Suara pancuran air dari dalam sebuah kamar mandi akhirnya mulai berhenti. Tidak lama kemudian, seorang pria mulai keluar dari dalamnya dan hanya menggunakan sehelai handuk melilit bagian bawah tubuhnya.
Dengan badannya yang terlihat berotot walaupun tidak kekar, akhirnya pria tersebut mulai menuju lemari pakaiannya untuk mengambil pakaian yang akan dirinya kenakan. Setelah memakai pakaiannya, pria itu lalu menuju keruang tamu dari apartemennya untuk sekedar bersantai di sana.
“Hahh... lelahnya” balas pria yang merupakan Zen, yang masih mencoba mengeringkan rambutnya menggunakan handuk yang dia gunakan tadi.
Sedang asik bersantai di atas sofa miliknya, Zen mulai terganggu oleh suara ponselnya yang berbunyi, menandakan bahwa seseorang sedang menghubunginya. Zen awalnya tidak berniat mengangkat panggilan tersebut, namun saat melihat nama orang yang menghubunginya, akhirnya Zen memutuskan untuk mengangkatnya.
“Yo Azrael... ada yang bisa aku bantu?” kata Zen yang mulai menyelimuti sandaran sofanya dengan handuk yang dipakainya tadi, lalu mulai menyandarkan kepalanya di atas handuk tersebut agar sofa yang sedang dia duduki itu tidak basah oleh rambutnya.
“Halo Kak... Apakah aku mengganggumu?” tanya Azrael menjawab sapaan dari Kakaknya itu.
“Tentu saja tidak. Lalu ada gerangan apa kamu meneleponku malam-malam begini” kata Zen.
“Aku ingin meminta tolong sesuatu kepada Kakak” balasnya.
Zen memang merupakan orang yang sangat pemalas, baik di Neraka maupun di dunia manusia, walaupun saat ini sifat malasnya mulai berkurang. Namun satu hal yang membuat semua saudaranya sangat menyayanginya, Zen akan selalu melakukan apapun untuk saudaranya.
Bahkan saat di Neraka, Zen jarang sekali mengabulkan permintaan Istri-istrinya, tetapi jika para saudaranya meminta apapun kepadanya, Zen dengan senang hati membantu mereka.
“Hemm... asalkan jangan menyuruhku melakukan sesuatu yang menyusahkan” Balas Zen, walaupun dirinya akan melakukan apapun itu jika memang itulah permintaan adiknya walaupun sangat merepotkan.
“Tenang saja, kali ini Kakak hanya harus menghadiri sebuah lelang di Pulau Bali” Balas Azrael.
“Lelang? Kamu ingin Kakak membeli sesuatu?” tanya Zen kemudian.
“Ya... seperti itu. Karena Kak Mikhael baru saja mendapatkan sebuah penglihatan” Jawab Azrael.
“Hmm.... seperti itu ya...” Gumam Zen yang akhirnya mengerti dengan permintaan adiknya tersebut.
Kemampuan khusus Mikhael, atau Anak tertua dari Seven Heavenly Sins merupakan kemampuan dalam hal Ramalan. Apapun yang dilihat oleh Mikhael dalam ramalannya, pasti akan terjadi 100%, dan hal ini pula yang menjadi acuan para Seven Heavenly Sins hidup di dunia ini.
“Baiklah, kapan pelelangan itu akan terjadi?” tanya Zen.
“Dua Bulan lagi, dan Kakak akan mengikuti acara itu sebagai salah satu anggota Bangsawan Kerajaan Vatikan.” Balas Azrael.
“Baiklah-baiklah. Lalu apakah ada instruksi khusus untukku?” tanya Zen kembali.
“Kak Mikhael berkata untuk mendapatkan apapun yang menurut Kakak merupakan benda yang aneh atau berbahaya, saat Kakak mendeteksinya. Dan untuk harganya Kakak tidak usah khawatir, pokoknya belilah benda itu berapapun harganya” Balas Azrael dengan nada serius saat ini.
“Baiklah, Dua bulan lagi ya... Oke, Kakak akan pastikan benda itu akan berada ditangan Kakak” balas Zen yang meyakinkan adiknya itu untuk tidak khawatir.
Zen tidak langsung menutup telfon dari adiknya itu, namun mulai mengobrol ringan sebelum akhirnya dirinya mulai menghentikan penggilan itu karena hari sudah semakin malam. Setelah meletakan ponselnya di atas meja di samping sofanya, Zen akhirnya mulai bangkit dari tempat duduknya.
Dengan rambutnya yang sudah mulai mengering, Zen akhirnya mulai berjalan menuju jendela apartemennya dan mulai melihat seluruh pemandangan diluarnya yang saat ini bisa dilihat berbagai lampu-lampu dari gedung-gedung yang berada di kota ini.
Sedang asik menyaksikan pemandangan dari balik jendela apartemennya, tiba-tiba saja Zen merasakan sesuatu yang membuatnya mulai menghela nafasnya. Walaupun begitu Zen masih menyikapi apa yang dia rasakan itu dengan santai.
“Hmmm... ternyata polisi wanita itu sangat bekerja keras” Gumam Zen.
Zen saat ini bisa merasakan bahwa ada beberapa orang yang tidak semestinya berada di gedung ini sedang mengintainya. Tentu saja Zen bisa merasakan niat mereka, karena niat mereka itu masih bisa dikatakan niat negatif.
“Hahh... biarkanlah, lebih baik aku tidur saja” Gumam Zen yang mulai beranjak menuju kamar tidurnya
Dengan tidak memperdulikan tentang orang yang sedang mengintainya, Zen memilih untuk tidur, karena memang asupan kemalasannya hari ini sudah mulai menipis dan memutuskan lebih baik menyudahi hari ini dengan tidur.
.
.
Ditempat lain, saat ini seroang pria berambut pirang dimana dirinya sengaja mewarnai rambutnya seperti itu, sedang asik menatap seorang wanita yang saat ini sedang duduk disebuah kedai minuman, sambil menunggu laporan bawahannya.
Pria itu masih dengan sabar mengikuti wanita tersebut, hingga akhirnya tindakannya terganggu dengan suara ponselnya. Tentu saja dia langsung mengangkatnya dan terkejut bahwa akhirnya misi yang dia jalani mendapatkan sebuah informasi yang bagus.
“Bali?” kata pria berambut pirang tersebut.
“Ya... Pemimpin mengatakan bahwa mahluk mistik itu berada di Pulau Bali” balas pria diseberang telfonnya.
“Baiklah, lalu apakah aku tetap mengikuti polisi wanita ini?” tanya pria berambut pirang itu sekali lagi.
“Tidak perlu, saat ini cepatlah kembali dan kita langsung berangkat ke Bali malam ini juga” balas pria itu.
“Baiklah kalau begitu, aku akan langsung kesana sekarang” kata pria berambut pirang itu, lalu bangun dari tempat duduknya dan beranjak dari sana.
Dirinya akhirnya mulai keluar dari kedai minuman tersebut, meninggalkan seorang wanita yang sedari tadi dia awasi, yang dimana wanita itu saat ini sedang meminum minuman yang dipesannya dan duduk disalah satu meja dari kedai minuman tersebut.
“Hahh... apakah aku harus lembur lagi hari ini” kata Santi yang saat ini sedang beristirahat setelah selesai memeriksa berbagai bukti yang dia dapatkan dalam mengerjakan kasusnya.
Begitulah hidup sebagai polisi di Negara ini, yang dimana organisasi yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, malahan saat ini menjadi boneka dari berbagai pihak dengan status yang tinggi, untuk menyelesaikan permasalahan pribadi mereka.
Santi sebenarnya merupakan polisi yang jujur. Bahkan saat dirinya memasuki polisi, dia menggunakan kemampuannya sendiri dan tidak seperti beberapa rekannya yang terang-terangan menggunakan kekuasaan mereka untuk masuk.
Tetapi, untuk bisa mengikuti hati nuraninya dalam membantu masyarakat, dirinya mau tidak mau harus ikut menjadi boneka, agar karirnya di kepolisian tetap terjaga dan dirinya bisa setidaknya membantu beberapa pihak yang membutuhkan.
“Ya... tetapi kapan itu akan terjadi” gumam Santi sambil mengaduk minumannya dengan sedotan dan memainkannya.
Namun saat sedang merenung, dirinya dikejutkan dengan suara ponselnya. Tentu dirinya langsung mengangkatnya dan terkejut mendengar kabar yang baru saja diberitahukan oleh para bawahannya kepadanya.
“Apartemen Palm Suite” kata Santi mencoba mengkonfirmasi perkataan bawahannya itu.
“Benar Kapten. Bahkan aku sudah mengecek data kepemilikan dari apartemen itu, memang benar pria bernama Zen Gwillyn mempunyai sebuah apartemen ditempat ini” balas bawahannya.
“Pemilik... dia bahkan tidak menyewa?” kata Santi yang terkejut mendengar fakta itu.
Gedung Apartemen Palm Suite, merupakan apartemen elit di wilayah Malet ini. Bahkan satu unitnya, bisa dibandrol dengan harga hampir 10 Milyar Rupiah. Namun apa yang didengar Santi saat ini membuat dirinya terpaku, karena tidak tahu harus berekspresi seperti apa.
“Benar Kapten. Pada dokumen tertulis sepeti itu” Balas bawahannya yang membenarkan bahwa salah satu apartemen di sana, memang benar milik Zen.
“Lalu mengapa dia menjadi seorang kasir, jika dia memiliki sebuah Apartemen di sana?” tanya Santi kembali, yang tidak habis pikir dengan jalan pikiran Zen.
“Untuk itu, lebih baik kita menyelidikinya kembali Kapten” balas Bawahannya.
“Ya... benar. Selidiki dengan detail, pria bernama Zen Gwillyn itu”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
Darman Driver
semangat
2022-02-22
0
Libra
semangat ya 💪
2021-12-05
2