Sebuah mobil BMW I8 saat ini melaju dengan kecepatan penuh menuju kesebuah tempat menembus jalan malam yang cukup padat. Pengemudinya yang merupakan seorang wanita saat ini mencoba melajukan mobilnya itu secepat mungkin agar cepat sampai tujuan.
Dengan suara klakson yang terus berbunyi agar membuat beberapa pengendara didepannya menghindar, wanita itu terus melaju dengan cepat karena dirinya harus terburu-buru sampai ditempat yang sedang ditujunya.
“Sial.. mengapa Tuan Uriel memajukan kunjungannya” kata wanita itu yang terus melajukan mobil mewahnya.
Dengan kecepatan yang cepat, akhirnya wanita itu sampai ditujuannya. Namun anehnya, dia melihat pemilik perusahaan yang sedang dia datangi sedang berada didepan perusahaannya bersama beberapa orang yang berada di sana. Tetapi wanita itu tidak menghiraukannya dan langsung memarkirkan mobilnya tepat didepan pintu masuk dari perusahaan tersebut.
Seorang wanita cantik, yang menggunakan pakaian kerja yang rapi mulai keluar dari dalam mobil mewah tersebut. Saking terburu-burunya menanyakan keberadaan orang yang sedang dicarinya, dirinya malah hendak menyenggol seseorang yang sedang menghalangi perjalanannya.
Walaupun menyenggol, entah mengapa tubuh pria yang sedang dia tabrak itu tidak bergeming sama sekali dan malah membuat wanita cantik itu yang kehilangan keseimbangannya dan terjatuh.
“Nona Vero?!” teriak seorang pria yang merupakan Bram yang melihat wanita cantik itu mulai tersungkur.
Pria yang coba disenggol oleh wanita yang sudah terjatuh itu ternyata adalah Zen, yang memang tidak bergeming dan hanya menatap wanita itu dengan tatapan malasnya dan tidak hendak membantunya berdiri, karena menurutnya memang wanita itu yang salah dengan menyenggolnya.
“Hmmm... merah muda” gumam Zen karena netra matanya sedang menatap sebuah pemandangan yang ditunjukan oleh wanita yang sedang tersungkur itu.
Tanpa menghiraukan wanita itu, Zen akhirnya mengakhiri kegiatannya yang melihat bagian dalam rok wanita tersebut dan mulai beranjak dari sana meninggalkan beberapa orang yang hendak menolong wanita yang sedang terduduk dilantai.
“Anda tidak apa-apa Nona Vero?” tanya Bram yang sudah meraih tangan dari wanita cantik tersebut.
“Aku tidak apa-apa Tuan Bram” kata wanita yang bernama Vero itu yang sudah bangkit dan mulai menghilangkan debu yang menempel pada bagian belakang roknya.
Dirinya sedikit merasa kesal dengan pria yang disenggolnya tadi, karena memang pria itu tidak mengucapkan satu katapun kepadanya, terlebih lagi mencueki dirinya saja tanpa diberi pertolongan.
Namun karena hal yang lebih penting dari memarahi pria tersebut, Vero akhirnya membiarkannya saja dan mulai menatap seorang pria pemilik gedung yang sedang didatanginya yang merupakan Bram.
“Maafkan aku Tuan Bram, tetapi dimanakah Tuan Uriel?” tanya Vero yang langsung menanyakan maksud kedatangannya ketempat ini.
“Ah... maafkan aku Nona Vero, tetapi Tuan Uriel sudah menuju bandara dan hendak kembali menuju Kerajaan Vatikan baru saja” Kata Bram kepada wanita cantik tersebut.
“Apa!... dirinya sudah pergi” balas Vero yang sangat terkejut dengan kenyataan yang baru saja dia dengar, bahwa orang yang sangat ingin dia temui sudah pergi.
Beberapa hari yang lalu, Kabar tentang kedatangan salah satu bangsawan dari Kerajaan Vatikan yaitu Uriel Gwillyn akan mengunjungi Indonesia membuat heboh pengusaha seluruh Indonesia. Uriel memang dikenal sebagai bangsawan yang mempunyai banyak bisnis yang sangat sukses dan membuat kesempatan ini tidak akan disia-siakan oleh pengusaha Indonesia untuk menjalin kerja sama dengannya.
Apalagi, pihak Uriel memberi kesempatan beberapa perusahaan yang hendak bekerja sama dengan perusahaannya untuk mengajukan proposal kerja sama dan membuat para pengusaha tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, termasuk wanita yang dipanggil Vero itu.
Namun sayangnya, kedatangan Uriel menuju Indonesia harus dimajukan secara mendadak dari waktu yang sudah ditentukan, dan membuat Vero tidak mempunyai kesempatan bertemu dengannya karena dia saat ini sedang berada di Singapura.
Tentu saja Vero langsung menghentikan aktivitas pekerjaannya di Singapura dan bergegas kembali menuju Indonesia. Namun naasnya, dirinya benar-benar terlambat karena pria itu sudah meninggalkan tempat ini.
“Ah sial...” gumam Vero yang mulai mengumpat tentang kesialan yang dia alami.
“Terima kasih informasinya Tuan Bram. Kalau begitu aku pergi dulu” kata Vero dengan langkah beratnya mulai memasuki mobil mewahnya.
Tanpa pikir panjang, Vero langsung menancapkan gas kendaraannya dan melesat dari sana meninggalkan segerombolan orang yang sedang memperhatikan kepergiannya.
“Sial!!!!” teriak Vero didalam mobilnya sambil memukul setir mobilnya.
Rasa frustasi yang dialami Vero membuatnya seperti akan menangis, karena keadaan perusahaannya yang saat ini tidak baik-baik saja. Uriel lah salah satu orang yang bisa membantunya tetapi naas Vero terlambat menemuinya.
“Hahh.. mengapa anda memajukan kedatangan anda Tuan Uriel” gumam Vero yang masih sedikit kesal dengan jadwal Uriel yang dimajukan dari jadwal awal kedatangannya.
Vero membawa kendaraannya tidak secepat saat dirinya pergi tadi, namun tiba-tiba saja suara sesuatu meletus yang berasal dari ban mobilnya membuat kendali kendaraannya mulai goyah. Untung saja Vero berhasil mengendalikan mobilnya dan membuat mobilnya berhasil menepi dipinggir jalan.
Vero langsung turun dari mobilnya sambil memegang ponselnya yang sudah mengaktifkan mode senter dan memeriksa keadaan mobilnya. Namun yang dia temukan ternyata ban belakang mobilnya sudah kempes karena meledak. Tentu saja Vero langsung menendang ban mobilnya yang kempes itu dengan kesal.
“Sial... Sial... Sial...” Kata Vero dibarengi dengan dirinya menendang ban mobilnya yang kempes berkali-kali karena frustasi.
“Sial... mengapa hari ini aku sangat sial” Gumam Vero yang langsung menyandarkan kepalanya pada bagian samping mobilnya sambil mengutuki nasibnya yang amat sial.
Entah apa yang harus dia lakukan karena pikirannya sedang kalut saat ini. Namun setelah dirinya sedikit tenang, akhirnya Vero mulai menghubungi seorang montir untuk datang dan memperbaiki keadaan mobilnya.
Namun sesaat dirinya sedang menelfon seorang montir mobil, penglihatannya tidak sengaja melihat seseorang yang sedang berjalan santai dan akan mendekat kearahnya. Tentu saja melihat pria itu, membuat emosi dari Vero kembali muncul.
Ya.. pria itu adalah orang yang tidak sengaja dia senggol tadi, dan pria itu mengacuhkannya dan meninggalkannya saja saat dirinya terjatuh dan tidak berniat membantunya. Tentu, sekarang Vero bertemu dengan sesuatu untuk melampiaskan kemarahannya.
Disisi lain, Zen yang sedang berjalan santai, saat ini merasakan seseorang dengan niat jahat yang ditunjukan kearahnya. Tentu saja Zen membiarkan orang itu datang kepadanya lalu dia akan menghabisinya.
Tetapi, bukanlah seseorang yang mempunyai niat jahat yang datang kearahnya, namun seorang wanita yang saat ini tiba-tiba saja mendekat kearahnya dan sepertinya akan meledak memarahi Zen.
“Hei pria sombong, bukankah kamu yang tad-” namun sebelum wanita itu menyelesaikan kalimatnya, Zen langsung meraih bahu gadis itu dan menggeser tubuh wanita tersebut yang merupakan Vero kesampingnya.
Tentu saja Vero sangat terkejut dengan perilaku Zen dan hendak memaki Zen atas tindakannya, namun tiba-tiba saja Kaki pria yang memegang bahunya itu mulai terangkat dan langsung menendang sesuatu dari arah belakang dari Vero.
Vero yang memperhatikan tindakan Zen akhirnya mulai menyadari bahwa ada orang yang sudah tersungkur setelah mendapatkan tendangan dari Zen. Tentu saja Vero tidak mengetahui siapa pria itu, namun selang beberapa lama kemudian, beberapa orang juga mulai mendatangi mereka.
“Cih... berani-beraninya kamu menyerang salah satu saudaraku”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
SDull
kok pake kaki?
2022-04-05
0
Darman Driver
mantap
2022-02-22
0
Darman Driver
semangat
2022-02-22
0