terbang ke langit dan mengelilingi tempat rombongan para penyihir yang bertugas memadamkan kebakaran.

Warna langit tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita bagaikan malam tak berbintang karena aura yang dipancarkan oleh Naga Hitam ini. Selain kuat, aura dari Naga Hitam ini juga mengandung energi kegelapan yang sangat murni.

Para penyihir ini merasakan respon yang tidak begitu menyenangkan saat aura energi kegelapan yang memancar dari tubuh Naga Hitam ini menyentuh permukaan kulit mereka.

Kulit para penyihir ini menjadi kesemutan karena merasakan sensasi ketidak nyamanan yang sangat luar biasa. Aura energi kegelapan ini bagaikan ribuan jarum yang menusuk permukaan kulit.

...“Formasi Sihir Kubah Emas.”...

Tiba-tiba sesosok suara datang dari arah belakang tempat para penyihir itu berdiri dan sebuah formasi pelindung berwarna emas langsung muncul di sekitar mereka. Formasi pelindung ini mampu menghalau aura energi kegelapan yang menyerang ke arah mereka.

Sontak saja semua penyihir itu langsung menoleh ke belakang dan merasa sangat bersyukur karena sosok penolong yang sudah mereka tunggu-tunggu akhirnya datang.

Ya! Sosok yang baru saja datang dan membuat format pelindung untuk para penyihir itu adalah Wave.

“Dasar Naga terkutuk!! Beraninya kau muncul di kota kelahiranku dan membuat kekacauan di sini. Kau mau kembali ke tempat asalmu dan membawa semua api neraka ini kembali ke Dunia Bawah, atau aku akan memusnahkanmu.”

Tentu saja amarah Wave langsung meledak saat melihat Naga dari Dunia Bawah ini dan sangat ingin membunuhnya karena kota tempat kelahirannya telah dirusak sampai seperti ini.

Namun, dia tidak bisa bertindak secara brutal karena untuk memadamkan api hitam yang berasal dari Dunia Bawah bukanlah perkara yang mudah. Jadi Wave harus memilih cara yang terbaik untuk mengurangi dampak kerusakan dan korban jiwa.

Naga raksasa itu menatap Wave dengan remeh karena sifat alami seekor naga adalah Angkuh dan Sombong. Mereka semua merasa bahwa mereka adalah makhluk terkuat dan terhebat di seluruh alam semesta.

“Aku tidak datang ke tempat ini untuk berdagang dengan kalian, para manusia!! Jadi tidak ada gunanya tawar menawar denganku. Tujuanku datang ke tempat ini adalah untuk menguasai Planet ini. Dan yang seharusnya memberikan kalian pilihan adalah aku. Sebab, aku lebih kuat dari kalian semua. Kalian memilih tunduk dan menjadi budakku atau mati!”

Suara naga ini membuat tubuh semua orang yang ada disekitar tempat ini menjadi bergidik ketakutan kecuali Wave dan para penyihir. Ancaman ini terdengar seperti suara Dewa Kematian yang siap mencabut nyawa siapapun yang tidak patuh pada kata-katanya.

Wave sama sekali tidak menghiraukan ancaman Naga Hitam ini. Dia tidak takut sedikitpun karena dia percaya bahwa kemampuan sihirnya akan mampu membunuh Naga Hitam ini meskipun harus melalui pertarungan yang cukup sengit terlebih dahulu.

Wave lalu mengeluarkan tongkat sihirnya dan mulai membaca mantra sihir dengan bahasa yang terdengar sangat kuno. Bahkan para penyihir yang ada di sekitarnya tidak mengenali setiap kata-kata yang terucap dari mulut Wave.

Dengan seluruh kekuatannya, Wave mulai menggerakkan tongkat sihirnya ke langit. Dan sebuah diagram sihir raksasa seketika tercetak di langit. Luas diagram sihir ini hampir setara dengan luas Kota Musim Semi.

Para penyihir yang ada di dekat Wave langsung terkejut karena sihir yang digunakan oleh Wave ini seharusnya telah hilang sejak ribuan tahun yang lalu.

Di dalam perpustakaan akademi sihir memang ada beberapa buku yang memperlihatkan bentuk dari diagram sihir ini, tapi tak ada satupun buku yang menuliskan tentang mantra sihir untuk mengaktifkan diagram sihir ini. Sebab, sihir ini termasuk salah satu sihir terlarang yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan Dunia.

“Pantas saja kau memiliki keberanian untuk melawan perkataanku. Ternyata kau memiliki sedikit kemampuan.” Naga raksasa itu menatap Wave dengan dingin. Keinginannya untuk membunuh Wave menjadi semakin besar karena Wave adalah penghalang baginya untuk menguasai Planet ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=

Jangan lupa tinggalkan like dan komen setelah membaca. Terimakasih

Terpopuler

Comments

Việt Thắng

Việt Thắng

luar biasa

2022-01-04

0

hiatus

hiatus

mantap

2022-01-04

0

Tarik Jabrik

Tarik Jabrik

masih terus dipelototin

2021-12-30

2

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 — Kekacauan
2 Ch. 2 — Sang Penolong
3 Ch. 3 — Serangan Telak
4 Ch. 4 — Merubah Sistem Pemerintahan
5 Ch. 5 — Menyentuh Alam Bawah Sadar
6 Ch. 6 — Benua Kahyangan Es
7 Ch. 7 — Sebuah Petunjuk
8 Ch. 8 — Makam Phoenix Api
9 Ch. 9 — Sebuah Pilihan
10 Ch. 10 — Terlahir Kembali
11 Ch. 11 — Perubahan
12 Ch. 12 — Leluhur Para Penyihir
13 Ch. 13 — Xing Wang
14 Ch. 14 — Dasar Kultivasi
15 Ch. 15 — Tunjukkan Kekuatan Apimu
16 Ch. 16 — Salah Menilai
17 Ch. 17 — Pelajaran Dari Seekor Ikan
18 Ch. 18 — Puncak Amarah
19 Ch. 19 — Kekuatan Phoenix Salju
20 Ch. 20 — Es Vs Api
21 Ch. 21 — Pembantaian
22 Ch. 22 — Mulai Berburu
23 Ch. 23 — Pangeran Ular
24 Ch. 24 — Serangan Pertama
25 Ch. 25 — Kekuatan
26 Ch. 26 — Jiwa Phoenix Api
27 Ch. 27 — Tingkat Bintang Biru
28 Ch. 28 — Jurus Pedang Api
29 Ch. 29 — Pelajaran Dari Alam
30 Pesan Dari Shen Yi Yen
31 Ch. 30 — Masih Tersimpan.
32 Ch. 31 — Lepaskan Dia.
33 Ch. 32 — Secepat Angin.
34 Ch. 33 — Penjara.
35 Ch. 34 — Tetaplah Diam.
36 Ch. 35 — Mustahil
37 Ch. 36 — Kau ?!
38 Ch. 37 — Siasat Siluman Serigala.
39 Ch. 38 — Berubah
40 Ch. 39 — Serangan Balik.
41 Ch. 40 — Kemunculan Raja Siluman
42 Ch. 41 — Undangan.
43 Ch. 42 — Ayo Pergi.
44 Ch. 43 — Memasuki Istana.
45 Ch. 44 — Sebuah Pertanda.
46 Ch. 45 — Ruangan Rahasia
47 Ch. 46 — Pintu Gerbang.
48 Ch. 47 — Kabut Misterius
49 Ch. 48 — Apa Kau Takut ?
50 Ch. 49 — Di Mana Aku ?
51 Ch. 50 — Kemunculan Roh Pedang.
52 Ch. 51 — Dimensi Temaram.
53 Ch. 52 — Katakanlah!
54 Ch. 53 — Wujud Asli Pedang.
55 Ch. 54 — Yan Shu.
56 Ch. 55 — Dasar Semut !!
57 Ch. 56 — Amarah Phoenix Guntur.
58 Ch. 57 — Penyatuan Tubuh.
59 Ch. 58 — Kedatangan Raja Siluman.
60 Ch. 59 — Neraka Pedang.
61 Ch. 60 — Akhir Sebuah Penyamaran
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Ch. 1 — Kekacauan
2
Ch. 2 — Sang Penolong
3
Ch. 3 — Serangan Telak
4
Ch. 4 — Merubah Sistem Pemerintahan
5
Ch. 5 — Menyentuh Alam Bawah Sadar
6
Ch. 6 — Benua Kahyangan Es
7
Ch. 7 — Sebuah Petunjuk
8
Ch. 8 — Makam Phoenix Api
9
Ch. 9 — Sebuah Pilihan
10
Ch. 10 — Terlahir Kembali
11
Ch. 11 — Perubahan
12
Ch. 12 — Leluhur Para Penyihir
13
Ch. 13 — Xing Wang
14
Ch. 14 — Dasar Kultivasi
15
Ch. 15 — Tunjukkan Kekuatan Apimu
16
Ch. 16 — Salah Menilai
17
Ch. 17 — Pelajaran Dari Seekor Ikan
18
Ch. 18 — Puncak Amarah
19
Ch. 19 — Kekuatan Phoenix Salju
20
Ch. 20 — Es Vs Api
21
Ch. 21 — Pembantaian
22
Ch. 22 — Mulai Berburu
23
Ch. 23 — Pangeran Ular
24
Ch. 24 — Serangan Pertama
25
Ch. 25 — Kekuatan
26
Ch. 26 — Jiwa Phoenix Api
27
Ch. 27 — Tingkat Bintang Biru
28
Ch. 28 — Jurus Pedang Api
29
Ch. 29 — Pelajaran Dari Alam
30
Pesan Dari Shen Yi Yen
31
Ch. 30 — Masih Tersimpan.
32
Ch. 31 — Lepaskan Dia.
33
Ch. 32 — Secepat Angin.
34
Ch. 33 — Penjara.
35
Ch. 34 — Tetaplah Diam.
36
Ch. 35 — Mustahil
37
Ch. 36 — Kau ?!
38
Ch. 37 — Siasat Siluman Serigala.
39
Ch. 38 — Berubah
40
Ch. 39 — Serangan Balik.
41
Ch. 40 — Kemunculan Raja Siluman
42
Ch. 41 — Undangan.
43
Ch. 42 — Ayo Pergi.
44
Ch. 43 — Memasuki Istana.
45
Ch. 44 — Sebuah Pertanda.
46
Ch. 45 — Ruangan Rahasia
47
Ch. 46 — Pintu Gerbang.
48
Ch. 47 — Kabut Misterius
49
Ch. 48 — Apa Kau Takut ?
50
Ch. 49 — Di Mana Aku ?
51
Ch. 50 — Kemunculan Roh Pedang.
52
Ch. 51 — Dimensi Temaram.
53
Ch. 52 — Katakanlah!
54
Ch. 53 — Wujud Asli Pedang.
55
Ch. 54 — Yan Shu.
56
Ch. 55 — Dasar Semut !!
57
Ch. 56 — Amarah Phoenix Guntur.
58
Ch. 57 — Penyatuan Tubuh.
59
Ch. 58 — Kedatangan Raja Siluman.
60
Ch. 59 — Neraka Pedang.
61
Ch. 60 — Akhir Sebuah Penyamaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!