03.Mimpi Bertemu Kakek Berjubah

Marcel meronta dalam mobik tersebut,dia melihat sekeliling semua orang memakai topeng penutup wajah. Satu orang menatap Marcel dengan matanya yang tajam hingga Marcel berhenti berontak dengan tatapan tajam dari salah satu orang tersebut. Mungkin dia ketua dari orang yang menculiknya,penamlilannya berbeda. Sedikit gemuk dan ada sebuah cincin besar melingkar di jarinya.

Setelah Marcel diam,laki-laki itu pun mengalihkan pandangannya ke arah supir yang membawa mereka. Marcel melihat ke arah jendela,di sisi kanan kiri terdapat mobil lalu lalang dengan kecepatan tinggi.

Saat lengah para penculik itu,Marcel yang dekat dengan pintu mobil mendorongnya kuat. Pintu terbuka dan dia berguling di tengah jalan tol yang banyak sekali lalu lalang dengan rata-rata kecepatannya tinggi.

Marcel bangkit dan mencoba berlari ke pinggir saat mobil seperti mobil fan hitam melintas tepat di depan Marcel. Tanpa bisa menghindar,Marcel tertabrak oleh mobil fan hitam itu yang terlihat semuanya hitam tanpa orang yang menyetir di dalamnya.

Tubuh Marcek terpelanting ke atas,melayang seperti gerakan slow motion tubuh Marcel mendarat sempurna di jalan beraspal.

Pikiran Marcel saat itu adalah tamat riwayatnya,karena dia merasa tubuhnya terbentur kuat di jalan aspal itu. Darah segar mengalir dari bibirnya,serta kepalanya terasa nyeri sekali. Saat itu dia hanya bisa menyebut nama kedua orangtuanya dan nama Tuhannya.

"Papa,mama,Tuhan..."lirih Marcel di detik terakhir saat dia sudah tidak sadarkan diri.

Mobil yang tadi membawa Marcel berhenti dan melihat Marcel tertabrak oleh mobil fan hitam. Mobil itu pun berhenti dan melihat Marcel tergeletak di tengah jalan dengan darah mengucur dari mulutnya,kedua tangan dan kakinya seakan patah tidak bisa bergerak. Mereka melihat dari jauh Marcel di bawa oleh orang yang keluar dari mobil fan itu dengan baju seperti jubah berwarna putih,kontras dengan mobil yang di bawanya.

"Kita kembali ke rumah tuan Chandra,biarkan laki-laki itu di bawa. Mungkin mau di kubur jasadnya atau di buang ke tengah laut. Saya yakin si Marcel itu sudah mati karena tabrakan itu sangat keras."kata laki-laki yang bermata tajam itu.

"Iya bos,kita tidak perlu lagi membunuhnya."ucap anak buahnya menimpali.

Senyum keduanya mengembang,seringai tipis pun terlihat jelas terlihat di wajah yang tertutup topeng. Merasa puas dengan keadaannya ada yang membantunya,tanpa susah-susah harus membunuhnya dan membuangnya ke laut.

Lalu kedua orang itu masuk lagi ke dalam mobilnya dan segera melajukan mobilnya dengan cepat.

_

Marcel seperti dalam sebuah ruangan rumah sakit,semua serba putih. Namun dia tidak menemukan berbagai alat rumah sakit. Dia melihat sekeliling,hanya ada di ruang berukuran kecil. Mungkin tiga kali tiga meter ruangan itu,dan satu pintu juga berwarna putih,menyamarkan warna tembok yang serba putih.

Jika tidak melihat handle pintu,mungkin Marcel akan terkecoh pintu itu juga seperti tembok. Marcel berusaha bangun,namun tidak bisa karena kedua tangannya seperti lumpuh tidak bisa di gerakkan.

Marcel tetap bangun,tapi percuma saja dia tidak bisa bangun walau berusaha sekuat tenaga. Akhirnya dia pasrah,kembali terbaring yang hanya cukup untuk dirinya saja.

Mungkinkah ini surga?

Tiba-tiba satu orang masuk ke dalam kamar di mana Marcel berada. Dia membawa kotak berwarna putih juga,di bukanya kotak putih itu. Marcel memperhatikan apa yang di lakukan oleh orang tersebut.

Dan tiba-tiba ketika orang itu menyentuh lengan tangannya,dia terkulai lemas. Tapi matanya sempat melihat bahwa orang itu menyuntikkan sesuatu ke dalam lengannya,kemudian matanya perlahan terpejam rapat hingga dia tidak ingat apapun.

Marcel terbangun ketika dia habis entah di apakan oleh orang yang berbaju putih namun tak terlihat wajahnya. Dia melihat sesosok orang yang sudah berumur lanjut sedang duduk dengan tongkatnya di tangan menatap teduh lalu tersenyum pada Marcel.

Tak ada ucapan atau kalimat yang meluncur dari mulut kakek tua berwibawa itu. Hanya senyuman yang menghias wajahnya serta tatapan teduhnya.

Marcel ingin mengatakan sesuatu pada kakek itu,dia ingin menggapainya namun tangannya jauh sekali. Padahal kakek itu terlihat seperti duduk tepat di depan Marcel.

Tangan kakek itu mengulur pada dada Marcel dan memegangnya kuat. Marcel menjerit dengan kencang,tapi kakek itu tidak melepaskan tangannya di dada Marcel.

Setelah sepuluh menit,baru tangan kakek itu terlepas. Namun Marcel sudah tidak sadarkan diri.

_

Sepuluh hari Marcel pingsan di rumah sakit,dia akhirnya membuka matanya. Dia melihat sekeliling,ada banyak alat medis di ruang itu. Alat detak jantung,selang infus serta oksigen yang menempel di hidungnya.

Kemudian matanya berkeliling lagi,menatap ke semua penjuru dan yang dia tempati sekarang adalah benar-benar rumah sakit. Ada jendel dan juga ada aofa di pojok sana. Ada kulkas serta ada lemari kecil tempat baju,di berada di ruang kamar VVIP di rumah sakit.

Masih belum ada orang atau perawat atau dokter yang datang memeriksanya. Suasana lengang di kamar itu. Tapi Marcel seperti tidak merasakan sakit di tubuhnya. Dia mengingat kenapa dia ada di rumah sakit sekarang.

Ah ya,dia ingat kalau terakhir kali dia berada di jalan tol dan tertabrak oleh mobil fan hitam,dan setelah itu dia tidak ingat apa-apa lagi.

Marcel bangun dan langsung berdiri,dia mencabut semua alat-alat yang menempel di tubuhnya. Lalu dia hendak keluar dari kamar itu,tapi pintu kamar terbuka dan terlihat sosok yang dia kenal menghampirinya.

Ya,dia sekretarisnya di kantor yang selalu mengurus perusahaannya,Aston. Aston adalah sekretaris Marcel yang selalu mengurus perusahaan Marcel yang di wariskan oleh ayahnya pak Wiguna.

Perusahaan Marcel tidak besar,namun perusahaan itu juga berjalan lambat karena tidak ada kepemimpinan di perusahaan itu. Aston sang sekretaris itu menjalankan sesuai yang ada saja,tanpa mau bersaing dengan perusahaan lain. Dia takut perusahaan itu bangkrut,jadi dia hanya menjalankan sesuai apa yang menjadi pekerjaannya saja. Sedangkan Marcel hanya menanda tangani berkas yang sudah jadi

Marcel sendiri tidak bisa menjalankan perusahaan. Dia pernah memimpin tapi yang ada hanya gunjingan dari karyawannya dan itu membuat dia rendah diri serta tidak mau memimpin lagi.

Hanya perusahaan kecil dan baru berkembang saja yang mau bekerja sama dengan perusahaan Marcel. Karena semua perusahaan besar sudah di ambil alih oleh Chandra.

Aston setia pada Marcel dan mau menelateni perusahaan Marcel karena dia merasa nyaman dan juga mendiang ayahnya yang sudah di bantu oleh Marcel ketika masih hidup.

Aston melihat Marcel sudah duduk di bangsal dengan tegak dan sepeeti tidak terjadi apa-apa. Dia mendekat dan dudum di sofa panjang sambil bermain ponsel.

Marcel masuk ke dalam kamar mandi,dia hendak buang air kecik dan sekalian mencuci mukannya yang terasa lengket. Dia melepas celana piamanya dan melepas ****** ******** serta duduk di kloset,mengeluarkan air seni dan kembali memakai ****** ***** dan celana piamanya.

Kemudian dia berdiri di depan cermin tanpa melihat cermin terlebih dahulu,dia menampung air di tangannya dan mengguyurkan ke wajahnya,dia pun membuka matanya.

Betapa terkejutnya dia ketika melihat wajahnya di cermin. Dia membelalak kaget,lalu dia keluar dari kamar mandi dan menghampiri Aston yang sedang bermain ponselnya.

_

_

_

**********

Terpopuler

Comments

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

siap bersaing let's go

2025-01-19

0

Apud Tahu

Apud Tahu

bagus

2025-01-01

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Sippp....

2022-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 01.Hinaan Di Malam Pesta
2 02. Memutuskan Pertunangan
3 03.Mimpi Bertemu Kakek Berjubah
4 04. Keajaiban
5 05. Kilas Balik
6 06. Menyusun Strategi
7 07.Mengubah Keadaan
8 08. Berkembang
9 09. Bertemu Anton
10 10. Bertemu Chandra
11 11.Marcel Yang Berbeda
12 12. Penyerangan
13 13. Siasat Chandra Dan Anton
14 14. Pengrusakan
15 15. Membalas
16 16. Curiga
17 17. Laki-Laki Misterius
18 18. Selena Salah Mobil
19 19. Permintaan Selena
20 20. Jebakan Untuk Selena
21 21. Balas Dendam Cantik
22 22. Paket Misterius
23 23. Video Selena
24 24.Sengaja
25 25. Menangkap Aldo
26 26. Menyelamatkan Aldo
27 27. Dia Lagi ( Laki-Laki Misterius)
28 28.Kegelisan Marcel
29 29. Identitas Marcel
30 30. Marc Abraham Linc
31 31. Mencari Bala Bantuan
32 32. Serangan Dadakan
33 33.Ultimatum
34 34. Dua Kubu
35 35. Pertarungan
36 36. Masih Pertarungan
37 37. Pertarungan Belum Usai
38 38. Pertarungan Telah Usai
39 39. Mengunjungi Kantor Chandra
40 40. Mengumpulkan Bukti
41 41.Pertolongan Pak Budi
42 42. Cerita Pak Budi
43 43. Dalam Mimpi Marcel
44 44. Kata Kunci
45 45. Janji Bertemu Selena Lagi
46 46. Berunding
47 47. Pertengkaran Anton dan Chandra
48 48. Permusuhan Di Mulai
49 49. Marcel Mengancam
50 50. Semakin Rumit
51 51. Licik Di Balas Dengan Kelicikan
52 52. Membuat Bukti Baru
53 53. Gertakan Marcel
54 54. Laporan Marcel
55 55. Fakta Baru
56 56. Pengepungan Pada Marcel
57 57. Bersiap Balas Dendam
58 58. Bujukan Tuan Arkana
59 59. Menculik Chandra Dan Pak Rizwan
60 60. Mengelabui
61 61. Saatnya Eksekusi
62 62. Hilang Tanpa Jejak
63 pengumuman
Episodes

Updated 63 Episodes

1
01.Hinaan Di Malam Pesta
2
02. Memutuskan Pertunangan
3
03.Mimpi Bertemu Kakek Berjubah
4
04. Keajaiban
5
05. Kilas Balik
6
06. Menyusun Strategi
7
07.Mengubah Keadaan
8
08. Berkembang
9
09. Bertemu Anton
10
10. Bertemu Chandra
11
11.Marcel Yang Berbeda
12
12. Penyerangan
13
13. Siasat Chandra Dan Anton
14
14. Pengrusakan
15
15. Membalas
16
16. Curiga
17
17. Laki-Laki Misterius
18
18. Selena Salah Mobil
19
19. Permintaan Selena
20
20. Jebakan Untuk Selena
21
21. Balas Dendam Cantik
22
22. Paket Misterius
23
23. Video Selena
24
24.Sengaja
25
25. Menangkap Aldo
26
26. Menyelamatkan Aldo
27
27. Dia Lagi ( Laki-Laki Misterius)
28
28.Kegelisan Marcel
29
29. Identitas Marcel
30
30. Marc Abraham Linc
31
31. Mencari Bala Bantuan
32
32. Serangan Dadakan
33
33.Ultimatum
34
34. Dua Kubu
35
35. Pertarungan
36
36. Masih Pertarungan
37
37. Pertarungan Belum Usai
38
38. Pertarungan Telah Usai
39
39. Mengunjungi Kantor Chandra
40
40. Mengumpulkan Bukti
41
41.Pertolongan Pak Budi
42
42. Cerita Pak Budi
43
43. Dalam Mimpi Marcel
44
44. Kata Kunci
45
45. Janji Bertemu Selena Lagi
46
46. Berunding
47
47. Pertengkaran Anton dan Chandra
48
48. Permusuhan Di Mulai
49
49. Marcel Mengancam
50
50. Semakin Rumit
51
51. Licik Di Balas Dengan Kelicikan
52
52. Membuat Bukti Baru
53
53. Gertakan Marcel
54
54. Laporan Marcel
55
55. Fakta Baru
56
56. Pengepungan Pada Marcel
57
57. Bersiap Balas Dendam
58
58. Bujukan Tuan Arkana
59
59. Menculik Chandra Dan Pak Rizwan
60
60. Mengelabui
61
61. Saatnya Eksekusi
62
62. Hilang Tanpa Jejak
63
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!