Tertekan

Hiks hiks Santi menangis terisak di ranjangnya, rasa sakit terasa di sekujur tubuhnya.

Santi turun dari ranjang bermaksud untuk membersihkan diri seraya menatap Barley dengan penuh kebencian.

Meski pun mereka suami istri, tapi sudah jelas sekali jika perlakuan Barley itu pemerkosaan terhadapnya.

Dengan langkah yang gontai dan hati yang hancur Santi membersih kan tubuhnya di dalam bathtub tak henti-hentinya ia menangis serta menyesali yang telah terjadi.

Sementara Barley ia berdiri seraya menarik seprey yang di penuhi dengan noda tersebut.

Dengan menyeret langkahnya Barley menuju lemari untuk mengganti spey dan memasangnya kembali.

Melihat noda pada sprey ada perasaan bersalah pada dirinya terhadap Santi.

Barley duduk di atas ranjang, matanya mengedar sekeliling, ia sendiri binggung dengan perasaannya saat itu, melihat Santi meringis akibat perbuatanya ia malah merasa iba.

Hampir satu jam Barley menunggu Santi keluar dari kamar mandi, namun belum juga terdengar tanda-tanda ia akan keluar.

Karna merasa curiga, Barley pun mengetuk pintu kamar mandi, tapi tak juga ada jawaban.

Ia pun mendobrak pintu tersebut dan melihat Santi yang tak sadar kan diri di dalam bathtub.

Meski terjingkat-jingkat ia mengangkat tubuh Santi dan membawanya keatas ranjang.

Setelah memakai-kannya pakaian, Barley memerintah kan seseorang untuk membawa dokter guna memeriksa Santi.

Tak lama berselang petugas kesehatan pun datang memeriksa Santi.

"Bagaimana dokter?"tanya Barley.

"Tidak apa, mungkin ia hanya syok saja, setelah istirahat ia akan pulih seperti sedia kala, " papar dokter tersebut.

"Saya resepkan vitamin dan obat penurun panas," ujar dokter tersebut kepada Barley.

Beberapa jam berlalu, Santi menerjab-nerjabkan matanya mengedar keseliling, ketika itu Santi melihat Barley di sampingnya.

"Kau sudah sadar?"tanya Barley.

Tapi Santi enggan menjawab pertanyaannya.

Ia malah bangkit dan langsung turun dari ranjang.

"Mau kemana kau?"tanya Barley.

"Aku mau pulang, kau sudah dapatkan apa yang kau ingin kan, sekarang biarkan aku pergi," ucap Santi lirih.

"Tidak bisa, kau tak bisa pulang kecuali bersama ku!"bentak Barley.

Santi menangis, "Apa salah ku pada mu tuan, hingga kau menghancurkan hidup ku, tak bisa kah kau melepaskan ku, " ucapnya seraya menangis.

"Aku sudah bilang, jika kau menjadi istri ku, maka selamanya kau akan menjadi istri ku!" papar Barley.

"Tapi tuan! Apa sebenarnya yang kau ingin kan dari ku?" tanya Santi seraya menangis.

Barley tak menjawab pertanyaan Sati ia hanya menatap mata Santi sejenak kemudian pergi dan meninggalkanya, tinggalah Santi yang menangis meratapi nasibnya.

Setelah berjam-jam menangis, Santi pun teringat akan orang tuanya.

"Aku harus telpon kedua orang tua ku mereka pasti sedang mencari ku, "guman Santi.

Santi mencari keberadaan handphonenya di dalam tas, setelah mendapatinya, ia pun segera menghubungi orang tuanya.

Santi menahan isak tangisnya agar suaranya tak terdengar seperti habis menangis.

Benar saja, kedua orang tua Santi sudah resah menunggu kabar darinya begitupun Arief yang berada di rumah Santi saat itu.

Asti menangis tersedu-sedu, sementara ayahnya mondar-mandir menunggu kabar darinya.

Wajah tegang Astuti mengendor saat menatap layar handphone yang tertera nama Santi.

"Hallo Nak," sapa Asti.

"Hallo Bu," sahut Santi.

"Iya Nak kau kemana saja, kami menunggu telpon dari mu, Arief sampai cemas menunggu mu," ucap Asti pada sambungan telponya.

"Maaf Bu Santi membuat ibu khawatir, sekarang Santi bersama tuan muda bu, kami mencoba untuk rujuk," ucap Santi dengan perasaan sakit ,ia pun menahan tangisannya.

"Tapi kenapa kau tak menghubungi kami Nak?" tanya Asti.

"Tadi handphone Santi low batt bu, selain itu di sini susah sinyal," ujar Santi berbohong.

Asti tersenyum "Syukurlah Nak, tapi kau baik-baik saja kan? bicaralah dengan Nak Arief karna dia begitu mengkhawatirkan mu," papar Asti, ia pun merasa lega.

"Nak Arief, Santi ingin bicara dengan mu," ucap Asti seraya menyodorkan handphonenya.

Arief segera meraih handphone tersebut.

"Hallo Santi kau di mana?"tanya Arief ia merasa khawatir.

"Santi sedang ada di villa bang, bersama tuan_"tut...tut.., suara telpon terputus.

Arief, mencoba kembali menghubungi Santi namun handphonenya berada di luar jangkauan.

Sementara itu di villa, Barley mendengar pembicaraan Santi dan Arief, seketika ia naik pitam.

Tanpa permisi, Barley langsung merampas handphone Santi kemudian melemparnya.

Santi semakin syok, ia ketakutan melihat wajah Barley yang memerah.

"Begitu kelakuan mu di belangkang ku? baru ku tinggal sebentar saja kau sudah menelpon Arief!"

"Kau mau kabur dengannya?!"tanya Barley.

"Hiks, hiks hiks tidak tuan aku hanya ingin memberi tahunya jika aku bersama mu saat ini," ujar Santi dengan bibir gemetaran.

"Bohong! ingat Santi aku tahu seluk beluk Arief dan keluarganya, aku bisa saja menghabisi nyawanya, jika kau berbuat nekad, tak hanya itu aku juga bisa melakukan hal yang buruk terhadap orang tua mu, jika kau berani membangkang ku!" ancam Barley dengan berteriak.

Santi syok, ia pun berlutut menangis, "Jangan tuan kau bisa lakukan apa saja pada ku, tapi tolong jangan sakiti kedua orang tua ku dan juga Arief karna mereka tidak bersalah," ucap Santi, ia sudah merasa putus asa dan terkekan.

"Bagus, sekarang kau tahu kau sedang berurusan dengan siapa? dengar Santi aku tak main-main, "ucap Barley dengan tegas.

Santi menghapus titik air matanya.

"Iya tuan sekarang aku baru tahu aku berhadapan dengan siapa, aku berhadapan dengan lelaki cacat, cacat fisiknya tapi juga cacat hatinya, beruntung sekali kakak ku tak sampai menikah dengan mu! karna jika tidak, maka ia akan merasakan siksaan neraka di dunia ini ," ucap Santi dengan ketus.

Barley berdiri rahangnya kembali mengeras, ia pun menghampiri Santi seraya mencengram rahangnya," Apa katamu? kau itu berbeda dengan Sania! aku mencintai Sania! tapi tidak mencintai mu, bagiku kau hanya pelampiasan ku saja karna aku tak lagi bisa memiliki Sania," cecarnya.

Kedua mata mereka beradu mengisyaratkan kebencian.

"Dengar tuan muda, suatu saat aku akan membuat mu bertekuk lutut, saat ini kau bisa lakukan apa saja terhadap ku, karna kau punya kekuasan, suatu saat aku berjanji akan membuat mu bertekuk lutut di hadapan ku, kau yang akan memohon dan mengiba pada ku meminta belas kasihan padaku," ucap Santi seraya menghapus air matanya.

"Hm, Oh ya? kau yang akan ku buat menangis, benar katamu, menikah dengan ku akan membuat mu seperti memasuki api neraka sebelum kau mati,"dengus Barley.

Barley melepas kan cengranannya kemudian menolak tubuh Santi hingga jatuh di atas ranjang, kemudian ia keluar dari kamar tersebut dengan hati yang dongkol.

Santi menangis. ia coba meraih handphonenya yang di lemparkan oleh Barley.

Untung saja handphone tersebut hanya mengalami retak rambut pada layarnya namun bisa berfungsi seperti semula.

Tak ingin mengkhawatirkan orang tuanya, Santi pun kembali menghubungi mereka, dengan alasan terputus karna sinyal.

Bersambung, dukung author terus ya reader like komen, saran vote dan hadiah

.

Terpopuler

Comments

Kinay naluw

Kinay naluw

cemburu dengan melibatkan emosi hanya akan meniggalkan dendam dan kebencian.

2022-09-04

0

Amanda irmawati

Amanda irmawati

barley barley , katanya orang berkuasa harusnya cari tau permasalahanya , tidak langsung seperti itu

2022-06-29

2

fitriani

fitriani

hadeh barley ada2 aja sih harusnya tuh cari taw dulu jgn main marah2 aja... ogeb bgt sih

2022-06-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bukan Tajmahal
2 Kutukan Gaun Pengantin
3 Konfrensi Pers
4 Tragedi
5 Di Tinggal Kekasih
6 Lamaran
7 Pernikahan Dingin
8 Hari Pertama Menjadi Istri
9 Istri Atau Pembantu
10 Apa Yang Salah
11 Jangan ada cinta
12 Bisakah Aku Membenci Mu
13 Rasa Sakit itu
14 Perhatian Itu
15 Rencana Perpisahan
16 Pulang Ke Tanah Air
17 Pergi Dari Rumah
18 Di Culik
19 Terenggut Paksa
20 Tertekan
21 Visual
22 Kembali kerumah itu
23 Sore Itu
24 Trauma
25 Alergi
26 Belajar mencintainya
27 Mengikuti
28 Kau tak mungkin bisa mencintai ku
29 Memilih Pisah
30 Merindukan Mu
31 Merindukan mu 2
32 Salah Paham
33 Pengorbanan
34 Apa Kau Hamil!
35 Rencana Aborsi
36 Selalu Memaksa
37 Pertunangan
38 Siapa Yang Menghamili mu
39 Menemui Aldo
40 Garis Dua
41 Mencoba Lagi
42 Aku Juga Ingin Bahagia
43 Tak Di Duga
44 Siapa Barley
45 Mulai Manja
46 Siapa Yang Ingin mencelakai istri ku
47 Ternyata Amora
48 Terciduk
49 Tertangkapnya Amora
50 Menjerat Amora
51 Kedatangan Andini
52 Membesuk Amora
53 Malu Malu
54 Taubat
55 Kesepakatan Baru
56 Terungkap Secara Perlahan
57 Kejutan Manis
58 Tertangkapnya Tomi
59 Terungkapnya semua fakta
60 Ngambek
61 Siapa Ayah Kandung Barley
62 Rahasia.
63 Meminta Maaf Tidaklah Sulit
64 Kebobolan
65 Kecolongan
66 Kembalinya Arief
67 Kena lagi kau
68 Seseorang Dari Masa Lalu
69 Flashback 1
70 Flashback 2
71 Malam Hangat
72 Ada apa dengan Barley
73 Marco Vs Andini
74 Rencana melarikan diri
75 Giliran Andini
76 Tak bisa lolos lagi
77 Tak bisa lolos lagi 2
78 Dua Tersangka
79 Angkat Tangan
80 Bertemu di sel
81 Ada rival di penjara
82 Nasib keponakan ku?
83 Bertemu Mantan
84 Obat Anti stress
85 Makan Malam
86 Syok
87 Putusan Pengadilan
88 Melahirkan
89 Kabar Bahagia
90 Asiya Khairunnisa
91 Bayi yang malang
92 Hati Yang Gelisah
93 Kecelakaan.
94 Siapa Tuan Marco
95 Miracle
96 Rindu
97 Hasil Tes
98 Aku Putra Mu
99 Apa kau sudah tahu?
100 Pulang
101 Bertemu Obatnya
102 Kamu Yang Mengerti Aku
103 Lalu Aku Ini Anak Siapa
104 Kedatangan Tamu
105 Rencana Perjodohan
106 Mencari jodoh
107 Mengintai Jebakan
108 Penawaran
109 Sore Yang Hangat
110 Yang Tua Yang Bercinta
111 Mengejar Cinta
112 Masih Acu
113 Menjerat Si Penjerat
114 Hasilnya
115 Memalukan
116 Pilihan
117 Lamaran Dadakan
118 Dilema
119 Patah Hati
120 Jadian
121 Mendadak Nikah
122 Malam Pernikahan
123 Pernikahan Marco
124 Arief Dan Dinar
125 Heboh
126 Kembali Pulang
127 Status sosial
128 Menyelesaikan Misi
129 Kembalinya Tuan Hasta
130 Dua Daddy
131 Berita yang membahagiakan
132 Kelahiran Putra Mahkota
133 Status Baru
134 Meladeni Engkong
135 Pemberian Nama
136 Bertemu Asyia
137 Pasrah
138 Tak Bisa Menolak
139 Jalur Alternative
140 Dimanakah Kamu Berada
141 Mengantar kepergian...
142 Tak Ku Sangka
143 Waktunya Buka Puasa
144 Kabar Bahagia Bagi Arief
145 Cemburu
146 Kembalinya Tuan Demian
147 pengumuman
148 How They Met
149 How they met 2
150 How They Met 3
151 AADC (Ada Aa Dan Cintya)
152 Andhra Vs Asyia
153 Asiya Sakit
154 Kembali ke rumah
155 Kisah Asyia
156 Bertemu Ayah
157 Perkenalan
158 Mencari Keberadaannya
159 Rival
160 Ingin merebut Asyia
161 Bikin rusuh
162 Save Asyia
163 Save Asyia 2
164 Save Asyia 3
165 Jodoh Untuk Ayah
166 Menentukan Hari Bahagia
167 Akad Nikah
168 Malam pertama
169 Pengantin Baru
170 Cicak Di Dinding
171 firasat
172 Anugrah
173 Keluarga Yang Sempurna.
174 Keajaiban Dunia
175 Adik Untuk Asyia
176 Bahagia
177 Kembali
178 Karma
179 Tak Lagi Sama
180 Nenek Sihir
181 Memberi Pengertian
182 Penyesalan
183 Mengenang Mu
184 Bertemu Lagi
185 Bertemu di lift
186 Ada apa?
187 Alesha dan Nabila
188 Debaran yang sama
189 Rumah Sakit
190 Benar kah itu
191 Terima Kasih
192 Kumpul keluarga
193 Lapang Dada
194 Cari pengganti
195 Doa untuk mu
196 Jalan pintas
197 Nembak Asyia
198 Bertemu di Mall
199 Kasih Tahu Ngak Ya
200 Untuk Ibu
201 Yang Terbaik
202 Siapa
203 Siapa Gadis Itu
204 Tak Menyangka
205 Protes
206 Bangunlah
207 Sentuhan kecil
208 Ketetapan Hati
209 Semangat Pagi
210 Kaget
211 Orang Asing
212 Keputusan
213 Kisah Cinta
214 Secarik Kertas
215 Kecewa
216 ISPTYC 216
217 Sebelum Berangkat
218 Bangkok I'm coming
219 Solit atau Cinta
220 Seru
221 Ujian Akhir
222 Hujan
223 Pemenang
224 Wisata
225 Kisah Cinta Yang Sama
226 Ingin Pulang
227 Bertahan
228 Pengakuan
229 Berdebat
230 Grogi
231 Donor Jantung Untuk Asyia
232 Semangat!
233 Hari Yang sulit
234 Detak Jantung hati ku
235 Kembali
236 Pergi Dengan Tenang
237 Hari yang Baru
238 Rindu ibu
239 Pulang Ke Tanah Air
240 Pergi Untuk Selamanya
241 Di Atas Pusara
242 Janji Setia
243 Ujian Cinta
244 Kenangan terindah
245 Rencana
246 Ingatan Yang Hilang
247 Secercah Harapan
248 Tamu Asing
249 Akad Nikah
250 Kisah Yang Lain
251 Perdana
252 Pagi pertama
253 Terjebak Kembali.
254 Kebodohan
255 Pulih
256 Hari Yang Membahagiakan
257 Depresi
258 Teka Teki
259 Spesial
260 Selamat Ulang Tahun
261 Hadiah Istimewa
262 Lamaran
263 Bahagia
264 Kasmaran
265 Persalinan
266 Melahirkan
267 The Wedding
268 Unboxing
269 Trauma Mendalam
270 Part Akhir
271 giveaway
272 Promosi karya Baru
273 Promosi karya terbaru
274 Bab Terbaru
275 Promosi
Episodes

Updated 275 Episodes

1
Bukan Tajmahal
2
Kutukan Gaun Pengantin
3
Konfrensi Pers
4
Tragedi
5
Di Tinggal Kekasih
6
Lamaran
7
Pernikahan Dingin
8
Hari Pertama Menjadi Istri
9
Istri Atau Pembantu
10
Apa Yang Salah
11
Jangan ada cinta
12
Bisakah Aku Membenci Mu
13
Rasa Sakit itu
14
Perhatian Itu
15
Rencana Perpisahan
16
Pulang Ke Tanah Air
17
Pergi Dari Rumah
18
Di Culik
19
Terenggut Paksa
20
Tertekan
21
Visual
22
Kembali kerumah itu
23
Sore Itu
24
Trauma
25
Alergi
26
Belajar mencintainya
27
Mengikuti
28
Kau tak mungkin bisa mencintai ku
29
Memilih Pisah
30
Merindukan Mu
31
Merindukan mu 2
32
Salah Paham
33
Pengorbanan
34
Apa Kau Hamil!
35
Rencana Aborsi
36
Selalu Memaksa
37
Pertunangan
38
Siapa Yang Menghamili mu
39
Menemui Aldo
40
Garis Dua
41
Mencoba Lagi
42
Aku Juga Ingin Bahagia
43
Tak Di Duga
44
Siapa Barley
45
Mulai Manja
46
Siapa Yang Ingin mencelakai istri ku
47
Ternyata Amora
48
Terciduk
49
Tertangkapnya Amora
50
Menjerat Amora
51
Kedatangan Andini
52
Membesuk Amora
53
Malu Malu
54
Taubat
55
Kesepakatan Baru
56
Terungkap Secara Perlahan
57
Kejutan Manis
58
Tertangkapnya Tomi
59
Terungkapnya semua fakta
60
Ngambek
61
Siapa Ayah Kandung Barley
62
Rahasia.
63
Meminta Maaf Tidaklah Sulit
64
Kebobolan
65
Kecolongan
66
Kembalinya Arief
67
Kena lagi kau
68
Seseorang Dari Masa Lalu
69
Flashback 1
70
Flashback 2
71
Malam Hangat
72
Ada apa dengan Barley
73
Marco Vs Andini
74
Rencana melarikan diri
75
Giliran Andini
76
Tak bisa lolos lagi
77
Tak bisa lolos lagi 2
78
Dua Tersangka
79
Angkat Tangan
80
Bertemu di sel
81
Ada rival di penjara
82
Nasib keponakan ku?
83
Bertemu Mantan
84
Obat Anti stress
85
Makan Malam
86
Syok
87
Putusan Pengadilan
88
Melahirkan
89
Kabar Bahagia
90
Asiya Khairunnisa
91
Bayi yang malang
92
Hati Yang Gelisah
93
Kecelakaan.
94
Siapa Tuan Marco
95
Miracle
96
Rindu
97
Hasil Tes
98
Aku Putra Mu
99
Apa kau sudah tahu?
100
Pulang
101
Bertemu Obatnya
102
Kamu Yang Mengerti Aku
103
Lalu Aku Ini Anak Siapa
104
Kedatangan Tamu
105
Rencana Perjodohan
106
Mencari jodoh
107
Mengintai Jebakan
108
Penawaran
109
Sore Yang Hangat
110
Yang Tua Yang Bercinta
111
Mengejar Cinta
112
Masih Acu
113
Menjerat Si Penjerat
114
Hasilnya
115
Memalukan
116
Pilihan
117
Lamaran Dadakan
118
Dilema
119
Patah Hati
120
Jadian
121
Mendadak Nikah
122
Malam Pernikahan
123
Pernikahan Marco
124
Arief Dan Dinar
125
Heboh
126
Kembali Pulang
127
Status sosial
128
Menyelesaikan Misi
129
Kembalinya Tuan Hasta
130
Dua Daddy
131
Berita yang membahagiakan
132
Kelahiran Putra Mahkota
133
Status Baru
134
Meladeni Engkong
135
Pemberian Nama
136
Bertemu Asyia
137
Pasrah
138
Tak Bisa Menolak
139
Jalur Alternative
140
Dimanakah Kamu Berada
141
Mengantar kepergian...
142
Tak Ku Sangka
143
Waktunya Buka Puasa
144
Kabar Bahagia Bagi Arief
145
Cemburu
146
Kembalinya Tuan Demian
147
pengumuman
148
How They Met
149
How they met 2
150
How They Met 3
151
AADC (Ada Aa Dan Cintya)
152
Andhra Vs Asyia
153
Asiya Sakit
154
Kembali ke rumah
155
Kisah Asyia
156
Bertemu Ayah
157
Perkenalan
158
Mencari Keberadaannya
159
Rival
160
Ingin merebut Asyia
161
Bikin rusuh
162
Save Asyia
163
Save Asyia 2
164
Save Asyia 3
165
Jodoh Untuk Ayah
166
Menentukan Hari Bahagia
167
Akad Nikah
168
Malam pertama
169
Pengantin Baru
170
Cicak Di Dinding
171
firasat
172
Anugrah
173
Keluarga Yang Sempurna.
174
Keajaiban Dunia
175
Adik Untuk Asyia
176
Bahagia
177
Kembali
178
Karma
179
Tak Lagi Sama
180
Nenek Sihir
181
Memberi Pengertian
182
Penyesalan
183
Mengenang Mu
184
Bertemu Lagi
185
Bertemu di lift
186
Ada apa?
187
Alesha dan Nabila
188
Debaran yang sama
189
Rumah Sakit
190
Benar kah itu
191
Terima Kasih
192
Kumpul keluarga
193
Lapang Dada
194
Cari pengganti
195
Doa untuk mu
196
Jalan pintas
197
Nembak Asyia
198
Bertemu di Mall
199
Kasih Tahu Ngak Ya
200
Untuk Ibu
201
Yang Terbaik
202
Siapa
203
Siapa Gadis Itu
204
Tak Menyangka
205
Protes
206
Bangunlah
207
Sentuhan kecil
208
Ketetapan Hati
209
Semangat Pagi
210
Kaget
211
Orang Asing
212
Keputusan
213
Kisah Cinta
214
Secarik Kertas
215
Kecewa
216
ISPTYC 216
217
Sebelum Berangkat
218
Bangkok I'm coming
219
Solit atau Cinta
220
Seru
221
Ujian Akhir
222
Hujan
223
Pemenang
224
Wisata
225
Kisah Cinta Yang Sama
226
Ingin Pulang
227
Bertahan
228
Pengakuan
229
Berdebat
230
Grogi
231
Donor Jantung Untuk Asyia
232
Semangat!
233
Hari Yang sulit
234
Detak Jantung hati ku
235
Kembali
236
Pergi Dengan Tenang
237
Hari yang Baru
238
Rindu ibu
239
Pulang Ke Tanah Air
240
Pergi Untuk Selamanya
241
Di Atas Pusara
242
Janji Setia
243
Ujian Cinta
244
Kenangan terindah
245
Rencana
246
Ingatan Yang Hilang
247
Secercah Harapan
248
Tamu Asing
249
Akad Nikah
250
Kisah Yang Lain
251
Perdana
252
Pagi pertama
253
Terjebak Kembali.
254
Kebodohan
255
Pulih
256
Hari Yang Membahagiakan
257
Depresi
258
Teka Teki
259
Spesial
260
Selamat Ulang Tahun
261
Hadiah Istimewa
262
Lamaran
263
Bahagia
264
Kasmaran
265
Persalinan
266
Melahirkan
267
The Wedding
268
Unboxing
269
Trauma Mendalam
270
Part Akhir
271
giveaway
272
Promosi karya Baru
273
Promosi karya terbaru
274
Bab Terbaru
275
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!