Sungguh menyakitkan
Sudah seminggu Rinta di rawat di rumah sakit permata,tapi belum juga ada tanda tanda kalau Rinta akan kembali mengingat semua apa yang sudah terjadi dengan dirinya.
Setiap hari Robby selalu menyempatkan waktunya untuk menjenguk Rinta di rumah sakit permata kasih.
Robby
" Rinta sampai kapan kamu tidak mengenal diriku"
Robby berkata lirih dan bahkan sampai tidak terdengar oleh siapapun apa yang dikatakannya
mamanya Rinta(airin)
"Robby sejak kapan kamu di sini?"
Robby
"Baru saja tante,bagaimana perkembangan Rinta tante,apakah sudah ada kemajuan?"
mamanya Rinta(airin)
"Belum ada nak Robby"
Sebenarnya Rinta sudah sadar sejak hari pertama di ruang ICU,dan sampai detik ini Rinta belum mengenal siapapun ,bahkan dengan kedua orang tuanya
Terdengar suara dari dalam ruang ICU seseorang sedang meminta air minum
Rinta
"Aku haus ,aku mau minum tolong berikan aku segelas air putih"
Robby dan bu Airin sontak kaget mendengar suara itu,sebab suara itu sudah tidak asing lagi bagi mereka
Robby
"Tante itu suara Rinta"
Bu Airin segera berlari kecil memasuki ruangan di mana Rinta sedang berbaring lemah
mamanya Rinta(airin)
"Ada apa nak,kamu haus?,mama ambilin air putih ya"
mamanya Rinta(airin)
"Ini mama kamu sayang,dan itu Robby tunangan kamu"
Rinta
"Mama....,tunangan.."
Rinta meringis sambil memegang kepalanya seolah olah ada yang di rasakan sakit di kepalanya
mamanya Rinta(airin)
"Kenapa sayang ada yang sakit,kasih tau mama dimana yang sakit"
Rinta mengulurkan tangannya ke bu Airin,dan di sambut gembira oleh bu Airin.
mamanya Rinta(airin)
"Ia sayang ini mama kamu"
mamanya Rinta(airin)
"Dan kamu juga masih punya papa"
Melihat Rinta sudah mulai mengenali bu Airin walaupun belum sepenuhnya Rinta mengenali kedua orang tuanya,Robby mendekat berharap Rinta juga dapat mengenali dirinya
Robby
"Rinta,ini aku Robby tunangan kamu"
Rinta
"Jangan mendekat,aku tidak mengenalmu,mama suruh orang ini pergi"
Rinta menunjuk Robby dengan nada yang kurang suka,dan menyuruhnya untuk menjauh darinya.
Robby
"Rin,ini aku Robby,lihat wajahku"
mamanya Rinta(airin)
"Robby sebaiknya kamu keluar dulu nak,biarkan Rinta istrahat dulu"
Sangat menyakitkan bagi Robby,orang yang begitu di cintainya sama sekali tidak mengenal dirinya,bahkan untuk sekedar mendekat pun tidak di izinkan oleh Rinta.
mamanya Rinta(airin)
"Sabar ya nak Robby,pelan pelan nanti mami akan jelaskan ke Rinta mengenai dirimu,sebaiknya nak Robby pulang dulu istrahat besok kembali lagi kesini"
Akhirnya Robby memutuskan untuk kembali kerumahnya menuruti apa kata bu Airin,calon mertuanya.
Sesampainya di rumah,bu Sheila menyambut Robby dan langsung menanyakan keadaan Rinta.
mamanya Robby( sheila)
"Robby,bagaimana keadaan Rinta nak,apa dia sudah mengenalimu nak?"
Robby berlalu menuju kamarnya,tanpa memperdulikan pertanyaan dari bu Sheila mamanya dan memasuki kamarnya serta menutup kembali sembari menguncinya dari dalam kamarnya.
Melihat tidak ada jawaban dari anaknya ,bu Sheila mengikuti Robby menuju kamar anaknya.
mamanya Robby( sheila)
"Robby,mama bertanya nak,ada yang salah dengan pertanyaan mama"
Robby
"Sudahlah ma,jangan ganggu Robby,biarkan Robby sendiri dulu ma"
mamanya Robby( sheila)
"Ayolah nak,kita bicara baik baik,jangan seperti ini"
Robby
"ma , tolong biarkan Robby sendiri dulu,nanti Robby akan jelaskan semuanya ke mama,Robby capek ma"
Dengan nada yang agak tinggi,sepertinya Robby sudah mulai agak kesal dengan bu Sheila,karna tidak membiarkan dirinya untuk sendiri
Robby merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk tempat tidurnya,pikirannya menerawang entah kemana,hatinya begitu sakit,Rinta sama sekali tidak mengenali dirinya,bagaimana dengan perjodohan ini.
Karna sudah sangat lelah hati dan pikirannya akhirnya Robby pun tertidur dengan pulas
Comments