Marcel keluar dari kamar mandi dan menghampiri Aston yang sedang bermain ponsel.
"Aston,coba sini ponsel kamu."kata Marcel dengan gugup.
"Ada apa tuan,kenapa an daa..."kata Aston yang ikut terkejut dengan penampilan Marcel yang begitu berbeda dari sebelumnya.
"Aston,cepat kesinikan ponsel kamu!"teriak Marcel.
Lalu Aston memberikan ponselnya pada Marcel yang masih kaget dengan perubahan wajah Marcel. Marcel pun membuka aplikasi potret,dia membuka dan memperlihatkan wajah di poto itu.
Benar,wajah Marcel berubah lebih tampan,lebih tegas dan berkharisma. Marcel meraba seluruh wajahnya,mulai dari hidung,pipi yang terlihat tirus namun tegas. Rahang yang kokoh dan matanya yang sedikit lebar serta bulu matanya yang terlihat lentik dan begitu indah jika dia mengedipkan matanya.
Ya,Marcel berubah jadi lebih tampan. Bukan hanya tubuhnya saja yang beubah jadi lebih atletis dan kekar,namun juga wajahnya juga ikut berubah menjadi lebih tampan dan menarik. Siapapun yang melihat Marcel pasti akan terkagum-kagum bagi laki-laki,dan seorang wanita yang melihatnya akan tergila-gila padanya.
"Tuan Marcel,apa yang anda rasakan saat ini?"tanya Aston yang takjub melihat perubahan Marcel.
"Entahlah,aku merasa biasa saja. Tadi sejak aku bangun,aku merasa lebih ringan dengan tubuh yang berbeda ini. Kukira hanya tubuhku saja yang berubah,tapi wajahku juga berubah."kata Marcel yang masih bingung dengan perubahan fisiknya itu.
"Itu keajaiban tuan Marcel. Anda mendapatkan keajaiban semenjak bangun dari pingsan anda yang lama itu."kata Aston.
"Benarkah?"tanya Marcel tidak percaya,namun demikian dia juga merasa apa yang dia alami ini memang sebuah keajaiban.
"Iya tuan,anda sangat beruntung sekali."ucap Aston lagi dengan penuh semangat.
"Lalu,apa yang harus aku lakukan Aston?"tanya Marcel lagi dengan wajah bingungnya.
Aston bingung,dia tampak berpikir apa yang akan di lakukan oleh tuannya itu. Tak lama dia pun tersenyun senang.
"Sebentar tuan,anda tunggu di sini. Saya akan mengambil sesuatu di dalam tas di mobil."kata Aston.
Lalu Aston keluar dari kamar Marcel mengambil sesuatu dari dalam mobilnya yang berada di parkiran depan. Aston berlari menuju parkiran untuk mengambil sesuatu yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi.
Marcel sendiri kembali masuk ke dalam kamar mandi,dia kembali bercermin. Serasa tidak percaya dengan perubahan pada wajah dan tubuhnya. Dia kembali meraba wajah dan tubuhnya, meraba wajahnya lagi dan melepas baju piamanya hanya menyisakan ****** ******** saja.
Terlihat tubuh atletis Marcel dengan sixpek di perutnya,otot yang kokoh di lengannya serta lehernya. Matanya menatap tajam di cermin,kemudian senyumnya mengembang di bibirnya. Dia sangat senang dengan perubahan instan itu. Keajaiban yang dia dapatkan pada tubuhnya,yang jelas dia sangat bersyukur pada perubahannya itu.
Aston kembali dengan membawa berkas yang dia ambil dari dalam mobilnya. Dia menyerahkan beberapa berkas penting yang perlu di tanda tangani juga.
Marcel menerima berkas itu dan membukanya. Pertama yang dia lakukan adalah membacanya dengan teliti,hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Aston tersenyum,dia topangkan tangannya di dagu sambil melihat apa yang di lakukan Marcel.
"Aston,apakah ini benar dengan perhitungan jumlahnya?"tanya Marcel.
"Menurut tuan bagaimana?"tanya Aston memancing.
"Ini salah,coba kamu buat ulang lagi. Kalau kamu membuat perhitungan seperti itu,kita akan rugi banyak. Mana ada perusahaan mau rugi banyak."kata Marcel.
"Baik tuan,nanti bagian keuangan akan saya suruh membuat ulang perhitungan jumlahnya. Dan yang ini tuan,tolong di periksa lagi."kata Aston menyerahkan berkas kedua.
Marcel menerimanya dan memeriksanya lagi. Dia mengerutkan dahinya,lalu membaca ulang proposal itu lalu membanting proposal itu di meja. Kemudian dia membuka berkas ketiga,dan hasilnya sama saja di banting di meja.
"Apa pegawai di perusahaan kerjanya tidak becus?"tanya Marcel dengam wajah dingin.
Dia marah pada Aston,sedangkan Aston sendiri terkejut dengan reaksi Marcel yang melihat berkas ketiga yang dia bawa. Namun demikian dia juga merasa takut dengan Marcel yang berubah tiba-tiba dingin itu.
"Tidak begitu tuan,mereka menuliskan apa yang ada. Dan perhitungan untuk kerja sama dengan perusahaan kecil kita mengambil keuntungan memang tidak banyak. Sedangkan dengan perusahaan yang lebih besar masih belum berani bekerja sama dengan perusahaan kita tuan."kata Aston.
"Tapi tetap saja walaupun kita bekerja sama dengan perusahaan kecil harus mengambil keuntungan yang sewajarnya,bukan malah kita yang rugi."ucap Marcel.
Aston jadi melongo dengan ucapan Marcel tadi. Dia lalu tersenyum senang. Kini Marcel bisa masuk ke perusahaan untuk memimpin dengan sesungguhnya tidak hanya di balim layar dan hanya menerima apa saja yang ada di kantor dan tanda tangan apa saja walau dia tidak mengerti. Dia akan memeriksa seluruh jajaran pegawainya nanti,pikir Aston.
"Tuan,apakah anda akan ke perusahaan?"tanya Aston.
"Ya,aku akan memimpin perusahaanku sendiri,bersaing dengan perusahaan yang lain. Akan aku buat perusahaanku yang terbesar di negeri ini. Bila perlu yang tadinya meremehkan dan tidak mau bekerja sama dengan perusahaan kita akan aku buat tunduk padaku."ucap Marcel.
Dia melangkah ke arah jendela,menatap ke bawah melihat lalu lalang kendaraan yang padat merayap.
Aston berdiri di belakang Marcel.,dia pun melihat Marcel di balik kaca jendela yang terawang itu,namun matanya melihat bayangan siluet wajah Marcel yang tampan.
"Tuan,sekarang anda lebih baik dari yang dulu."kata Aston tersenyum senag.
"Memang aku dulu bagaimana,Aston?"tanya Marcel,dia berbalik menghadap Aston.
Aston menatap Marcel dengan penuh keyakinan. Lalu dia mengajak Marcel duduk di sofa untuk bercerita tentang Marcel yang dulu.
"Anda adalah anak orang terkaya di negeri ini. Anda juga mempunyai kakak bernama..."kalimat Aston terputus.
"Chandra?"kata Marcel.
"Ya,anda ingat semuanya?"tanya Aston ragu.
"Tidak semua,tapi ceritakan tentang diriku yang dulu Mungkin aku amnesia,jadi harus di ingatkan."kata Marcel cepat.,dia kembali bersikap dingin dan berwibawa membuat Aston jadi segan.
Aston menghela nafas panjang,lalu mengalirlah ceritanya tentanh Marcel yang dulu selalu rendah diri dan tidak pernah mau berteman dengan rwkan bisnisnya. Dia hanya mau menanda tangani berkas tanpa melihat isinya apa lagi membacanya dengan teliti.
"Tuan Marcel itu dulu pemalu dan tidak mau keluar rumah. Tuan Marcel ke kantor hanya menanda tangani berkas saja. Tuan Marcel juga tidak pernah mau tahu apa yang terjadi di perusahaan,makanya saya kaget dengan perubahan tuan sekarang. Dan yang membuat kaget saya sekarang tuan Marcel lebih menggoda."ujar Aston bercanda.
"Kamu tertarik padaku."tanya Marcel sinis.
"Tidak tuan,sekarang tuan Marcel lebih tampan dan menarik,siapa pun akan takjub dengan perubahan tuan Marcel. Apa ada keajaiban yang anda temui tuan?"tanya Aston penasaran.
"Entahlah Aston,aku merasa lebih baik dari yang dulu. Keajaiban yang aku terima adalah anugerah dari Tuhan. Aku akan memanfaatkannya dengan baik. Sekarang kamu harus siap untuk menemaniku hingga akhir??"tanya Marcel pada Aston.
"Siap tuanku. Saya akan selalu ada di belakang tuan Marcel."jawab Aston dengan tegas.
Lalu Marcel kembali ke bangsalnya untuk beristirahat. Hari ini cukup dirinya takjub dengan keajaiban yang dia terima pada perubahan dirinya.
Aston pun merapikan berkas yang tadi di periksa oleh Marcel. Dia akan merevisinya lagi agar lebih baik.
_
_
_
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Apud Tahu
lanjutkan bos.
2025-01-01
0
Edy Sulaiman
sip
2024-04-27
0
Jimmy Avolution
Nice....
2022-02-07
0