Amnesia
Suara ponsel Robby berbunyi,tetapi Robby tidak mendengar bunyi suara ponselnya, karna di cafe itu terlalu ramai dan sangat berisik oleh suara pengunjung dan musik yang begitu menggema yang di mainkan oleh DJ
Sekali lagi ponsel Robby berbunyi ,dan kali ini Robby mendengar dering ponselnya,Robby melihat ada panggilan dari om Rian,buru buru Robby mengangkat ponselnya.
"
Robby
"Ya hallo om Rian,ini Robby"
papanya Rinta(Rian)
"Rob,Rinta kecelakaan,sekarang berada di rumah sakit permata "
Suara om Rian kedengarannya sedang panik,dan terdengar isak tangis tante Airin.
Robby sangat kaget mendengar berita ini, Robby sangat menyesal kenapa Robby tidak menyusul Rinta saat meninggalkannya tad pagii,padahal Robby tau saat itu Rinta sangat terpukul dan dalam keadaan terisak sambil berlalu meninggalkannya tadi pagi.
Robby
"Baik om ,Robby akan segera menyusul kerumah sakit"
papanya Rinta(Rian)
"Om tunggu ya"
Robby bergegas membayar minumannya dan segera meninggalkan cafe itu ,dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai kerumah sakit tempat rinta di rawat
Di rumah sakit Robby melihat om Rian sedang tertunduk sambil memegang kepalanya,sedangkan bu Airin sedang terisak sesekali melihat ke ruangan ICU,Robby pun menghampiri mereka dan menyalami kedua orang tua Rinta lalu menuju ruangan ICU,dari kaca luar Robby melihat kepala Rinta penuh dengan balutan perban ,sepertinya kepala Rinta terbentur sangat keras mengakibatkan Rinta jadi tidak sadarkan diri.
Robby
" Om apa yang terjadi dengan Rinta"
Robby sangat sedih melihat keadaan kekasihnya,seandaiannya Robby seorang wanita maka tumpah sudah air matanya seperti tante Airin
papanya Rinta(Rian)
"Om juga kurang tau nak Robby,tadi tiba tiba ada yang kabarin om kalau Rinta kecelakaan"
papanya Rinta(Rian)
"Om juga bingung ,tidak biasanya Rinta menyetir mobil dengan kecepatan yang tinggi,Rinta itu anaknya sangat hati hati dalam mengemudikan mobil"
Sebenarnya Robby ingin sekali memberitahu kepada om Rian dan tante Airin kalau tadi sebelum kecelakaan ini terjadi Rinta menemuinya dan memutuskan perjodohan mereka,tapi masih di urungkan oleh Robby melihat kedua orang tua Rinta sedang bersedih.
Papa dan mama Robby tiba tiba muncul di rumah sakit ,mungkin saja orang tua Rinta menghubungi mereka setelah menghubungi Robby
bu sheila menghampiri bu Airin kemudian memeluk untuk memberikan rasa nyaman
papanya Robby( pras)
"Sabar ya pak,semoga Rinta ngga kenapa kenapa"
Pak pras berusaha menenangkan pak Rian
mamanya Robby( sheila)
"Sabar ya bu Airin"
Sama seperti pak Pras ,bu Sheila pun berusaha menenangkan mamanya Rinta,kemudian bu Sheila menoleh ke arah Robby,dan menghampiri anaknya yang sedang tertunduk
mamanya Robby( sheila)
"Robby ada apa ini,kenapa bisa seperti ini"
Robby cuma mengangguk ,dan tak satu pun kata yang keluar dari mulutnya
Tiba tiba Robby melihat Rinta menggerakkan jari telunjuknya,Robby kemudin memanggil dokter yang menangani Rinta di Ruang ICU
Robby
"Dokter,tolong pasiennya seperti sudah siuman"
Mendengar Robby agak berteriak ,sontak orang tua Rinta dan Robby kaget
papanya Rinta(Rian)
"Ada apa Robby?"
Robby
"Sepertinya Rinta Siuman om"
Robby
"Tadi Robby lihat Jari telunjuknya bergerak"
Dokter pun segera memeriksa Rinta,perlahan lahan Rinta membuka matanya
Rinta menoleh ke arah dokter dan bertanya,melihat sekelilingnya banyak orang dan asing baginya
dokter Ridwan
"Saya dokter Ridwan,nona sekarang berada di rumah sakit,tadi nona kecelakaan"
Orang tua Rinta menghampiri dokter dan bertanya,bagaimana keadaan anak mereka ,kenapa Rinta tidak mengenal semua orang yang ada di ruangan itu
papanya Rinta(Rian)
"Dokter ,kenapa dengan anak saya kok dia tidak mengenal kami"
dokter Ridwan
"Mohon maaf pak,mungkin ini akibat kerasnya benturan pada waktu kecelakaan ,sehingga membuat anak bapak sepertinya mengalami Amnesia,tapi kami dari tim Dokter akan berusaha dan akan mendignosa anak bapak"
Comments