Rencana Perpisahan

Arief dan Santi terlihat asik menikmati makanan mereka, kedekatan mereka membuat Barley cemburu.

Setelah makan malam mereka pun mengemasi tempat untuk mereka tidur.

"Nyonya silahkan anda tidur di sofa saja," ujar Arief sambil meletakan bantal di atas sofa.

"Bang Arief saja yang tidur di sofa, saya tidur di bawah, samping tempat tidur tuan, jadi jika tuan butuh sesuatu saya bisa sadar dengan cepat," usul Santi.

"Tapi Nyonya tidur di lantai meski beralas karpet akan membuat tubuh anda menjadi sakit, jadi Nyonya sebaik nya tidur di sofa saja, "ujar Arief.

"Ngak apa Bang, setiap hari saya juga tidur di lantai," tutur Santi dengan jujur tanpa bermaksud menyinggung Barley.

Tapi justru Barley yang tersinggung.

"Santi, kamu tidur sama saya di sini!" titah Barley.

"Tapi tuan, saya tidurnya lasak, takut mengganggu tidur tuan, "Santi memberi alasan.

"Sudah aku bilang tidur di sini, ya tidur di sini!" seru Barley.

Tak ingin berdebat, Santi pun meraih bantal dan meletakannya di atas tempat tidur Barley.

Santi merebahkan tubuhnya membelakangi Barley, tapi di protes oleh Barley.

"Kenapa kamu tidur membelakangi ku?!" tanya Barley kesal.

"Tidak sopan!" dengusnya kembali.

Dengan terpaksa Santi tidur miring menghadap Barley.

Ih kenapa rasanya ngak banget, tidur di samping tuan Barley.Santi

Matanya memicing kearah Barley.

Sementara Barley membuang wajahnya ketika Santi melihat kearahnya.

Karna merasa mengantuk, tak berapa lama setelah merebahkan tubuhnya Santi pun terlelap.

Begitupun Arief, yang langsung tertidur di atas sofa.

Barley menerjab-nerjabkan matanya, meski pun kaki.dan tangannya mengalami kelumpuhan, namun nalurinya sebagai pria, tetap saja normal.

Barley yang terbiasa melakukan hubungan dengan wanita merasa panas dingin mencoba menahan hasratnya, karna kini ia tidur seranjang dengan seorang wanita, apalagi Santi adalah istrinya dan boleh-boleh saja mereka melakukan hubungan itu.

Apalagi saat terlelap seperti itu, Santi semakin terlihat seperti Sania.

Barley merentangkan tangannya, menjangkau wajah Santi dengan tangannya yang masih berfungsi.

Dengan lembut ia menyapu wajah tersebut.

Barley menangkap ada sebuah ketulusan di hati Santi, di balik sikafnya yang menjengkelkan.

Santi bergerak-gerak, ia memang tidur dengan lasak, bahkan bebetapa kali ia tak sadar menyentuh bagian tubuh Barley.

Awk, Barley terpekik tertahan, meringis menahan sakit, ingin rasanya ia membalas Santi, Namun lagi-lagi ia tak tega.

Karna merasa lelah, Barley mencoba memejamkan matanya agar bisa terlelap, baru saja ia memejamkan matanya, Barley merasakan tangan Santi yang memeluknya.

Dengan tersenyum ia, ia menarik tangan Santi agar semakin erat memeluknya, Barley tidur dengan bahagia, akhirnya kembali merasakan hangatnya pelukan wanita.

Pagi harinya Santi tersadar dan melihat dirinya yang tertidur memeluk Barley, dengan hati-hati ia menarik tangannya agar membangun kan Barley.

Santi segera turun dari ranjang dan memulai rutinitas pagi, setelah mandi ia mempersiapkan segala sesuatu kepertuan Barley.

Hari ini Barley akan menjalani operasi, karna itu Santi sudah mempersiapkan Barley, termasuk memandikannya.

Di bantu oleh Arief, Mereka mengangkat tubuh Barley, kemudian membawanya menuju kamar mandi.

Meski sudah sering membuka pakaian Barley, tetap saja ia merasa sungkan, apalagi saat membuka penutup akhir suaminya tersebut.

"Jangan di lihat!" seru Barley ketika mata Santi tak sengaja melihat kearah benda pusakanya.

"Penasaran tuan,"selorohnya sambil tersenyum menggoda Barley.

"Diraba boleh, di lihat jangan nanti kamu pingsan lagi," sahut Barley.

"Ngak kok tuan, sebentar lagi tuan akan sembuh jadi tugas saya juga sudah selesai merawat tuan, seperti janji saya pada Kak Sania, " papar Santi sambil menuang sabun cair ke sponge, kemudian menggosokannya ketubuh Barley.

"Apa karna itu kau mau menikah denganku?"tanya Barley.

"Tentu saja tuan, jika kakak ku tak memintanya mana aku mau menikah pria sombong seperti mu, "sahut Santi santai namun terdengar ketus.

Barley terdiam, "Hm Aku juga menikahimu karna kakak mu yang meminta ku, jika tidak mana aku mau menikah denganngafis yang menyebalkan seperti kau!" sahut Barley membalas.

"Kalau begitu kita sama-sama sudah menunaikan permintaan kak Sania, setelah tuan sembuh, tuan boleh kok menceraikan saya dengan senang hati, saya menerimanya, "papar Santi.

"Ehm jangan mimpi kamu, aku punya prinsif jika sekali menikah aku tak mau Bercerai, dan aku sudah berjanji pada Sania, " papar Barley dengan mata yang berkaca-kaca, kenangan tentang Sania masih membekas jelas.

"Tapi aku bukan kak Sania tuan, kau tak pernah berjanji apa pun pada ku, jadi tak ada yang kau ingkari, lagi pula nyonya besar sudah menjodohkan mu dengan gadis yang setara," ucap Santi santai, sambil memakaikan bathrobe ke tubuh Barley.

"Tapi kakak mu meminta ku untuk menjaga mu, dan apa pun yang terjadi aku tak akan menceraiman mu," imbuhnya lagi.

"Ah dasar kau keras kepala tuan, kita lihat saja sampai di mana kau bisa menahan ku," papar Santi, ia pun mendorong kursi roda Barley.

Setelah selesai mengenakan pakaian untuk Barley, Andini dan Amora tiba di kamar perawatan Barley.

"Kau sudah siap sayang?"tanya Andini pada Barley.

Barley tak menjawab sedikit pun, ia masih kesal dengan perlakuan Andini.

Amora menghampiri Barley, "Barley lihatlah, ini rancangan gaun pengantin pernikahan kita," ucap Amora seraya menunjukan rancangan gaun pengantin yang ada di layar handphonenya.

Barley membuang mukanya, Menikah? Apa kau mau menikah dengan ku saat ini juga ?"tanya Barley ketus.

"Sekarang? tapi bukannya kau sedang sakit?" sahut Amora.

"Jika operasi ku gagal dan aku menjadi cacat,apa kau tetapmau menikah dengan ku?"tanya Barley sambil menatap wajah Amora.

Amora tertunduk, karna memikirkan jawaban yang tepat.

Beberapa saat kemudian, ia kembali menganggkat wajahnya.

"Tentu saja Barley, aku mencintai mu,"jawabnya seraya menyentuh tangan Barley.

"Baiklah kalau begitu, mulai sekarang kau yang akan mengurusi ku menggantikan Santi,"tantang Barley.

Andini kaget mendengar permintaan Barley.

" Sayang, kenapa harus Amora, kau tahu kan dia sibuk dengan pekerjaannya."Andini.

Amora semakin serba salah.

"Kalau begitu jangan bermimpi menikah dengan ku,kau cari saja pria lain yang tak akan banyak menyita waktu mu, "cetus Barley dengan wajah datarnya.

Amora terdiam, begitupun Santi.

Sejenak Amora dan Andini saling memandang.

Karna tak ingin situasi semakin rumit, Andini pun, memutus ketegangan mereka.

"Ah sudalah nanti kita bicarakan semuanya, ayo sayang kau harus melakukan serangkai tes sebelum operasi, "ucap Andini seraya mendorong kursi roda Barley.

***

Santi menunggu di depan ruang operasi begitupun Andini dan Amora.

Andini memandang sinis kearah Sant, ia pun menghampirinya.

"Santi, setelah pulang dari Indonesia kau kemasi barang-barang mu, kau boleh pulang kerumah orang tuamu," ucap Andini.

"Tapi Nyonya, siapa yang akan merawat tuan muda?"tanya Santi.

"Akan ku cari perawat untuknya, kau tenang saja, aku akan memberi sejumlah uang sebagai kompensasi, dan aku akan segera mengurus perceraian untuk kalian, kau tenang saja, selama masa persidangan kau masih mendapat jatah bulanan dari ku" ucap Andini dengan ketus.

Santi menatap wajah Andini seraya meremas ujung kemeja, meski ia dan Barley tak saling mencintai, tapi jika pernikahan mereka hanya sesingkat ini, ia takut membuat orang tuanya terluka, pandangan negativ pun akan melekat pada dirinya, belum genap dua bulan menikah, kini dirinya sudah menjadi Janda.

Dukung terus author ya, like komen vote dan hadiahnya

Terpopuler

Comments

Dapur Mami

Dapur Mami

Amora si nenek lampir ,kok malah di jodohkan Ama anakmu Andini ..Andini

2024-03-25

0

Juwita

Juwita

bikin kesel aja kau Andini 😡😡

2023-02-13

0

Yanti dian Nurhasyanti

Yanti dian Nurhasyanti

mertua ga ada ahlak😡

2022-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bukan Tajmahal
2 Kutukan Gaun Pengantin
3 Konfrensi Pers
4 Tragedi
5 Di Tinggal Kekasih
6 Lamaran
7 Pernikahan Dingin
8 Hari Pertama Menjadi Istri
9 Istri Atau Pembantu
10 Apa Yang Salah
11 Jangan ada cinta
12 Bisakah Aku Membenci Mu
13 Rasa Sakit itu
14 Perhatian Itu
15 Rencana Perpisahan
16 Pulang Ke Tanah Air
17 Pergi Dari Rumah
18 Di Culik
19 Terenggut Paksa
20 Tertekan
21 Visual
22 Kembali kerumah itu
23 Sore Itu
24 Trauma
25 Alergi
26 Belajar mencintainya
27 Mengikuti
28 Kau tak mungkin bisa mencintai ku
29 Memilih Pisah
30 Merindukan Mu
31 Merindukan mu 2
32 Salah Paham
33 Pengorbanan
34 Apa Kau Hamil!
35 Rencana Aborsi
36 Selalu Memaksa
37 Pertunangan
38 Siapa Yang Menghamili mu
39 Menemui Aldo
40 Garis Dua
41 Mencoba Lagi
42 Aku Juga Ingin Bahagia
43 Tak Di Duga
44 Siapa Barley
45 Mulai Manja
46 Siapa Yang Ingin mencelakai istri ku
47 Ternyata Amora
48 Terciduk
49 Tertangkapnya Amora
50 Menjerat Amora
51 Kedatangan Andini
52 Membesuk Amora
53 Malu Malu
54 Taubat
55 Kesepakatan Baru
56 Terungkap Secara Perlahan
57 Kejutan Manis
58 Tertangkapnya Tomi
59 Terungkapnya semua fakta
60 Ngambek
61 Siapa Ayah Kandung Barley
62 Rahasia.
63 Meminta Maaf Tidaklah Sulit
64 Kebobolan
65 Kecolongan
66 Kembalinya Arief
67 Kena lagi kau
68 Seseorang Dari Masa Lalu
69 Flashback 1
70 Flashback 2
71 Malam Hangat
72 Ada apa dengan Barley
73 Marco Vs Andini
74 Rencana melarikan diri
75 Giliran Andini
76 Tak bisa lolos lagi
77 Tak bisa lolos lagi 2
78 Dua Tersangka
79 Angkat Tangan
80 Bertemu di sel
81 Ada rival di penjara
82 Nasib keponakan ku?
83 Bertemu Mantan
84 Obat Anti stress
85 Makan Malam
86 Syok
87 Putusan Pengadilan
88 Melahirkan
89 Kabar Bahagia
90 Asiya Khairunnisa
91 Bayi yang malang
92 Hati Yang Gelisah
93 Kecelakaan.
94 Siapa Tuan Marco
95 Miracle
96 Rindu
97 Hasil Tes
98 Aku Putra Mu
99 Apa kau sudah tahu?
100 Pulang
101 Bertemu Obatnya
102 Kamu Yang Mengerti Aku
103 Lalu Aku Ini Anak Siapa
104 Kedatangan Tamu
105 Rencana Perjodohan
106 Mencari jodoh
107 Mengintai Jebakan
108 Penawaran
109 Sore Yang Hangat
110 Yang Tua Yang Bercinta
111 Mengejar Cinta
112 Masih Acu
113 Menjerat Si Penjerat
114 Hasilnya
115 Memalukan
116 Pilihan
117 Lamaran Dadakan
118 Dilema
119 Patah Hati
120 Jadian
121 Mendadak Nikah
122 Malam Pernikahan
123 Pernikahan Marco
124 Arief Dan Dinar
125 Heboh
126 Kembali Pulang
127 Status sosial
128 Menyelesaikan Misi
129 Kembalinya Tuan Hasta
130 Dua Daddy
131 Berita yang membahagiakan
132 Kelahiran Putra Mahkota
133 Status Baru
134 Meladeni Engkong
135 Pemberian Nama
136 Bertemu Asyia
137 Pasrah
138 Tak Bisa Menolak
139 Jalur Alternative
140 Dimanakah Kamu Berada
141 Mengantar kepergian...
142 Tak Ku Sangka
143 Waktunya Buka Puasa
144 Kabar Bahagia Bagi Arief
145 Cemburu
146 Kembalinya Tuan Demian
147 pengumuman
148 How They Met
149 How they met 2
150 How They Met 3
151 AADC (Ada Aa Dan Cintya)
152 Andhra Vs Asyia
153 Asiya Sakit
154 Kembali ke rumah
155 Kisah Asyia
156 Bertemu Ayah
157 Perkenalan
158 Mencari Keberadaannya
159 Rival
160 Ingin merebut Asyia
161 Bikin rusuh
162 Save Asyia
163 Save Asyia 2
164 Save Asyia 3
165 Jodoh Untuk Ayah
166 Menentukan Hari Bahagia
167 Akad Nikah
168 Malam pertama
169 Pengantin Baru
170 Cicak Di Dinding
171 firasat
172 Anugrah
173 Keluarga Yang Sempurna.
174 Keajaiban Dunia
175 Adik Untuk Asyia
176 Bahagia
177 Kembali
178 Karma
179 Tak Lagi Sama
180 Nenek Sihir
181 Memberi Pengertian
182 Penyesalan
183 Mengenang Mu
184 Bertemu Lagi
185 Bertemu di lift
186 Ada apa?
187 Alesha dan Nabila
188 Debaran yang sama
189 Rumah Sakit
190 Benar kah itu
191 Terima Kasih
192 Kumpul keluarga
193 Lapang Dada
194 Cari pengganti
195 Doa untuk mu
196 Jalan pintas
197 Nembak Asyia
198 Bertemu di Mall
199 Kasih Tahu Ngak Ya
200 Untuk Ibu
201 Yang Terbaik
202 Siapa
203 Siapa Gadis Itu
204 Tak Menyangka
205 Protes
206 Bangunlah
207 Sentuhan kecil
208 Ketetapan Hati
209 Semangat Pagi
210 Kaget
211 Orang Asing
212 Keputusan
213 Kisah Cinta
214 Secarik Kertas
215 Kecewa
216 ISPTYC 216
217 Sebelum Berangkat
218 Bangkok I'm coming
219 Solit atau Cinta
220 Seru
221 Ujian Akhir
222 Hujan
223 Pemenang
224 Wisata
225 Kisah Cinta Yang Sama
226 Ingin Pulang
227 Bertahan
228 Pengakuan
229 Berdebat
230 Grogi
231 Donor Jantung Untuk Asyia
232 Semangat!
233 Hari Yang sulit
234 Detak Jantung hati ku
235 Kembali
236 Pergi Dengan Tenang
237 Hari yang Baru
238 Rindu ibu
239 Pulang Ke Tanah Air
240 Pergi Untuk Selamanya
241 Di Atas Pusara
242 Janji Setia
243 Ujian Cinta
244 Kenangan terindah
245 Rencana
246 Ingatan Yang Hilang
247 Secercah Harapan
248 Tamu Asing
249 Akad Nikah
250 Kisah Yang Lain
251 Perdana
252 Pagi pertama
253 Terjebak Kembali.
254 Kebodohan
255 Pulih
256 Hari Yang Membahagiakan
257 Depresi
258 Teka Teki
259 Spesial
260 Selamat Ulang Tahun
261 Hadiah Istimewa
262 Lamaran
263 Bahagia
264 Kasmaran
265 Persalinan
266 Melahirkan
267 The Wedding
268 Unboxing
269 Trauma Mendalam
270 Part Akhir
271 giveaway
272 Promosi karya Baru
273 Promosi karya terbaru
274 Bab Terbaru
275 Promosi
Episodes

Updated 275 Episodes

1
Bukan Tajmahal
2
Kutukan Gaun Pengantin
3
Konfrensi Pers
4
Tragedi
5
Di Tinggal Kekasih
6
Lamaran
7
Pernikahan Dingin
8
Hari Pertama Menjadi Istri
9
Istri Atau Pembantu
10
Apa Yang Salah
11
Jangan ada cinta
12
Bisakah Aku Membenci Mu
13
Rasa Sakit itu
14
Perhatian Itu
15
Rencana Perpisahan
16
Pulang Ke Tanah Air
17
Pergi Dari Rumah
18
Di Culik
19
Terenggut Paksa
20
Tertekan
21
Visual
22
Kembali kerumah itu
23
Sore Itu
24
Trauma
25
Alergi
26
Belajar mencintainya
27
Mengikuti
28
Kau tak mungkin bisa mencintai ku
29
Memilih Pisah
30
Merindukan Mu
31
Merindukan mu 2
32
Salah Paham
33
Pengorbanan
34
Apa Kau Hamil!
35
Rencana Aborsi
36
Selalu Memaksa
37
Pertunangan
38
Siapa Yang Menghamili mu
39
Menemui Aldo
40
Garis Dua
41
Mencoba Lagi
42
Aku Juga Ingin Bahagia
43
Tak Di Duga
44
Siapa Barley
45
Mulai Manja
46
Siapa Yang Ingin mencelakai istri ku
47
Ternyata Amora
48
Terciduk
49
Tertangkapnya Amora
50
Menjerat Amora
51
Kedatangan Andini
52
Membesuk Amora
53
Malu Malu
54
Taubat
55
Kesepakatan Baru
56
Terungkap Secara Perlahan
57
Kejutan Manis
58
Tertangkapnya Tomi
59
Terungkapnya semua fakta
60
Ngambek
61
Siapa Ayah Kandung Barley
62
Rahasia.
63
Meminta Maaf Tidaklah Sulit
64
Kebobolan
65
Kecolongan
66
Kembalinya Arief
67
Kena lagi kau
68
Seseorang Dari Masa Lalu
69
Flashback 1
70
Flashback 2
71
Malam Hangat
72
Ada apa dengan Barley
73
Marco Vs Andini
74
Rencana melarikan diri
75
Giliran Andini
76
Tak bisa lolos lagi
77
Tak bisa lolos lagi 2
78
Dua Tersangka
79
Angkat Tangan
80
Bertemu di sel
81
Ada rival di penjara
82
Nasib keponakan ku?
83
Bertemu Mantan
84
Obat Anti stress
85
Makan Malam
86
Syok
87
Putusan Pengadilan
88
Melahirkan
89
Kabar Bahagia
90
Asiya Khairunnisa
91
Bayi yang malang
92
Hati Yang Gelisah
93
Kecelakaan.
94
Siapa Tuan Marco
95
Miracle
96
Rindu
97
Hasil Tes
98
Aku Putra Mu
99
Apa kau sudah tahu?
100
Pulang
101
Bertemu Obatnya
102
Kamu Yang Mengerti Aku
103
Lalu Aku Ini Anak Siapa
104
Kedatangan Tamu
105
Rencana Perjodohan
106
Mencari jodoh
107
Mengintai Jebakan
108
Penawaran
109
Sore Yang Hangat
110
Yang Tua Yang Bercinta
111
Mengejar Cinta
112
Masih Acu
113
Menjerat Si Penjerat
114
Hasilnya
115
Memalukan
116
Pilihan
117
Lamaran Dadakan
118
Dilema
119
Patah Hati
120
Jadian
121
Mendadak Nikah
122
Malam Pernikahan
123
Pernikahan Marco
124
Arief Dan Dinar
125
Heboh
126
Kembali Pulang
127
Status sosial
128
Menyelesaikan Misi
129
Kembalinya Tuan Hasta
130
Dua Daddy
131
Berita yang membahagiakan
132
Kelahiran Putra Mahkota
133
Status Baru
134
Meladeni Engkong
135
Pemberian Nama
136
Bertemu Asyia
137
Pasrah
138
Tak Bisa Menolak
139
Jalur Alternative
140
Dimanakah Kamu Berada
141
Mengantar kepergian...
142
Tak Ku Sangka
143
Waktunya Buka Puasa
144
Kabar Bahagia Bagi Arief
145
Cemburu
146
Kembalinya Tuan Demian
147
pengumuman
148
How They Met
149
How they met 2
150
How They Met 3
151
AADC (Ada Aa Dan Cintya)
152
Andhra Vs Asyia
153
Asiya Sakit
154
Kembali ke rumah
155
Kisah Asyia
156
Bertemu Ayah
157
Perkenalan
158
Mencari Keberadaannya
159
Rival
160
Ingin merebut Asyia
161
Bikin rusuh
162
Save Asyia
163
Save Asyia 2
164
Save Asyia 3
165
Jodoh Untuk Ayah
166
Menentukan Hari Bahagia
167
Akad Nikah
168
Malam pertama
169
Pengantin Baru
170
Cicak Di Dinding
171
firasat
172
Anugrah
173
Keluarga Yang Sempurna.
174
Keajaiban Dunia
175
Adik Untuk Asyia
176
Bahagia
177
Kembali
178
Karma
179
Tak Lagi Sama
180
Nenek Sihir
181
Memberi Pengertian
182
Penyesalan
183
Mengenang Mu
184
Bertemu Lagi
185
Bertemu di lift
186
Ada apa?
187
Alesha dan Nabila
188
Debaran yang sama
189
Rumah Sakit
190
Benar kah itu
191
Terima Kasih
192
Kumpul keluarga
193
Lapang Dada
194
Cari pengganti
195
Doa untuk mu
196
Jalan pintas
197
Nembak Asyia
198
Bertemu di Mall
199
Kasih Tahu Ngak Ya
200
Untuk Ibu
201
Yang Terbaik
202
Siapa
203
Siapa Gadis Itu
204
Tak Menyangka
205
Protes
206
Bangunlah
207
Sentuhan kecil
208
Ketetapan Hati
209
Semangat Pagi
210
Kaget
211
Orang Asing
212
Keputusan
213
Kisah Cinta
214
Secarik Kertas
215
Kecewa
216
ISPTYC 216
217
Sebelum Berangkat
218
Bangkok I'm coming
219
Solit atau Cinta
220
Seru
221
Ujian Akhir
222
Hujan
223
Pemenang
224
Wisata
225
Kisah Cinta Yang Sama
226
Ingin Pulang
227
Bertahan
228
Pengakuan
229
Berdebat
230
Grogi
231
Donor Jantung Untuk Asyia
232
Semangat!
233
Hari Yang sulit
234
Detak Jantung hati ku
235
Kembali
236
Pergi Dengan Tenang
237
Hari yang Baru
238
Rindu ibu
239
Pulang Ke Tanah Air
240
Pergi Untuk Selamanya
241
Di Atas Pusara
242
Janji Setia
243
Ujian Cinta
244
Kenangan terindah
245
Rencana
246
Ingatan Yang Hilang
247
Secercah Harapan
248
Tamu Asing
249
Akad Nikah
250
Kisah Yang Lain
251
Perdana
252
Pagi pertama
253
Terjebak Kembali.
254
Kebodohan
255
Pulih
256
Hari Yang Membahagiakan
257
Depresi
258
Teka Teki
259
Spesial
260
Selamat Ulang Tahun
261
Hadiah Istimewa
262
Lamaran
263
Bahagia
264
Kasmaran
265
Persalinan
266
Melahirkan
267
The Wedding
268
Unboxing
269
Trauma Mendalam
270
Part Akhir
271
giveaway
272
Promosi karya Baru
273
Promosi karya terbaru
274
Bab Terbaru
275
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!